MODUL 5 (1) - Compressed
MODUL 5 (1) - Compressed
Kimia Teknik
Reaksi Kimia, Kimia Analisis dan
Aplikasinya dalam Teknik Sipil
05
Teknik Teknik Sipil Matrikulasi Team Dosen Kimia Teknik
Abstract Kompetensi
Reaksi kimia merupakan landasan Agar Mahasiswa dapat :
untuk belajar kimia lebih lanjut karena Menganalisis tentang proses reaksi
hampir semua materi kimia selalu kimia dalam ilmu material teknik sipil
melibatkan reaksi kimia. Suatu
mekansime kimia menjelaskan secara
detail kejadian tepatnya pada setiap
tahapan suatu reaksi kimia.
1. REAKSI KIMIA
Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi
(reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan
zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia dituliskan dengan
menggunakan lambang unsur.
Perhatikan reaksi merkuri oksida yang menghasilkan merkuri dan oksigen berikut.
HgO —— Hg + O2
Ahli kimia akan menerjemahkan lambang-lambang di atas sebagai berikut. ―Molekul
HgO yang terdiri dari satu atom merkuri (Hg) ditambah satu atom oksigen (O),
menghasilkan (——) satu molekul yang terdiri dari satu atom merkuri (Hg) ditambah
satu molekul yang terdiri dari dua atom oksigen (O2)
A + B ===> C + D
Jika dalam penulisannya reaksi kimia, sebuah wujud zat dapat dituliskan
menggunakan huruf abjad yang berada dalam kurung di belakang rumus kimia zat-
zat yang ada di dalam persamaan reaksi, contohnya dapat dilihat seperti penjelasan
di bawah ini:
(s) : padatan, endapan, serbuk, batangan (s = solid)
(g) : uap atau gas (g = gas)
(l) : cair atau leburan (l = liquid)
(aq) : larutan atau terlarut dalam air (aq = aqueous)
Contoh:
1. Na(s) + 2H2O(l) ===> 2NaOH(aq) + H2(g)
2. CaCO3(s) + 2HCl(aq) ===> CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
3. N2(g) + 3H2(g) ===> 2NH3(g)
4. KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) ===> PbI2(s) + 2 KNO3(aq)
5. Mg(s) + H2SO4(aq) ===> MgSO4(aq) + H2(g)
Pada penulisan sebuah reaksi kimia, kadangkala ada yang dituliskan menggunakan
angka koefisien reaksi. Lihat dan perhatikan contoh nomor 1 dan 4 yang ada di atas.
Perhatikan contoh reaksi yang terdapat di antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2)
berikut ini:
Untuk dapat menyetarakan persamaan reaksi di atas, perhatikan jumlah pada atom
atom yang belum memiliki jumlah yang sama. Lalu perhatikan dan tambahkan angka
di depan rumus kimia yang jumlah atomnya masih belum sama. Jika penambahan
angka tersebut dapat menyebabkan jumlah atom yang lainnya berubah, tambahkan
angka di depan rumus kimia yang jumlah atomnya telah berubah tersebut. Lakukan
terus langkah tersbut hingga memperoleh jumlah jumlah yang sama pada masing
masing atom.
Apabila jumlah masing masing atom yang terdapat pada ruas kiri dan yang terdapat
pada ruas kanan jumlahnya sama, maka persamaan reaksi sudah dapat dikatakan
setara.
HgO —— Hg + O2?
2 HgO — 2 Hg + O2
Dengan kata lain, dua molekul merkuri oksida (HgO) yang masing- masing terdiri
dari satu atom merkuri dan satu atom oksigen menghasilkan dua molekul merkuri
yang masingmasing terdiri dari satu atom merkuri ditambah satu molekul oksigen,
yang terdiri dari dua atom oksigen.
Persamaan ini sekarang telah setimbang, di sebelah kiri ada dua atom merkuri dan
dua atom oksigen, demikian juga di sebelah kanan. Perhatikan bahwa dalam hasil
reaksi ditulis 2 Hg, bukan Hg2. Hal ini karena molekul merkuri hanya terdiri dari satu
atom merkuri. Kalau angka 2 kita tuliskan di bawah, berarti kita mengatakan bahwa
molekul itu mengandung dua atom dan ini keliru. Ingat bahwa dalam
menyeimbangkan persamaan kita tidak boleh mengganti molekul. Kita hanya boleh
mengubah jumlah molekul.
Perubahan pada suatu zat kimia atau reaksi kimia bisa diketahui dari gejala gejala
yang menyertainya. Gejala ini disebut dengan ciri-ciri reaksi kimia.
2. Terjadi gas
Apakah kamu pernah berdekatan dengan bengkel las karbit? Pernahkan kamu
penasaran dengan bau yang menyengat yang berasal dari bengkel tersebut? Bau
yang berasal dari bengkel las karbit tersebut berasal dari gas etuna yang berasal
dari reaksi kimia antara karbit dan air yang biasa digunakan pada saat mengelas.
Pernahkah kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi (tablet effervescent)
atau redokson ke dalam segelas air? Ketika kamu melarutkan tablet vitamin
berkalsium tinggi ke dalam segelas air, kamu akan melihat gelembung-gelembung
gas muncul dari dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa dalam peristiwa reaksi
kimia dapat menimbulkan gas. Selain contoh di atas, kamu juga dapat mengamati
reaksi kimia yang menghasilkan gas pada saat kamu membuka kaleng minuman
berkarbonasi.
3. Terjadi endapan
Sebuah endapan yang berasal dari reaksi kimia dapat kamu temukan pada alat alat
memasak dan juga bisa kamu temukan dengan mudah pada air yang diproses untuk
dijernihkan menggunakan larutan tawas.
Ketika barium klorida (BaCh) direaksikan dengan natrium sulfat (Na2SO4) akan
menghasilkan suatu endapan putih barium sulfat (BaSO4). Endapan putih yang
terbentuk ini sukar larut dalam air. Reaksi kimia tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut.
Sebenarnya apakah endapan itu? Endapan adalah zat yang memisahkan diri
sebagai fase padat dari larutan. Endapan dapat berupa kristal (kristalin) atau koloid
dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau sentrifugasi. Endapan
terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat terlarut. Kelarutan suatu
endapan sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu, meskipun dalam
beberapa hal khusus (seperti kalium sulfat), terjadi sebaliknya. Laju kenaikan
kelarutan dengan suhu berbeda-beda. Pada beberapa hal, perubahan kelarutan
dengan berubahnya suhu dapat menjadi alasan pemisahan.
Misal pemisahan ion timbal dari perak dan merkurium (I) dapat dicapai dengan
mengendapkan ketiga ion itu mula- mula sebagai klorida, diteruskan dengan
menambahkan air panas pada campuran. Air panas akan melarutkan timbale klorida
(PbCh) tetapi perak dan raksa (I) klorida (HgCl) tidak larut di dalamnya. Setelah
menyaring larutan panas tersebut, ion timbal akan ditemukan dalam filtrat.
4. Terjadi perubahan suhu
Apabila terjadi perubahan suhu pasti kamu bisa mengamatinya ketika batu gamping
dicampur dengan air yang akan menghasilkan uap. Selain itu kamu juga bisa
menemukan perubahan suhu yang sama juga terjadi pada reaksi karbit dengan air.
Reaksi kimia akan selalu disertai dengan energi baik energi yang berupa
panas, listrik atau pun cahaya. Reaksi kimia yang menghasilkan energi biasanya
disebut dengan eksoterm sementara reaksi yang menyerap energi biasa disebut
dengan reaksi endoterm. Kamu dapat membuktikan bahwa reaksi kimia dapat
menyebabkan perubahan suhu. Pada percobaan mereaksikan asam sulfat (H2SO4)
dan natrium hidroksida (NaOH) terjadi kenaikan suhu(eksoterm). Reaksi eksoterm
dapat kamu temukan pada pembakaran kertas dan pembakaran bensin pada
kendaraan bermotor.
Pada percobaan kedua, saat kamu mereaksikan campuran barium hidroksida
(Ba(OH)2) dan amonium klorida (NH4Cl), larutan tersebut akan menyerap panas di
Contoh lain misalnya reaksi antara fosfor putih dan gas klor. Dalam jumlah klor
terbatas,fosfor bereaksi membentuk fosfor triklorida, PCl3, suatu cairan tak
berwarna.
Jika klor yang tersedia berlebih, maka senyawa fosfor yang dihasilkan adalah fosfor
pentaklorida, PCl5, suatu zat padat berwarna putih.
Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian adalah reaksi bila senyawa tunggal bereaksi membentuk dua
atau lebih zat. Biasanya reaksi ini membutuhkan kenaikan suhu agar senyawa yang
dapat terurai dengan menaikkan suhu misalnya KclO3. Senyawa ini bila dipanaskan
akan terurai menjadi KCl dan gas oksigen.
Persamaan reaksinya:
KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
Penguraian kalium klorat biasa digunakan untuk membangkitkan gas oksigen secara
laboratorium.
Pada reaksi ini, senyawa tunggal diuraikan menjadi dua zat yang berbeda.
Reaksi Pertukaran
Reaksi pergantian atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi
dimana suatu unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan unsur yang terdapat
dalam senyawa itu. Misalnya, jika lempeng logam tembaga dicelupkan kedalam
larutan perak nitrat, kristal logam perak dihasilkan
Reaksi Metatesis
Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda adalah reaksi yang melibatkan
pertukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk
larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari senyawa. Misalnya
larutan kalium iodida yang tak berwarna dicampurkan dengan larutan timbal (II) nitrat
yang juga tak berwarna. Ion-ion di dalam larutan bereaksi membentuk endapan
berwarna kuning dari senyawa timbal (II) iodida.
Ion iodida dalam larutan kalium iodide bertukaran dengan ion nitrat dari larutan
timbal (II) nitrat, menghasilkan larutan kalium nitrat yang tak berwarna dan padatan
timbal (II) iodida berwarna kuning, sebagai PbI2.
Reaksi asam dan basa yang menghasilkan garam, juga dianggap sebagai reaksi
metatesis. Misalnya reaksi antara asam hidroklorida, HCl(aq) dan natrium hidroksida
(aq), persamaan reaksinya:
Reaksi asam-basa disebut juga reaksi netralisasi, sebab padareaksi itu terjadi
penertaan muatan H+ oleh OH- membentuk air (H2O) yang netral secara listrik.
Garam NaCl yang terbentuk tetap berada dalam larutan sebagai ion-ionnya.
Reaksi Pembakaran
Reaksi yang kita pertimbangkan sejauh ini dapat dikarakterisasi sebagai reaksi
penata ulangan atom-atom. Namun demikian, kita perlu menambahkan satu jenis
reaksi lain yaitu reaksi pembakaran, yang dicirikan oleh fakta bahwa salah satu
pereaksinya adalah oksigen. Reaksi pembakaran dalah reaksi suatu zat dengan
oksigen, biasanya bereaksi cepat disertai pelepasan kalor mambentuk nyala api.
Jika senyawa karbon dibakar dalam oksigen atau udara akan terbentuk karbon
dioksida dan uap air bila pembakarannya sempurna. Tetapi, bila pembakaran kurang
sempurna (kekurangan oksigen) akan terbentuk gas karbon monoksida, atau
bolehjadi terbentuk karbon yang berwarna hitam (jelaga).
Beberapa contoh pembakaran senyawa karbon:
Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh tanaman dan organisme lain untuk
mengubah energi cahaya, biasanya dari Matahari, menjadi energi kimia yang dapat
kemudian dibebaskan untuk bahan bakar aktivitas organisme. Energi kimia ini
Respirasi seluler aerobik adalah proses kebalikan dari fotosintesis dalam energi
molekul digabungkan dengan oksigen yang kita hirup untuk melepaskan energi yang
dibutuhkan oleh sel-sel kita ditambah karbon dioksida dan air. Energi yang
digunakan oleh sel adalah energi kimia dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat).
Respirasi Anaerobik
Respirasi Anaerobik
2. KIMIA ANALISIS
Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warna yang menarik. Cat
yang biasanya sering dipakai adalah cat kayu dan cat tembok. Daya lekat antara cat
tembok dan cat kayu berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat yang lebih kuat
daripada cat tembok . Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya adalah
kalsium karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic),
kaolin, pigmen, dan air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai
bahan baku utama dalam cat tembok. PVAC digunakan sebagai bahaBahan Kimia
Dalam Cat Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warna yang
menarik. Cat yang biasanya sering dipakai adalah cat kayu dan cat tembok. Daya
lekat antara cat tembok dan cat kayu berbeda.
Cat kayu mempunyai bahan Kimia. Dalam Cat Cat digunakan untuk
memperindah ruangan dengan warna yang menarik. Cat yang biasanya sering
dipakai adalah cat kayu dan cat tembok. Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu
berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat yang lebih kuat daripada cat tembok .
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya adalah kalsium karbonat
(CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.
Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai bahan baku utama dalam
cat tembok. PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin
digunakan sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan
warna yang diinginkan.
Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat tembok.
Perbedaannya, pada cat kayu ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai
pelarutnya digunakan terpentin bukan air. Terpentin digunakan sebagai pelarut
karena dapat melarutkan lateks. a rekat yang lebih kuat daripada cat tembok .
a. Aplikasi Keramik
Objek-objek keramik banyak yang lebih tegar dan kuat ketika dibentuk dari
campuran kompleks dua atau lebih material. Campuran seperti ini dinamakan
komposit. Komposit lebih efektif dibentuk melalui penambahan fiber keramik ke
dalam material keramik. Pembentukan fiber keramik dapat diilustrasikan, misalnya
dengan silikon karbida (SiC) atau karborundum.
Komposit keramik secara luas digunakan sebagai alat pemotong
logam. Misalnya, alumina diperkuat dengan silikon karbida yang digunakan untuk
memotong dan pengeras logam paduan berbasis nikel. Material keramik juga
digunakan untuk roda penggiling dan ampelas sebab memiliki kekerasan yang
tinggi. Beberapa keramik, seperti kuarsa (kristal SiO2) merupakan piezo elektric.
b. Keramik Superkonduktor
Superkonduktor adalah bahan yang kehilangan tahanan listrik jika didinginkan
sampai suhu tertentu. Ini berarti, arus listrik yang mengalir pada bahan
superkonduktor tidak akan kehilangan panas, tidak seperti arus listrik dalam bahan
konduktor biasa (banyak panas
terbuang). Sekali arus dilewatkan ke dalam
bahan superkonduktor, secara
terusmenerus listrik mengalir tanpa batas
dan tanpa hambatan. Sifat menarik lainnya
dari superkonduktor adalah memiliki
diamagnetis sempurna yang menolak semua
medan magnet secara sempurna.
Senyawa, seperti itrium-barium-tembaga oksida (YBa2Cu3O7)
bersifat superkonduktor pada 95 K dan HgBa2Ca2Cu3O8 + x memiliki tahanan nol
pada 1 atm dan 133 K. Superkonduktor dengan sifat-sifat dapat menghantarkan arus
listrik dengan tahanan nol dapat menghemat energi di dalam banyak aplikasi, seperti
generator listrik, motor listrik, dan pada chip komputer yang lebih cepat dan lebih
kecil
5. Karet Alam
Karet alam tersusun atas satuan monomer cis–1,4–isoprena dengan panjang
rantai rata-rata sekitar 5.000 satuan isoprena. Masalah utama karet alam adalah
taktisitas atau cara penyusunan polimer yang teratur (isotaktik). Masalah taktisitas
karet alam dapat diselesaikan oleh Charles Goodyear (1839). Dia menemukan
metode vulkanisasi karet alam dengan belerang sehingga karet alam dapat diubah
elastisitasnya. Vulkanisasi karet alam melibatkan pembentukan ikatan silang –S–S–
di antara rantai poliisoprena.
b. Polimer Sintetik
Hampir semua peralatan terbuat dari bahan polimer, mulai dari alat-alat dapur
sampai alat picu jantung buatan. Sampai saat ini, penelitian dan pengembangan
bahan polimer masih terus dilakukan dalam upaya menemukan aneka penerapan
bahan polimer. Sesuai dengan mekanisme pembuatannya, polimer sintetik tinggi
dapat digolongkan menjadi polimer adisi dan polimer kondensasi.
1) Polimer Adisi
Polimer adisi adalah polimer yang terjadi melalui reaksi adisi, yaitu reaksi yang
melibatkan senyawa yang mengandung ikatan rangkap, kemudian diubah menjadi
ikatan tunggal. Contoh polimer adisi adalah polietilen (PE),
polipropilen (PP), politetrafluoroetilen, polivinilklorida
(PVC), dan akrilik.
Plastik HDPE bersifat kenyal, tidak mudah sobek, dan tahan terhadap
kelembapan. Bahan kimia plastik HDPE banyak digunakan untuk pembungkus, dus,
isolator listrik, pelapis kabel, dan lain-lain.
1. Ames F. Brady, 1990, General Chemistry, Principles and Structures, John Wiley & Sons, New
York
th
2. Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13 edition). New Jersey:
Pearson Education, Inc.
th
3. Chang, Raymond. 2010. Chemistry (10 edition). New York: McGraw Hill
rd
4. Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry: The Science in Context (3 edition). New York: W. W.
Norton & Company, Inc.
5. Hyman D. Gesser, 2002, Applied Chemistry, A Textbook for Engineering and Technologies,
Kluwer Academic/Plenum Publisher
6. Mahan, Addison Wesley, 1975, University Chemistry, 3rd ed
7. Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications
th
(10 edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
8. Purba, Michael. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
9. Sienko.Plane, Chemistry Principles & Properties, 2nd ed, McGraw-Hill
10. Susanto, 1976, Diktat Kimia Dasar, Departemen Kimia ITB
th
11. Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5 edition).
New York: McGraw Hill
nd
12. Stacy, Angelica M. 2015. Living by Chemistry (2 edition). New York: W.H. Freeman and
Company
13. The Fu Yen, 2007, Chemical Processes for Environmental Engineering, Imperial College Press,
London
th
14. Tro, Nivaldo J. 2011. Introductory Chemistry (4 edition). Illinois: Pearson Prentice Hall.