PASAR KEUANGAN
Dosen :
Sucitra Dewi ,S.E,M.Si
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajer keuangan akan terlibat secara ekstensif dengan pasar keuangan. Sebagai
contoh , manajer keuangan berusaha memperoleh dana dari pasar keuangan . Kemudian
,manajer keuanganakan berusaha menginformasikan hasil yang sudah dicapai kepada
investor,atau kepasar keuangan agar harga saham meningkat. Makalah ini
membicarakan peranan manajer keuangan, yang bisa dilihat sebagai jembatan antara
perusahaan dengan pasar keuangan .
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar keuangan bisa didefinisikan sebagai bertemunya pihak yang mempunyai kelebihandana
(surplus dana) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit dana). Di pasar keuangan tersebut akan
terjadi transaksi, yaitu pihak defisit dana memperoleh dana dari pihak surplus dana. Dengan kata
lain, mobilisasi dana akan terjadi pada situasi tersebut. Meskipun ada dua pihak utama yang terlibat
dalam pasar keuangan, untuk memfasilitasi aliran dana tersebut, banyak pihak yang
terlibat,khususnya lembaga perantara (yang kemudian disebut sebagai lembaga perantara
keuangan): Perantara keuangan muncul untuk membantu mengefektifkan aliran dana dari pihak
surplus kepadapihak defisit dana. Dalam pasar keuangan tersebut, aliran dana diperlancar dengan
munculnya instrumen keuangan (sekuritas atau surat berharga). Instrumen keuangan pada dasarnya
merupakan surat perjanjian yang melibatkan pihak surplus dengan defisit dana, dalam kaitannya
dengan aliran dana.
Kas
PERUSAHAAN INVESTOR
PIIKIPYTIUE3WT6
(Surplus dana)
Instrumen Keuangan
Pinjaman Kas
PERANTARA INVESTOR
PERUSAHAAN
KEUANGAN (Surplus dana)
Bunga Deposito
Bagan di atas menunjukkan struktur pasar keuangan. Gambar pertama menunjukkan struktur pasar
keuangan tanpa perantara keuangan. Sedangkan gambar kedua menunjukkan struktur pasar
keuangan dengan menggunakan perantara keuangan. Ada tiga konsep yang terlibat dalam pasar
keuangan: (1) Pasar keuangan itu sendiri, (2) Perantara (lembaga) keuangan, dan (3) Instrumen
keuangan. Bagian selanjutnya membicarakan lebih lanjut masing masing konsep tersebut.
2
2. Jenis-jenis Pasar Keuangan
Pasar keuangan bisa dilihat melalui beberapa dimensi seperti berikut ini :
1. Pasar Modal Versus Pasar Uang
Pasar modal adalah pasar keuangan di mana diperdagangkan instrumen keuangan jangka
panjang. Pasar uang adalah pasar keuangan di mana diperdagangkan instrumen keuangan
jangka pendek. Contoh instrumen keuangan jangka panjang adalah obligasi, karena obligasi
jatuh tempo lebih dari satu tahun. Contoh instrumen jangka pendek adalah Commercial Paper
(CP), karena CP jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Tentunya dalam
kenyataannya, tidak ada pemisahan yang jelas antara pasar uang dan pasar modal, karena
keduanya bisa saja terjadi pada waktu dan tempat yang bersamaan.
3
3. Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Pasar keuangan juga bisa dilihat ke dalam pasar perdana dan pasar sekunder. Pada waktu
perusahaan go-public (menjual sahamnya ke publik). perusahaan akan melewati kedua
pasar tersebut. Pada pasar perdana, perusahaan (emiten) berurusan dengan perusahaan
investasi. Emiten tidak secara langsung menjual sahamnya ke investor publik, Contoh
perusahaan sekuritas adalah Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Merryl Lynch, Goldman
Sachs. Kenapa mesti menggunakan perusahaan sekuritas? Karena perusahaan sekuritas
berpengalaman dalam hal jual beli sekuritas. Sedangkan perusahaan mempunyai
pengalaman yang sedikit dalam hal menjual sekuritas, apalagi
jika go-public merupakan keputusan pertama kali. Perusahaan bisa menjual sahamnya ke
perusahaan sekuritas pada pasar perdana (bisa juga perusahaan sekuritas membantu
menjualkan saham ke publik). Setelah perusahaan sekuritas membeli saham tersebut.
(misal membeli), perusahaan sekuritas tersebut akan menjual saham yang dibelinya ke
publik. Biasanya investor yang mempunyai koneksi ke perusahaan sekuritas yang bisa
membeli langsung ke perusahaan sekuritas tersebut. Investor biasa juga bisa membeli
langsung, tetapi biasanya ada penjatahan. Setelah melewati tahap tersebut, perusahaan
biasanya ingin mencatatkan (listing) saham di Bursa Keuangan, kemudian saham bisa
diperjualbelikan di Bursa keuangan. Perusahaan akan meminta izin kepada Bursa Efek
Jakarta (misal ingin listing di BEJ). Setelah memperoleh izin, investor yang membeli di
pasar perdana bisa menjual sahamnya kepada investor lain. Kemudian transaksi jual beli
akan terjadi di pasar tersebut. Pasar tersebut dinamakan sebagai pasar sekunder. Harga-
harga saham yang kita lihat di koran, televisi, merupakan harga yang terbentuk di pasar
sekunder.
Beberapa pasar keuangan mempunyai lokasi tertentu. Sebagai contoh, Bursa Efek Jakarta
(tempat saham diperjualbelikan) mempunyai lokasi tertentu, yaitu di Jakarta, di Jalan
Sudirman, dengan bangunan tertentu. Pasar keuangan lain tidak mempunyai lokasi tertentu.
Sebagai contoh, pasar valuta asing mempunyai lokasi yang tersebar di dunia. Pedagang
valas dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan terminal komputer. Order beli atau
jual akan dilakukan melalui komputer, yang kemudian akan diteruskan kepada pedagang
lainnya di Hongkong (misal). Praktis tidak ada lokasi yang terpusat untuk pasar semacam
itu. Pasar semacam itu sering dinamakan sebagai Over The Counter market.
Instrumen yang diperdagangkan di pasar keuangan bisa beragam, seperti saham, obligasi,
Commercial Paper, dan mata uang asing (valas). Pasar valas memperdagangkan mata uang
asing.Kenapa ada pasar valuta asing? Jawabannya adalah karena di dunia ini banyak mata
uang yang berbeda. Kemudian seseorang dari negara tertentu ingin mempunyai daya beli
di negara lain (yang menggunakan mata uang yang berbeda dengan mata uang di negara ia
tinggal). Pasar valuta asing memfasilitasi pertukaran mata uang yang berbeda tersebut.
4
3. Definisi Perantara Keuangan Dan Tipe Perantara Keuangan
Perantara keuangan adalah lembaga atau pihak yang menjembatani pihak surplus dengan pihak
defisit dana. Pihak perantara akan membantu mengefektifkan aliran dana di pasar keuangan.
Berikut Tipe Perantara Keuangan :
a. Tipe Perantara Keuangan
Perantara keuangan membantu memfasilitasi transaksi antara pihak defisit dana dengan
pihak surplus dana. Transaksi tersebut menjadi semakin efektif. Secara umum ada dua tipe
perantara keuangan, yaitu:
1) Perantara keuangan yang tidak mengubah klaim/sekuritas
2) Perantara keuangan yang mengubah klaim.
Bagan berikut menggambarkan perbedaan antara dua tipe perantara keuangan tersebut.
Perantara keuangan mengubah klaim yang langsung dari surplus dana (sekuritas primer)
menjadi klaim yang berbeda yang ditujukan kepada defisit dana (sekuritas sekunder).
Sebagai contoh, klaim atau sekuritas primer yang diberikan oleh bank adalah deposito.
Kemudian deposito diubah menjadi klai sekunder dalam bentuk pinjaman. Untuk perantara
keuangan yang tidak mengubah klaim, klaim primer akan disalurkan langsung dari pihak
defisit dana ke pihak surplus dana (misal perusahaan menerbitkan obligasi, dijual langsung
ke investor, meskipun dibantu penjualannya oleh perusahaan sekuritas).
Bagan 2. Intermediasi Yang Mengubah Klaim dengan yang Tidak Mengubah Klaim
(Sekuritas sekunder)
5
1) Perantara Keuangan yang Tidak Mengubah Klaim
Perantara keuangan jenis ini adalah perantara keuangan yang menjembatani pihak defisit
dengan surplus tanpa mengubah klaim. Sebagai contoh, broker bertugas hanya menjembatani
dua pihak tersebut. Misalkan perusahaan mengeluarkan obligasi, broker hanya menghubungkan
antara perusahaan dengan investor. Broker tidak melakukan apa-apa terhadap obligasi tersebut.
Karena obligasi dikeluarkan oleh pihak pertama (pihak yang membutuhkan dana), maka
obligasi tersebut dinamakan sebagai sekuritas primer. Contoh lain dari perantara keuangan jenis
ini adalah dealer, perusahaan sekuritas. Mereka juga tidak mengubah klaim yang mereka bantu
menjualkan. Perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai penjamin emisi, sebagai contoh,
membantu menjualkan şaham yang dikeluarkan oleh perusahaan, yang dijual kepada investor.
Perusahaan tersebut tidak mengubah saham yang dijualnya.
Dalam beberapa situasi, perantara keuangan di atas (yang tidak mengubah klaim) kurang efektif
dalam mengalirkan dana. Biaya transaksi tidak bisa diturunkan menjadi lebih rendah, karena
mereka tidak mengubah klaim. Sebagai contoh, denominasi obligasi seringkali dalam satuan
yang besar, misal Rp100 juta. Investor kecil praktis tidak bisa atau kesulitan untuk melakukan
investasi pada obligasi tersebut. Suatu obligasi barangkali mempunyai jangka waktu 20 tahun,
padahal investor individual menginginkan likuiditas (misal menaruh uang di tabungan agar bisa
diambil sewaktuwaktu). Dua ilustrasi di atas menunjukkan bahwa investor keçil/individual
terpaksa tidak bias menyalurkan dananya ke perusahaan. Perantara keuangan jenis kedua (yang
mengubah klaim) membantu memecahkan -masalah tersebut dengan jalan mengubah klaim
sekuritas primer menjadi sekuritas sekunder. Sebagai contoh, bank menerbitkan deposito atau
tabungan yang ditawarkan kepada penabung (investor). Tabungan mempunyai karakteristik
bisa diambil sewaktu-waktu, sehingga likuiditasnya tinggi. Denominasi tabungan relatif kecil;
dengan uang Rp100.000,00 kita bisa membuka tabungan. Tabungan tersebut merupakan
sekruitas primer karena ditawarkan untuk pihak surplus dana langsung. Karakteristik semacam
itu disenangi oleh investor, terutama investor kecil. Kemudian bank mengumpulkan dana
tersebut. Kemudian bank memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan jangka waktu 20
tahun, senilai (misal) Rp1 milyar. Pinjaman tersebut merupakan instrumen sekunder, karena
bank mengeluarkan sekuritas tersebut dan diberikan kepada perusahaan. Perhatikan bahwa
bank mengubah klaim dari tabungan menjadi pinjaman. Dengan munculnya bank, aliran dana
menjadi semakin efektif. Dana yang sebelumnya tidak tersalurkan, sekarang bisa tersalurkan
ke perusahaan.
Secara spesifik, berikut ini manfaat yang diberikan oleh lembaga perantara keuangan. Manfaat
berikut ini berlaku untuk lembaga perantara keuangan pada umumnya, meskipun dalam situasi
tertentu, manfaat tertentu diberikan lebih efektif oleh lembaga keuangan yang mengubah klaim:
1). Denominasi
Instrumen keuangan bisa diciptakan dengan denominasi yang berbedabeda, mulai dari yang
paling kecil sampai dengan yang sangat besar. Tabungan merupakan contoh produk keuangan
dengan denominasi kecil. Bank bisa menerima tabungan jika kita mempunyai uang, misal
6
Rp10.000,00. Produk keuangan (investasi) yang dikeluarkan oleh hedge fund (mutual fund
yang dikhususkan untuk investor besar) bisa mencapai $1 juta (1 juta dolar). Lembaga
keuangan perantara bisa menjadi perantara denominasi seperti yang dijelaskan di muka.
Perusahaan menginginkan pinjaman dalam jumlah besar (misal Rp100 miliar), sedangkan
investor kecil hanya bisa menabung sebesar (misal) Rp1 juta. Bank menerima tabungan
meskipun hanya berjumlah Rp1 juta. Bank kemudian mengumpulkan kas yang diterima,
kemudian disalurkan ke perusahaan dalam bentuk pinjaman sebesar Rp100 miliar..
Investor kecil menginginkan tabungan yang bisa ditarik sewaktuwaktu. Dengan kata lain,
investor tersebut menginginkan produk keuangan atau instrumen keuangan yang mempunyai
jangka waktu yang pendek. Sebaliknya, perusahaan menginginkan pinjaman dengan jangka
waktu panjang, missal 30 tahun. Jika keduanya bertemu langsung, maka tidak akan ada
transaksi karena keduanya mempunyai preferensi jangka waktu yang berbeda. Bank bisa
bertindak menjembatani ketimpangan jangka waktu tersebut. Bank menerbitkan tabungan yang
bisa diambil sewaktu-waktu, kemudian memberikan pinjaman ke perusahaan dengan jangka
waktu panjang. Bank mengubah klaim dari klaim berbentuk tabungan dengan jangka waktu
pendek menjadi klaim berbentuk pinjaman dengan jangka waktu panjang.
Investor individual yang mempunyai dana kecil, misal Rp1 juta, tidak akan mempunyai
kemampuan dan kemauan (insentif) untuk memonitor perusahaan yang meninjam dananya.
Pertarna, investor tersebut barangkali bukan merupakan investor yang canggih. Kedua, ada
kemungkinan persoalan free-rider. Jika ada banyak investor kecil, maka mereka akan saling
menunggu. Jika salah satu ada yang melakukan pengawasan (monitoring), maka investor kecil
lain tidak perlu melakukan pengawasan. Jika saling menunggu, akibatnya tidak akan ada yang
melakukan pengawasan. Jika dana yang kecil-kecil tersebut dikumpulkan menjadi besar oleh
lembaga keuangan, maka Lembaga keuangan mempunyai insentif yang lebih besar (karena
jumlahnya besar) dan kemampuan yang lebih baik untuk melakukan pengawasan (karena bisa
menyewa profesional keuangan).
Di samping insentif yang lebih besar, lembaga keuangan bisa memperkecil biaya transaksi per
unit. Dengan kata lain, terjadi economies of scale untuk pemrosesan biaya transaksi dan biaya
lainnya. Sebagai contoh, pengeluaran uang sebesar Rp1 juta akan nampak besar untuk investor
kecil. Tetapi jumlah tersebut tidak akan menjadi masalah untuk perusahaan besar dengan aset,
misal, Rp10 triliun. Dengan economies of scale semacam itu. maka akan lebih menguntungkan
jika danadikumpulkan (pool) ke dalam satu lembaga keuangan.
Bagian sebelumnya membicarakan dua kategori perantara keuangan yang umum, yaitu yang
tidak mengubah klaim dan yang mengubah klaim. Bagian berikut ini membicarakan lebih lanjut
contoh lembaga perantara keuangan. Ada bebepara lembaga perantara keuangan, yang paling
dikenal adalah bank. Di samping bank, ada asuransi, perusahaan sekuritas, reksadana, dan
lainnya. Bagian berikut ini membicarakan beberapa jenis perusahaan perantara keuangan :
7
1). Bank
Bank (sering juga disebut sebagai bank komersial atau commercial bank) adalah perantara
keuangan yang ditandai dengan aktivitas menerbitkan deposito dan tabungan sebagai sumber
dana utama mereka, kemudian memberikan pinjaman (loan). Pendapatan bank tersebut
terutama diperoleh dari selisih (spread) antara tingkat bunga yang dibebankan kepada debitur
(peminjam) dengan tingkat bunga yang dibayarkan kepada penabung (deposan). Di samping
pendapatan dari selisih bunga tersebut (interest based income), bank memperoleh pendapatan
dari sumber lain, yaitu dari jasajasa yang dilakukan oleh perbankan. Sebagai contoh, bank
memperoleh fee untuk jasa pengiriman uang dengan kawat (wire transfer) atau pembukaan
fasilitas L/C (Letter of Credit). Pendapatan tersebut disebut sebagai pendapatan fee (fee based
income). Struktur neraca perbankan kurang lebih bisa dilihat berikut ini.
Aktiva Pasiva
Kas dan Surat-surat Berharga Pinjaman Giro.Deposito,dan Tabungan Dana yang
Kredit. Dibeli (Puschased Fund)
Aktiva Lancar dan Tetap Utang Jangka Panjang dan Modal
Sendiri
Sumber dana perbankan bisa berasal dari dana yang diserahkan Oleh masyarakat dalam
bentuk giro, deposito, dan tabungan. Dana tersebut biasanya merupakan tulang
punggung dana lembaga kuangan bank, khusus nya bank kecil atau konvensional. Bagi
beberapa bank yang mempunyai akses ke pasar keuangan, dana yang diperoleh dari
pasar keuangan merupakan tulang punggung pendanaan bank. Bank semacam ini
disebut sebagai money center bank (MCB).
Giro merupakan simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikan. nya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan. Bank biasanya pember? "jasa giro"' untuk pemegang
rekening giro ini. Nama lain yang digunakan untuk giro ini adalah rekening koran.
Deposito merupakan simpanan, dari pihak ketiga yang penarikannya hanya bisa
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara-pihak ketiga dengan
pihak bank. Jangka waktu deposito bervariasi seperti satu bulan, tiga bulan, enam bulan,
atau dua puluh empat bulan. Bunga diberikan sesuai dengan perkembangan pasar
keuangan yang berlaku. Di samping deposito dalam bentuk rupiah, tersedia juga
deposito dalam bentuk mata uang asing akan menarik apabila kita memperkirakan
menguatnya nilai mata uang asing tersebut relatif terhadap rupiah. Di samping deposito
ber-jangka seperti yang dijelaskan di atas, juga tersedia sertifikat deposito didasarkan
atas tunjuk, bukan atas nama seperti dalam deposito berjangka. Dengan demikian
sertifikat deposito relatif mudah dipindahtangankan (atau diperjualbelikan) kepada
pihak lain. Bunga dibayar dalam bentuk diskonto, yaitu dipotong dari harga
8
nominalnya. Sebagai contoh, sertifikat deposito dengan nilai nominal Rp1.000.000,00
akan dijual dengan harga Rp950.000,00. Selisihnya (Rp50.000,00) merupakan bunga
yang dibayarkan oleh bank yáng mengeluarkan sertifikat deposito tersebut.
Tabungan merupakan simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Contoh tabungan adalah Tabanas
(Tabungan Pembangunan Nasional), ONH (Ongkos Naik Haji). Persaingan antarbank
membuat jenis tabungan semakin banyak dan bervariasi. Beberapa jenis contoh
tabungan adalah Taplus (yang dike-luarkan oleh bank BNI), Tabungan Jumbo
(dikeluarkan oleh bank BBD), Tahapan (dikeluarkan oleh Lippo). Persyaratan tabungan
tersebut bervariasi dari satu tabungan ke tabungan lain, dan dari bank ke bank lainnya.
Di samping dana yang dihimpun dari masyarakat, bank bisa mem-peroleh dana dari
pasar keuangan. Bank bisa memperoleh dana tersebut melalui pinjaman antarbank.
Beberapa bank barangkali mengalami kelebih-an likuiditas, sedangkan beberapa bank
lainnya mengalami kesulitan likur-ditas. Bank yang pertama bisa inemberikan
pinjaman ke bank kedua (bank yang membutuhkan kas). Pasar yang terjadi adalah
pinjaman antarbank. Untuk dana pinjaman yang diberikan dalan jangka waktu pendek,
paling tujuh hari, dan bisa diambil setiap waktu tampa dikenai pembebanan sering
disebut sebagai call money: Call money bisa menjadi sumber dana darurat maupun
untuk menutupi kekurangan: dana operasional. Deposit on Call merupakan pinjaman
antarbank yang bisa, diambil setiap waktu tanpa pemberitahuan. Di Amerika Serikat,
pinjaman antarbank lebih dikenal sebagai Federal Fund atau Fed Fund. Tingkat bunga
yang berlaku disebur sebagai fed fund rate, yang merupakan tingkat bunga pinjaman
antarbank di atas 1 juta dolar dengan jangka waktu sehari.
Di samping pinjaman dari pasar antarbank, bank juga bisa remperoleh pinjaman jangka
pendek dari Bank Indonesia (sebagai bank sentral); Bank juga bisa menerbitkan surat
utang obligasi yang dijual ke investor langsung.
Dana yang diperoleh bank tersebut kerudian dialokasikan ke aset yang akan nampak di
sebelah kiri neraca bank. Aset yang dipunyai bank bisa dibagi ke dalam dua kelompok:
(1) Aset yang menghasilkan pendapatan (Earning Assets)
Contoh aset ini adalah pinjaman yang memberikan tingkat bunga bagi bank, dan
merupakan salah satu sumber pendapatan bank.
(2) Aset yang tidak menghasilkan pendapatan (Non-Earning Assets)
Contoh aset ini adalah kas, atau bangunan yang tidak secara langsung memberikan
pendapatan bunga bagi bank. Bagian berikut akan membicarakan sisi kiri neraca bank.
2). Asuransi
Perusahaan asuransi ditandai dengan ciri mereka menarik premi dari nasabahnya. Premi
tersebut merupakan. kompensasi atas perlindungan terhadap risiko yang mereka
berikan kepada nasabahnya, Lebih spesifik lagi adalah sebagai berikut. ini. Misalkan
ada asuransi jiwa yang memberikan perlindungan terhadap kematian. Misalkan kita
membeli polis asuransi jiwa yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi. Kita
membayar uang yang merupakan premi atau harga atas asuransi tersebut. Jika kita
9
meninggal, maka perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah uang pertanggungan
(misal Rp10 juta) kepada ahli waris kita. Uang pertanggungan tersebut diharapkan bisa
memberikan kompensasi atas kematian kita. Perusahaan asuransi akan menggunakan
tabel aktuari dan angka kematian untuk memperkirakan kematian pemegang polis
terfentu (seperti umur pernegang polis).Perusahaan asuransi memegang polis yang
terdiversifikasikan sehingga kas keluar dengan kas masuk bisa dijaga
keseimbangannya. Ada beberapa jenis asuransi, seperti asuransi jiwa, asuransi
kecelakaan, asuransi kerugian, dan asuransi lainnya. Asuransi fiwa memberikan
perlindungan jika nasabah meninggal dunia (kehilangan jiwa). Asuransi kecelakaan
memberikan kompensasi jika nasabah mengalami kecelakaan (misal Kecelakaan lalu
lintas). Asuransi kerugian memberikan kompensasi jika nasabah mengalami kerugian
yang disebabkan oleh kerusakan barang atau Kerusakan lainnya. Asuransi kerugian
bisa mencakup asuransi terhadap aktifitas komersial maupun pribadi. Asuransi
komersial mencakup asuransi semacam asuransi terhadap kerusakan pabrik atau
kekalahan dalam pengaduan hukum. Asuransi pribadi mencakup asuransi semacam
asuransi kendaraan bermotor, asuransi terhadap kerusakan rumah atau barang lainnya.
Item yang diasuransikan juga sangat bervariasi. Sebagai contoh, seorang artis bisa
mengasuransikan wajahnya, seorang atlet basket bisa mengasuransikan tangannya, dan
sebagainya.
Premi asuransi yang dikumpulkan tersebut merupakan sumber dana utama perusahaan
asuransi. Sumber dana tersebut bisa mencapai sekitar 70% dari total sumber dana
asuransi. Dana yang dikumpulkan oleh perusahaan
• asuransi tersebut kemudian diinvestasikan ke aset yang menghasilkan
return. Sebagai contoh, perusahaan asuransi di Amerika Serikat menginves-tasikan
dananya ke surat berharga pemerintah sebesar 8,9%, surat berharga perusahaan
(obligasi dan saham) sebanyak 53,5%, mortgage (surat berharga dengan jaminan
perumahan) sebesar 20,4%, real estate sebesar 3,3%, pin-jaman kepada pemegang polis
sebesar 5,2%, dan aset lainnya sebesar 8,7%.
Perusahaan sekuritas ditandai dengan ciri membantu perolehan dana melalui penerbitan
sekuritas seperti saham atau obligasi untuk perusahaan atau pemerintah. Jasa tersebut
meliputi underwrite (penjaminan) sekuritas, pendistribusian sekuritas, konsultasi
keuangan. Bahkan pelayanan mereka bisa memasuki restrukturisasi atau penggabungan
(merger) usaha, karena kegiatan tersebut seringkali berkaitan dengan penerbitan
sckuritas (misal untuk mendanai merger, perusahaan menerbitkan obligasi). Pelayanan
mereka juga bisa mencakup bisnis broker sekuritas dan dealer (pedagang) sekuritas.
Perusahaan sekuritas yang memberikan pelayanan menyeluruh sering disebut (secara
umum) sebagai bank investasi (investment banks).Beberapa perusahaan sekuritas
hanya memfokuskan pada pelayanan tertentu, misal broker atau dealer pada
perdagangan sekuritas sekunder (berarti memfokuskan pada sektor ritel). Perusahaan
tersebut sering disebut sebagai perusahaan sekuritas. Perusahaan lainnya memfokuskan
pada usaha memulai, menjamin emisi (underwrite), dan mendistribusikan emisi
10
sekuritas baru (sektor komersial). Perusahaan tersebut sering disebut sebagai penjamin
emisi atau bank investasi. Beberapa contoh perusahaan sekuritas adalah Mandiri
Sekuritas, Makindo, Merrill Lynch, Goldman Sachs, Morgan Stanley Dean Witter.
Perusahaan tersebut relatif besar dan menawarkan jasa yang relative lengkap, mulai
dari dealer-brater, sampai underwriting penerbitan sekuritas baru. Beberapa perusahaan
lain memfokuskan pada bisnis broker, seperti Ameritrade atau E-Trade yang
menawarkan broker online untuk perdagangan saham (di Amerika Serikat).Broker dan
Dealer Sekuritas. Broker dan dealer mempunyai kegiatanyang berbeda.Broker hanya
memfasilitasi perternuan dua pihak (missal pembeli dengan penjual sekuritas).
Pendapatan broker diperoleh dari komisi. Dealer memperjualbelikan sekuritas. Karena
memperjualbelikan sekuritas, mereka disebut juga sebagai market maker (menciptakan
pasar, atau menciptakan likuiditas). Pendapatan mereka diperoleh dari selisih antara
harga jual dengan harga beli, yang sering disebut juga sebagai spread. Contoh dealer
yang barangkali sering kita jumpai adalah dealer valuta asing yang dilaku-kan oleh
bank atau money changer. Misal, mercka mengutip kurs Rp/$ sebagai Rp9.000,00-
Rp9.200,00/S. Hal tersebut berarti mereka akan mem-beli $1 dengan harga Rp9.000,00
dar akan menjual $1 dengan harga Rp9.200,00. Selisih harga jual derigan beli
(Rp200,00) merupakan keuntungan mereka.
6. Instrumen Keuangan
Pada bagian muka, surat perjanjian pinjaman bisa dianggap sebagai instrumen
keuangan. Surat perjanjian tersebut mengatakan bahwa peminjam akan mengembalikan
utangnya dengan membayarkan kas di masa men.datang. Dengan kata lain, pemegang
surat tersebut berhak memperoleh kas di masa mendatang. Instrumen keuangan dengan
demikian bisa diartikan sebagai klaim atas aliran kas di masa mendatang. Instrumen
keuangan jugabisa diartikan sebagai surat perjanjian kontrak yang menyebutkan jumlah
11
yang dipinjam, ketentuan pelunasannya, dan hal-hai lainnya yang akan dicakup dalam
perjanjian tersebut (misal, jaminan, dan lainnya).
Sekuritas mempunyai beberapa karakteristik yang membedakan satu sama lain dalam
beberapa hal berikut ini:
3.Tipe Klaim : Secara umum ada dua jenis sckuritas berdasarkan klaim- nya yaitu klaim
kepemilikan (saham) dan klaim pinjaman (utang dan obligasi). Pemilik saham berarti
memiliki perusahaan. Dia berhak "mengatur" perusahaan melalui pemberian hak suara.
Dia juga berhak atas dividen yang dibagikan jika kewajiban lainnya (misal bunga
utang) telah dilunasi. Pemberi pinjaman (utang atau obligasi) berhak ataspembayaran
bunga yang sifatnya tetap dengan skedul yang tetap juga.Di lain pihak, perusahaan
berjanji untuk membayar bunga sejumlah kas tertentu dengan skedul tertentu (bunga
biasanya dibayar setiap semester). Jika perusahaan gagal membayar bunga dan
cicilannya, perusahaan bisa dibangkrutkan oleh pemberi pinjaman tersebut.
12
8. Jenis-jenis Instrumen Keuangan
Ada beberapa cara untuk mengelompokkan sekuritas. Salah satu cara yang bisa dipakai
adalah mengelompokkan instrumen keuangan berdasarkan jangka waktunya, yaitu:
(1) Instrumen Pasar Uang (Money Market Instruments), dan (2) Instrumen Pasar Modal
(Capital Market Instruments).
Instrumen pasar uang adalah instrumen keuangan yang mempunyai jatuh tempo yang
kurang dari satu tahun. Beberapa contoh instrumen tersebut antara lain: (1) Sertifikat
Bark Indonesia, (2) Commercial Paper; (3) Akseptansi Bank, (4) Certificates of
Deposil, dan (5) Repurchase Agreement.
BI merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.Commercial Paper
(CP) merupakan surat utang jangka pendek (kurang dari satu tahun) yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Biasanya surat utang tersebut tidak disertai dengan jaminan, sehingga
didasarkan pada kepercyaaan terhadap perusahaan. Akseptansi bank adalah perintah
bayar yang di "aksep" (atau dicap dan diakui) oleh bank. Setelah bank mengaksep maka
bank akan bersedia menanggung pembayaran sejumlah uang yang tertera di akseptansi
bank tersebut. Akseptansi bank banyak digunakan di perdagangan internasional.
Biasanya merupakan satu rangkaian dengan penerbitan L/C (Letter of Credit).
Pembayaran melalui jasa bank menjadi penting di perdagangan internasional, karena
pihak pembeli dengan penjual berasal dari negara yang berbeda satu sarna lain, dan
mereka tidak begitu kenal satu sama lain. Bank menjadi mediator untuk kedua pihak
tersebut. Certificates of Deposits (CD) adalah deposito yang didasarkan atas 'unjuk
(siapa yang membawa/menunjukkan CD dia yang berhak memperoleh pembayaran),
bukan atas tertulis. Karakteristik tersebut membuat CD mudah
dipindahtangankan(diperjualbelikan). Repurchase agreement (Repo) merupakan
perianjian untuk membeli kembali. Mekanismenya bisa digambarkan berikut ini.
Misalkan bank membutuhkan dana, dia bias menjual surat berharga kepada investor
dengan harga (misal) Rp950.000. Pada saat yang sama, bank berjanji untuk membeli
surat berharga tersebut dengan harga Rp 1 juta tiga bulan mendatang. Transaksi tersebut
secara Efektif merupakan transaksi pinjaman dengan jaminan surat berharga. Rp50 ribu
merupakan bunga yang akan dibayarkan oleh bank tersebut.
Instrumen pasar modal adalah instrumen yang mempunyai jangka waktu lebih dari satu
tahun. Beberapa contoh instrumen keuangan tersebut adalah obligasi, saham preferen,
dan saham biasa. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau
pemerintah. Obligasi biasanya menyebutkan nilai nominal, kupon bunga, dan jangka
waktu. Perjanjian lain bisa disebutkan, misal adanya jaminan atau tidak. Jangka waktu
obligasi bisa mencapai 10 tahun, bahkan ada yang sampai 90 tahun (di luar negeri),
13
bahkan ada yang tidak mempunyai jatuh tempo (consol).Saham dimasukkan ke dalam
instrumen pasar modal, karena saham akan selalu ada jika perusahaan yang
mengeluarkan saham masih ada. Saham tersebut mungkin berpindah kepemilikan, dari
satu investor ke investor lainnya. Tetapi saham tersebut masih tetap ada. Saham
preferen menggabungkan karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen
merupakan saham (yang berarti kepemilikan), tetapi membayar dividen yang relatif
tetap (seperti bunga obligasi). Di samping ketiga jenis sekuritas tersebut, masih ada
jenis-jenis lain, seperti waran, konvertibel, dan lainnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15