Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN EKSEKUTIF

PETUNJUK TEKNIS
TAKTIK DAN TEKNIK OPERASI LAWAN INSURJENSI

Pendahuluan Perkembangan lingkungan nasional di


Indonesia saat ini sangat berpengaruh terhadap
semua aspek kehidupan bangsa dan dapat
mengganggu stabilitas keamanan nasional. Roda
pemerintahan sering dirongrong oleh kelompok
radikal yang tidak puas terhadap pemerintah dengan
memanfaatkan dan mengatasnamakan masyarakat
untuk kepentingan kelompok, suku, ras atau agama
sebagai upaya memisahkan diri dari NKRI atau
mengganti ideologi melalui kegiatan demonstrasi yang
anarkis. Apabila penanganan masalah tersebut
lambat, maka akan berkembang menjadi insurjensi
dengan melakukan aktifitas insurjen bersenjata.
Insurjensi yang ada apabila tidak cepat ditangani
dapat berkembang menjadi besar dan kuat sehingga
insurjensi ini harus segera ditangani. Oleh karena itu
perlu disusun suatu Juknis agar dapat diperoleh
kesamaan dalam berpikir dan bertindak khususnya
pada taktik dan teknik operasi lawan insurjensi.

Tujuan dan Sasaran Tujuan dari penyusunan Juknis yaitu


mewujudkan taktik dan teknik operasi lawan
insurjensi yang berdaya guna optimal untuk
menunjang keberhasilan prajurit dalam
melumpuhkan dan menangkap insurjen bersenjata di
daerah operasi sesuai perintah dari komando atas.
Adapun sasaran yaitu lumpuhnya insurjen
bersenjata, tertangkapnya tokoh insurjen,
diperolehnya bahan informasi, terciptanya situasi
wilayah yang kondusif, dan terciptanya kewibawaan
pemerintah di wilayah.

Prinsip-Prinsip Operasi lawan insurjensi dilaksanakan dengan


mempedomani prinsip tujuan, ofensif, keamanan,
kekenyalan, kerahasiaan, kerja sama, kesatuan
komando, pendadakan, dan penghematan tenaga.

Syarat-Syarat dan Syarat-syarat dalam melaksanakan Operasi


Sifat lawan insurjensi antara lain informasi/bahan
keterangan yang cukup, keunggulan kekuatan,
teknologi dan kemampuan tempur sendiri,
terselenggaranya sistem komunikasi terpadu dan
mutakhir untuk mendukung komando dan
pengendalian serta tersedia alat dan perlengkapan
yang dibutuhkan. Sifat yang harus dipedomani yaitu
ofensif taktis dan strategis, terencana, fleksibel,
terpadu, dan sederhana.

Kemampuan dan Kemampuan untuk melaksanakan operasi di


Batas Kemampuan medan berupa perkotaan, hutan, gunung, rawa dan
sungai, mampu mewujudkan kondisi wilayah yang
kondusif, mampu mencari, mendekati dan
menghancurkan insurjen, dan mampu bersinergi

iii
dengan operasi Intelijen dan Teritorial secara
berkesinambungan. Batas kemampuan dalam operasi
lawan insurjensi yaitu terbatas pada
daerah-daerah/wilayah, budaya, informasi,
penggunaan senjata bantuan, alat komunikasi dan
teknologi pada daerah-daerah tertentu.

Organisasi, Tugas, dan Organisasi dalam operasi lawan insurjensi


Tanggung Jawab meliputi 2 organisasi yaitu organisasi Satgas Kompi
dalam OLI mewadahi SSK, SST, dan SSR serta
organisasi bentukan yang membawahi unsur
pengaman, unsur bantuan dan unsur penyerang.

Pelaksanaan Taktik Taktik dan teknik dalam operasi lawan


dan Teknik Operasi insurjensi merupakan suatu cara yang akan
Lawan Insurjensi digunakan oleh pasukan di daerah operasi, baik
sebagai pasukan kerangka, pemukul, dan cadangan
dihadapkan dengan TUMMPAS. Keberhasilan operasi
selain ditentukan oleh penerapan yang tepat dari
sikap mental keprajuritan TNI juga sangat
ditentukan oleh penerapan taktik dan teknik
operasi lawan insurjensi dimulai dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran.

Dukungan Dukungan administrasi dalam taktik dan


Administrasi dan teknik operasi lawan insurjensi dalam rangka
Logistik penggunaan dan pengerahan taktik dan teknik
operasi lawan insurjensi akan sangat mendukung
keberhasilan tugas pokok. Penyelenggaraan dukungan
administrasi dan logistik perlu perencanaan dan
pengendalian yang cermat.

Komando, Kendali, Komando, pengendalian, dan komunikasi


dan Komunikasi dalam taktik dan teknik operasi lawan insurjensi
mutlak diperlukan, hal ini dilakukan untuk menjamin
optimalisasi kegiatan yang dilaksanakan. Pengawasan
dan pengendalian dilaksanakan secara terus-menerus
dan simultan pada setiap tahapan kegiatan mulai dari
tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran, dalam rangka mendukung keberhasilan
tugas pokok.

Pemberlakuan Juknis Taktik dan Teknik Operasi Lawan


Insurjensi ini diberlakukan sebagai doktrin
operasional bagi TNI AD. Keberadaannya berada pada
tataran taktis dan digunakan sesuai tingkat
pemberlakuannya.

Pengembangan dan Ajaran-ajaran yang ada dalam Juknis Taktik


Perubahan dan Teknik Operasi Lawan Insurjensi harus
dikembangkan mengikuti perkembangan dan
perubahan yang terjadi dan memengaruhi dalam
penerapannya. Saran, kritik, dan tanggapan terhadap
isi Juknis Taktik dan Teknik Operasi Lawan
Insurjensi yang bersifat membangun agar ditujukan
kepada Kasad melalui Dankodiklatad.

iv
v

Anda mungkin juga menyukai