Anda di halaman 1dari 28

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada

Koperasi "Dwi Guna" SMP Negeri 3


Ambarawa

Artikel Ilmiah

Peneliti:
Wisnu Sapto Adi (672011612)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2018

1
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada
Koperasi "Dwi Guna" SMP Negeri 3
Ambarawa

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Wisnu Sapto Adi (672011612)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2018

2
3
4
5
6
7
8
9
10
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada
Koperasi "Dwi Guna" SMP Negeri 3
Ambarawa
1)
Wisnu Sapto Adi, 2)Ramos Somya

Fakultas Teknologi Informasi


Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)672011612@student.uksw.edu, 2)ramos.somya@staff.uksw.edu

Abstract

"Dwi Guna" Cooperative is one of the cooperatives owned by SMP Negeri 3


Ambarawa. In carrying out daily operations, the "Dwi Guna" cooperative requires a
sales application that can record all transactions that occur. Sales information system is
needed in carrying out the transaction reporting process for both sales and purchase
transactions. Desktop-based application design allows the cooperative to run a sales
information system by not raising large costs in system implementation. The results of the
sales information system design are the availability of reports on sales, purchases, and
stock items that can be easily accessed so that the cooperative can provide reports
requested by the school without being constrained by time. The test results show that the
sales information system created can help the "Dwi Guna" cooperative in daily
operational activities.

Keyword: Sales Information System

Abstrak

Koperasi "Dwi Guna" merupakan salah satu koperasi yang dimiliki oleh SMP
Negeri 3 Ambarawa. Dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari, maka koperasi
"Dwi Guna" membutuhkan aplikasi penjualan yang dapat mencatatkan semua transaksi
yang terjadi. Sistem informasi penjualan dibutuhkan dalam melakukan proses pelaporan
transaksi baik transaksi penjualan dan pembelian barang. Perancangan aplikasi yang
berbasis desktop memungkinkan pihak koperasi dapat menjalankan sitem informasi
penjualan dengan tidak mengluarkan biaya yang besar dalam implementasi sistem. Hasil
dari perancangan sistem informasi penjualan adalah ketersediaan laporan transaksi
penjualan , pembelian, dan stok barang yang dapat diakses dengan mudah sehingga pihak
koperasi dapat menyediaakan laporan yang diminta oleh pihak sekolah tanpa terkendala
oleh waktu. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem informasi penjualan yang dibuat
dapat membantu pihak koperasi "Dwi Guna" dalam kegiatan operasional sehari-hari.

Kata Kunci: Sistem Informasi Penjualan

11
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2)
Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1. Pendahuluan

Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan


oleh orang-seorang demi kepentingan bersama yang melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
[1]. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di
tangan konsumen dimana setiap anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok
barang atau jasa kepada koperasinya [2].
Koperasi "Dwi Guna" adalah koperasi yang dimiliki oleh Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Ambarawa adalah koperasi yang menjalankan
fungsi sebagai koperasi penjualan atau pemasaran. Setiap barang masuk dan
barang keluar pada koperasi ini digunakan untuk dan diatur oleh setiap guru dan
karyawan yang ada pada sekolah tersebut. Dalam menjalankan kegiatan
operasional sehari-hari, pihak koperasi "Dwi Guna" masih mencatatakan setiap
transaksi masuk dan keluar barang dalam bentuk pencatatan manual di buku
transaksi yang tersedia.
Pencatatan manual ini menyebabkan pihak pengelola koperasi mengalami
hambatan dalam melakukan pelaporan hasil penjualan maupun keuntugan kepada
pihak sekolah. Keterlambatan laporan seringkali disebabkan proses rekap
transaksi yang dilakukan sehari-hari masih dicatat dan dihitung secara manual
menggunakan alat bantu hitung. Proses pencatatan manual juga dapat
mengganggu proses pelaporan karena adanya kesalahan penulisan angka yang
dilakukan oleh pengelola koperasi. Kegiatan transaksi yang terjadi pada koperasi
"Dwi Guna" dapat dikategorikan sebagai transaksi yang lancar. Hal ini dapat
dilihat dengan jumlah transaksi penjualan yang terjadi setiap harinya baik dari
siswa, guru, maupun lingkungan sekitar sekolah.
Berdasarkan alasan tersebut maka pihak koperasi "Dwi Guna" menyatakan
bahwa koperasi "Dwi Guna" membutuhkan sebuah sistem informasi penjualan
yang dapat membantu mereka guna mencatatkan setiap transaksi penjualan
maupun pembelian barang. Sistem informasi ini dapat mengganti proses
pencatatan transaksi yang masih bersifat manual seperti yang telah dilakukan
sebelumnya. Aplikasi sistem informasi yang dibuat adalah berbasis desktop
sehingga dapat membantu pihak koperasi mengakses sistem informasi secara
offline tanpa harus terkoneksi dengan internet. Selain itu sistem berbasis desktop
juga tidak membutuhkan banyak biaya dalam menjalankan transaksi di
lingkungan koperasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian yang
berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Koperasi "Dwi Guna"
SMP Negeri 3 Ambarawa. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem
informasi penjualan pada koperasi "Dwi Guna" SMP Negeri 3 Ambarawa.
Batasan masalah pada penelitian ini adalah sistem dibuat berbasis desktop dan
tidak terkoneksi secara langsung dengan jaringan komputer. Aplikasi dibuat
menggunakan Visual Studio 2008 dan SQL Server 2008 sebagai database.

12
2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha Pada


Koperasi Tangerang" membahas tentang perancangan sistem informasi serba
usaha pada koperasi Tangerang. Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit dan
dagang adalah bagian dari Koperasi Serba Usaha yang bergerak dalam lapangan
usaha kecil- menengah, pembentukan modal dicapai melalui tabungan-tabungan
para anggotanya dengan cara yang mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan
produktivitas dan kesejahteraan bagi para anggota. Penelitian ini dilakukan untuk
merancang sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer agar dapat
membantu meningkatkan kinerja. Tujuan dari perancangan sistem informasi
Koperasi simpan pinjam di Tangerang adalah menyediakan sistem simpan pinjam,
dan perdagangan, yang terkomputerisasi. Metodologi yang digunakan dalam
perancangan sistem informasi ini adalah Siklus Hidup Pengembagan Sistem
(SDLC). Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan sistem informasi
Simpan Pinjam, Perdagangan, dan Jasa dapat memberikan solusi mengenai
aktivitas yang dilakukan dalam hal: kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam
melaksanakan pengolahan data simpan pinjam agar mendapat hasil yang optimal.
[3].
Penelitian lain yang berjudul "Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web
Pada PT. Era Makmur Cahaya Damai Bekasi" membahas tentang pembuatan
sistem informasi penjualan berbasis web pada PT. Era Eka Makmur Cahaya
Damai Bekasi. Pada saat ini, ada banyak usaha seperti penjualan bahan bangunan
yang berperan penting dalam masyarakat, termasuk dalam hal penjualan yang
dilakukan oleh beberapa bagian perusahaan yang bergerak di bidang bangunan ini.
Perusahaan retail bangunan pada umumnya menjual peralatan dan perlengkapan
bangunan dimana salah satunya adalah untuk penjualan peralatan dan
perlengkapan bangunan dan sangat lengkap adalah yang disediakan oleh PT.Era
Makmur Cahaya Damai. Tujuan penelitian yang dilakukan untuk membuat PT.
Era Makmur Cahaya Damai lebih efisien dalam konteks penjualan yang mudah
dengan menggunakan web. Metode yang digunakan disini lebih mengarah kepada
proses penelitian dengan Metode Waterfall. Dalam dibangunnya system seperti
ini, supaya lebih memudahkan dalam penjualan, melakukan transaksi dengan
mudah, memudahkan pembeli dalam pembelian barang secara online jika jauh,
meningkatkan pendapatan dan memperluas promosi penjualan pada PT. Era
Makmur Cahaya Damai. [4].
Penelitian lain yang berjudul "Pembuatan Sistem Informasi Penjualan
Berbasis Web (Studi Kasus Pada Toko Ali Computer)" membahas tentang
pembuatan aplikasi berbasis web pada toko Ali Computer. Ali Computer
merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang penjualan laptop, komputer,
spare part komputer, accesories pendukungnya dan menyediakan pelayanan jasa
perbaikan komputer. Selama ini proses pemasarannya hanya berupa penjualan
langsung kepada konsumen yang datang ke toko sehingga konsumen yang berada
di luar kota atau jauh dari lokasi tempat penjualan akan merasa kesulitan untuk

13
memesan atau mengetahui produk yang dijual sehingga sistem penjualan masih
kurang maksimal. Berdasarkan kebutuhan tersebut, pada tugas akhir ini peneliti
merancang sebuah sistem informasi penjualan pada Toko Ali Computer yang
berupa aplikasi berbasis web dengan menggunakan metode modified waterfall
dengan alat bantu PHP sebagai bahasa Pemrograman Web dinamis, MySQL
sebagai DBMS, Apache sebagai aplikasi web server. Dengan adanya sistem
informasi yang telah dibangun ini Toko Ali Computer dapat meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen secara optimal dan toko ini dapat memberikan
informasi 24 jam serta dapat diakses kapan saja dan di mana saja, mencetak
laporan-Iaporan yang diperlukan seperti laporan barang, laporan penjualan,
laporan pembelian, laporan hutang, dan laporan pendapatan [5].
Berbeda dari penelitian sebelumnya maka penelitian yang dilakukan oleh
peneliti saat ini adalah perancangan sistem informasi yang digunakan adalah
berbasis desktop. Sistem berbasis desktop ini dinilai lebih tepat sasaran digunakan
pada koperasi "Dwi Guna" SMP Negeri 3 Ambarawa karena pihak sekolah sendiri
tidak menyediakan jaringan komputer serta jaringan internet di lingkungan
sekolah. Sistem ini dapat digunakan pada komputer tersendiri yang nantinya akan
diletakan di koperasi itu sendiri.
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum
terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat
untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan
informasi keluaran kepada para pemakai [6]. Sistem informasi merupakan suatu
sistem yang saling berkaitan dan berintegrasi satu sama lain dan bertujuan
menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Menurut Satzinger, Jackson &
Burd (2012), kegiatan di Sistem Informasi mencakup: (1) Input, menggambarkan
suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. (2) Proses,
menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu
informasi yang bernilai tambah. (3) Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan
laporan dari proses diatas tersebut. (4) Penyimpanan, suatu kegiatan untuk
memelihara dan menyimpan data. (5) Kontrol, ialah suatu aktivitas untuk
menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Sistem informasi penjualan adalah sistem informasi yang menyangkut
pengolahan data penjualan. Dengan demikian sistem informasi penjualan
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu sistem penjualan dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi
penjualan merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mengolah data-data
terkait dengan kegiatan penjualan baik dari transaksi pembelian sampai transaksi
penjualan digunakan untuk mendukung kegiatan penjualan tersebut [7].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini,


terbagi ke dalam 4 (empat) tahapan, yaitu: (1) tahap identifikasi masalah, (2)

14
tahap perancangan sistem, (3) tahap implementasi sistem, (4) tahap pengujian
sistem, seperti ditunjukkan dalam bentuk diagram pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian dapat Gambar 1, dijelaskan sebagai berikut, Langkah


pertama dalam tahapan penelitian adalah identifikasi masalah. Pada Tahap
identifikasi masalah dilakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
sebagai persyaratan pengembangan sistem informasi penjualan pada koperasi
"Dwi Guna" SMP Negeri 3 Ambarawa. Langkah kedua adalah perancangan
sistem. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan sistem menggunakan UML
seperti use case diagram dan class diagram. Langkah ketiga adalah implementasi
sistem. Tahap ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari tahap perancangan
sistem. Pada tahap ini dilakukan proses pembangunan sistem atau aplikasi
berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Langkah keempat adalah pengujian
sistem. Pada Tahap ini dilakukan pengujian sistem apakah sistem sudah berjalan
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah
menggunakan metode prototype seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Metode Pengembangan Sistem Prototype [8]

15
Metode pengembangan sistem dimulai dengan listen to customer dimana
pada tahapan ini dilakukan pengumpulan semua kebutuhan sistem yang didapat
melalui hasil wawancara dengan user (pegawai sekolah yang bertugas mengelola
koperasi) maupun hasil pembelajaran dari setiap dokumen yang telah
dikumpulkan selama proses pengumpulan data. Setelah itu dilakukan proses
perancangan dan evaluasi prototype (build or revise mock-up) apakah sudah
sesuai dengan hasil yang dikumpulkan ataukah belum. Apabila sudah selesai
maka langkah selanjutnya adalah pengkodean sistem dimana hasil evaluasi
prototype dibuat dalam bentuk kode pemrograman yang mudah dibaca oleh
komputer. Setelah program selesai dibuat maka akan dilanjutkan dengan proses
pengujian dan evaluasi sistem (customer test drives mock-up) apakah sudah sesuai
dengan yang diharapkan oleh user ataukah belum. Tahap terakhir dalam metode
penelitian ini adalah penggunaan sistem yang telah dirancang.
Terdapat 2 protoype pada sistem yang akan dibuat yakni prototype satu dan
prototype dua. Pada prototype satu dilakukan design aplikasi secara keseluruhan
dan hasilnya adanya penambahan laporan penjualan yang dapat dilihat
berdasarkan tanggal yang dipilih oleh user. Hasil ini kemudian dijadikan sebagai
acuan pengerjaan protottype yang kedua dan setelah diperiksa pengembangan
sistem berakhir di prototype yang kedua.
Mengingat bahwa sistem yang dibuat adalah sistem yang baru pada koperasi
"Dwi Guna" maka ada beberapa proses bisnis sistem yang telah disepakati untuk
dikembangankan menjadi sistem informasi penjualan seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 Desain Proses Bisnis

Gambar 3 merupakan desain proses bisnis yang akan diimplementasikan ke


dalam bentuk sistem informasi penjualan koperasi "Dwi Guna". Proses diawali
dengan adanya kegiatan pembelian barang. Pembelian barang dilakukan diluar
sistem. Sistem hanya mencatatkan penerimaan barang yang masuk. Barang yang
masuk akan dicatat dalam bentuk Laporan Penerimaan Barang. Pada saat dicatat,
barang tersebut akan menambahkan jumlah stock barang yang ada di lokasi.
Setiap proses penjualan akan melakukan pengecekan stock barang apakah tersedia

16
atau kah tidak pada sistem. Pada sistem pembelian barang akan dicatat apakah
pembelian itu sudah dibayar atau belum. Setiap transaksi pembelian akan dicatat
ke sistem dan ditandai apakah sudah dibayarkan atau belum sehingga admin dapat
memantau setiap hutang yang belum dibayar. Kemudian untuk transaksi penjualan
juga akan dicatat penjualan yang dilakukan secara kredit. Sistem akan menyimpan
setiap transaksi penjualan yang belum dibayar lunas sehingga admin dapat
memantau setiap piutang yang belum dibayarkan oleh pembeli.
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar
dengan merepresentasikan interaksi antara actor dengan sistem yang dibuat serta
memberikan gambaran fungsi-fungsi (nilai balik) yang diberikan sistem kepada
pengguna (user) [9]. User pada perancangan aplikasi terdiri dari 1 aktor yakni
kasir.
Kasir adalah pegawai sekolah yang diberikan kepercayaan untuk mengelola
setiap transaksi yang terjadi pada koperasi.

Kasir mempunyai hak untuk mengakses sistem secara keseluruhan meliputi


pengisian master data user, supplier, customer, penjualan, pembayaran hutang,
pembayaran piutang, pengolahan data barang, penerimaan barang dan retur. Use
case diagram sistem ditunjukan pada Gambar 3.

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

Activity Diagram atau Diagram aktivitas adalah bentuk visual dari alur kerja
yang berisi aktivitas dan tindakan, yang juga dapat berisi pilihan, atau
pengulangan. Dalam Unified Modeling Language (UML), diagram aktivitas

17
dibuat untuk menjelaskan aktivitas komputer maupun alur aktivitas dalam
organisasi [9].

Gambar 4 Activity Diagram Sistem Pengolahan Data Barang

Gambar 4 merupakan activity diagram pengolahan data barang pada sistem.


Aktivitas kasir dimulai dengan login ke sistem. Kasir dapat mengakses data
barang apabila validasi login berhasil. Selanjutnya kasir akan memilih menu data
barang untuk melakukan aktivitas penambahan, penghapusan, pengeditan, dan
pencarian data barang yang ada pada sistem.

Gambar 5 Activity Diagram Sistem Pengolahan Data Customer

Gambar 5 merupakan activity diagram pengolahan data customer pada


sistem. Aktivitas kasir dimulai dengan login ke sistem. Kasir dapat mengakses

18
data customer apabila validasi login berhasil. Selanjutnya kasir akan memilih
menu data customer untuk melakukan aktivitas penambahan, penghapusan,
pengeditan, dan pencarian data customer yang ada pada sistem.

Gambar 6 Activity Diagram Sistem Pengolahan Data Penjualan

Gambar 6 merupakan activity diagram pengolahan data penjualan pada


sistem. Aktivitas kasir dimulai dengan login ke sistem. Kasir dapat mengakses
data penjualan apabila validasi login berhasil. Selanjutnya kasir akan memilih
menu data penjualan untuk melakukan aktivitas penambahan, penghapusan,
pengeditan, dan pencarian data penjualan yang ada pada sistem.
Sequence diagram/diagram sekuen menggambarkan kelakuan/perilaku objek
pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram
sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case
beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu
[9].

Gambar 7 Sequence Diagram Sistem Pengolahan Data Barang

19
Gambar 7 merupakan sequence diagram pengolahan data barang pada
sistem. Urutan pengolahan data barang dapat dimulai dari kasir yang melakukan
login ke sistem kemudian aplikasi akan menampilkan menu utama pada sistem
kemudian kasir memilih menu pengolahan barang. Setelah ini terjadi proses
tambah, hapus, dan edit data barang yang terjadi pada database. Urutan diakhiri
dengan menutup menu barang pada sistem.

Gambar 8 Sequence Diagram Sistem Pengolahan Data Customer

Gambar 8 merupakan sequence diagram pengolahan data customer pada


sistem. Urutan pengolahan data customer dapat dimulai dari kasir yang melakukan
login ke sistem kemudian aplikasi akan menampilkan menu utama pada sistem
kemudian kasir memilih menu pengolahan customer. Setelah ini terjadi proses
tambah, hapus, dan edit data customer yang terjadi pada database. Urutan diakhiri
dengan menutup menu customer pada sistem.

Gambar 9 Sequence Diagram Sistem Pengolahan Data Penjualan

Gambar 9 merupakan sequence diagram pengolahan data penjualan pada


sistem. Urutan pengolahan data penjualan dapat dimulai dari kasir yang

20
melakukan login ke sistem kemudian aplikasi akan menampilkan menu utama
pada sistem kemudian kasir memilih menu pengolahan penjualan. Setelah ini
terjadi proses tambah, hapus, dan edit data penjualan yang terjadi pada database.
Urutan diakhiri dengan menutup menu penjualan pada sistem.
Class diagram merupakan diagram yang membantu dalam visualisasi
struktur kelas-kelas dari suatu sistem. Dalam diagram ini, diperlihatkan hubungan
antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas [9].

Gambar 10 Class Digram Sistem

Gambar 10 merupakan class diagram yang digunakan oleh sistem. Derajat


relasi antar kelas menggunakan derajat relasi one to one dan one to many. Setiap
kelas pada diagram kelas akan diimplementasikan menjadi tabel pada database
yang akan dibuat. Sedangkan setiap atribut pada diagram kelas akan dibuat
menjadi field padamasing-masing tabel dan setiap operation pada diagram kelas
akan dijadikan sebagai action pada aplikasi yang akan dibuat.

21
4. Pembahasan dan Hasil Pengujian

Proses pengujian sistem diawali dengan melakukan pengujian terhadap


prototype tahap 1 dimana pengujian dilakukan terhadap master data barang,
supplier, customer, penjualan yang akan digunakan pada proses transaksi
penjualan. Ketiga master data (barang, supplier, dan customer) ini merupakan
komponen data utama yang digunakan dalam proses penjualan yang terjadi pada
koperasi "Dwi Guna".

Gambar 11 Form Master Barang

Gambar 11 merupakan tampilan form master barang yang ada pada sistem.
Setiap data barang pada koperasi akan disimpan melalui form ini. Pada form ini
user harus mengisi harga jual dan stok minimal yang dibutuhkan oleh sistem.
Harga jual ini diisi sesuai dengan kebijakan dari koperasi "Dwi Guna" karena
tidak ada aturan yang mengatur mengenai penentuan harga jual dari sebuah
barang. Selain itu stok minimal diisi sebagai bentuk untuk memberikan
konfirmasi ke user apabila stok barang yang ada pada koperasi sudah mencapai
batas minimal. Stok ini hanya sebagai warning buat user namun dalam proses
transaksi penjualan tetap dapat dilakukan selama stok masih ada.
Setelah melakukan pengisian master barang maka tahapan selanjutnya
adalah proses pengisian master data supplier. Form master supplier dapat dilihat
pada Gambar 12.

22
Gambar 12 Form Master Supplier

Gambar 12 merupakan tampilan form master supplier yang ada pada sistem.
Data supplier disimpan pada sistem dan digunakan pada proses pembelian barang
dari supplier yang bersangkutan. Selain data supplier, sistem juga membutuhkan
inputan data customer yang akan digunakan pada sistem. Form master customer
dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Form Master Customer

Gambar 13 merupakan tampilan form master customer yang ada pada


sistem. Data customer disimpan pada sistem dan digunakan pada proses
penjualan. Customer yang ada pada lingkungan koperasi adalah para pembeli dari
luar lingkungan sekolah dan para pegawai sekolah itu sendiri. Pembeli dari luar
lingkungan sekolah dikategorikan sebagai customer umum sehingga pada saat
terjadi transaksi pihak koperasi tidak membutuhkan informasi diri yang disimpan
ke sistem. Sedangkan setiap pegawai dari sekolah wajib didaftarkan sebagai
customer pada sistem dengan memasukkan informasi data diri yang dibutuhkan
oleh sistem. Proses ini dilakukan karena pihak pegawai sekolah dapat melakukan
transaksi kredit dan hutangnya akan dicatatkan pada sistem. Setelah ketiga master
data tersebut dimasukkan ke sistem maka proses transaksi pembelian dan
penjualan dapat dilakukan. Adapun form transaksi penjualan pada sistem dapat
dilihat pada Gambar 14.

23
Gambar 14 Form Transaksi Penjualan

Gambar 14 merupakan tampilan form transaksi penjualan yang ada pada


sistem. Pada form ini dapat dilakukan 2 jenis transaksi yakni tunai dan kredit.
Transaksi tunai dilakukan apabila total pembayaran yang dilakukan lebih besar
jumlahnya dari total belanjaan. Sedangkan sistem akan mencatatkan transaksi
kredit secara otomatis apabila jumlah pembayaran kurang dari jumlah belanjaan.
Setiap transaksi kredit akan dicatatkan pada sistem dan dapat dilakukan
pembayaran piutang pada customer yang melakukan transaksi pembelian pada
koperasi. Sesuai dengan aturan yang ada pada koperasi maka hanya customer
yang terdaftar pada sistem (selain customer umum) yang dapat melakukan
transaksi secara kredit. Proses pencatatan transaksi kredit (piutang) dapat dilihat
pada Gambar 15.

Gambar 15 Form Transaksi Piutang

24
Gambar 15 merupakan tampilan form transaksi piutang yang ada pada
sistem. Setiap piutang yang terjadi dari proses penjualan akan dicatatkan pada
form ini sehingga pihak koperasi dapat memantau transaksi piutang yang terjadi
pada lingkungan koperasi. Setiap transaksi penjualan yang terjadi akan diberikan
nota penjualan seperti yang terlihat pada Gambar 16.

Gambar 16 Nota Penjualan

Gambar 16 merupakan nota penjualan yang dihasilkan pada sistem. Nota ini
merupakan bukti transaksi penjualan yang dilakukan. Nota ini berfungsi sebagai
bukti hutang customer apabilah nilai cash back yang ada pada nota menghasilkan
angka negatif sehingga pihak koperasi tidak perlu mengeluarkan nota hutang
terbaru atas transaksi kredit yang dilakukan oleh customer.
Pengujian tahap prototype dua dimulai dengan adanya permintaan
pembuatan laporan penjualan yang tersedia pada sistem. Laporan penjualan yang
diminta pada tahap prototype kedua ini dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17 Laporan Penjualan

25
Gambar 17 merupakan laporan penjualan yang dihasilkan pada sistem.
Laporan ini dapat dilihat berdasarkan periode waktu yang ditentukan oleh user itu
sendiri. Pada laporan ini terlihat semua transaksi penjualan yang terjadi
berdasarkan nota transaksi yang dicatat kedalam sistem. Selain laporan keuangan,
sistem juga menyediakan laporan transaksi penjualan dan pembelian yang dibuat
dalam bentuk grafik batang. Laporan ini bertujuan untuk melihat transaksi
pembelian dan penjualan barang dalam waktu yang dipilih oleh user seperti yang
terlihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Laporan Transaksi Barang

Gambar 18 merupakan laporan transaksi barang yang tersedia pada sistem.


Pada laporan ini akan ditampilkan grafik batang yang dipisahkan berdasarkan
periode waktu serta transaksi detail yang terjadi pada periode waktu tersebut baik
itu transaksi penjualan maupun pembelian barang.
Selain melakukan pengujian sistem berdasarkan tahapan prototype yang
telah dijelaskan sebelumnya, peneliti juga melakukan wawancara dengan user
mengenai desain dan hasil aplikasi yang telah dibuat. Menurut user, sistem yang
dibuat sangat membantu mereka dalam mencatatkan laporan penjualan serta
inventori barang. Hal ini disebabkan karena sistem yang berjalan sebelumnya
masih bersifat manual sehingga mereka sangat kesulitan dalam melakukan
pencatatan dan pelaporan atas transaksi yang terjadi.
Hasil pengujian juga dilakukan dalam bentuk pengujian black box untuk
menguji setiap komponen sistem yang telah dibuat. Hasil pengujian black box
dapat dilihat pada Tabel 1.

26
Tabel 1 User Testing Black Box

Point Status
No Pengujian Validasi Input Data Input Hasil Uji Uji

Form Verifikasi
1 Login Username & Username & Sistem akan memberikan
peringatan kepada user OK
Password. Password.
apabila tidak mengisi
username & password.

Form Data untuk Data - data Sistem memberikan


Maste masing - utama peringatan OK
r masing adalah apabila data yang tidak di
2 Data Form. primary key. isi
tidak lengkap.

Data penjualan dapat


Data tersimpan dengan baik
serta sistem mampu OK
Penjualan.
mencetak nota penjualan
Data untuk dari transaksi yang terjadi.
Form masing - Data pembelian dapat
3 Transaksi masing. tersimpan dengan baik
sehingga setiap transaksi OK
Data pembelian yang terjadi
Pembelian. dapat memgubah stok
barang yang ada di
koperasi.
Dapat menampilkan
Parameter yan Periode report penjualan
dimasukkan Penjualan. sesuai dengan periode
Form untuk OK
yang
4 Reporting menghasilkan di input oleh user.
report.
Periode laba Dapat menampilkan report
laba rugi OK
rugi.
sesuai dengan periode
yang
di input oleh user.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil uji coba dan analisa maka dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi penjualan yang dikembangkan pada penelitian ini dapat
membantu pihak koperasi "Dwi Guna" dalam melakukan proses pencatatan
transaksi baik pembelian maupun penjualan yang tejadi setiap harinya. Hal ini
didukung dengan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan serta hasil
wawancara dari user yang bersangkutan. Sistem ini dapat digunakan secara offline

27
dikarenakan tidak tersedianya jaringan komputer serta proses transaksi yang
masih dilakukan di lingkungan koperasi maupun sekolah sehingga tidak
membutuhkan biaya tambahan dalam proses implementasi sistem di lingkungan
koperasi.
Saran pada penelitian ini adalah sistem dapat dikembangakan berbasis web
sehingga mempermudah user dalam melakukan transaksi tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu. Selain itu sistem yang akan dikembangkan dapat dilengkapi
dengan metode pembayaran yang telah terintegrasi dengan mesin kasir sehingga
transaksi yang terjadi dapat dilakukan bukan hanya menggunakan uang tunai
melainkan dapat dilakukan melalui kartu.

6. Daftar Pustaka

[1] O'Sullivan., Arthur ,2003, Economics: Principles in action. Upper Saddle


River, New Jersey 07458: Pearson Prentice Hall. hlm. 202. ISBN 0-13-
063085-3.
[2] S., Alam ,2007, Ekonomi 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta:
Esis/Erlangga. ISBN 979-734-533-5.
[3] Karmawan, Gusti., 2014, Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha Pada
Koperasi Tangerang, Jurnal ComTech Vol 5 No 2 Tanggal 2 Desember 2014
ISSN : 963-972.
[4] Mikahel., Ferdika, 2017, Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada
PT. Era Makmur Cahaya Damai Bekasi, Jurnal Information System
Educators and Professionals Volume 31 No 2 SSN 254-3587 Juni 2017.
[5] Rizki., dkk, 2014, Pembuatan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web
(Studi Kasus Pada Toko Ali Computer), Jurnal Electrician - Jurnal Rekayasa
Teknolgo Elektro Volume 8 No 1 Januari 2014.
[6] Satzinger, J W., Jackson, R.B, Burd, S.D, 2012, System Analysis and
Design in A Changing World.
[7] Furqon., Ali, 2013, Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan
Berbasis Microsoft Access 2007 pada Toko Syafa Collection, Laporan
Akhir Politeknik Negeri Sriwijya Sedarmayanti, 2007, Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung, Penerbit Mandar Maju.
[8] Mulyanto., Agus, 2009, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
[9] Nugroho, Adi., 2010, Mengembangkan Aplikasi Basis Data Menggunakan
C# + SQL Server, Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

28

Anda mungkin juga menyukai