Anda di halaman 1dari 4

PEMASANGAN AKDR

No.Dokumen : No.Revisi Halaman


00 1/1
RUMAH SAKIT
SEBATIK

TanggalTerbit Ditetapkan
02 Januari 2020 Direktur Rumah Sakit Sebatik
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Munira
NIP . 19871110 201412 2 001
Pengertian Pemasangan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat
kontrasepsi jangka panjang yang dimasukkan di dalam rahim dan
memiliki bentuk yang bermacam-macam dengan bahan yang
terdiri dari plastik (polietilen) dan tembaga
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah petugas dalam
pemasangan AKDR
Kebijakan SK Nomor: 800/01/SK/RSP-SBTK/I/2020
Tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Pratama Sebatik
Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi edisi Ke 2, terbitan
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, tahu 2006
Prosedur 1. Petugas melakukan konseling tentang pamasangan AKDR
kepada klien, jika klien setuju maka dilakukan pengisian
informed concent, jika klien tidak memungkinkan maka
konsultasikan kepada dokter.
2. Petugas menjelaskan pada klien apa yang akan dilakukan
dalam proses pemasangan dan mempersilahkan klien untuk
bertanya
3. Petugas memastikan klien sudah mengosongkan kandung
kencing dan mencuci kemaluannya.
4. Petugas mencuci tangan sesuai dengan SPO
5. Petugas mempersilahkan klien naik ke meja pemeriksaan
6. Petugas melakukan pemeriksaan palpasi daerah perut dan
periksa apakah ada nyeri, benjolan atau kelainan lainnya di
daerah supra pubik
7. Petugas melakukan pemeriksaan panggul :
a. Petugas mengatur posisi klien (litotomi)
b. Petugas mengenakan kain penutup pada klien untuk
pemeriksaan panggul
c. Petugas mengatur lampu sorot untuk melihat serviks
d. Petugas memakai sarung tangan DTT

1
e. Petugas mengatur peralatan dan bahan – bahan yang
akan dipakai dalam wadah steril
f. Petugas melakukan inspeksi pada genitalia eksterna
g. Petugas melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar
skene dan bartholini amati adanya nyeri atau
‘discharge’
h. Petugas memasukkan speculum vagina
i. Petugas melakukan pemeriksaan speculum
1) Petugas memeriksa adanya lesi atau keputihan
2) Petugas memeriksa adanya infeksi serviks
j. Petugas mengeluarkan spekulum dengan hati-hati dan
letakkan pada larutan clorin
k. Petugas melakukan pemeriksaan bimanual
1) Pastikan gerakan seviks bebas
2) Tentukan besar dan posisi uterus
3) Pastikan tidak ada kehamilan
4) Pastikan tidak ada infeksi dan massa pada adneksa
l. Petugas melakukan pemeriksaan rekktovaginal bila
ada indikasi:
m. Petugas mencelupkan sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5 % kemudian buka dan rendam dalam
keadaan terbalik
8. Petugas menjelaskan proses pemasangan AKDR dan apa
yang akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan
setelah pemasangan dan persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan
9. Petugas memasukkan lengan AKDR CU T 380A di dalam
kemasan sterilnya:
10. Petugas membuka sebagian plastik penutupnya dan lipat ke
belakang
a. Petugas memasukkan pendorong ke dalam tabung
inserter tanpa menyentuh benda tidak steril
b. Petugas meletakkan kemasan pada tempat yang datar
c. Petugas menyelipkan karton pengukur di bawah lengan
AKDR
d. Petugas memegang kedua ujung lengan AKDR dan
dorong tabung inserter sampai ke pangkal lengan
sehingga lengan akan melipat
e. Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung
inserter, tarik tabung inserter dari bawah lipata lengan
f. Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut
2
ke dalam tabung inserter
16. Petugas memakai sarung tangan yang baru
17. Petugas memasang spekulum vagina untuk melihat serviks
18. Petugas mengusap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptic 2 sampai 3 kali
19. Petugas menjepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati
(taktik pertama)
20. Petugas memasukkan sonde uterus dengan teknik “tidak
menyentuh” (no touch technique) yaitu secara hati-hati
memasukkan sonde ke dalam kavum uteri dengan sekali
masuk tanpa menyentuh dinding vagina ataupun bibir
speculum
21. Petugas menentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan
keluarkan sonde
22. Petugas mengukur kedalaman kavum uteri pada tabung
inserter yang masih berada di dalam kemasan sterinya
dengan menggeser leher biru pada tabung inserter,
kemudian buka seluruh plastic penutup kemasan
23. Petugas mengangkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa
menyentuh permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan
sampai pendorongnya terdorong
24. Petugas memegang tabung AKDR dengan leher biru dlam
posisi horizontal (sejajar dengan AKDR). Sementara
melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukkan
tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru
menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan
25. Petugas memegang serta tahan tenakulum dan pendorong
dengan satu tangan
26. Petugas melepaskan lengan AKDR dengan menggunakan
teknik withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter
sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan
pendorong
27. Petugas mengeluarkan pendorong, kemudian tabung inserter
didorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh
serviks atau terasa adanya tahanan
28. Petugas mengeluarkan sebagian dari tabung inserter dan
gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm
29. Petugas mengeluarkan seluruh tabung inserter, buang ke
tempat sampah terkontaminasi
30. Petugas melepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam
dalam larutan klorin 0,5%
31. Petugas memeriksa serviks dan bila ada perdarahan dari
3
tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama
30-60 detik
32. Keluarkan speculum dengan hati-hati, rendam dalam larutan
klorin 0,5%
33. Petugas merendam seluruh peralatan yang sudah dipakai
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
34. Petugas membuang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai
lagi (kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah
disediakan
35. Petugas mencelupkan kedua tangan yang masih memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, buka dalam
keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%
36. Petugas mencuci tangan sesuai SPO
37. Petuagas memastikan klien tidak mengalami kram hebat dan
amati selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang
38. Petugas melakukan konseling Pasca Pemasangan
a. Petugas mengajarkan klien bagaimana cara memeriksa
sendiri benang AKDR dan kapan harus dilakukan
b. Petugas menjelaskan pada klien apa yang harus dilakukan
bila mengalami efek samping
c. Petugas memberitahu kapan klien harus datang kembali ke
klinik untuk kontrol
d. Petugas mengingatkan kembali masa pemakaian AKDR
CU T 380A adalah 8/10 tahun
39. Petugas melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
dilakkukan
40. Petugas merapikan alat
41. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan.
Unit terkait Instalasi Rawat Jalan
Dokumen Terkait Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai