Anda di halaman 1dari 3

ENTREPRENEURIAL MINDSET

PENGACARA LAPORKAN DIRUT PT BAKRIE METAL INDUSTRIES

Nanda Pratiwi

200905501034

PT Bakrie Metal Industries adalah perusahaan induk yang mengelola operasional PT


Bakrie & Brothers di bidang pembuatan logam dan baja, yang terdiri dari PT Bakrie Pipe
Industries, Unit Fabrikasi PT Bakrie Metal Industries-Bekasi, PT South East Asia Pipe Industries
and PT Konstruksi Bakrie.

Analisis penyebab masalah dalam studi kasus :

Kuasa hukum pelapor, advokat dari WIRA YUSTITIA LAW OFFICE, Susi Marlinda
Manurung, SH mengungkapkan perkara ini berawal dari perjanjian kerjasama tertanggal 6 Juni
2016, antara PT Bakrie Metal Industries dengan PT Adiperkasa Terminal Dinamika, dimana
terlapor bertindak sebagai kontraktor untuk melakukan pembangunan jembatan Overpass di
Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanha Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan kontrak
EPC (Engineering Procurement Construction) proyek jembatan Overpass Nomor: 031/BMI-
ATD/LEG/VI/2016, tertanggal 06 Juni 2016 (kontrak EPC) dan Amandemen Pertama Kontrak
EPC proyek jembatan Nomor: 031/BMI-ATD/LEGNII2016 tertanggal 21 Juli 2017 (Amandemen
Kontrak EPC).

Analisis masalah dalam studi kasus :

PT Asiperkasa Terminal Dinamika, melalui kuasa hukumnya melaporkan Direktur Utama


PT Bakrie Metal Industrie, R Atok Hendrayanto ke Polda Metro Jaya atas perkara penipuan dan
atau penggelapan (Pasal 378/372 KUHP).

Dalam tanda bukti Lapor No. TBL/2691/V/2018/PMJ/Dit. Reskrimum, tertanggal 17 Mei


2018 itu disebutkan, perkara penipuan atau penggelapan terjadi sekitar 10 November 2017, dan
telah menimbulkan kerugian pada korban PT Adiperkasa Terminal Dinamika, uang senilai Rp
6.497.840.000.

Analisis titik putusan pada studi kasus :


Susi Marlinda Manurung, SH atas tindakan terlapor yang secara sengaja memindahkan dan
atau mengalihkan seluruh material milik pelapor tanpa sepengetahuan dan izin dari pelapor sebagai
pemilik yang sah, yang mengakibatkan pelapor tidak dapat memanfaatkan/menggunakan material
tersebut untuk pembangunan Proyek Jembatan Overpass yang telah tertunda sekian lama, dapat
dikategorikan sebagai perbuatan pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372 atau
Pasal 374 KUHP.

Intervensi/pemecahan masalah :

Menurut Susi Marlinda Manurung, SH atas tindakan terlapor yang sengaja mengelabui
pelapor dengan mengiming-imingi menjanjikan kepada pelapor akan mengganti material tersebut
dengan uang sebesar Rp 6.497.840.000, akan tetapi pada kenyataannya tidak pernah dikembalikan
yang mengakibatkan pelapor mengalami kerugian,dapat dikategorikan sebagai perbuatan pidana
penipuan sebagaimana dimaksud dalam pPasal 378 KUHP.
REFERENSI

https://www.laraspostonline.com/2018/05/pengacara-laporkan-dirut-pt-bakrie.html

Anda mungkin juga menyukai