Anda di halaman 1dari 22

P

STANDAR OPERASIONAL PROCEDURE (SOP)


PANDUAN
PELAKSANAAN TUGAS GURU/TENAGA
KEPENDIDIKAN

SD NEGERI 3 SEBALOR
DESA SEBALOR KECAMATAN BANDUNG
KABUPATEN TULUNGAGUNG

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


1
P

KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Peraturan Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang
Pemenuhan beban kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah tertanggal 23 Mei 2018
Agar pemenuhan tugas guru dan pengawas dapat direalisasikan dengan baik, maka perlu
pemahaman yang sama antara berbagai pihak yang berkepentingan. Untuk itu diperlukan sebuah
pedoman yang dapat menjadi acuan bagi guru, pengawas, kepala sekolah, dinas pendidikan
kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan unsur lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas guru
dan pengawas.
Buku Panduan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pemenuhan kewajiban guru dan
tenaga kependidikan satuan pendidikan. Pedoman ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan beban
kerja guru, perhitungan beban kerja guru, cara pemenuhan wajib mengajar, dan tugas tambahan yang
dapat diekuivalensikan sebagai tatap muka pada kondisi khusus, serta ekuivalensi tugas.
ami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam penyusunan pedoman ini.

Tulunaggung , 26 Juli 2021


Kepala SD Negeri 3 Sebalor

SUPATMI, S.Pd
NIP. 19610722198303 2 007

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


2
P

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................3
I. BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................. 4
B. LANDASAN HUKUM ............................................................................4
C. TUJUAN ...................................................................................................4
D. SASARAN ................................................................................................4
II. BAB II TUGAS GURU
A. RUANG LINGKUP KERJA GURU........................................................ 5
B. JAM KERJA..............................................................................................5
C. PENGERTIAN TATAP MUKA ............................................................. 5
D. URAIAN TUGAS PER JENIS GURU......................................................5
E. BEBAN KERJA MINIMUM...................................................................10
F. PENGHARGAAN...................................................................................11
G. PELANGGARAN & SANKSI................................................................11
H. LAMPIRAN I & II...................................................................................15
III. BAB IV PENUTUP

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


3
P

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan beban kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah secara tegas menyatakan bahwa kedudukan guru sebagai
tenaga profesional berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Pada pasal 2 Undang-undang Nomor 15 tahun 2018 Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah melaksanakan beban kerja selama 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu)
minggu pada satuan administrasi pangkal. (2) Beban kerja selama 40 (empat puluh) jam dalam
1 (satu) minggu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 37,5 (tiga puluh tujuh koma
lima) jam kerja efektif dan 2,5 (dua koma lima) jam istirahat.
Hingga saat ini, belum semua guru dapat melaksanakan tugas ideal sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yaitu dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu. Ketentuan beban kerja bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019.
Salah satu perangkat formal yang memungkinkan terselenggaranya kejelasan peran dan
kepastian karir pegawai sebagaimana disebutkan dalam sebuah lembaga adalah Ketentuan
beban kerja bagi Guru, Kepala Sekolah, dan, terperinci dan baku. Oleh sebab itu, Panduan
Pelaksanaan Tugas Guru/ tenaga kependidikan yang telah disahkan penggunaannya ini
diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen yang dapat menjamin terselenggaranya iklim
kerja yang kondusif sebagaimana diinginkan bersama.

A. Landasan Hukum
1. Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter

B. Tujuan
Pedoman ini sebagai acuan bagi guru, Tenga kependidikan, kepala sekolah/madrasah, pengawas,
madrasah serta pihak terkait lainnya untuk:
1. menghitung beban kerja guru,
2. menghitung beban kerja guru
3. mengoptimalkan tugas guru di satuan pendidikan
4. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
5. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan

C. Sasaran
Buku panduan ini disusun sebagai acuan bagi pihak yang berkepentingan terutama:
1. Guru
2. Kepala sekolah/madrasah
3. Tenaga kependidikan

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


4
P

BAB II
TUGAS GURU
A. Ruang Lingkup Kerja Guru
Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, Pasal 52 ayat (1)
mencakup kegiatan pokok yaitu :
1. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
2. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
3. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan
4. membibing dan melatih peserta didik
5. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja Guru.
Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan “tugas tambahan”,
misalnya menjadi antara lain koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan/penilaian
kinerja Guru, pembina ekstrakurikuler dan/atau kokurikuler, pembina kepramukaan, Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), dan wali kelas.
Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung dengan proses pembelajaran,
idealnya guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja sesuai
dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya. Disamping itu, guru juga akan
terlibat dalam kegiatan manajerial sekolah/madrasah antara lain penerimaan siswa baru (PSB),
penyusunan kurikulum dan perangkatnya, Ujian Nasional (UN), ujian sekolah, dan kegiatan lain.
Tugas guru dalam manajemen sekolah/madrasah tersebut secara spesifik ditentukan oleh
manajemen sekolah.

B. Jam Kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan beban kerja Guru,
Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah ayat (2) menyatakan bahwa beban kerja guru paling
sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam
tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin
pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada
satu satuan pendidikan tempat tugasnya sebagai guru tetap.
Kegiatan tatap muka guru dialokasikan dalam jadwal pelajaran mingguan yang dilaksanakan
secara terus-menerus selama paling sedikit 1 (satu) semester. Kegiatan tatap muka dalam satu
tahun dilakukan kurang lebih 38 minggu atau 19 minggu dalam 1 (satu) semester.
C. Pengertian Tatap Muka
Peraturan Pemerintah Nomor Pemerintah Nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan beban
kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah pasal (1) Tatap Muka adalah interaksi
langsung antara Guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran atau pembimbingan sesuai
dengan beban belajar peserta didik dalam struktur kurikulum

D. Uraian Tugas Per Jenis Guru

1. Guru Mata Pelajaran/Guru Kelas


Jenis tugas guru dapat dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka atau bukan tatap muka
seperti yang tercantum dalam Tabel 1. di bawah ini.

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


5
P

Tabel 1. Kategori Jenis Kerja Guru


Bukan
Nomor Jenis Kerja Guru Tatap Muka Tatap Muka

1. Merencanakan Pembelajaran √
2. Melaksanakan Pembelajaran √
3. Menilai Hasil Pembelajaran √* √**
4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik √*** √****
5. Melaksanakan Tugas Tambahan √

Keterangan:
* = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka
seperti ulangan harian
** = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakana dalam waktu tertentu seperti ujian
tengah
semester dan akhir semester
*** = membimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan
proses pembelajaran/tatap muka
**** = membimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan
pengembangan
diri / ekstrakurikuler

Uraian jenis kerja guru tersebut di atas adalah sebagai berikut:


a. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal
semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.
b. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik dengan
guru. Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:
 Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian materi pelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi pelajaran, dan menilai hasil
belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap muka,
 Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka
antara lain berupa penilaian akhir pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok bahasan
merupakan bagian dari kegiatan tatap muka,
 Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan menggunakan
media antara lain video, modul mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi,
 Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang teori/kelas, laboratorium, studio,
atau di luar ruangan,
 Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi waktu yang
tercantum dalam struktur kurikulum sekolah/madrasah
Sebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan melakukan persiapan, antara
lain pengecekan dan/atau penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul, media, dan
perangkat administrasi.
c. Menilai Hasil Pembelajaran
Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


6
P

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan. Melalui penilaian hasil pembelajaran diperoleh
informasi yang bermakna untuk meningkatkan proses pembelajaran berikutnya serta
pengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi
dengan tatap muka seperti ulangan harian dan kegiatan menilai hasil belajar dalam waktu tertentu
seperti ujian tengah semester dan akhir semester.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes. Penilaian nontes
dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas,
proyek fisik atau produk jasa.
1) Penilaian dengan tes.
 Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan harian, tengah
semester, dan ujian akhir semester. Tes ini dilaksanakan sesuai dengan kalender
pendidikan atau jadwal yang telah ditentukan.
 Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas.
 Pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal pelaksanaan tes.
2) Penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.
 Pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tidak terpisahkan dari proses
pendidikan, dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk melihat hasil pendidikan
yang tidak dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan.
 Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam kelas menyatu dengan
proses tatap muka, dan atau di luar kelas.
Pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas merupakan
kegiatan di luar jadwal tatap muka.
3) Penilaian nontes berupa penilaian hasil karya.
 Penilaian hasil karya peserta didik dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk jasa,
portofolio, atau bentuk lain dilakukan di luar jadwal tatap muka.
 Adakalanya dalam penilaian ini, guru harus menghadirkan peserta didik agar untuk
menghindari kesalahan pemahaman dari guru, jika informasi dari peserta didik
belum sempurna.

d. Membimbing dan Melatih Peserta Didik


Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu
membimbing atau melatih peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler, dan
ekstrakurikuler.
1) Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan yang
dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
2) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
 Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran perbaikan
(remedial teaching) dan pengayaan (enrichment) pada mata pelajaran yang diampu
guru.
 Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada
peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.
 Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik
yang telah menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


7
P

yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau memperkaya perbendaharaan


kompetensi.
 Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus,
disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap
minggu.
3) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
 Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik.
 Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

 Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah:


- Pramuka
- Olahraga
- Tari
e. Melaksanakan Tugas Tambahan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7) menyatakan
bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan
pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan, kepala
perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi
Pasal 52 ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok
misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah, dan guru piket.

2. Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor

Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam


pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan
dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.

a. Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai bakat dan minat.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang harmonis,
dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara
mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami
dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Kegiatan-kegiatan tersebut didukung oleh:


a. Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.
b. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif,
terpadu dan bersifat rahasia.
c. Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan
khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


8
P

komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua atau
keluarganya.
e. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar,
dan karir/jabatan.
f. Alih tangan kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik
ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

E. Beban Kerja Minimum

1. Guru Kelas
Beban kerja guru kelas adalah mengampu paling sedikit 1 (satu) rombel dalam 1 (satu) minggu
secara penuh.

2. Guru Mata Pelajaran


Beban kerja guru mata pelajaran adalah paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka
dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

3. Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor


Beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan dalam bentuk layanan tatap muka terjadwal di kelas untuk
layanan klasikal dan/atau di luar kelas untuk layanan perorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan yang memerlukan.

4. Guru Yang Diberi Tugas Tambahan


Jenis tugas tambahan dan jumlah jam tatap muka bagi guru yang diberi tugas tambahan adalah
sebagai berikut.
a) Kepala Sekolah/madrasah
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu bagi guru
yang berasal dari guru mata pelajaran.
b) Wakil Kepala Sekolah/madrasah
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah/madrasah adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu
c) Ketua Program Keahlian
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai ketua program keahlian
satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
d) Kepala Perpustakaan
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan adalah
paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
e) Kepala Laboratorium, Pembimbing Praktek Kerja Industri
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala laboratorium,

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


9
P

bengkel, atau unit produksi adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu.

F. Beban Kerja Minimum

1. Guru Kelas
Beban kerja guru kelas adalah mengampu paling sedikit 1 (satu) rombel dalam 1 (satu) minggu
secara penuh.

2. Guru Mata Pelajaran


Beban kerja guru mata pelajaran adalah paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka
dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

3. Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor


Beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan dalam bentuk layanan tatap muka terjadwal di kelas untuk
layanan klasikal dan/atau di luar kelas untuk layanan perorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan yang memerlukan.

G. Guru Yang Diberi Tugas Tambahan


Jenis tugas tambahan dan jumlah jam tatap muka bagi guru yang diberi tugas tambahan adalah
sebagai berikut.
f) Kepala Sekolah/madrasah
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu bagi guru
yang berasal dari guru mata pelajaran.
g) Wakil Kepala Sekolah/madrasah
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah/madrasah adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu
h) Ketua Program Keahlian
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai ketua program keahlian
satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
i) Kepala Perpustakaan
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan adalah
paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
j) Kepala Laboratorium, Pembimbing Praktek Kerja Industri
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala laboratorium,
bengkel, atau unit produksi adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu.

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


10
P

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


11
P

H. Beban Kerja Minimum

1. Guru Kelas
Beban kerja guru kelas adalah mengampu paling sedikit 1 (satu) rombel dalam 1 (satu) minggu
secara penuh.

2. Guru Mata Pelajaran


Beban kerja guru mata pelajaran adalah paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka
dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

3. Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor


Beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan dalam bentuk layanan tatap muka terjadwal di kelas untuk
layanan klasikal dan/atau di luar kelas untuk layanan perorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan yang memerlukan.

4. Guru Yang Diberi Tugas Tambahan


Jenis tugas tambahan dan jumlah jam tatap muka bagi guru yang diberi tugas tambahan adalah
sebagai berikut.
k) Kepala Sekolah/madrasah
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu bagi guru
yang berasal dari guru mata pelajaran.
l) Wakil Kepala Sekolah/madrasah
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah/madrasah adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu
m) Ketua Program Keahlian
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai ketua program keahlian
satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
n) Kepala Perpustakaan
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan adalah
paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
o) Kepala Laboratorium, Pembimbing Praktek Kerja Industri
Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala laboratorium,
bengkel, atau unit produksi adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu.

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


12
P

I. Penghargaan
 Tidak pernah terlambat dalam satu semester pembelajaran, mendapat Piagam
penghargaan dan bingkisan
 Tidak Pernah absen dalam satu tahun pembelajaran, mendapat Piagam penghargaan dan
bingkisan
 Mengikuti lomba dan mendapat juara, mendapat piagam penghargaan dan bingkisan
J. Pelanggaran Dan Sangsi
Pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai dikelompokkan dalam 3 (tiga)
jenis pelanggaran, yaitu:
o Pelanggaran ringan;
o Pelanggaran sedang;
o Pelanggaran berat.
1. Pelanggaran Ringan
 Yang termasuk dalam jenis pelanggaran ringan adalah:
o Tidak memakai seragam dinas atau pakaian
dinas yang ditetapkan oleh pengurus.
o Terlambat masuk kerja atau pulang cepat 5 (lima) kali dalam 1 (satu)
bulan;
o Lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang
pegawai.
o Tidak patuh terhadap tata-tertib yang berlaku
khusus di masing-masing lembaga dan unit
kegiatan.
o Meninggalkan tugas tanpa izin.
 Sanksi pelanggaran ringan terdiri dari:
o Tidak memakai seragam dinas di ingatkan
o Terlambat masuk kerja atau pulang cepat 5 (lima) kali dalam 1 (satu)
bulan akan mendapatkan Surat peringatan 1.
o Tidak patuh terhadap tata-tertib yang berlaku
khusus di masing-masing lembaga dan unit
kegiatan akan di ingatkan.
o Tidak masuk dengan ijin akan dipotong gaji 5000, kecuali bagi yang
sakit
o Meninggalkan tugas tanpa izin akan mendapatkan Surat peringatan
1.
 Kepada pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran
ringan diberikan surat peringatan ke-1 (SP 1) atau
pernyataan tidak puas.
 Masa berlaku sanksi atas pelanggaran sebagaimana
dimaksud adalah 3 (tiga) bulan.
 Jika dalam masa menjalankan sanksi atas pelanggaran
sebagaimana dimaksud, pegawai yang bersangkutan
melakukan pelanggaran sejenis, kepadanya dinyatakan
melakukan pelanggaran sedang.

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


13
P

2. Pelanggaran Sedang
Yang termasuk dalam jenis pelanggaran sedang adalah:
 Mengabaikan sanksi yang dijatuhkan pada pelanggaran ringan;
 Menolak perintah atau penugasan yang sah dan layak;
 Menggunakan fasilitas Sekolah untuk
kepentingan pribadi tanpa
persetujuan penanggung jawab yang
sah;
 Dengan sengaja tidak melaksanakan tugas atau pekerjaannya;
 Menghina pegawai teman sejawat dan atau keluarganya di depan
umum;
 Membocorkan rahasia jabatan dan Sekolah;
 Mencemarkan nama baik Pengurus dan atau
pegawai, teman sejawat dan keluarganya;
 Bertindak kasar, memaki peserta didik, teman
sejawat dengan kata-kata yang kasar, tidak
senonoh yang dapat menimbulkan keresahan;
 Membocorkan soal;
 Merokok di tempat/lingkungan pekerjaan;
 Sanksi pelanggaran sedang terdiri dari:
• Surat peringatan pertama dan terakhir;
• Pembebasan tugas sementara (skorsing) paling lama 6 (enam) bulan.
 Sanksi pelanggaran sedang diberikan oleh Pengurus atau
pejabat yang diberikan kewenangan mewakili.
 Dalam kaitan proses pemberian sanksi kepada pegawai yang
diduga melakukan pelanggaran sedang, Pengurus
membentuk Tim Penyidik untuk menyelidiki dan menyidik
kasus pelanggaran sedang yang terjadi.
 Masa berlaku sanksi sebagaimana dimaksud adalah 3 (tiga)
bulan sejak penetapan sanksi.
 Jika dalam masa menjalankan sanksi sebagaimana
dimaksud pegawai yang bersangkutan melakukan
pelanggaran sejenis, kepadanya dinyatakan melakukan
pelanggaran berat.
3. Pelanggaran Berat
 Yang termasuk dalam jenis pelanggaran berat adalah:
o Mengabaikan sanksi atas pelanggaran sedang yang dijatuhkan;
o Membawa, menjual dan atau mengedarkan,
menggunakan narkoba (narkotika, obat terlarang
dan zat adiktif lainnya) dan atau minuman keras;
o Berzina;
o Berjudi;
o Mencuri;
o Menyerang, menganiaya, mengancam atau
mengintimidasi Pengurus, atasan, pegawai,
teman sejawat dan atau keluarganya;
o Menghukum peserta didik yang mengakibatkan cacat, luka atau sakit
fisik;
o Melakukan perbuatan yang merusak nama baik dan atau merugikan

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


14
P

Sekolah;
o Menggelapkan uang dan atau barang milik Sekolah;
o Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan aqidah
Islam;
o Dengan sengaja merusak asset atau barang-barang milik Sekolah;
o Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan;
o Mangkir atau alpa tidak hadir melaksanakan tugas selama 1 (satu)
bulan;
o Menghasut dan bersekongkol untuk menentang kebijakan Sekolah;
o Membocorkan dokumen negara, dokumen Sekolah yang bersifat
rahasia;
o Terlibat dalam organisasi terlarang dan atau aliran/ajaran sesat;
o Lalai dalam melakukan tugas yang mengakibatkan kerugian Sekolah;
o Pejabat yang tidak memberikan sanksi pelanggaran sedang;
o Terkena sanksi pidana minimal 3 (tiga) tahun yang
telah berkekuatan hukum tetap.
o Melakukan pelecehan seksual terhadap murid atau teman kerja.

 Sanksi pelanggaran berat terdiri dari:


o Penurunan status kepegawaian;
o Diberhentikan dari jabatannya;

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


15
P

LAMPIRAN I
RINCIAN TUGAS TAMBAHAN LAIN GURU DAN EKUIVALENSINYA

No Nama Tugas Ekuivalensi Beban


Tambahan Tugas Jumlah Bukti Fisik Kerja Per Minggu
.
1. Wali Kelas a. mengelola kelas yang 1 (satu) Guru/kelas/ a. surat tugas sebagai wali kelas dari Kepala 2 jam Tatap Muka
menjadi tahun Sekolah;
tanggungjawabnya; b. program dan jadwal kegiatan wali kelas
b. berinteraksi dengan yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah;
orang tua/wali peserta c. laporan hasil kegiatan wali kelas yang
didik; disetujui oleh Kepala Sekolah.
c. menyelenggarakan
administrasi kelas
d. menyusun dan
melaporkan kemajuan
belajar peserta didik;
e. membuat catatan
khusus tentang peserta
didik;
f. mencatat mutasi peserta
didik;
g. mengisi dan
membagi buku laporan
penilaian hasil belajar;
- 14 -

Nama Tugas Ekuivalensi Beban


No. Tugas Jumlah Bukti Fisik
Tambahan Kerja Per Minggu
h. melaksanakan tugas lainnya yang
berkaitan dengan kewalikelasan;
i. menyusun laporan tugas sebagai
wali kelas kepada Kepala Sekolah;
2. Pembina a. menyusun program pembinaan 1 (satu) Guru/ a. Surat Keputusan (SK) sebagai pembina 2 jam Tatap Muka
Ekstrakurikuler ekstrakurikuler tertentu; ekstrakurikuler ekstrakurikuler tertentu dari Kepala
b. melaksanakan pembinaan kegiatan /1 (satu) kegiatan/ Sekolah;
ekstrakurikuler tertentu; minggu (paling b. program dan jadwal kegiatan pembinaan
c. melatih langsung peserta didik; sedikit 20 orang ekstrakurikuler yang ditandatangani oleh
Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan
d. mengevaluasi program peserta didik) Kepala Sekolah;
ekstrakurikuler; c. laporan hasil kegiatan pembinaan
e. melaksanakan tugas lainnya yang ekstrakurikuler tertentu yang disetujui
berkaitan dengan pembinaan oleh Kepala Sekolah.
ekstrakurikuler;
f. menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler
tertentu.
3. Guru Piket a. meningkatkan pelaksanaan 1 (satu) a. surat tugas per semester sebagai 1 jam Tatap Muka
keamanan, kebersihan, Guru/hari/ Guru piket dari Kepala Sekolah;
ketertiban, keindahan, minggu b. program dan jadwal piket yang
kekeluargaan, kerindangan, ditandatangani oleh Kepala Sekolah;
kesehatan, keteladanan, dan c. laporan hasil piket per tugas yang
- 15 -

Nama Tugas Ekuivalensi Beban


No. Tugas Jumlah Bukti Fisik
Tambahan Kerja Per Minggu
keterbukaan (9K); disetujui oleh Kepala Sekolah.
b. menerima dan mendata tamu
sekolah;
c. mengoordinasikan Guru
pengganti bagi kelas yang Gurunya
berhalangan hadir;
d. mencatat dan melaporkan kasus-
kasus yang bersifat khusus kepada
Kepala Sekolah;
e. melakukan kegiatan lainnya yang
terkait tugas Guru piket;
Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan
f. membuat laporan hasil piket per
tugas.

Kepala SD Negeri 3 Sebalor

SUPATMI, S.Pd
NIP. 19610722198303 2 007

LAMPIRAN I
- 16 -

RINCIAN EKUIVALENSI BEBAN KERJA KEPALA SEKOLAH

Bukti Fisik Ekuivalensi


No Tugas Rincian Tugas
1. Manajerial a. Merencanakan Program Sekolah; a. Program Sekolah; Memenuhi beban kerja 18-24
jam kerja per minggu yang di
b. Mengelola Standar Nasional Pendidikan: b. Laporan Pelaksanaan dalamnya sudah mencakup
Pengelolaan SNP; setara dengan 14-16 jam
1) Melaksanakan pengelolaan Standar c. Laporan Hasil Pengawasan dan Tatap Muka per minggu.
Kompetensi Lulusan; Evaluasi;
2) Melaksanakan pengelolaan Standar Isi; d. Laporan Kepemimpinan Sekolah;

3) Melaksanakan pengelolaan Standar Proses; e. Laporan Pengelolaan Sistem


Informasi Manajemen
Panduan Sekolah.
Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan
4) Melaksanakan pengelolaan Standar Penilaian;
5) Melaksanakan pengelolaan Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
6) Melaksanakan pengelolaan Standar Sarana dan
Prasarana;
7) Melaksanakan pengelolaan Standar
Pengelolaan;
8) Melaksanakan pengelolaan Standar
Pembiayaan.
c. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi;

d. Melaksanakan kepemimpinan sekolah; dan

Mengelola Sistem Informasi Manajemen Sekolah


- 17 -

Bukti Fisik Ekuivalensi


No Tugas Rincian Tugas
3. Supervisi kepada a. Merencanakan program supervisi guru dan tenaga a. Program Supervisi Guru dan Memenuhi beban kerja 6-
Guru dan tenaga kependidikan; Tenaga Kependidikan;
kependidikan; b. Melaksanakan supervisi guru; b. Laporan Pelaksanaan dan Hasil 10 jam kerja per minggu yang
Supervisi Guru; di dalamnya sudah mencakup
c. Melaksanakan supervisi terhadap tenaga c. Laporan Pelaksanaan dan Hasil setara dengan 4-6 jam Tatap
kependidikan; Supervisi Tenaga Kependidikan; Muka per minggu.
d. Menindaklanjuti hasil supervisi terhadap Guru dalam d. Laporan Evaluasi Pelaksanaan
rangka peningkatan profesionalisme Guru; dan Hasil Supervisi Tenaga
e. Melaksanakan Evaluasi Supervisi Guru dan Kependidikan.
Tenaga Kependidikan; dan Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan
f. merencanakan dan menindaklanjuti hasil evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas supervisi kepada Guru dan
tenaga kependidikan.

Kepala SD Negeri 3 Sebalor

SUPATMI, S.Pd
NIP. 19610722198303 2 007
- 18 -
BAB IV
PENUTUP

 Ketetapan ini merupakan penjabaran dari Panduan Pelaksanaan Tugas Guru/Tenaga Kependidikan
 Permasalahan yang timbul dan belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur dalam ketetapan tersendiri.
 Ketetapan ini berlaku efektif terhitung sejak bulan Juli 2018 sampai Juli 2020

Ditetapkan di : TULUNGAGUNG
Pada Tanggal : 26 Juli 2021

Kepala SD Negeri 3 Sebalor

SUPATMI, S.Pd
NIP. 19610722198303 2 0
- 19 -

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan

Panduan Pelaksana Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan


19

Anda mungkin juga menyukai