Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN AKDR

No.Dokumen : 202/SOP/PKM-MTR/I/2023
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 04 Januari 2023
Halaman : 1/5

UPTD
dr. Hj. Risnawati
PUSKESMAS
NIP.197011062006042005
MATARAMAN
1. Pengertian Pemasangan AKDR adalah memasukkan alat bantu atau benda ke dalam Rahim
untuk mencegah terjadinya kehamilan
2. Tujuan Instruksi kerja ini sebagai pedoman bagi petugas KB dalam memberikan pelayanan
pemasangan AKDR
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No.068/SK/PKM-MTR/IV/2017 tentang Jenis-jenis
Pelayanan yang disediakan
4. Prosedur a. Bahan/Alat :
- APD
- Bak instrument berisi :
a) Speculum kecil, sedang dan besar
b) Tenakulum
c) Sonde Uterus
d) Gunting benang
- Sarung tangan steril/DTT
- IUD copper T
- Povidone iodine
- Deppers DTT
- Tempat sampah :
1) Medis
2) Non medis
- Wadah plastic berisi air klorin 0,5%
- Kain pentup
- Lampu
b. Langkah-langkah
- Petugas memakai APD
- Petugas menyapa klien dengan ramah, memperkenalkan diri dan
menanyakan tujuan kedatangan klien
- Petugas memberikan informasi umum tentang Keluarga Berencana
- Petugas memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
keuntungan keterbatasan dari masing-masing jenis kontrasepsi (termasuk
perbedaan antara kontap dan metode reversible)
a) Petugas menunjukkan dimana dan bagaimana alkon tersebut digunakan
b) Petugas menjelaskan bagaimana cara kerja alkon tersebut
c) Petugas menjelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan
lain yang mungkin dialami
d) Petugas menjelaskan efek samping yang umumnya sering dialami oleh
klien
- Petugas menjelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya
- Petugas memberikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien
- Petugas mengumpulkan data-data pribadi klien (nama, alamat, dsb)
- Petugas menanyakan tujuan reproduksi (KB) yang diinginkan (apakah klien
ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya)
- Petugas menanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien, yang mungkin
menentang penggunaan salah satu metode KB
- Petugas mendiskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien
dengan sikap yang simpatik
- Petugas membantu klien untuk memilih metode yang tepat
- Petugas menjelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping AKDR CuT
3 A, sampai klien benar-benar mengerti
- Petugas melakukan seleksi klien (anamneses) secara cermat untuk
memastikan tidak ada masalah kesehatan untuk menggunakan AKDR,
menanyakan riwayat kesehatan reproduksi :
a) Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola perdarahan haid
b) Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
c) Riwayat kehamilan ektopik
d) Nyeri yang hebat setiap haid
e) Anemia yang berat (Hb < 9 gr% atau Hematolrit < 30)
f) Riwayat Infeksi Sistem Genitalia (ISG), penyakit Menular Seksual
(PMS) atau infeksi panggul
g) Berganti-ganti pasangan
h) Kanker serviks
- Petugas menjelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul,
menjelaskan apa yang akan dilakukan dan klien dipersilahkan untuk
mengajukan pertanyaan
- Petugas memastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan
mencuci area genitalia dengan menggunakan sabun dan air
- Petugas mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun,
mengeringkan dengan kain/handuk bersih
- Petugas membantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan
- Petugas mempalpasi daerah perut dan memeriksa apakah ada nyeri, benjolan
atau kelainan lainnya di daerah supra publik
- Petugas mengenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
- Petugas mengatur arah sumber cahaya untuk melihat serviks
- Petugas memakai sarung tangan steril/DTT
- Petugas mengatur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam wadah steril/DTT
- Petugas melakukan inspeksi pada genetalia eksterna
- Petugas mempalpasi kelenjar Skene dan Bartolini, amati adanya nyeri atau
duh (discharge) vagina
- Petugas memasukkan speculum vagina
- Petugas melakukan pemeriksaan inspekulo :
a) Petugas memeriksa adanya lesi atau keputihan pada vagina
b) Petugas menginspeksi serviks
- Petugas mengeluarkan speculum dengan hati-hati dan meletakkan kembali
pada tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lain yang belum
digunakan
- Petugas melakukan pemeriksaan bimanual :
a) Petugas memastikan gerakan serviks bebas
b) Petugas menentukan besar dan posisi uterus
c) Petugas memastikan tidak ada kehamilan
d) Petugas memastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
- Petugas melakukan pemeriksaan rektovaginal (bila ada indikasi)
a) Petugas kesulitan menetukan besar uterus retroversi
b) Petugas menemukan adanya tumor pada Kavum Douglasi
- Petugas membersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, kemudian
membuka secara terbalik dan merendam dalam klorin
- Petugas menjelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan, klien
dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan
- Petugas memasukkan lengan AKDR CuT 380 A di dalam kemasan
sterilnya :
- Petugas membuka sebagian plastik penutupnya dan melipat ke belakang
- Petugas memasukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa menyentuh
benda tidak steril
- Petugas meletakkan kemasan pada tempat yang datar
- Petugas menyelipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
- Petugas memegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter
sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat
- Petugas menarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan, setelah lengan
melipat sampai menyentuh tabung inserter.
- Petugas mengangkat sedikit tabung inserter, mendorong dan memutar untuk
memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut ke dalam tabung
inserter
- Petugas memakai sarung tangan steril/DTT baru
- Petugas memasang speculum vagina untuk melihat serviks
- Petugas mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2 sampai 3
kali
- Petugas menjepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati
- Petugas memasukkan sonde uterus dengan teknik “tidak menyentuh” (no
touch technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde ke dalam kavum
uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina ataupun bibir
speculum
- Petugas menentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan mengeluarkan
sonde
- Petugas mengukur kedalaman kavum uterus pada lubang inserter yang masih
berada di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada
tabung inserter, kemudian membuka seluruh plastik penutup kemasan
- Petugas mengangkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, petugas berhati-hati jangan sampai
pendorongnya terdorong
- Petugas memegang tabung inserter AKDR dengan leher biru dalam posisi
horizontal ( sejajar lengan AKDR). Petugas melakukan tarikan hati-hati pada
tenakulum, memasukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru
menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan
- Petugas memegang serta menahan tenakulum dan pendorong dengan satu
lengan
- Petugas melepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawal
yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap
menahan pendorong
- Petugas mengeluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong
kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa ada
tahanan
- Petugas mengeluarkan sebagian dari tabung inserter dan menggunting
benang AKDR kurang lebih 3-4 cm
- Petugas mengeluarkan seluruh tagung inserter, membuang ke tempat sampah
medis
- Petugas melepaskan tenakulum dengan hati-hati, merendam dalam larutan
klorin 0,5%
- Petugas memeriksa serviks, apabila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, menekan dengan kasa selama 30-60 detik
- Petugas mengeluarkan speculum dengan hati-hati, merendam dalam larutan
klorin 0,5%
- Petugas merendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
- Petugas membuang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung
tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan
- Petugas mencelupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5%, membersihkan cemaran pada sarung tangan,
membuka secara terbalik dan merendam dalam klorin 0,5%
- Petugas mencuci tangan dengan air dan sabun, mengeringkan dengan kain
bersih
- Petugas memastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15
menit sebelum memperbolehkan klien pulang
- Petugas mengajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang
AKDR dan kapan harus dilakukan
- Petugas menjelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami
efek samping
- Petugas memberitahukan kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk
kontrol
- Petugas mengingatkan kembali masa pemakaian AKDR CuT 380 A adalah
10 tahun
- Petugas meyakinkan bahwa klien dapat datang ke klinik setiap saat bila
memerlukan konsultasi, pemeriksaan medis atau bila menginginkan AKDR
tersebut dicabut
- Petugas meminta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah
diberikan
- Petugas melengkapi rekam medis dan kartu AKDR untuk klien
5. Diagram Alir -
6. Referensi Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi YBP-SP 2006
7. Dokumen a. Kartu K-IV KB
Terkait b. Buku register KB
8. Unit Terkait a. Pendaftaran
b. Obat
c. Laboratorium

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
1 Nama Puskesmas UPT menjadi UPTD 4 Januari 2023

2 Nama Kepala Puskesmas H. Akhmad Baidawi menjadi dr. 4 Januari 2023


Hj. Risnawati

Anda mungkin juga menyukai