Anda di halaman 1dari 8

Nama : Angela Wulandari Kelas : 7C ASP

NIM : 4202014086 Tanggal : 10 Oktober 2023

AKUNTABILITAS KEJUJURAN: MENEGAKKAN INTEGRITAS DAN


KEPATUHAN HUKUM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam konteks dunia yang terus berkembang, integritas dan kepatuhan
hukum menjadi kunci utama untuk membangun masyarakat dan organisasi yang
stabil, adil, dan berkelanjutan. Kejujuran, sebagai nilai moral yang mendasar,
merupakan landasan yang mendukung interaksi manusia yang bermartabat dan
bertanggung jawab. Di sisi lain, kepatuhan terhadap hukum adalah pondasi yang
memberikan kerangka kerja yang jelas dan adil dalam mengatur hubungan sosial,
ekonomi, dan politik.
Namun, meskipun pentingnya integritas dan kepatuhan hukum diakui secara
universal, tantangan besar terus muncul. Dalam era globalisasi dan digitalisasi,
perubahan yang cepat dalam teknologi dan komunikasi membawa dampak
kompleks terhadap cara individu dan organisasi berinteraksi. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman mendalam tentang bagaimana kejujuran dan kepatuhan
hukum dapat dipertahankan dan diperkuat dalam menghadapi tantangan zaman.
Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki dinamika kompleks antara
kejujuran dan kepatuhan hukum. Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan
bagaimana integritas individu dan budaya organisasi yang kuat dapat memberikan
kontribusi positif terhadap kepatuhan terhadap hukum. Selain itu, makalah ini
juga akan mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat dan
organisasi dalam menjaga kejujuran dan mematuhi hukum, serta mencari solusi
yang inovatif dan berbasis bukti untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

1
Dengan memahami tantangan dan peluang di sekitar integritas dan
kepatuhan hukum, diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi pembaca. Lebih dari sekadar penjelasan konseptual, makalah ini
diharapkan dapat menjadi panduan praktis yang mengilhami tindakan nyata
menuju masyarakat dan organisasi yang berakuntabilitas, bermoral, dan patuh
hukum.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari akuntabilitas kejujuran ?
2. Apa pengertian dari kepatuhan hukum ?
3. Apa keterkaitan antara akuntabilitas kejujuran dan kepatuhan hukum ?
4. Apa saja tantangan dan solusi dalam menegakkan akuntabilitas kejujuran
dan kepatuhan hukum ?

3.1 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengertian dari akuntabilitas kejujuran.
2. Untuk mengetahui pengertian dari kepatuhan hukum.
3. Untuk mengetahui apa kaitan antara akuntabilitas kejujuran dan
kepatuhan hukum.
4. Untuk mengetahui apa saja tantangan dan solusi dalam menegakkan
akuntabilitas kejujuran dan kepatuhan hukum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.2. Akuntabilitas Kejujuran


Akuntabilitas kejujuran adalah penghindaran penyalahgunaan jabatan,
korupsi, dan kolusi. Akuntabilitas kejujuran merupakan konsep yang kompleks
yang mengacu pada kewajiban individu, organisasi, atau entitas untuk
bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka dengan integritas,
kejujuran, dan transparansi. Akuntabilitas Kejujuran melibatkan beberapa aspek
penting, antara lain :
a. Integritas : Integritas memastikan bahwa individu atau organisasi bertindak
dengan benar dalam setiap situasi.
b. Kepatuhan Hukum : Ini termasuk pelaporan yang tepat kepada otoritas yang
berwenang dan menghindari tindakan yang melanggar hukum.
c. Pelaporan Jujur : Individu atau organisasi harus memberikan informasi yang
akurat, jujur, dan lengkap tentang aktivitas mereka.
d. Tanggung Jawab : Ketika terjadi kesalahan atau pelanggaran etika, individu
atau organisasi harus mengakui kesalahan mereka, mengambil langkah-
langkah untuk memperbaikinya, dan menerima konsekuensi yang sesuai.
e. Transparansi : Ini berarti membuat informasi yang relevan dan penting
tersedia untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Etika Bisnis : Ini mencakup menghindari praktik-praktik yang merugikan,
tidak adil, atau menipu dalam bisnis, serta memastikan bahwa semua tindakan
bisnis sejalan dengan nilai-nilai etika.
g. Pentingnya Kepercayaan : Akuntabilitas kejujuran penting untuk membangun
dan memelihara kepercayaan.
h. Konsekuensi Positif : Akuntabilitas kejujuran dapat membawa konsekuensi
positif seperti reputasi yang baik, dukungan masyarakat, dan keberlanjutan
jangka panjang.

3
2.2. Kepatuhan Hukum
Kepatuhan hukum dapat diartikan sebagai kesadaran akan hukum yang
membentuk rasa setia dalam masyarakat terhadap nilai-nilai hukum yang
diberlakukan. Menurut Soerjono Soekanto, ada tiga indikator yang membuat
masyarakat mematuhi hukum atau menerapkan kepatuhan hukum. Tiga faktor
tersebut antara lain :
a. Compliance, bentuk kepatuhan hukum yang disebabkan karena adanya sanksi
bagi pelanggar aturan. Dengan kata lain, tujuan dari kepatuhan hukum
semata-mata agar terhindar dari sanksi hukum yang ada.
b. Identification, bentuk kepatuhan hukum yang dilakukan untuk
mempertahankan hubungan yang menyenangkan dengan orang atau
kelompok lain.
c. Internalization, bentuk kepatuhan hukum yang disebabkan oleh pengetahuan
akan tujuan dan fungsi kaidah hukum tersebut.

3.2. Keterkaitan Antara Akuntabilitasi Kejujuran dan Kepatuhan Hukum


Keterkaitan antara akuntabilitas, kejujuran, dan kepatuhan hukum sangat
erat dalam konteks bisnis dan organisasi. Berikut adalah penjelasan tentang
bagaimana ketiganya saling terkait :
a. Akuntabilitas melibatkan pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan.
Untuk menjaga akuntabilitas yang kuat, individu dan organisasi harus
bertindak dengan kejujuran. Ini berarti mereka harus memberikan informasi
yang benar dan tepat waktu kepada pemangku kepentingan.
b. Kejujuran adalah dasar akuntabilitas yang kuat. Ketika individu atau
organisasi beroperasi dengan jujur, mereka cenderung memberikan laporan
yang akurat dan transparan tentang kinerja mereka. Kejujuran juga
menciptakan kepercayaan antara pemimpin, anggota tim, dan pemangku
kepentingan.
c. Kepatuhan hukum adalah bagian penting dari akuntabilitas dan kejujuran.
Mematuhi hukum adalah kewajiban yang harus diikuti oleh individu dan

4
organisasi. Ini memastikan bahwa tindakan dan keputusan yang diambil
sesuai dengan kerangka kerja hukum yang berlaku.
Dengan kata lain, akuntabilitas dan kejujuran adalah fondasi yang
mendukung kepatuhan hukum. Ketika individu dan organisasi memiliki
akuntabilitas yang kuat, bertindak dengan kejujuran, dan mematuhi hukum,
mereka menciptakan lingkungan bisnis atau organisasi yang etis, transparan, dan
legal. Hal ini membantu mencegah risiko tindakan yang tidak etis atau ilegal dan
menjaga reputasi dan integritas yang baik.

4.2. Tantangan dan Solusi Dalam Menegakkan Akuntabilitas Kejujuran


dan Kepatuhan Hukum
Menegakkan akuntabilitas kejujuran dan kepatuhan hukum merupakan tugas
yang kompleks dalam bisnis dan organisasi. Berikut beberapa tantangan umum
dan solusi yang dapat dilakukan, antara lain :
a. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan
Ketidaktahuan atau pemahaman yang kurang tentang pentingnya
akuntabilitas, kejujuran, dan kepatuhan hukum. Solusi yang dapat dilakukan
yaitu organisasi dapat menyelenggarakan pelatihan etika dan kepatuhan
hukum secara reguler untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman
karyawan tentang nilai-nilai ini, dan mengkomunikasikan nilai-nilai etika dan
pentingnya kejujuran dalam semua tingkat organisasi.
b. Tekanan Bisnis dan Keuntungan Finansial
Tekanan untuk mencapai target keuangan atau mencapai keuntungan yang
tinggi dapat menggoda individu atau organisasi untuk melanggar prinsip-
prinsip etika dan hukum. Solusi yang dapat dilakukan yaitu memastikan
bahwa tujuan bisnis yang realistis dan berkelanjutan ditekankan daripada
hanya mengejar keuntungan jangka pendek, dan menyediakan insentif yang
sejalan dengan prinsip-prinsip etika dan hukum yang benar.

5
c. Kompleksitas Peraturan dan Hukum
Peraturan dan undang-undang bisnis seringkali rumit, berubah-ubah, dan
bervariasi dari satu yurisdiksi ke yurisdiksi lainnya. Solusi yang dapat
dilakukan yaitu memiliki tim hukum yang kompeten atau konsultan hukum
yang dapat memberikan panduan tentang pematuhan hukum, dan mengadopsi
perangkat lunak atau sistem manajemen hukum yang membantu dalam
mengelola dan memantau perubahan hukum.
d. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi yang cepat, seperti penggunaan teknologi digital, dapat
menciptakan tantangan baru dalam mengelola data, keamanan, dan privasi
informasi. Solusi yang dapat dilakukan yaitu mengikuti perkembangan
teknologi dan memastikan bahwa sistem IT dan kebijakan yang sesuai dengan
regulasi data dan privasi yang berlaku.
e. Tidak Adanya Sanksi yang Efektif
Sanksi yang lemah atau tidak memadai untuk pelanggaran etika atau hukum
dapat mengurangi insentif untuk mematuhi prinsip-prinsip tersebut. Solusi
yang dapat dilakukan yaitu menetapkan sanksi yang tegas dan memadai untuk
pelanggaran etika dan hukum, baik dalam konteks internal maupun eksternal,
dan melakukan investigasi yang menyeluruh terhadap pelanggaran dan
menindak tegas mereka.

6
BAB III
PENUTUP

1.3 Kesimpulan
Akuntabilitas kejujuran dan kepatuhan hukum adalah prinsip-prinsip kunci
dalam menjaga integritas dan keberlanjutan bisnis serta organisasi. Dalam era
yang semakin kompleks dan kompetitif, memahami keterkaitan dan pentingnya
ketiga elemen ini adalah kunci untuk menghadapi tantangan-tantangan etika dan
hukum yang muncul.
Akhirnya, pemahaman dan praktik yang baik terkait akuntabilitas kejujuran
dan kepatuhan hukum tidak hanya berkontribusi pada keberhasilan jangka pendek
organisasi, tetapi juga membangun reputasi yang baik, kepercayaan pemangku
kepentingan, dan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan. Dalam dunia bisnis
yang berubah cepat, prinsip-prinsip ini tetap relevan dan esensial dalam mencapai
tujuan yang lebih besar.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bpkdrejanglebong. (2019, Des 13). Pengelolaan aset Daerah Secara Profesional,


Transparan, Ekuntabel, Efisien dan Efektif.
Group, P. (2018, Okt 23). Apa itu Kepatuhan Hukum (Compliance ISO 19600).
https://proxsisgroup.com/grc/apa-itu-kepatuhan-hukum-compliance-iso-
19600/
Hasibuan, Z. (2016). Kesadaran hukum dan ketaatan hukum masyarakat dewasa
ini. Jurnal Justitia: jurnal Ilmu Hukum Dan Humaniora, 1(01).
Hikmaningsih, H., & Pramuka, B. A. (2020). Akuntabilitas Pada Lembaga Amil
Zakat Infak Dan Sedekah Dalam Perspektif Shari’Ah Enterprise Theory
(Set). Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi, 22(3), 358-367.
Muhtarom, M. M. M. (2015). Pengaruh Budaya Hukum Terhadap Kepatuhan
Hukum Dalam Masyarakat. Suhuf, 27(2), 121-144.
Nora, E. (2023). Upaya Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum dalam
Masyarakat. Nomos: Jurnal Penelitian Ilmu Hukum, 3(2), 62-70.
Online, H. (2022, Des 8). Kepatuhan Hukum dan Solusi Masa Kini untuk
Memenuhinya. https://rcs.hukumonline.com/insights/kepatuhan-hukum-
dan-solusinya#
Riadi, M. (2020, Jan 09). Akuntabilitas (Pengertian, Prinsip, Dimensi dan Jenis-
Jenis). https://www.kajianpustaka.com/2020/01/akuntabilitas-pengertian-
prinsip-dimensi-dan-jenis.html?m=1
Rosana, E. (2014). Kepatuhan hukum sebagai wujud kesadaran hukum
masyarakat. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 10(1),
61-84
Sawir, M. (2017). Konsep Akuntabilitas Publik. Papua Review: Jurnal Ilmu
Administrasi dan Ilmu Pemerintahan, 1(1), 10-18.
Taufik, D. N. (2023). Problematika, Tantangan dan Solusinya Perekrutan Badan
Ad Hoc Pada Penyelenggaran Pemilu 2024. Jurnal Ilmu Sosial dan
Humaniora, 1(2), 108-117.

Anda mungkin juga menyukai