Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN EKSEKUTIF SATUAN INFANTERI

DALAM OPERASI PERTAHANAN

Pendahuluan Keberhasilan satuan dalam melaksanakan tugas


operasi sangat ditentukan oleh kemampuan
kepemimpinan komandan satuan dalam membina
satuan untuk dapat berhasil dan berdaya guna. Dalam
tugas operasi seorang komandan dituntut untuk
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
pengambilan keputusan. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta informasi,
menyebabkan kemajuan di segala bidang termasuk
persenjataan maupun alutsista. Berdasarkan kondisi
tersebut, maka perlu dilakukan perubahan maupun
penyelarasan terhadap strategi, taktik, dan teknik
bertempur.

Metodologi Desain Metodologi desain merupakan sebuah pendekatan


Operasi Pertahanan keilmuan (knowledge) yang bersumber dari berbagai
upaya untuk memperoleh kebenaran dengan cara
tertentu dan terstruktur. Dalam kapasitas operasi
pertahanan metodologi desain operasi pertahanan
adalah suatu pendekatan operasional dalam
menentukan lingkungan operasi pertahanan, kerangka
rumusan permasalahan dan landasan pemikiran.
Metodologi desain operasi akan mengintegrasikan
kegiatan Komandan, staf, satuan bawahan, dan
pasukan kawan untuk memahami tugas dan situasi,
mengembangkan, menganalisa, membandingkan, dan
memutuskan cara bertindak terbaik untuk
menyelesaikan tugas dan menghasilkan perintah
operasi untuk dilaksanakan.

Aksi Hambat Dalam pelaksanaan operasi pertahanan segala


kemungkinan cara bertindak musuh dalam
melaksanakan serangan sangat menuntut kecerdasan
seorang komandan dalam menentukan konsep yang
logis dalam rangka menghadapi aksi musuh. Salah
tindakan yang dilaksanakan dengan menggunakan
pertimbangan berdasarkan waktu, ruang operasi,
tujuan operasi dan sumber daya yang tersedia serta
dihadapi dengan reaksi pasukan sendiri menggunakan
aksi hambat guna mencegah musuh untuk
menciptakan momentum dan penguasaan area operasi
serta menciptakan penghambatan, gangguan,
mengarahkan, membelokkan musuh ke ruang operasi
pasukan sendiri.

Pertahanan Daerah Pelaksanaan pertahanan daerah dapat dilakukan


dengan memanfaatkan kemampuan tempur yang
dimiliki organisasi dalam operasi pertahanan
terintegrasi antar satuan fungsi kecabangan yang
terlibat. Pertimbangan utama dalam pertahanan daerah
adalah apabila pasukan memiliki mobilitas yang lebih
sedikit daripada musuh, juga terdapat aspek medan di
area operasi yang dapat memberikan perlawanan dan

iii
membatasi musuh sehingga manuver musuh
terhambat.
Pertahanan Mobil Pertahanan mobil terfokus pada penghancuran
kekuatan penyerang musuh dengan membiarkan
musuh bergerak menuju kedudukan yang membuat
musuh mendapatkan serangan balas dan pengepungan
di area pertempuran oleh pasukan yang bertahan.
Satuan yang melaksanakan pertahanan mobil
mempertahankan sebagian besar kekuatan tempur
yang tersedia dalam rangka melakukan serangan dari
kedudukan pertahanan untuk operasi penentu dan
serangan balas secara besar-besaran.

Dukungan Kegiatan dukungan administrasi dan logistik


Administrasi dan merupakan kegiatan yang penting dalam suatu
Logistik penyelenggaraan operasi dan bertujuan untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas operasi
tersebut. Kegiatan dukungan administrasi dan logistik
dalam pelaksanaan operasi pertahanan memerlukan
ketentuan yang mengatur pelaksanaan administrasi
dan logistik secara terpadu, sehingga tercipta sinergitas
dalam pelaksanaannya.

Komando, Untuk menunjang keberhasilan operasi


Pengendalian dan pertahanan yang dilaksanakan, maka Komando,
Komunikasi pengendalian dan komunikasi dalam operasi
pertahanan mutlak diperlukan, hal ini dilakukan untuk
menjamin optimalisasi kegiatan yang dilaksanakan.
komando, pengendalian dan komunikasi di
pembahasan ini merupakan bagian yang terpisah dari
komando, pengendalian dan informasi pada elemen
daya tempur setiap manuver.

Pemberlakuan dan Juknis Satuan Infanteri dalam Operasi


Pengamalan Pertahanan ini diberlakukan sebagai Doktrin petunjuk
Operasional bagi Satuan Infanteri TNI AD.
Keberadaannya berada pada tataran taktis dan
digunakan sesuai tingkat pemberlakuannya. Prinsip-
prinsip filosofis dan fundamental yang terkandung
dalam petunjuk teknis ini, hendaknya dijadikan
pedoman untuk membulatkan keyakinan serta tekad
seluruh prajurit TNI AD khususnya satuan Infanteri
untuk melaksanakan operasi pertahanan.

Pengembangan dan Ajaran-ajaran yang ada dalam Juknis Satuan


Perubahan Infanteri dalam Operasi Pertahanan ini dapat berubah
dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan
perubahan situasi dan kondisi yang terjadi. Saran,
kritik, dan tanggapan terhadap isi Juknis Satuan
Infanteri dalam Operasi Pertahanan yang membangun
agar ditujukan kepada Kasad melalui Dankodiklatad.

iv

Anda mungkin juga menyukai