Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PRAKTIKUM 5: PENGAMATAN ANATOMI AKAR BATANG


DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL SERTA KAYU
CEDRELA

NAMA : M.IQBAR
NIM : 08041282227030
KELAS/KELOMPOK: B/ III
DOSEN PENGAMPU : Dra. NINA TANZERINA, M.Si.

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
II. LANDASAN TEORI

2.1. Daun

Morfologi daun, daun adalah alat hara yang hanya terletak pada batang dan tak pernah
terdapat pada babak lain, babak batang lokasi duduk atau letaknya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang, sedangkan lokasi di atas daun yang berupa sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun (axilla).Daun majemuk adalah daun yang memiliki satu tangkai daun
dengan lebih dari satu helaian daun yang duduk pada cabang-cabang ibu tangkai daun (Mayoru,
2022).
Anatomi dari jaringan penyusun akar terdiriatas empat lapisan, yaitu epidermis,
korteks,endodermis, dan stele. Epidermis merupakanlapisan terluar dari tumbuhan dan hanya
terdiridari selapis sel yang tersusun dari sel-sel yangrapat antara satu dengan yang lainnya.
Korteksadalah lapisan kulit pertama setelah epidermisyang terdiri dari banyak sel dan memiliki
dindingsel yang tipis. Endodermis terletak disebelahdalam dari korteks, endodermis berupa satulapis
sel yang tersusun rapat antar sel, dindingselnya mengalami penebalan gabus, stele, atau silinder pusat
merupakan lapisan terletak di tengah akar sebelah dalam endodermis (Dinda, 2017)

2.2. Batang
Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan
stele.Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang. Pada epidermis
terdapat stoma dan beragam tipe trikoma. Dinding luar menebal dan mengalami kutinisasi.
Sel-sel epidermis rapat dan tidak memiliki ruang antara sel. Epidermis berperan dalam
mencegah transpirasi dan melindungi jaringan dalam dari kerusakan mekanis dan penyakit
(Mulyani, 2006).
2.3. Akar
Akar merupakan salah satu bagian daritumbuhan yang penting selain batang dan jugadaun. Akar
biasanya memiliki berat sepertigadari seluruh berat pada tumbuhan. Padadasarnya, akar tumbuh di
bawah tanah namunada pula akar yang tmbuh tidak pada tempatnyaatau tidak didalam tanah. Akar
memilikibeberapa fungsi diantaranya adalah akarsebagai alat untuk menautkan tumbuhan kedalam
tanah, juga sebagai penyalur nutrisi daridaun sebagai tempat pembuatan atau dari tanahke seluruh
tubuh tumbuhan serta akar sebagaiaktivitas metabolis seperti respirasi, tempatpenyimpanan
cadangan makanan (Mulyani, 2006).
Anatomi dari jaringan penyusun akar terdiriatas empat lapisan, yaitu epidermis,
korteks,endodermis, dan stele. Epidermis merupakanlapisan terluar dari tumbuhan dan hanya
terdiridari selapis sel yang tersusun dari sel-sel yangrapat antara satu dengan yang lainnya.
Korteksadalah lapisan kulit pertama setelah epidermisyang terdiri dari banyak sel dan memiliki
dindingsel yang tipis. Endodermis terletak disebelahdalam dari korteks, endodermis berupa satulapis
sel yang tersusun rapat antar sel, dindingselnya mengalami penebalan gabus, stele, atau silinder pusat
merupakan lapisan terletak di tengah akar sebelah dalam endodermis (Dinda, 2017).
III. METODA PRAKTIKUM

3.1. Praktikum V : Pengamatan Anatomi Akar Batang Daun Monokotil dan Dikotil
Serta Kayu Cedrela.

3.2 Tujuan praktikum : Praktikum ini bertujuan untuk melihat bentuk-bentuk dan
letak anatomi akar, batang, daun nokotil dan dikotil dan
kayu Cedrela sp.
3.3 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada pukul 13.00 tanggal 6 September 2023, di
Laboratorium Fisiologi dan Perkembangan ,Jurusan Biologi FMIPA Unsri.

3.4 .Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop, kaca objek, kaca tutup,
kamera dan alat tulis.

3.5 Bahan/ Preparat


1. Penampang melintang preparate awetan akar Zea mays.
2. Penampang melintang preparate awetan batang Zea mays.
3. Penampang melintang preparate awetan daun Zea mays.
4. Penampang melintang preparate awetan daun Arachis hypogea.
5. Penampang melintang preparate awetan batan Arachis hypogea.
6. Penampang melintang preparate awetan akar Arachis hypogea.
7. Penampang melintang, tangeisal dan paradermal preparate awetan kayu Cedrela sp.

3.4 Cara Kerja


1. Alat dan bahan terlebih dahulu disiapkan.

2. Diambil masing-masing bahan.

3. Preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesarannya untuk


dilihat bagian-bagiannya untuk dibuat keterangan, kemudian difoto lalu
dilengkapi bagian-bagiannya pada laporan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Preparat: Daun zea Mays

Klasifikasi
Kelas: Plantae
Ordo: Graminae
Famili: Graminaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea Mays

Hasil Pengamatan Keterangan:


1. Epidermis atas
2. Mesofil
1 3. Xylem
2 4. Floem
3
4 5. Epidermis bahwah

5
Preparat: Daun Arachis hypogea
Klasifikasi
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminosae 1
Genus : Arachis
Spesies: Arachis hypogea

Hasil Pengamatan: keterangan:


1. Epidermis atas
2. Stomata
3. Xylem
1 4. Floem
2 5. Epidermis bawah
3
4

5
Preparat: Akar Zea Mays
Klasifikasi

Kelas : Plantae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea Mays

Hasil Pengamatan: Keterangan


1. Epidermis
1
2. Xylem
2 3. Floem
3
4 4. Endodermis
5. Empulur
5
6. Korteks
6
Preparat: Akar Arachis hypogea

Klasifikasi
Kelas: Magnoliophtya

Ordo : Leguminales
Famili: Leguminosae
Genus : Arachis

Spesies: Arachis
hypogea
Hasil Pengamatan: Keterangan
1 1. Epidermis
2. Xylem
2
3. Floem
3 4. Korteks
4 5. Empulur

5 1
2

4
Preparat: Batang Zea Mays

Klasifikasi

Kelas : Plantae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea

Spesies : Zea Mays

Hasil Pengamatan: Keterangan


1. Floem
2. Xylem
1 3. Parenkim
2 4. Epidermis
3

4
Preparat: Batang Arachis hypgea

Klasifikasi
Kelas: Magnoliophtya

Ordo : Leguminales
Famili: Leguminosae
Genus : Arachis

Spesies: Arachis
hypogea
Hasil Pengamatan: Keterangan
1. Epidermis
1
2. xylem
2 3. Floem
4. Kambium
3
4 5. Korteks

5
Preparat: Melintang Cedrela sp

Klasifikasi
Kelas: Diapetale

Ordo : Kurales

Famili: Meliaceae

Genus : Cedrela

Spesies: : Cedrela sp

Hasil Pengamatan: Keterangan


1. Xilem
2. Floem
3. parenkim
1

3
Preparat: TangesialCedrela sp

Klasifikasi
Kelas: Diapetale

Ordo : Kurales

Famili: Meliaceae

Genus : Cedrela

Spesies: : Cedrela sp

Hasil Pengamatan: Keterangan


1. Floem
2. Parenkim

2
Preparat: Paradermal Cedrela sp

Klasifikasi
Kelas: Diapetale

Ordo : Kurales

Famili: Meliaceae

Genus : Cedrela

Spesies: : Cedrela sp

Hasil Pengamatan: Keterangan


1. Floem
2. parenkim

2
Pembahasan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pada sayatan daun Zea
Mays dan Arachis hypogea diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 4 x 10, dapat
dilihat terlihat ada epidermis atas, epidermis bawah, mesofil, xylem, floem. Pada pengamatan
ini jaringan pembuluh tidak terlihat dengan jelas karena preparate awetan yang diamati terlalu
keci. Menurut (Campbell, 2008), Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang
kompleks terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem
telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem berfungsi
juga sebagai jaringan penguat. Xilem terdiri dari trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid
ditemukan di dalam xilem hampir semua tumbuhan vaskuler. Selain trakeid, sebagian besar
angiosperma, serta segelintir gimnosperma dan tumbuhan vaskuler tidak berbiji, memiliki
unsur-unsur pembuluh sedangkan, Menurut Nugroho (2012), floem merupakan jaringan
pengangkut yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam
bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem meliputi unsur tapis, sel
pengiring, sel albumin (pada gimnosperma), serat-serat floem, dan parenkim floem.
Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga,
buah, biji, batang dan akar. Menurut Nurul (2013) jaringan epidermis berfungsi melindungi
jaringan dari lingkungan luar, berperan dalam pengaturan pertukaran gas pada daun dan
bagian permukaan luarnya dilapisi oleh kutikula. Sel epidermis berbentuk tubular dengan
susunan rapat tanpa ruang interseluler. Permukaan daun yang menghadap ke atas dikenal
dengan epidermis atas (sisi adaksial) dan permukaan yang lain dikenal dengan epidermis
bawah.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di dapatkan hasil sayatan pada tanaman
akar Zea Mays dan Arachis hypogea pada pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran
4 x 10 didapatkan hasil dengan bagian-bagian xylem, floem, endodermis, korteks, dan
empulur. Korteks adalah lapisan kulit pertama setelah epidermis yang terdiri dari banyak sel
dan memiliki dinding sel yang tipis. Korteks terdiri dari eksodermis dan endodermis.
Eksodermis merupakan lapisan terluar korteks dapat berdiferensiasi menjadi hipodermis yang
dinding selnya mengandung lignin. Endodermis terletak disebelah dalam dari korteks,
endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat antar sel, dinding selnya mengalami
penebalan gabus, stele, atau silinder pusat (Rosanti, 2013). Sedangkan empulur
empulur adalah bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. Istilah
dalam bahasa Inggris adalah pith. Empulur biasanya berupa jaringan lunak agak
kering, kadang-kadang berongga kecil-kecil. Pada beberapa tumbuhan, seperti
rumput-rumputan, empulur memiliki ruang kosong sehingga membentuk rongga
memanjang, kecuali pada bagian yang membentuk daun.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada batang jagung (zea mays) dibuat
preparat permanen dengan sayatan melintang untuk dilihat anatomi pada batang jagung.
Dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran 4x10 didapatkan hasil bahwa pada akar jagung
terlihat adanya beberapa jaringan yang menyusun di dalamnya, yaitu jaringan epidermis,
jaringan parenkim dan jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem. Susunan parenkim
empulur pada batang jagung ini tersebar di bagian tengah, dan sel epidermis yang berbentuk
segi enam dan tidak teratur susunannya. Sedangkan pada batang kacang tanah (arachis
hipogea) terlihat adanya beberapa jaringan yang menyusun di dalamnya, yaitu jaringan
dermal berupa epidermis, jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan jaringan pembuluh
berupa xylem dan floem. Jaringan dermal yang berupa epidermis terdiri dari satu sel.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sayatan pada Cedrela sp
pada pengamatan dibawah mikroskop didapatkan bagian dari cedrela yang dimana pada
pembesaran 4x10 terdapat yang dimana pada preparate awetan ditemukan berkas xylem,
trakeid, serat libriform, dan sel parenkim jari-jari. Menurut Indah (2014), trakeid merupakan
sel panjang dengan ujung yang runcing. Pada trakea yang dimana pembuluh kayu dan terdiri
dari deretan yang tersusun memanjang dan juga dari deretan tersebut juga bersambungan pada
ujung dan pangkalnya, sedangkan Serat libriform mempunyai ukuran lebih panjang dan
dinding selnya lebih tebal dibanding serat trakeid. Dijumpai adanya noktah sederhana pada
serat libroform, sedangkan serat trakeid memiliki noktah terlindung.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan beberapakesimpulan


sebagai berikut:
1. Pada akar dikotil, xilem dikelilingi oleh floem.setiap sel endodermisnya dilengkapi
dengan pita Kaspari yang memiliki fungsi untuk mencegah masuknya air dari korteks
ke endodermis.
2. Lalu pada daun yang dikotil memiliki mesofilnya yang terdeferensiasi menjadi
parenkim palisade dan parenkim spons (bunga karang).
3. Jaringan kompleks membantu dalam upaya memasok makanan pada akar karena
mereka memasok daun dengan air dan nutrisi.
4. Kolenkim juga terdapat pada tumbuhan yang masih muda dan tumbuhan basah,
sedangkan sklerenkim jaringan penguat yang bersifat permanen.
5. Stomata pada daun arachis hipogea disebut amfistomatik yaitu dimana stomata
terdapat di atas dan di bawah permukaan daun.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. (2008). Biologi Jilid 2 Edisi Ke-8. Jakarta:
Erlangga.

Dinda, P. (2017). Morfologi Akar dan Jaringan Penyusun Akar. Jurnal Sainstek. 1(2): 7-11.

Indah, T. Y., Esthi, L. dan Eka, F. (2020). Struktur Anatomi Daun Sebagai Bukti Dalam
Pembatasan Takson Tanaman. Journal of Indonesian Plant. 23(2): 146-161.

Mulyani, S. (2006). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.

Nugroho, L. dan Hartanto. (2012). Struktur dan perkembangan tumbuhan. Jakarta : Penebar
Swadaya.

Nurul, A. (2013). Struktur Anatomi Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) Kultivar Lokal,
Pingpong, Itoh, dan Diamond river. Jember: Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.

Rosanti, D. (2013). Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai