Anda di halaman 1dari 14

BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

2.1. Identifikasi Isu


Berdasarkan pengamatan dan konsultasi penulis dengan atasan dan rekan
kerja, penulis mengidentifikasikan 3 isu pada UPT. Puskesmas Dolok Masihul
Kab. Serdang Bedagai selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan yang sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi penulis sebagai Perekam Medis, di temukan beberapa isu
yang harus segera ditangani.
Isu pertama adalah “Belum Optimalnya Penyimpanan Berkas Rekam
Medis Rawat Jalan di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang
Bedagai” Adapun sumber isu tersebut adalah berasal dari pelayanan publik yang
terdapat kelemahan dalam sistem penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan
yakni masih sering terjadinya missfile (berkas rekam medis tercecer) maupun
duplikasi nomor rekam medis, yang berdampak pada saat melakukan pencarian
nomor rekam medis pasien di ruang penyimpanan, terdapat berkas rekam medis
yang salah letak atau pun tidak ditemukan/hilang pada rak penyimpanan rekam
medis tersebut, dan di UPT Puskesmas Dolok Masihul hanya terdapat 1 orang
terampil tenaga rekam medis yang berlatar belakang rekam medis, sedangkan 2
orang lagi berlatar belakang bidan dan sarjana pendidikan yang belum pernah
mengikuti pelatihan tentang rekam medis sehingga kurangnya pemahaman
tentang ilmu rekam medis terutama tentang alur penyimpanan rekam medis pasien
dan kurangnya ketelitian petugas memasukkan berkas yang akan dikembalikan ke
dalam rak penyimpanan, dari penyebab isu yang ditemukan akan mengakibatkan
berkas rekam medis pasien lama sulit ditemukan sehingga proses pencarian berkas
medis pasien di rak penyimpanan membutuhkan waktu yang cukup lama.
sehingga dapat menghambat jalannya pelayanan pasien di puskesmas.

14
15

Gambar 2.1. Penyimpanan belum menggunakan tracer (outgide) dan tidak


ada penomoran di Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis

Isu kedua adalah “Belum Optimalnya Pelayanan Pendaftaran di UPT.


Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai”. Adapun sumber isu tersebut
adalah berasal dari pelayanan publik yang dilakukan petugas pendaftaran, yang
ditunjukkan dengan lamanya waktu tunggu pelayanan. Hal itu dapat dilihat dari
masih sering ditemukannya pendaftaran yang kurang efektif dan tidak
dilaksanakan sesuai dengan prosedur pendaftaran yang telah ditetapkan yaitu pada
saat pasien melakukan pendaftaran, persyaratan pasien tidak lengkap seperti untuk
pasien lama tidak membawa kartu berobat dan pasien baru tidak membawa
identitas seperti kartu keluar, KTP dan BPJS Kesehatan, dan pasien lama sering
mengaku sebagai pasien baru sehingga petugas harus mencari terlebih dahulu data
kunjungan pasien yang sebelumnya melalui buku register pendaftaran yang
mengakibatkan proses pendaftaran menjadi terhambat dan pasien menunggu
dengan waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan sehingga terjadinya
penumpukkan pasien.
Selain melayani pendaftaran pasien rawat jalan biasa terdapat pula pelayanan
pendaftaran pasien rujukan rawat jalan dengan menggunakan BPJS Kesehatan
yang juga sering mengalami kendala dalam proses pendaftaran pasien yang
disebabkan ketidak lengkapan persyaratan administrasi pasien dan tidak dibawa
nya pasien yang akan dirujuk, hal tersebut dapat menyebabkan lamanya waktu
tunggu pelayanan pasien. Kecepatan pelayanan pendaftaran rujukan di UPT.
Puskesmas Dolok Masihul pun kurang, dikarenakan pelayanan pendaftaran pasien
16

rujukan sama hal nya seperti pasien BPJS rawat jalan biasa yang banyak
perharinya, karena untuk mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas itu harus
melakukan alur prosedur pendaftaran pasien rawat jalan biasa yang ditetapkan,
dan juga dikarenakan petugas pelayanan pendaftaran di UPT Puskesmas Dolok
Masihul sebanyak 3 orang yang salah satunya bertugas sebagai petugas pelayanan
P-Care, sehingga petugas pelayanan pendaftaran setelah melakukan tugas
melayani bagian administrasi pendaftaran lanjut mencari berkas rekam medis
sehingga waktu tunggu pasien sampai mendapat pelayanan poliklinik cukup lama.
Gambar 2.2. Kartu Berobat Pasien

Isu ketiga adalah “Belum Optimalnya Pengisian Formulir Berkas


Rekam Medis Pasien Rawat Jalan UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab.
Serdang Bedagai”. Adapun sumber isu, terdapat kelemahan yang diamati adalah
masih ditemukannya ada informasi penting yang seharusnya tidak boleh kosong
di lembaran berkas rekam medis misal seperti identitas dan validasi pemberi
asuhan medis karena masih kurangnya kesadaran masing-masing individu akan
tanggung jawab mengenai pengisian dokumen rekam medis, kurangnya evaluasi
dan monitoring, kurangnya sosialisasi, kurangnya pemahaman terkait SOP
pengisian dokumen rekam medis dikarenakan masih belum jelasnya SOP terkait
pengisian rekam medis, dan masih belum dilaksanakannya SIMPUS (Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas), ketidaklengkapan berkas rekam medis
merupakan masalah yang sangat penting yang dapat berpengaruh terhadap proses
pelayanan yang dilakukan oleh petugas medis dan mempengaruhi kualitas dari
mutu pelayanan puskesmas yang mengakibatkan tidak berkesinambungannya
17

riwayat pasien yang berobat di UPT Puskesmas Dolok Masihul yang


dikhawatirkan menjadi temuan pemeriksaan pada saat akreditasi puskesmas dan
terkendala dalam proses penginputan data kunjungan di P-Care BPJS Kesehatan
Gambar 2.3. Pengisian Berkas Rekam Medis Pasien secara manual yang
belum lengkap

2.2. Analisis dan Penetapan Isu Terpilih


Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu dilakukan
penetapan isu utama yang terdapat di unit kerja. Setelah menemukan isu tahap
selanjutnya adalah terlebih dahulu melakukan konsultasi bersama mentor yang
juga merupakan atasan secara struktural dalam organisasi Puskesmas kemudian
mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi dan permasalahan saat ini.
Dari ketiga isu yang telah diidentifikasi di atas, selanjutnya penulis
menganalisis dan penetapan isu prioritas yakni dengan menggunakan Teknik
Tapisan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dan metode USG
(Urgency,Seriousness, dan Growth).
2.2.1. Teknik Tapisan Isu Kriteria APKL
1. Aktual (A)
adalah isu yang sedang atau dalam proses kejadian, sedang hangat
dibicarakan dikalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal
terjadi dalam waktu dekat. Jadi bukan isu yang lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
18

2. Problematika (P)
adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
3. Khalayak (K)
adalah isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak,
masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja
4. Layak (L)
adalah isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.
Tabel 2.1. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
Kriteria
No. ISU APKL Ket
A P K L
1. Belum Optimalnya Penyimpanan
Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Memenuhi
√ √ √ √
di UPT. Puskesmas Dolok Syarat
Masihul Kab. Serdang Bedagai
2. Belum Optimalnya Pelayanan
Pendaftaran di UPT. Puskesmas Memenuhi
√ √ √ √
Dolok Masihul Kab. Serdang Syarat
Bedagai
3. Belum Optimalnya Pengisian
Formulir Berkas Rekam Medis
Memenuhi
Pasien Rawat Jalan UPT. √ √ √ √
Syarat
Puskesmas Dolok Masihul Kab.
Serdang Bedagai

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa isu “Belum Optimalnya


Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di UPT. Puskesmas Dolok
19

Masihul Kab. Serdang Bedagai” dijelaskan bahwa isu ini memenuhi syarat untuk
dijadikan sebagai isu prioritas. Pertama, isu ini memenuhi kriteria aktual
dikarenakan menurut pengalaman saya dan informasi dari rekam kerja dalam
beberapa tahun ini bahkan sampai sekarang, isu ini masih sering terjadi dan
bahkan akan terus berulang sehingga harus dicarikan solusi pemecahannya.
Kedua, isu ini memenuhi syarat kriteria problematik dikarenakan isu ini
menyangkut problem pekerjaan bagian rekam medis dalam proses penyimpanan
rekam medis maupun proses pelayanan pendaftaran pasien dimana belum adanya
tracer (outgide) yang digunakan sebagai penanda berkas rekam medis yang keluar
dari rak penyimpanan dan belum ada penomoran pada rak penyimpanan. Ketiga,
kriteria kekhalayakan juga memenuhi syarat dikarenakan isu menyangkut ke
dalam proses pendaftaran pasien. Ketika berkas rekam medis pasien tidak
ditemukan pada rak penyimpanan yang seharusnya (missfile) maka akan
berpengaruh ke proses pendaftaran pasien sehingga akan mengakibatkan lamanya
waktu tunggu pendaftaran di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang
Bedagai. Keempat, isu ini memenuhi kriteria layak dikarekan isu ini layak untuk
dicarikan solusi pemecahannya demi keberlangsungan dan kelancaran terhadap
proses pelayanan dan relevan dengan tugas dan fungsi penulis yang berhubungan
langsung dengan isu tersebut di Unit Rekam Medis sebagai Perekam Medis.
Kemudian pada isu kedua yakni “Belum Optimalnya Pelayanan
Pendaftaran di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai”. Pada
kriteria pertama isu ini memenuhi syarat kriteria aktual dikarenakan isu yang
memang terjadi pada saat sekarang. Kedua isu ini memenuhi syarat kriteria
problematik disebutkan dalam kriteria pertama bahwa isu ini memerlukan solusi
pemecahannya dan sampai sekarang masih seringnya pasien datang berobat
dengan tidak membawa kartu berobat / identitas. Ketiga, isu ini memenuhi kriteria
kekhalayakan dikarenakan isu ini menyangkut seluruh pegawai dan pasien yang
berobat ke UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai karena akan
terhambatnya proses pelayanan pendaftaran pasien. Keempat, isu ini memenuhi
kriteria layak dikarekan isu ini layak untuk dicarikan solusi pemecahannya demi
keberlangsungan dan kelancaran terhadap proses pelayanan dan relevan dengan
20

tugas dan fungsi penulis yang berhubungan langsung dengan isu tersebut di Unit
Rekam Medis sebagai Perekam Medis.
Adapun pada isu yang ketiga yakni ” Belum Optimalnya Pengisian
Formulir Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan UPT. Puskesmas Dolok
Masihul Kab. Serdang Bedagai” dijelaskan bahwa isu memenuhi syarat untuk
dijadikan isu prioritas. Pada kriteria pertama isu ini memenuhi syarat kriteria
aktual dikarenakan isu yang memang terjadi pada saat sekarang. Kedua isu ini
memenuhi syarat kriteria problematik disebutkan dalam kriteria pertama bahwa
isu ini memerlukan solusi pemecahannya dan sampai sekarang masih melakukan
pencatatan rekam medis secara manual. Ketiga, isu ini memenuhi kriteria
kekhalayakan dikarenakan isu ini menyangkut seluruh pegawai dan pasien yang
berobat ke UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai. Keempat, isu
ini memenuhi kriteria layak dikarekan isu ini layak untuk dicarikan solusi
pemecahannya demi keberlangsungan dan kelancaran terhadap proses pelayanan
dan relevan dengan tugas dan fungsi penulis yang berhubungan langsung dengan
isu tersebut di Unit Rekam Medis sebagai Perekam Medis.

2.2.2. Teknik Tapisan Isu Kriteria USG


Selanjutnya isu yang memenuhi syarat pada teknik tapisan isu
menggunakan kriteria APKL akan dianalisis menggunakan kriteria USG untuk
menentukan isu yang lebih prioritas. Adapun kriteria USG adalah sebagai berikut:
1. U (Urgency) berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. S (Seriousness) berkaitan dengan dampak dan pengaruhnya masalah
tersebut. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
seseorang seperti dampaknya terhadap produktivitas dan keselamatan
jiwa manusia.
3. G (Growth) berkaitan dengan dampak masa depan dan
perkembangannya. Semakin cepat berkembang masalah tersebut,
semakin tinggi pertumbuhan masalahnya.
Setiap isu yang dianalisis dinilai dengan memberikan skor 1 – 5 pada tiap
21

indikator kriteria dengan skala Likert pada tabel di bawah ini.


Tabel 2.2. Indikator Kriteria Dengan Skala Likert
Urgency Seriousness Growth

5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Serius 5 = Sangat Gawat

4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Gawat

3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Serius 3 = Cukup Gawat

2 = Tidak Mendesak 2 = Tidak Serius 2 = Tidak Gawat

1 =Sangat Tidak
1 = Sangat Tidak Serius 1 = Sangat Tidak Gawat
Mendesak

Analisis isu menggunakan teknik tapisan isu kriteria USG ditunjukkan


pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.3. Analisis Penetapan Prioritas Isu Berdasarkan Kriteria USG
Kriteria
No. ISU Total Prioritas
U S G
1. Belum Optimalnya
Penyimpanan Berkas Rekam
Medis Rawat Jalan di UPT. 5 5 5 15 I
Puskesmas Dolok Masihul
Kab. Serdang Bedagai
2. Belum Optimalnya
Pelayanan Pendaftaran di
UPT. Puskesmas Dolok 5 4 3 12 III
Masihul Kab. Serdang
Bedagai
3. Belum Optimalnya
5 5 4 14 II
Pengisian Formulir Berkas
22

Rekam Medis Pasien Rawat


Jalan UPT. Puskesmas
Dolok Masihul Kab.
Serdang Bedagai

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa isu pertama yakni “Belum Optimalnya
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di UPT. Puskesmas Dolok
Masihul Kab. Serdang Bedagai”, memiliki poin 5 pada kriteria Urgency yang
menunjukkan kriteria sangat mendesak untuk ditemukan solusi isu pemecahan isu
tersebut. Hal ini disebabkan karena alur penyimpanan rekam medis pasien masih
belum dilakukan secara maksimal, dan belum adanya alat untuk mengontrol
keluar masuknya berkasnya rekam medis. Sehingga diperlukan sebuah inovasi
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Kemudian kriteria Seriousness
memiliki poin 5 yang menunjukkan sangat serius isu ini untuk dicarikan solusi
pemecahannya. Hal ini disebabkan isu ini menjadi salah satu permasalahan yang
sangat serius di unit rekam medis yaitu petugas rekam medis dengan latar
belakang pendidikan rekam medis hanya satu orang, sedangkan 2 petugas lainnya
berlatar belakang pendidikan bidan dan sarjana pendidikan, sehingga kurangnya
pemahaman akan bagaimana prosedur dan alur penyimpanan yang baik di unit
rekam medis. Selanjutnya kriteria Growth juga memiliki poin 5 yang
menunjukkan isu ini sangat gawat apabila tidak ditemukan solusinya dengan
segera dan dibiarkan terlalu lama yang akan dikhawatirkan semakin banyaknya
kesalahan penyimpanan rekam medis / rekam medis yang tercecer (missfile) akan
menjadi temuan pemeriksaan pada saat akreditasi puskesmas.
Pada isu kedua yakni “Belum Optimalnya Pelayanan Pendaftaran di UPT.
Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai”, memiliki poin 5 pada kriteria
Urgency yang menunjukkan kriteria sangat mendesak untuk ditemukan solusi isu
pemecahan isu tersebut. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya edukasi yang
diberikan oleh petugas pendaftaran dan informasi tentang pentingnya membawa
kartu berobat / identitas pasien saat berobat ke puskesmas. Kemudian pada kriteria
Seriousness memiliki poin 4 yang menunjukkan sangat serius isu ini untuk
23

dicarikan solusi pemecahnya. Hal ini disebabkan isu ini menjadi salah satu
permasalahan yang sering terjadi di unit pendaftaran, sehingga menjadi
terhambatnya proses pencarian berkas rekam medis pasien yang mengakibatkan
lamanya waktu tunggu pelayanan. Selanjutnya kriteria Growth memiliki poin 3
yang menunjukkan cukup gawat apabila isu ini tidak ditemukan solusinya dengan
segera dan dibiarkan terlalu lama yang akan dikhawatirkan adalah semakin
lamanya proses pencarian berkas rekam medis maka akan semakin lamanya waktu
tunggu pelayanan di bagian pendaftaran.
Pada isu ketiga yakni “Belum Optimalnya Pengisian Formulir Berkas
Rekam Medis Pasien Rawat Jalan UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang
Bedagai” memiliki poin 5 pada kriteria Urgency menunjukkan isu ini sangat
mendesak untuk dicarikan solusi pemecahannya dikarenakan proses pengisian
berkas rekam medis yang masih manual sehingga masih seringnya ditemukan
ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.kemudian pada kriteris Seriuousness memiliki poin 5 yang
menunjukkan sangat serius isu ini untuk dicari solusi pemecahannya. Hal ini
disebabkan isu ini menjadi salah satu permasalahan yang sangat serius di unit
rekam medis yaitu apabila berkas rekam medis tidak diisi dengan lengkap maka
akan ditemukan tidak berkesinambungannya riwayat perjalanan penyakit pasien
selama pasien berobat di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai.
Selanjutnya kriteria Growth memiliki 4 poin menunjukkan isu ini gawat apabila
tidak ditindaklanjuti dikarenakan apabila tidak dicarikan solusi maka
dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap penginputan kunjungan pasien ke
dalam aplikasi P-Care Bpjs Kesehatan.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap 3 isu diatas menggunakan
teknik tapisan isu menggunakan kriteria USG, maka dihasilkan bahwa isu pertama
memiliki poin 15 dan isu ketiga memiliki poin 14. Sehingga disimpulkan bahwa
isu prioritas yang memiliki pengaruh paling signifikan dan layak untuk
diselessaikan dan dicarikan solusinya adalah isu “Belum Optimalnya
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di UPT. Puskesmas Dolok
Masihul Kab. Serdang Bedagai.
24

2.2.3. Analisis Diagram Fishbone


Selanjutnya penulis melakukan analisa penyebab masalah dari isu prioritas di atas digambarkan dengan menggunakan
diagram fishbone sebagai berikut :
Gambar 2.4. Analisis Diagram Fishbone

Akar Masalah

METHOD MAN Masalah


Missfile (BerkasRekam Medis tercecer)
Kurangnya pemahaman tentang ilmu
rekam medis terutama tentang alur
Belum ada Tracer (outgide). dan penyimpanan rekam medis pasien
penomoran di rak rekam medis
Belum adanya pelatihan tentang ilmu
Belum ada Buku Ekspedisi rekam medis
Peminjaman Berkas Rekam Medis

SOP yang masih belum jelas


Kurangnya ketelitian petugas memasukkan Belum Optimalnya
berkas yang akan dikembalikan ke dalam
Penulisan Identitas Pasien dan Nomor rak penyimpanan Penyimpanan Berkas
Rekam Medis masih ada yang tidak jelas
Rekam Medis Rawat Jalan

Belum terlaksananya di UPT. Puskesmas Dolok


pengadaan SIMPUS Rak penyimpanan berkas
(Sistem Informasi rekam medis yang terlalu Masihul Kab. Serdang
Manajemen Puskesmas) tinggi (tidak ergonomis)
Bedagai

MESIN LINGKUNGAN
25

Dari diagram fishbone di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab masalah


dari isu prioritas “Belum Optimalnya Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat
Jalan di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai” disebabkan oleh
sering ditemukan missfile (Berkas Rekam Medis tercecer) karena masih belum
jelasnya SOP di Unit Rekam Medis, belum adanya tracer (outgide,) penomoran di
rak penyimpanan rekam medis, belum adanya buku ekspedisi sebagai bukti
peminjaman berkas rekam medis, dan penulisan identitas pasien dan nomor rekam
medis masih ada yang tidak jelas
Gambar 2.5. Belum ada Penomoran di Rak Penyimpanan Rekam Medis, dan
Belum ada penggunaan tracer (outgide)

Gambar 2.6. Map Rekam Medis masih di isi secara manual


26

Penyebab masalah selanjutnya adalah Kurangnya pemahaman tentang


ilmu rekam medis terutama tentang alur penyimpanan rekam medis pasien
dikarenakan Belum adanya pelatihan tentang ilmu rekam medis Kurangnya
ketelitian petugas memasukkan berkas yang akan dikembalikan ke dalam rak
penyimpanan.
Kemudian penyebab masalah selanjutnya adalah rak lemari penyimpanan
yang tidak ergonomis (terlalu tinggi). Hal ini menyebabkan petugas menjadi
kewalahan dalam proses pencarian berkas rekam medis.
Gambar 2.7. Rak Rekam Medis yang tidak ergonomis

Penyebab masalah selanjutnya adalah belum terlaksananya pengadaan


SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas), yang menyebabkan proses
pendaftaran dan pengisian rekam medis masih dilakukan secara manual.
27

2.3. Role Model

2.3.1. Biografi

Gambar 2.8 Foto Kepala Puskesmas Dolok Masihul

Nama : dr. Novrizal Lubis, M.Kes


Tanggal Lahir : 17 November 1981
NIP : 191811117 201001 1 025
Pangkat : Pembina
Golongan : IVa
Jabatan : Kepala UPT. Puskesmas Dolok Masihul

2.3.2. Alasan menjadi Role Model

Role model adalah seseorang yang dapat menjadi panutan dan kita contoh
tingkah lakunya. Dalam kegiatan aktualisasi ini yang menjadi role model adalah
dr. Novrizal M.Kes beliau merupakan Kepala UPT. Puskesmas Dolok Masihul
Kab. Serdang Bedagai, Beliau dengan kebijaksanan dan penuh tanggung jawab
selalu memberi contoh dalam pelayanan kesehatan yang baik di UPT. Puskesmas
Dolok Masihul. Beliau mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi
seluruh staf dengan sikap saling menghormati, sopan santun dan rasa toleransi
yang tinggi. Beliau juga selalu mengedepankan pelayanan yang berfokus pada
pasien yang datang untuk berobat.

Anda mungkin juga menyukai