Anda di halaman 1dari 1

M (KU-4078)STUDIUM GENERALE

Nama : Baihaqi
............................................................................................
Muhammad Syani
NIM : 18319040
............................................................................................
Program Studi : Teknik
............................................................................................
Biomedis
Fakultas/ Sekolah STEI
: ............................................................................................
Tema : Bahaya
............................................................................................
Negara Islam Indonesia: dari Pemberontakan hingga Terorisme
Pembicara : Ken
............................................................................................
Setiawan
Hari/ tanggal : ............................................................................................
Rabu/ 08 Maret 2023
Kelas : 01
............................................................................................

RESUME *)

Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama Darul Islam atau DI yang artinya adalah "Rumah
Islam") adalah kelompok Islam di Indonesia yang bertujuan untuk pembentukan negara Islam di Indonesia. Ini
dimulai pada 7 Agustus 1949 oleh sekelompok milisi Muslim, dikoordinasikan oleh seorang politisi Muslim,
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampang, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong,
Tasikmalaya, Jawa Barat. Kelompok ini mengakui syariat islam sebagai sumber hukum yang valid. Gerakan ini
telah menghasilkan pecahan maupun cabang yang terbentang dari Jemaah Islamiyah ke kelompok agama
non-kekerasan.

Radikalisme adalah virus dan tidak mewakili agama manapun, karena radikalisme adalah musuh bagi negara dan
agama. Ada 3 tahapan Negara Islam Indonesia, Orde Lama yang anti penjajahan dan anti komunisme, Orde Baru
yang anti pancasila, dan Orde Reformasi yang anti pancasila dan anti demokrasi. NII memiliiki misi, uaitu legitimasi
perjuangan penegakkan syariat islam, NII adalah negara yang sah secara politik, NII merupakan Madinah
Indonesia. Konflik internal NII terdiri dari masalah kepimimpinan dan masalah ajaran.

NII memiliki fungsi strukturan dan non-struktural. Fungsi struktural terdiri dari kepemimpinan estafeta, memiliki
struktur (imam definitif), memiliki jenjang karir, program jelas dan terarah, fokus pada dakwah bukan militer. Fungsi
non-struktural terdiri dari kepimimpinan terputus, dipimpin oleh orang tua darul islam, struktur tidak jelas, program
insidental, dan fokus pada persiapan militer.

Modus operandi Negara Islam Indonesia terdiri dari struktural dan non-struktural. Di struktural terdiri dari
perekrutan mahasiswa, pelajar, buruh, artis, dan usahawan, dan galang dana berupa iuran, sentra bisnis, dan FA'I
yang targetnya adalah semua orang di luar NII. Di non-struktural terdiri dari perekrutan keluarga NII, basis NII,
mantan usroh, mantan ring, dan mantan struktural, dan galang dana yang targetnya adalah FA'I milik pemerintah
non-muslim.

Wilayah operasi Negara Islam Indonesia terdiri dari struktural dan non-struktural. Di struktural terdiri dari teritorial
(Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi) dan fungsional (bergerak secara
terbuka di 34 provinsi).

Aksi amaliyah Negara Islam Indonesia dibagi 4 waktu, yaitu 70-an, 80-an, 90-an, dan 00-an. Potensi konflik aktivis
Negara Islam Indonesia terdiri dari tekanan mental dan ekonomi (stres, depresi, gila, kriminal, ateis, pindah
agama), tekanan ideologis (syiah, JAT, MMI, khilafatul muslimin, non-struktural), dan aksi amaliyah bersama
kelompok serupa (bom kedubes Australia, pelatihan militer aceh, bom buku).

Ada beberapa langkah preventif dan penanganan korban Negara Islam Indonesia. Untuk masyarakat umum:
pelajari islam kepada ahlinya, kenali modus perekrutan, tolak tegas bila diajak, berdialog, kritis, membangun
komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Untuk orang tua korban NII: memahami pola gerakan NII,
kumpulkan bukti dan saksi, isolasi dan pemutusan komunikasi, pengakuan, dialog dan percerahan, mendorong
untuk melakukan perlawanan. NII Crisis Center memiliki program seperti sosialisasi, pengaduan dan konsultasi,
penanganan korban NII, rehabilitas, deradikalisasi, pemberdayaan.

Dibutuhkan sinergi dari semua pihak yang berkompeten untuk meluaska sosialisasi dan membantu langkah
rehabilitasi bagi korban NII.

Keterangan:
1. Lembar resume yang telah diisi materi dikirimkan via EDUNEX
2. Resume dapat ditulis tangan atau diketik
3. Untuk mengetahui jadwal kuliah berikutnya dan info lainnya, silahkan bergabung di Grup Telegram via tautan:
https://t.me/joinchat/UH0m0KzwrrkexnbE
4. Official Line Account @qpu8078z

Anda mungkin juga menyukai