Anda di halaman 1dari 3

55 Nama-Nama AL-Qur'an

1. Nama- nama Al- Quran | Al- Quran ( Bacaan/ yang Mengumpulkan)


2. Nama- nama Al- Quran | Al- Kitab (Buku)
3. Nama- nama Al- Quran | Adz- Dzikr (Pemberi Peringatan)
4. Nama- nama Al- Quran | Al- Furqan (Pembeda)
5. Nama- nama Al- Quran | At-Tanzil (Yang Diturunkan)
6. Nama- nama Al- Quran | Al Mubn ( Yang Menjelaskan )
7. Nama- nama Al- Quran | Al Karim ( Yang Mulia )
8. Nama- nama Al- Quran |Al Kalam (Perkataan)
9. Nama- nama Al- Quran | An Nur (Cahaya)
10. Nama- nama Al- Quran | Al Huda (Petunjuk)
11. Nama- nama Al- Quran | Ar Rahmah (Kasih Sayang)
12. Nama- nama Al- Quran | Asy Syifa (Obat)
13. Nama- nama Al- Quran | Al Mauidhah (Nasehat)
14. Nama- nama Al- Quran | Al Mubarak (Yang Diberkahi)
15. Nama- nama Al- Quran | Al Aliy (Yang Tinggi)
16. Nama- nama Al- Quran | Al Hikmah (Himah)
17. Nama- nama Al- Quran |Al Hakim (Hakim)
18. Nama- nama Al- Quran | Al Muhaimin
19. Nama- nama Al- Quran | Al Habl (Ikatan)
20. Nama- nama Al- Quran | Ash Shirath Mustaqm (Jalan Yang Lurus)
21. Nama- nama Al- Quran | Al Qayyim (Bimbingan yang Lurus)
22. Nama- nama Al- Quran | Al Qaul (Perkataan)
23. Nama- nama Al- Quran | Al Fashl (Yang Merinci)
25. Nama- nama Al- Quran | An Naba al Adhm (Berita Yang Besar)
26. Nama- nama Al- Quran | Ahsanal Hadts (Perkataan Terbaik)
27. Nama- nama Al- Quran | Al Matsany (Yang Diulang-ulang)
28. Nama- nama Al- Quran | Al Mutasyabih (Yang Serupa)
29. Nama- nama Al- Quran |Ar Ruh (Ruh)
30. Nama- nama Al- Quran | Al Wahyu (Wahyu)
31. Nama- nama Al- Quran | Al Araby (Yang Berbahasa Arab)
32. Nama- nama Al- Quran | Al Bashair (Bukti)
33. Nama- nama Al- Quran | Al Bayan (Penjelasan)
34. Nama- nama Al- Quran | Al Ilmu (Ilmu)
35. Nama- nama Al- Quran |Al Haq (Kebenaran)
36. Nama- nama Al- Quran | Al Hdi (Petunjuk)
37. Nama- nama Al- Quran | Al Ajab (Yang Menakjubkan)
38. Nama- nama Al- Quran | At Tadzkiroh (Peringatan)
39. Nama- nama Al- Quran | Al Urwatul Wutsqa (Ikatan Yang Kuat)
40. Nama- nama Al- Quran | Ash Shidq (Kebenaran)
41. Nama- nama Al- Quran | Al Adl (Keadilan)
42. Nama- nama Al- Quran |Al Amr (Perintah)
43. Nama- nama Al- Quran | Al Mundy (Yang Menyeru)
44. Nama- nama Al- Quran | Al Busyr (Kabar Gembira)
45. Nama- nama Al- Quran | Al Majid (Yang Mulia)
46. Nama- nama Al- Quran | Az Zabr (Zabur)
47. Nama- nama Al- Quran | Al Basyir (Pemberi Kabar Gembira)
48. Nama- nama Al- Quran | An Nadzir (Pemberi Peringatan)
49. Nama- nama Al- Quran | Al Aziz (Yang Mulia)
50. Nama- nama Al- Quran |Al Balagh (Penjelasan)
51. Nama- nama Al- Quran |Al Qashash (Kisah-kisah)
52. Nama- nama Al- Quran | Ash Shuhuf (Lembaran-lembaran)
53. Nama- nama Al- Quran | Al Mukarramah (Yang Dimuliakan)
54. Nama- nama Al- Quran | Al Marfuah (Yang Ditinggikan)
55. Nama- nama Al- Quran | Al Muthahharah (Yang Disucikan)
SEJARAH PACUAN KUDA

Bercerita tentang pacuan kuda, ternyata keberadaannya tak lepas dari


peran pemerintahan Hindia Belanda. Awalnya acara ini diadakan untuk
memperingati hari ulang tahun Ratu belanda Willhelmina pada tahun 1926
dan terus diadakan setiap tahunnya oleh Belanda. Namun setelah
merdeka, momentum pacuan kuda kemudian beralih menjadi pesta rakyat
sebagai bentuk suka cita rakyat Gayo atas kemerdekaan Republik
Indonesia.

Kuda-kuda yang sehari-hari digunakan sebagai pembajak sawah kali ini


turun kelapangan. Ditunggangi Joki yang biasanya anak-anak berumur 8
sampai dengan 15 tahun, tanpa menggunakan pelana dengan pemukul
kuda yang terbuat dari rotan. Dahulu sekali perlombaan ini dibagi menjadi
tiga kategori, mulai dari Kuda Muda untuk usia 5 tahun ke bawah, Kuda
Dewasa umur 5 sampai 7 tahun dan Kuda Tua 8 sampai 10 tahun.

Dulunya pacuan kuda dilakukan dalam wilayah desa tanpa jalur pacu yang
jelas, seiring dengan berkembangnya daerah kemudian beralih ke
lapangan Musara Alun di Belang Kolak II hingga akhirnya pada tahun
2006 dipindahkan ke lapangan Belang Bebangka di Kayu Kul hingga
sekarang masih diselenggarakan ditempat ini. Perhelatan ini rata-rata
berlangsung selama seminggu, awalnya diadakan hanya satu tahun
namun semenjak tahun 2011 event yang menjadi pekan rakyat ini
menjadi dua kali setahun. Pesta Budaya ini bukan hanya sangat diminati
masyarakat gayo sampai saat ini, melainkan juga mulai dikenal oleh
masyarakat Indonesia dan kabar keberadaannya sudah meluas ke Manca
Negara.

Sayangnya, saat ini keberadaan Kuda lokal semakin tersingkir dengan


datangnya kuda luar dengan postur lebih besar yang mencuri minat para
pecinta kuda Gayo. Hal yang paling dikhawatirkan oleh para pemilik dan
penikmat kuda lokal adalah, pada masa yang akan datang kuda lokal
tidak lagi mampu bersaing atau bahkan tidak ikut berpacu dalam
turnamen lagi. Bahkan sangat mungkin punah oleh perkembangan zaman
karena tidak diminati lagi.

Dalam perkembangannya, event ini terus dibenahi mulai dari peraturan,


kategori, lapangan dan kelengkapan lainnya. Pacuan kuda ini tidak hanya
diadakan di Kabupaten Aceh Tengah, tapi juga di Kabupaten Bener Meriah
dan juga Kabupaten Gayo Lues.

Para pemilik dan perawat kuda yang sempat kami temui berharap semoga
tradisi ini dapat terus dijaga dan dilestarikan keberadaannya di dataran
tinggi Gayo. Dengan perbaikan dan perkembangan yang tidak menggeser
nilai-nilai tradisi perayaan tersebut

Anda mungkin juga menyukai