Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN ANESTESI

No. : 400.7.2.13/261.26-
Dokumen SOP/Pkm
Talun/2023
SOP No. Revisi : 00
Tanggal : 03 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/1

UPTD Puskesmas Talun Dr. Melly Dwi Bastian


NIP. 19790211 200801 2 007

1. Pengertian Anestesi infiltrasi adalah anestesi yang bertujuan untuk menimbulkan


anestesi ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan
dianestesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa dikulit dan jaringan
yang terletak lebih dalam misalnya daerah kulit.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan anestesi blok


saraf digiti apabila diperlukan untuk melakukan suatu tindakan medis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 400.7.2.13/261.26-SOP/Pkm Talun/2023
tentang Pelayanan Anastesi
4. Referensi 1. Achar S, Kundu S. Principles of office anesthesia: part I. Infiltrative
anesthesia. Am Fam Physician. 2002 Jul 1. 66(1):91-4.
2. Latham JL, Martin SN. Infiltrative anesthesia in office practice. Am
Fam Physician. 2014 Jun 15. 89 (12):956-62.
3. McGee D. Local and topical anesthesia. Roberts JR, Hedges J. Clinical
procedures in emergency medicine. 4th ed. Philadelphia, Pa: WB
Saunders; 2004. 533-51.
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat & Bahan:
Langkahlangkah a. Sarung tangan steril, drapes, dan kassa pembalut
b. Pembersih kulit: alcohol pads, chlorhexidine 2% atau povidone
iodine
c. Syringe 3-5 ml dengan jarum yang masih steril
d. Agen anestesi pilihan: lidocaine dengan epinefrin

2. Petugas yang melaksanakan:


a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan

3. Langkah – langkah :
a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas memakai APD
c. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan dalam bak instrumen steril,
d. Petugas memberi tahu maksud tindakan kepada pasien

e. Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit injeksi


f. Petugas mengatur posisi pasien tergantung prosedur yang akan
dilakukan. Sedapat mungkin pasien berbaring di tempat tidur di
mana anggota gerak berada dalam posisi istirahat dengan
permukaan yang stabil.
g. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas alcohol
atau povidone iodine
h. Petugas membuka tutup jarum
i. Posisikan jarum suntik secara subkutan (45 derajat) pada lokasi
tindakan
j. Petugas menusukkan jarum ke dalam kulit melalui lapisan subkutan,
lakukan aspirasi untuk memastikan punctum tidak berada pada
pembuluh darah
k. Injeksikan agen anestesi secara perlahan ke arah kanan lokasi
tindakan sampai hampir keseluruhan jarum masuk, lalu tarik
mundur sambil memasukkan obat anestesi dengan menekan bagian
plunger
l. Sebelum jarum suntikkan keluar arahkan ke arah kiri lokasi
tindakan sampai hampir keseluruhan jarum masuk, lalu tarik
mundur sambal memasukkan obat anestesi dengan menekan bagian
plunger
m. Petugas mencabut jarum
n. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
o. Petugas membuang jarum ke safety box
p. Observasi respon pasca tindakan
q. Evaluasi dalam 2-5 menit kemudian apakah sudah terasa baal.
Apabila sudah terasa baal maka tindakan selanjutnya dapat
dilanjutkan

2
6. Diagram Alir
Petugas Pakai APD Siapkan Alat
cuci tangan dan bahan

Posisikan pasien Aspirasi obat Memeberi tahu


sesuai prosedur sesuai dosis maksud dan
tindakan

Bersihkan area tusukan Buka tutup jarum Tusukan


dengan alcohol atau dan posisikan jarum
pivodine iodine jarum 45 ‘

Injeksi agen kearah kanan


Cabut
sampai jarum hamper semua
jarum
masuk lalu tarik mundur
sambil masukan obat injeksi

Tekan tempat Buang jarum


Evaluasi 2-5 menit bila
suntikan dengan ke safety
baal bisa melakukan
kapas alkohol book
tindakan selanjutnya

7. Hal-hal yang Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap rekasi obat
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut


2. Ruang Pemeriksaan KIA/KB
3. Ruang Tindakan
9. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Informed Consent
3. Form Monitoring pemantauan Anastesi
4. Form Penandaan Lokasi Tindakan
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai