Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sinar Matahari oleh Bumi/Bulan
sehingga mengakibatkan kegelapan selama beberapa saat di Bumi. Diantara dua jenis
gerhana yang dapat terjadi, gerhana Matahari berdampak lebih besar kepada Bumi.
Hal ini karena sinar Matahari yang merupakan sumber energi utama Bumi berkurang
drastis sehingga menimbulkan berbagai anomali terutama pada cuaca Bumi (Founda,
dkk., 2007). Gerhana Matahari digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu gerhana
Matahari total (GMT), gerhana Matahari cincin (GMC) dan gerhana Matahari
sebagian (GMS), yang setidaknya terjadi sebanyak 2 atau 5 kali dalam setahun
(Aculinin & Smicov, 2006), dan bertahan dengan durasi selama 3 jam atau lebih
(Reda, 2015). Walaupun gerhana Matahari termasuk dalam salah satu fenomena
astronomi, keadaan atmosfer selama terjadinya gerhana Matahari ketika bayangan
Bulan memotong radiasi Matahari secara tiba-tiba memicu banyak penelitian di
berbagai disiplin ilmu. Dalam bidang kesehatan, telah dilakukan penelitian mengenai
bahaya bintik buta pada retina dengan cara mengamati GMT secara langsung (Wong
dkk. 2001 dalam Gerasopoulus dkk. 2006).

Radiasi Matahari yang sampai ke Bumi (insolasi) yang berubah secara tiba-
tiba memicu para ahli meteorologi untuk mempelajari pengaruhnya terhadap atmosfer
(Founda, dkk., 2007), sehingga menghasilkan berbagai penelitian terhadap parameter
cuaca seperti radiasi Matahari, temperatur udara, tekanan atmosfer, kelembaban
relatif, serta kecepatan dan arah angin. Ahrens dkk. (2001) dalam penelitiannya
menemukan pengurangan radiasi Matahari secara drastis mencapai nilai terendah
pada fase maksimum, sebanding dengan tingkat penggelapan cahaya Matahari. Hasil
ini serupa dengan yang diperoleh Founda dkk. (2007). Indonesia merupakan satu-
satunya Negara yang akan mengalami peristiwa gerhana Matahari total pada 9 Maret
2016 (Espenak, 2014). Jalur gerhana yang terjadi dimulai dari samudera India
(sebelah barat Indonesia), melalui pulau Bangka selama 2 menit 8 detik (UNAWE
Indonesia, 2016) dan berakhir di samudera Pasifik, beberapa mil dari barat laut
Kepulauan Hawaii (Stevens, 2007).

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, diharapkan makalah kami ini dapat
menambah
Pengetahuan tentang :

a) Pengertian Gerhana Matahari


b) Jenis – jenis Gerhana Matahari
c) Proses terjadinya Gerhana Matahari
d) Pengaruh Gerhana Matahari
e) Tips melihat Gerhana Matahari dengan aman

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identifikasi Fenomena
a) Pengertian Gerhana Matahari
Apa yang dimaksud dengan Gerhana Matahari ? Gerhana Matahari
merupakan keadaan dimana pada waktu matahari menyinari bumi, matahari
tersebut tiba- tiba tertutupi oleh bulan yang juga berotasi mengelilingi bumi.
Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup
oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada
satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi
bumi akan gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pasi hari,
sing hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena
tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi
daya tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana matahari. Namun terjadinya
matahari ini biasanya hanya di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan
menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Meskipun
hanya beberapa menit saja, namun momen berharga ini seringkali disambut
meriah oleh banyak orang. Hal ini karena orang- orang hanya akan
menemukan gerhana matahari ini sekitar puluhan bahkan ratusan tahun
mendatang. Gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu disambut
meriah oleh siapa saja yang akan melihatnya.

b) Jenis – jenis Gerhana Matahari


1) Gerhana Matahari Total
Gerhana
matahari total
terjadi saat
matahari benar
tertutup dengan
sempurna oleh
bayangan dari bulan. Di langit hanya ada matahari yang menjadi bulatan
hitam tanpa ada celah cahaya sedikit pun. Bayangan umbra melewati tepat

3
tengah matahari, dan memblokir semua cahaya yang seharusnya mengenai
bumi. Saat terjadi gerhana matahari total, kita dapat melihat matahari di
luar atmosfer yang biasa disebut dengan corona.

2) Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana matahari
sebagian terjadi saat
bayangan dari bulan
tidak benar-benar
membuat
permukaan bumi
jadi gelap sempurna. Hal ini terjadi karena piringan bulan tidak menutup
secara sempurna piringan matahari yang nampak dari bumi. Saat ini
terjadi, bayangan penumbra yang mengenai bumi. Bukan bayangan utama
seperti saat terjadi gerhana matahari.

3) Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari
cincin terjadi
karena ukuran
bulan yang
nampak dari bumi
lebih kecil dari
ukuran matahari. Hal ini mengakibatkan tidak semua cahaya dihalangi
oleh permukaan bulan. Bayangan yang menimpa bumi hanya sebagian
saja, dan di langit akan terlihat lingkaran seperti cincin cahaya dari
permukaan matahari yang masih nampak dari bumi.

4) Gerhana Matahari Hibrida


Gerhana ini
relatif jarang
terjadi sepanjang
sejarah manusia

4
mengobservasi gerhana. Gerhana matahari hibrida adalah gerhana yang
bergeser dari gerhana matahari total ke gerhana matahari cincin.

B. Penggambaran
a) Proses terjadinya Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi pada siang hari. Proses terjadinya diawali dengan bulan
menutupi matahari sehingga keadaan terang benderang berangsur-angsur menjadi gelap. .
Gerhana matahari terjadi karena sinar matahari pada siang hari terhalang oleh bulan.
Akibatnya, selama beberapa saat sinar matahari tertutup dan tidak tampak dari bumi. Pada
saat terjadi gerhana matahari kedudukan, matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis.
Akibatnya bayangan bulan akan mengenai bumi. Karena bulan lebih kecil dari matahari maka
hanya sebagian tempat permukaan bumi yang terkena bayangan bulan. Atau hanya sebagian
tempat saja yang mengalami gerhana matahari

Proses Terjadinya Gerhana Matahari


b) Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari
1) Gerhana Matahari Total

5
Gerhana Matahari Total terjadi saat bumi berada di titik terjauh dari
matahari dan bulan berada di titik terdekat dari bumi (di gambar di atas pada
posisi A) sehingga piringan bulan tampak lebih besar dari pada piringan
matahari dan piringan bulan dapat menutupi seluruh piringan matahari.
Meskipun ukuran matahari sekitar 400 kali dibandingkan ukuran bulan namun
karena jarak rata-rata bumi ke matahari (secara kebetulan) juga sekitar 400
kali dibandingkan jarak bumi ke bulan maka ukuran piringan bulan tampak
hampir sama dengan ukuran piringan matahari jika dilihat dari bumi. Ukuran
piringan bulan dilihat dari bumi berkisar antara 95%-110% dibandingkan
dengan ukuran piringan matahari. Jadi gerhana matahari total terjadi jika
posisi matahari, bulan dan bumi segaris dan ukuran piringan bulan 100%-
110% lebih besar dari pada ukuran piringan matahari

2) Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin terjadi saat bumi berada di titik terdekat dari
matahari dan bulan berada di titik terjauh dari bumi (di gambar di atas pada
posisi B) sehingga piringan bulan tampak lebih kecil dari pada piringan
matahari dan sinar matahari masih terlihat dari bumi namun berupa cincin
melalui bayangan yang disebut antumbra. Jadi gerhana matahari cincin terjadi
jika posisi matahari, bulan dan bumi segaris dan ukuran piringan bulan 95%-
99% lebih kecil dibandingkan dengan ukuran piringan matahari.

3) Gerhana Matahari Sebagian


Gerhana Matahari Sebagian biasanya terjadi mengiringi gerhana
matahari total. Daerah-daerah yang tidak terkena bayangan utama matahari
(umbra) akan mengalami gerhana matahari sebagian karena hanya terkena
bayangan tambahan (penumbra). Namun demikian ada kalanya gerhana
matahari sebagian terjadi tanpa gerhana matahari total. Hal ini karena
posisi bumi, bulan dan matahari tidak benar-benar satu garis sehingga
hanya bayangan penumbra yang mengenai permukaan bumi, sedangkan
bayangan utama berada di luar bumi.
4) Gerhana Matahari Hybrid
Gerhana Matahari Hybrid terjadi karena orbit bulan yang menyerupai
bidang elips (bukan lingkaran sempurna). Perbedaan atau perubahan jarak

6
antara bulan dan bumi pada saat bulan menghalangi sinar matahari ini
memungkinkan terjadi gerhana matahari yang diawali oleh gerhana
maatahari cincin kemudian diikuti oleh gerhana matahari total dan
biasanya diakhiri kembali oleh gerhana matahari cincin. Fenomena
gerhana matahari hybrid sangat jarang terjadi. Selama kurun waktu tahun
1986 sampai nanti tahun 2067, fenomena ini hanya terjadi sembilan kali.

c) Pengaruh Gerhana Matahari

1) Pengaruh bagi mata manusia

Melihat secara langsung ke fotosfer matahari


(bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya
dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan
permanen retina mata akibat radiasi tinggi yang
dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan
dapat mengakibatkan kebutaan.

Untuk mengamati gerhana matahari dibutuhkan pelindung mata khusus atau menggunakan
metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan
karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.Panjang
gelombang radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi berkisar antara ultra violet
(lebih dari 290 nm) hingga sepanjang gelombang radio. Di lain sisi, kemampuan jaringan
pada mata kita untuk menerima sinar matahari adalah berkisar antara 380-1400 nm. Ketika
mata menerima radiasi UV itu, maka akan terjadi percepatan penuaan pada lapisan terluar
dari mata. Inilah yang akan menyebabkan katarak.

Jika sinar/cahaya itu sampai ke mata, maka akan menyebabkan kerusakan pada sel tangkai
dan sel kerucut mata yang memang dikenal sebagai sel yang peka terhadap cahaya. Inilah
yang menjadi pencetus munculnya reaksi kimia kompleks di dalam sel-sel mata dan dapat
merusaknya, bahkan dalam kasus yang ekstrim, dapat membutakan mata. Sebagian dampak
yang ditimbulkan oleh kerusakan mata tersebut adalah menurunnya/hilangnya fungsi
penglihatan, baik temporer maupun permanen (tergantung pada tingkat kerusakan pada mata

7
2) Pengaruh terhadap perkembangan embrio ayam dalam mesin penetas
telur
Prinsip penetasan buatan adalah menjaga suhu dan
kelembaban udara dalam ruangan mesin tetas agar sesuai
dengan suhu dan kelembaban yang dibutuhkan pada tahap-
tahap perkembangan embrio. Pada saat terjadi gerhana
matahari total terjadi perubahan suhu dan tekanan udara
secara tiba-tiba. Hal ini berpengaruh pada kelembaban dan
kehidupan embrio, sehingga tingkat penetasan telur akan menurun keberhasilannya.

3) Pengaruh terhadap plankton


Kehidupan organisme akuatik terutama plankton sangat
dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari serta lama
penyinaran. Cahaya sangat perlu untuk kepentingan
fotosintesis, meskipun untuk keperluan tersebut setiap
plankton mempunyai toleransi sendiri-sendiri terhadap
intensitas cahaya. Penetrasi cahaya matahari pada
permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kandungan air di atmosfer,
posisi matahari dan faktor-faktor lain yang bersifat sementara misalnya gerhana
matahari.Gerhana matahari dapat menyebabkan terganggunya kehidupan plankton karena
terjadi penurunan intensitas cahaya dan lamanya penyinaran. Hal ini dapat mempengaruhi
rantai makanan karena suplai makanan untuk pemakan plankton berkurang, sehingga ikan-
ikan akan berkurang jumlahnya di daerah yang terkena gerhana.

4) Pengaruh terhadap binatang


Situasi gerhana merupakan malam semu bagi
bebarapa jenis burung. Secara umum, burung di alam
bebas lebih bereaksi terhadap peristiwa gerhana dari

8
pada burung peliharaan. Burung-burung cenderung menuju sarangnya pada saat gerhana
terjadi. Kemampuan mengarahkan diri pada burung pengembara jarak jauh dapat berubah
karena terjadi reduksi radiasi inframerah dan pancaran gelombang radio sangat pendek akibat
terhalangnya cahaya.

Binatang menyusui kurang peka terhadap perubahan lingkungan akibat gerhana matahari
dibandingkan dengan binatang bertulang belakang lainnya. Katak sangat responsif terhadap
perubahan akibat gerhana matahari, dan ternyata kegiatan vokalnya meningkat.
Pada saat terjadi gerhana, kesukaan mengelompok/menggerombol terjadi pada jenis ikan
herring (Clupea harengus harengus), seperti halnya kalau malam tiba. Perubahan tingkah
laku juga terjadi pada kera. Di India kera-kere tersebut akan menengadah ke barat dan duduk
dalam keaadan santai, seperti layaknya bila malam telah tiba.

d) Tips Melihat Gerhana Matahari dengan Aman

Untuk melihat gerhana matahari dengan aman agar mata kita tetap terlindungi,
dibutuhkan alat- laat pengaman tertentu untuk melindungi mata kita dari radiasi sinar
matahari. Selain itu, ada pula tips- tips lainnya yang dapat dilakukan untuk melihat gerhana
mathari ini dengan tetap aman.

1) Menggunakan kacamata khusus anti radiasi


Cara yang paling aman dan paling banyak dilakukan orang yang akan melihat gerhana
tahari adalah dengan menggunkan kacamata khusus anti radiasi. Kacamata anti radiasi ini
adalah kacamata yang dirancang khusus untuk mengamankan mata agar tidak terkena radiasi
dari sinar matahari secara langsung. Kacamata- kacamata seperti ini dapat didapatkan di
toko-toko tertentu. diantara toko yang menjual kacamata jenis ini adalah toko buku Gramedia
dan beberapa e-commerce di Indonesia. Anda juga dapat memperoleh kacamata anti radiasi
ini secara gratis yang dibagikan oleh bebebrapa lembaga maupun komunitas atau bahkan
pemerintah yang menyelenggarakan acara nonton bersama gerhana matahari di suatu tempat
tertentu.

Biasanya dalam event- event demikian, banyak sekali kacamata anti radiasi yang dibagi-
bagikan secara gratis pada siapa saja yang ingin berkontribusi atau mengikuti acara tersebut.
Satu hal yang perlu Anda ingat adalah, jangan menggunkan kacamata hitam biasa. Kacamata

9
gelap atau yang berwarna hitam belum tentu merupakan kacamata yang memiliki anti radiasi
terhadap sinar matahari. Jika kita hanya memakai kacamata hitam biasa, sinar matahari masih
bisa menembus mauk karena sinar matahari ini bersifat kuat. Maka dari itu hindarilah melihat
gerhana matahari ini jika hanya bermodalkan kacamata hitam biasa, karena hal ini akan
menimbulkan kerugian pada Anda sendiri.

2) Menggunakan Teleskop
Cara melihat gerhana matahi yang aman selanjutnya adalah dengan menggunakan
teleskop. Teleskop biasa digunakan untuk melihat bitang- bintang yang ada di langit. Dalam
kaitannya dengan gerhana matahari, teleskop ini juga bisa digunakan untuk melihat gerhana
matahari, namun dengan trik khusus. Jangan melihat gerhana matahari melalui teleskop
dengan meneropong langsung menggunaka mata telanjang kita, karena hal yang demikian
malah justru akan berbahaya bagi mata kita dan menyebabkan terganggunya kesehatan mata
kita. Namun cara yang dapat digunakan secara aman dan juga nyaman adalah dengan
memproyeksikan cahaya dari teleskop ke suatu bidang rataberwarna putih, sperti misal kertas
putih ataupun papan berwarna putih. Nah dari sinilah kita dapat melihat proses terjadinya
gerhana matahari dengan aman tanpa merusak mata.

3) Melihat gerhana matahari melalui siara televisi


Cara yang ketiga ini adalah cara yang paling aman dan paing nyaman kita lakukan.
Dan cara ini dapat dilakukan oleh siapa saja serta dilakukan oleh siapapun yang berada di
wilayah manapun, pasalnya cara yang ketiga ini adalah melihat gerhana matahari dari siaran
televisi. Hal ini selin aman kita juga melihat dengan sangat jelas proses terjadinya gerhana
matahari. Stasiun- stasiun televisi ajkan berloma- lomba menayangkan gerhana matahari
dengansejelas mungkin, sehingga kita sebagai pemirsa justru dapat melihat siaran stasiun
mana saja yang menjadi favorit. Selain itu, keuntungan lain yang didapat dari cara ini adalah
kita bisa melihat atau mengetahui kondisi atau tempat yang paling jelas terjadinya gerhana
matahari tersebut jika di daerah kita tidak terlalu terlihat.

10
C. Ulasan
Dari materi diatas, kita dapat mengetahui bahwa Gerhana Matahari merupakan
keadaan dimana pada waktu matahari menyinari bumi, matahari tersebut tiba- tiba
tertutupi oleh bulan yang juga berotasi mengelilingi bumi. Gerhana Matahari juga
memiliki banyak bagi semua. Salah satunya adalah dampak negatif untuk mata
manusia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina jika melihatnya
secara langsung.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Gerhana Matahari terjadi bulan terletak antara bumi dan matahari sehingga menutup
sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan
mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata
jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang
mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari
total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena
terhalangi oleh bumi.
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara
langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yaitu:
Mengamati peristiwa alam seperti Gerhana Matahari, Gerhana Bulan maupun Pasang
Surut merupakan suatu bentuk yang terjadi dialami. Sebagai manusia yang dikaruniai
dengan berbagai kelebihan diantaranya kemampuan untuk mempelajari keadaan alam
maka maka patutlah disyukuri.
Mempelajari suatu ilmu pengetahuan seperti contohnya IKD maka perlu dipelajari
secara maksimal sehingga ilmu tersebut dapat terserap.

12

Anda mungkin juga menyukai