2022
DINAS KESEHATAN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan laporan kegiatan penilaian risiko dan
Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang Tahun 2022
dapat terselesaikan. Laporan ini sangat penting sekali karena akan memberikan panduan secara
rinci terhadap seluruh gerak langkah yang terkait dengan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas
Pakisaji.
Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) merupakan sebuah persyaratan yang sangat
penting bagi pelaksanaan peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Pakisaji.
Harapannya Laporan ini Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) ini bisa menjadi acuan
untuk meningkatkan kinerja oleh seluruh penanggung jawab dan unit/program serta pelaksana
terkait pada Puskesmas Pakisaji.
Puskesmas Pakisaji
dr. Indrawati
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam pelayanan
kesehatan, sejak tahun 2007, ketika Sir Liam Donaldsonm Chairman WHO World
Alliance For Patient Safety meresmikan “Nine Live Saving Patient Safety Solution”.
Pada perkembangannya, dunia perumah sakitan di Indonesia melalui PERSI, KKPRS
Nasional, KARS dan Departemen Kesehatan mensosialisasi program Keselamatan Pasien
selama kurun waktu tahun 2006 - 2007 diberbagai kota di Indonesia.
Proses perbaikan mutu dan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pakisaji adalah
dengan mengidentifikasi faktor resiko keselamatan pasien yang mungkin terjadi,
menganalisa dan kemudian menerapkan solusi perbaikan dan tindak lanjutnya, diikuti
dengan monitoring dan evaluasi dengan system.
Puskesmas Pakisaji secara kontinyu melaksanakan perbaikan untuk selalu
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Untuk mengidentifikasi faktor resiko
keselamtan pasien tim PMKP membentuk tim Manajemen Resiko yang terdiri dari
beberapa staf layanan klinis maupun non klinis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk petugas
Puskesmas , pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar
Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Membentuk kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab kegiatan
Manajemen Risiko di Puskesmas.
b. Mengidentifikasi potensi bahaya/risiko dan cara pengendaliannya.
c. Menyusun rencana kerja Manajemen Risiko di Puskesmas.
d. Melaksanakan kegiatan Manajemen Risiko di Puskesmas.
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Manajemen Risiko di Puskesma
BAB II
Pelaksanaan kegiatan penilaian risiko dan FMEA di Puskesmas Pakisaji sebagaimana dalam
perencanaan dilakukan terhadap unit/program dengan hasil sebagai berikut :
TABEL DIGANTI SESUAI DENGAN FILE FMEA YANG MBAK MAY PUNYA!
1. Pendaftaran
2. Laboratorium
3. Bersalin
NO MASALAH ANALISA RENCANA TINDAK WAKTU PJ
LANJUT
PENYEBAB DAMPAK
1. Salah mengambil 1.Tata letak dokumen 1. Pelayanan menjadi 1. Perluasan ruang 1 Tahun Rekam medis,
dokumen rekam rekam medis tidak terhambat penyimpanan rekam medis UKP,
medis berurutan. 2. Komplain pasien 2. Menata ulang dokumen Perencanaan
3. Kesalahan dalam RM secara berurutan
2. Penuliasan tracer
memberikan tindakan 3. Retensi dokumen RM
kurang jelas
yang sudah inaktif ≥ 2 tahun
2. Salah identifikasi 1. Pasien tidak 1. Proses pelayanan 1. Sosialisasi proses 3 Bulan Rekam medis
pasien yang akan membawa kartu menjadi terhambat pendaftaran
berobat identitas/kartu berobat 2. Kesalahan dalam 2. Melakukan cross check
2. Input data saat memberikan tindakan ulang
proses pendaftaran 3. Membuat daftar
salah tilik/check list identifikasi
dan kelengkapan RM
3. Salah ruangan Petugas kurang teliti Komplain pasien Adanya buku ekspedisi 1 Bulan Rekam medis
4. Salah mengambil 1. Pasien tidak Pelayanan di Petugas bagian informasi 1 Bulan Rekam medis
nomer antrian tidak mengetahui pendaftaran terganggu untuk meningkatkan
sesuai pelayanan pembagian nomor interaksi dengan pasien
yang dituju antrian berdasarkan untuk menyampaikan
jenis pelayanan informasi prosedur
2. Kurangnya pendaftaran terutama
informasi mengenai secara lisan
alur pendaftaran
3. Pasien buta aksara
atau tidak dapat
membaca, tingkat
pendidikan pasien
rendah
5. Rekam medis hilang 1. RM tidak diletakan Pengobatan pasien 1. Merapikan folder 3 Bulan Rekam medis
sesuai dengan urutan tidak maksimal karena dokumen RM tiap selesai
nomer RM setelah riwayat penyakit dan pelayanan
digunakan pengobatan 2. Melengkapi/ menulis
2. Identitas pasien sebelumnya tidak identitas dan no. RM di
tidak ditulis lengkap diketahui lembar status pasien
di lembar RM 3. Petugas loket//RM
2. Petugas salah diharapkan berperan secara
memasukan lembar langsung dalam
RM pasien ke folder pengembalian rekam medis
pasien lain dari unit pelayanan terkait.
3. Serah terima dan
cara pengembalian
rekam medis yang
tidak jelas
6. Pendistribusian Kurangnya tenaga di 1. Pelayanan 1. Monitoring penilaian 6 Bulan UKP,
rekam medis lama loket/RM terganggu kinerja Kepegawaian
2. Antrian pasien 2. Pengusulan tenanga RM
menumpuk
3. Komplain pasien
7. Pasien tidak Kurangnya memahami 1. Pasien tidak Sosialisasi ulang tentang 1 Minggu Rekam Medis
membawa identitas informasi pendaftaran dilayani pendaftaran baik melalui
KTP/kartu berobat 2. Pelayanan media cetak + elektronik
(pasien lama)/BPJS terhambat
2. Unit Pelayanan Farmasi
NO TAHAP FAILURE O S D RPN KE
KEGIATAN MODE T
1 Kesalahan pemberian 1. Salah identitas 2 8 2 32 IX
obat oleh petugas pasien
pelayanan 2. Salah penulisan 6 8 2 96 IV
resep
3. Petugas tidak teliti 6 8 3 144 I
membaca resep
3. Membuat pelaporan
ke tim KP utk segera
di evaluasi lbh lanjut
3. Tidak tercantum BB Petugas terburu-buru 1. Kesulitan pemberian 1. Teguran secara 1 minggu UKP dan
pasien saat pelayanan dosis obat terutama lisan koord.
pasien anak-anak Unit
(untuk pasien anak) 2. Menempelkan
2. Pemberian dosis obat layanan
instruksi kerja tentang
tidak tepat
kelengkapan pengisian
rekam medis di unit
pelayanan
4. Salah penulisan resep Petugas unit layanan 1. Pasien tidak 1. Mengidentifikasi 1 Hari Farmasi,
tidak teliti mendapatkan terapi ulang pasien petugas
sesuai penyakit yang 2. Mengkonfirmasi unit
diderita ulang ke unit pelayanan
2. Mengalami efek pelayanan
samping obat 3. Mengganti resep
baru
5. Kurangnya Petugas tidak kompeten Pemberian terapi tidak 1. Evaluasi petugas 1 bulan UKP,
pemahaman petugas tepat disesuaikan dengan Kepegawa
tentang dosis obat kompetensi ian
yang tidak sesuai 2. Refresh ilmu secara
dengan indikasi internal (membaca
penyakit buku farmakologi)
atau mengikuti
seminar ilmiah
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Mohon untuk setiap unit pelayanan untuk menindak lanjuti risiko, hambatan serta
keluhan dari pasien agar pelayanan setiap unit menjadi lebih baik
C. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Koordinasi dengan Tim Mutu dan Kepala Puskesmas untuk membahas rencana
perbaikan kinerja selanjutnya
2. Meningkatkan koordinasi lintas sector dalam hal kegiatan yang melibatkan
masyarakat