Anda di halaman 1dari 8

8.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Penugasan Keperawatan


Berbagai metode penugasan keperawatan yang dapat digunakan dengan beberapa
keuntungan dan kerugian. Metode tersebut antara lain :
1. Metode Fungsional
Metode fungsional merupakan pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan
yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.
Contoh : Perawat A tugasnya menyuntik, perawat B tugasnya mengukur suhu
badan klien. Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk
semua klien yang ada di unit tersebut. epala ruangan !head nurse" bertanggung
jawab dalam
pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawab
semua pertanyaan tentang klien. #rientasi pada jenis tugas tertentu. Pendekatan
ini efisien , dalam arti :

a. Semua jenis pekerjaan akan terkelola dan terkontrol

b. $aktu pengerjaan lebih singkat


%. Seseorang dengan jenis tugas tertentu untuk jangka waktu lama akan menjadi
sangat trampil terhadap tugas tersebut
d. &ibutuhkan : uraian kerja, protap jelas, kontrol terstruktur
Model ini %o%ok untuk keadaan darurat, tetapi kurang untuk meningkatkan mutu askep
!'illies,()*)+ omey,())-". Metode pemberian asuhan keperawatan
fungsional
pertamakalinya berkembang pada saat perang dunia ke . ebanyakan
institusi menganggap keperawatan fungsional memiliki nilai ekonomis dalam
pemberian
pelayanan kesehatan. /al tersebut benar jika kualitas pelayanan dan pelayanan yang
holistik bukan sesuatu hal yang penting.
Keuntungan :
a. Perawat terampil untuk tugas 0pekerjaan tertentu.
b. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.
%. ekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang
kurang
berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
d. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang
praktek untuk ketrampilan tertentu.
Kerugian :
a. Pelayanan keperawatan terpilah1pilah atau total sehingga proses keperawatan
sulit dilakukan.
b. Apabila pekerjaan selesai %enderung meninggalkan klien dan melakukan
tugasnon keperawatan.
%. epuasan kerja keseluruhan sulit di%apai dan sulit diidentifikasi
kontribusinya terhadap pelayanan.
d. Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja.
/al 2 hal yang harus dipertimbangkan :
a. Pendekatan fungsional lebih menekankan teknik prosedural, tidak
memperhatikan keberadaan klien se%ara utuh dan unik
b. Pelayanan terfragmentasi, kesinambungan asuhan tidak terjamin

%. Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu tidak teridentifikasi sehingga luput dari
perhatian staf
d. Semua anggota tim harus paham terhadap permasalahan klien, inter3ensi dan
dampaknya, karenanya dibutuhkan %ase %onferen%e se%ara periodik dan

berkesinambungan .

2. Metode tim keperawatan


Metode tim keperawatan yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan
oleh sekelompok klien dan sekelompok klien. elompok ini dipimpin oleh
perawat
profesional yang berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya !
registered nurse". Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan
kelompok0ketua tim. Selain itu ketua tim bertanggung jawab dalam mengarahkan
anggota grup0tim. Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila
menjalani kesulitan. Selanjutnya ketua tim yang melaporkan pada kepala ruangan
tentang kemajuan

pelayanan0asuhan keperawatan terhadap klien.


im keperawatan dikembangkan pada tahun ()451an dalam upaya mengurangi

masalah yang berhubungan dengan fungsi pengorganisasian pelayanan pasien. Banyak


yang per%aya meskipun terus1menerus kekurangan staf perawat profes ional, system
pelayanan pasien harus dikembangkan untuk mengurangi pelayanan yang terpilah1pilah
dari metode keperawatan fungsional.
&alam keperawatan tim, tenaga pendukung berkolaborasi dalam memberikan
pelayanan terhadap sekelompok pasien di bawah arahan seorang perawat
professional. Seorang ketua tim bertanggung jawab mengetahui kondisi dan
kebutuhan seluruh pasien yang dirawat oleh tim. ewajiban ketua tim bergantung
kepada kebutuhan pasien dan

beban kerja, termasuk membantu anggota tim, memberikan pelayanan langsung


kepada
pasien, mendidik pasien dan melakukan koordinasi terhadap akti3itas pasien. Melalui
komunikasi tim yang terus1menerus, pelayanan kompehensif akan dapat diberikan
kepada
pasien meskipun relati3e banyak staf pendukung.
eperawatan tim biasanya berkaitan dengan pola kepemimpinan demokratis.
Anggota tim diberikan otonomi sebanyak mungkin dalam mengerjakan tugas meskipun

juga berbagi dalam tanggung jawab dan tanggung gugatnya. Mengakui nilai1nilai
indi3idual karyawan dan memberikan otonomi kepada anggota tim akan menghasilkan
kepuasan kerja yang tinggi.
Keuntungan :
a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
b. Memungkinkan pen%apaian proses keperawatan
%. onflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim
%ara ini efektif untuk belajar.
d. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
e. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda1beda dengan
aman dan efektif.
Kerugian :
a. 6apat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan
atau terburu1buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi
antar anggota tim terganggu sehingga kelan%aran tugas terhambat.

b. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.

%. Akuntabilitas dalam tim kabur


Pelaksanaan metode tim harus didasarkan pada konsep berikut :
a. etua tim diberikan pada perawat profesional dan harus mampu menggunakan
berbagai tehnik kepemimpinan, manajemen dan komunikasi efektif.
b. etua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas peren
%anaan, super3isi, dan e3aluasi asuhan keperawatan.
%. omunikasi yang efektif penting untuk menjamin kontinuitas ren%ana perawatan.
omunikasi yang terbuka dapat dilakukan
d. Melalui berbagai %ara terutama melalui ren%ana perawatan tertulis
yang merupakan pedoman pelaksanaan asuhan, super3isi dan e3aluasi.
e. Anggota tim harus menerima dan menghargai kepemimpinan ketua tim. etua
tim membantu anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas sesuai
dengan kemampuan mereka.

Prinsip tim keperawatan :

a. Suatu model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu tim terhadap satu atau
sekelompok klien0pasien
b. im dipimpin oleh seorang perawat yang se%ara klinis kompeten,
mempunyai kemampuan yang baik dalam komunikasi, mengorganisasi, dan
memimpin
%. &alam model ini, tim dapat terdiri dari pelaksana asuhan dengan le3el
kemampuan yang berbeda tetapi semua aktifitas tim harus terkoordinasi se%ara
baik
d. &alam proses asuhan, dibutuhkan kesinambungan antar tim untuk setiap shift
dinas !Pagi 2 Sore 2 Malam". &okumentasi akurat, timbang terima berbasis
pasien
e. Semua anggota tim harus paham terhadap permasalahan klien 2 inter3ensi dan
dampaknya 2 karenanya dibutuhkan %ase %onferen%e se%ara periodik
dan

berkesinambungan

3. Metode kasus
Metode ini adalah suatu penugasan yang diberikan kepada perawat untuk
memberikan asuhan se%ara total terhadap seorang atau sekelompok klien. Perawat
bertanggung jawab untuk melakukan asuhan se%ara komprehensif terhadap satu atau
sekelompok pasien pada
shift dinas tertentu. Se%ara konsisten pasien dilayani oleh perawat yang sama dalam satu
periode0shift dinas. &ibutuhkan le3el kompetensi yang tinggi dari pelaksana asuhan.

4. Metode keperawatan primer/utama Primar! "ursing#


Metode keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan, dimana seorang perawat register bertanggung jawab dan bertanggung
gugat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dalam -7 jam.

Metode keperawatan primer berkembang pada awal tahun ()851an


menggunakan
beberapa konsep pelayanan keperawatan total dan membawa perawat teregister
kembali ke sisi tempat tidur untuk memberikan pelayanan klinis. Sesungguhnya
Manthey !-55(" dalam Mar9uis, B.. ; /uston, C., <. !-55-" menganjurkan bahwa
hanya keperawatan
primer jenis pemberian pelayanan pasien yang mengharuskan hubungan perorangan
antara seorang perawat dan pasien dengan tanggung jawab dalam peren%anaan dan

pengelolaan pelayanan se%ara jelas.


eperawatan primer didesain dengan seorang tenaga keperawatan profesional
terhadap 714 klien sebagai perawat primer yang bertanggung jawab terhadap kondisi
klien, semua kebutuhan dan koordinasi dengan tim kesehatan lainnya.
Perawat primer bertanggung jawab mulai klien masuk sampai pulang. Perawat Primer
bertangungjawab untuk mengadakan komunikasi dan koordinasi dalam meren
%anakan asuhan keperawatan dan juga akan membuat ren%ana pulang klien jika
diperlukan. Pada saat tidak bertugas perawat primer lain bertindak sebagai perawat
asosiet.
anggung jawab penting perawat primer adalah mengatur komunikasi yang
jelas di antara pasien, dokter, perawat asosiet, dan tim kesehatan lainnya.
ombinasi komunikasi yang baik dan keberadaan interdisiplin dalam satu grup dalam
memberikan
pelayanan langsung meningkatkan kualitas pelayanan pasien se%ara holisti%.
Meskipun kepuasan kerja tinggi dalam keperawatan primer, metode ini sulit
diimplementasikan karena dibutuhkan tanggung jawab dan otonomi yang tinggi dari
perawat primer. Sehingga bila perawat mengembangkan kemampuannya dalam
pemberian pelayanan keperawatan primer, mereka akan merasa tertantang dan harus
mendapatkan harga yang setimpal.
Keuntungan :
a. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
b. Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif
%. Memungkinkan penerapan proses keperawatan
d. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
e. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan
Kerugian :
a. /anya dapat dilakukan oleh perawat professional
b. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain

$. Keperawatan moduler
Metode keperawatan modul merupakan metode modifikasi keperawatan tim

primer, yang dilaksanakan untuk meningkatkan efektifitas konsep keperawatan tim


melalui penugasan modular. Perawat profesional dan 3okasional bekerjasama dalam
merawat sekelompok klien dari mulai masuk ruang rawat hingga pulang !tanggung
jawab total".
Metode ini juga memerlukan perawat yg berpengetahuan luas dan trampil,
kemampuan kepemimpinan baik dimana pengorganisasian
pelayanan0asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan non
profesional !trampil" untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai
pulang disebut tanggung
jawab total atau keseluruhan. =ntuk metode ini diperlukan perawat yang
berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan kepemimpinan. dealnya -1>
perawat untuk * 2 (- orang klien.
Keuntungan dan Kerugian :
a. Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode keperawatan primer.
b. Semua metode di atas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan.
<umlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahas
pembi%ara yang sebelumnya. Selain itu kategori pendidikan tenaga yang ada perlu
diperhatikan sesuai dengan kondisi ketenagaan yang ada saat ini di ndonesia
%. hususnya di rumah sakit &r. Cipto Mangunkusumo metode tim
lebih memungkinkan untuk digunakan, selain itu menurut organisasi rumah
sakit Amerika bahwa dari hasil penelitian dinyatakan >>? rumah sakit
menggunakan metode im, -4? perawatan total0alokasi klien, (4? perawatan
primer dan (-? metode fungsional !ron ; 'ray, ()*8".

%. Mana&emen kasus
Manajemen kasus merupakan sistem pemberian asuhan multidisiplin yang
bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai anggota tim kesehatan serta
sumber1sumber yang ada. Manajemen kasus Sering digunakan dalam sarana0perangkat
komunitas dan pskiatri dan diadopsi dalam pasien rawat inap. Manajemen kasus
merupakan ran%angan terakhir yang diajukan untuk memenuhi kebutuhan pasien !
Mar9uis, B.. ; /uston, C., <., -55-". @ander, ()** dalam Sulli3an

dan &e%ter, -55( menyatakan bahwa keperawatan manajemen kasus adalah model
untuk identifikasi, koordinasi dan monitoring implementasi kebutuhan pelayanan
untuk
men%apai hasil asuhan yang diinginkan dalam periode tertentu
Perkembangan pasien akan diikuti terus oleh manajer kasus dari masuk sampai
pulang. ntegrasi layanan kesehatan untuk klien0pasien se%ara indi3idu atau
kelompok dengan tim multidisiplin yang bertanggung jawab se%ara kolaboratif
dalam kajian kebutuhan klien dan menetapkan ren%ana tindakan, implementasi,
e3aluasi dari saat

pasien diterima, dirujuk dan atau dipulangkan. &alam manajemen kasus diperlukan :
a. Case manager
Case manager memegang setiap kasus indi3idu untuk menjalankan fungsi
koordinasi dan kolaborasi, mengidentiifikasi pemberian pelayanan, pengobatan
yang memiliki nilai %ost1effe%ti3e, dan pengaturan pelayanan terhadap indi3idu
yang ditangani !inkleman, -55( dalam Mar9uis, B.. ; /uston, C., <., -55-".
b. Criti%al0Clini%al pathway yang merupakan panduan alur penanganan pasien se
%ara terintegrasi misalnya: CP pasien dengan otal nee 6epla%ement, dan
lain1lain.

lemen penting dalam manajemen kasus


a. erja sama semua anggota pelayanan

b. dentifikasi hasil yang diharapkan pasien


%. Menggunakan prinsip perbaikan kualitas terus menerus dan menganalisa 3arian
d. Promosi praktek keperawatan profesional
Keuntungan :
a. Asuhan yang diberikan komprehensif, berkesinambungan dan holistik.
Kerugian :
a. urang efisien karena memerlukan perawat profesional dengan keterampilan
tinggi dan imbalan yang tinggi, sedangkan masih ada pekerjaan yang harus
dikerjakan oleh asisten perawat.

Anda mungkin juga menyukai