OLEH :
JUMADIL AKHIR
NIM:1761003
FAKULTAS PETERNAKAN
MATARAM
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Di Susun Oleh :
JUMADIL AKHIR
1761003
Di terima Oleh :
Jurusan Ilmu peternakan
Fakultas peternakan
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN
MATARAM
2021
Menyetujui :
( ) (RIA HARMAYANI,S.Pt,M,Si)
NIDN.0813088901
Mengetahui :
Dengan terselesaikannya PKL dan laporan akhir dapat memahami banyak hal mengenai
dunia pekerjaan yang akan di alami nantinya oleh penulis ,sebagai bentuk pengaktualitasasian
diri atas ilmu yang telah di terima selama perkuliahan ,selain itu sebagai salah satu bentuk
proses adaptasi bagi setiap mahasiswa dalam dunia kerja yang sesungguhnya, ucapan
terimakasih penulis berikan bagi pihak – pihak yang terkait akan telaksananya Praktek Kerja
Lapangan kepada :
penulis ,
( Jumadil akhir )
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................... 1.1-1
1. Observasi/pengamatan .......................................................................................................... 21
2. Interview/wawancara ............................................................................................................ 21
BAB V ............................................................................................................................................ 28
PENUTUP ...................................................................................................................................... 28
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 28
B. Saran ................................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 30
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang cukup baik untuk perkembangan ayam
broiler, terutama temperature luar yang lebih rendah dibandingkan dengan temperature tubuh
ayam. Peluang untuk memeliharaan ayam broiler di dalam Indonesia sangat terbuka
lebar.(Siregar et al 1980),Selain itu ayam broiler juga memiliki performa yang baik dan
unggul dalam mengkonversi pakan menjadi daging, tentunya harus diimbangi dengan
manajeman pakan yang baik. Maka dari itu penunjang keberhasilan pemeliharaan ayam
broiler tidak lepas dari breeding, feeding , dan manajemen.
PT. Mitra Sinar Jaya (MSJ) merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak
dibidang perunggasan. PT. MSJ termasuk dalam bagian Charoen Pokhpand Indonesia Group.
PT MSJ tersebar di beberapa wilayah, menjalankan usaha dibidang unggas pedaging.
(Martono, 1996). Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah
bentuk kandang dan kondisi tempat yang tersedia, keadaan tanah yang akan dipergunakan,
biaya yang tersedia dan bahannya , dan untuk mempermudah tata laksana dan untuk
melindungi bahaya atau gangguan dari luar (predator). Kandang dan peralatannya merupakan
salah satu sarana fundamental yang secara langsung terus serta menentukan sukses tidaknya
suatu usaha peternakan. Oleh karena itu kondisi kandang harus diperhatikan dengan baik
yang memacu pada prinsip ideal yang senantiasa memberi perhatian pada temperatur
lingkungan, kelembaban udara dan sirkulasi atau pertukaran udara (Pattilesano dan Sangle,
2011).
2.2. Pemilihan Day Old Chick (DOC)
Bibit ayam (DOC) merupakan singkatan Day Old Chick yang berarti anak ayam yang
berumur satu hari. Bibit yang baik mempunyai kriteria sebagai berikut sehat dan aktif
bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat) bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung
bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih, berat badan 32 g. Kualitas
DOC yang dipelihara harus yang terbaik, karena performa yang jelek bukan saja dipengaruhi
oleh faktor pemeliharaan tetapi juga oleh kualitas DOC pada saat diterima (Kartasudjana dan
Suprijatna, 2006)
Ayam pedaging (broiler) adalah salah satu komoditi unggas yang memberikan
kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia.
Kebutuhan daging ayam hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan, karena harganya
yang relatif terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Broiler adalah jenis ternak unggas
atau ayam yang memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat, karena dapat dipanen pada
umur 4-5 minggu. Penampilan ayam pedaging yang bagus dapat dicapai dengan sistem
peternakan intensif modern yang bercirikan pemakaian bibit unggul, pakan berkualitas, serta
perkandangan yang memperhatikan aspek kenyamanan dan kesehatan ternak (Nuriyasa,
2003).
Ayam pedaging merupakan jenis ayam yang sangat efektif untuk menghasilkan
daging. Dalam pemeliharaan ayam pedaging, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan,
maka usaha tersebut harus mempunyai manajemen yang baik, misalnya seperti penggunaan
alas kandang akan berpengaruh besar terhadap produktifitas unggas seperti pertambahan
bobot badan dan produksi, karena masing-masing alas kandang mempunyai kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Dalam pemeliharaan unggas diperlukan ketelitian dalam memilih dan
menggunakan alas kandang, agar unggas dapat berproduksi setinggi mungkin (Murtidjo,
1987). Ayam Broiler dalam klasifikasi ekonomi memiliki sifat-sifat antara lain : ukuran
badan besar, penuh daging yang berlemak, temperamen tenang, pertumbuhan badan cepat,
serta efisiensi penggunaan ransum tinggi (Siregar et al 1980).
Untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang dikehendaki pada waktu
yang tepat maka perlu diperhatikan pakan yang tepat. Kandungan energy pakan yang tepat
dengan kebutuhan ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam jantan
memerlukan energi yang lebih banyak dari pada betina, sehingga ayam jantan mengonsumsi
pakan lebih banyak (Anggorodi, 1985).
Brooding berasal dari kata brood yang berarti seperindukan. Jadi masa brooding
adalah masa dimana anak ayam masih butuh indukan atau butuh penghangat buatan sampai
umur tertentu yaitu sampai anak ayam bisa menyesuaikan sendiri dengan suhu
lingkungannya. Masa brooding merupakan salah satu periode kehidupan ayam dan menjadi
pondasi awal bagi kehidupan maupun produktivitas ayam pada fase berikutnya.
Keberhasilan pada fase brooding ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga
memudahkan peternak untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan
pada fase brooding akan menyebabkan kegagalan fase berikutnya sehingga menyebabkan
produktivitasnya turun, hal ini karena potensi genetik ayam tidak dapat muncul secara
optimal.
Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat
secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang pertumbuhan secara
optimal. Pada masa itu merupakan masa yang paling menentukan, karena akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan masa selanjutnya. Pada saat anak ayam berumur 0 sampai 14 hari,
akan terjadi perbanyakan sel atau “hyperplasia”. Perbanyakan sel ini meliputi perkembangan
saluran pen- cernaan, perkembangan saluran pernapasan dan perkembangan sistem
kekebalan.
Masa brooding ini akan berpengaruh pula pada pertumbuhan selanjutnya yang berupa
petumbuhan hypertropia yaitu sel-sel akan memperbesar ukurannya atau terjadi
pendewasaan sel. Pada fase brooding dapat juga terjadi gangguan pembelahan sel. Pada
pembelahan yang sempurna, satu sel akan membelah menjadi 8 sel, tetapi apabila terjadi
gangguan maka dapat juga terjadi 1 sel hanya bisa membelah diri menjadi 6 sel. Akibatnya,
pada fase pertumbuhan hypertropi, karena jumlah sel yang lebih sedikit maka akan
menghasilkan organ yang lebih kecil pula dengan fungsi yang kurang optimal. Keberhasilan
masa brooding ini sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan kualitas udara dalam
kandang.
Sebelum membuat brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah dipersiapkan
terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam mempersiapkan kandang antara lain:
1. membersihkan kotoran dan sekam yang ada dalam kandang habis panen
2. memasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup semua permukaan
dinding kandang
3. Mencuci kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi atau
menyemprot kandang dengan air disemua permukaannya.
4. Mencuci dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisma yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar
tubuh ternak dan juga akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-kotoran
ayam yang menempel di lantai atau dinding kandang.
5. Mencuci dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan desinfektan
ini ber tujuan agar semua mikroorganisma yang masih menempel di dinding-dinding
kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang didinding
kandang serta dilingkungan sekitar kandang mati.
6. Mengapur kandang, dengan cara kapur diencerkan dengan air, kemudian dioleskan
dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding kandang baik di
dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan lantai
disekitar kandang.
7. Menebar sekam. Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah
disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru dimasukkan.
Setelah kandang dan peralatannya sudah siap maka kegiatan selanjutnya adalah membuat
brooding. Brooding harus sudah dipersiapkan kira-kira 3 hari sebelum DOC broiler tiba.
Brooding yang baik harus dapat melindungi ayam dari angin, hujan, perubahan suhu yang
mendadak dan serangan hewan liar (tikus, burung). Serangkaian sistem yang mendukung
brooding antara lain heater (pemanas), chick guard (sekat), tempat ransum dan minum, litter,
pencahayaan, suhu dan kelembapan sirkulasi udara dan kepadatan brooding.
Ukuran brooding tergantung dari jumlah dan umur ayam. Semakin besar dan umur ayam
semakin bertambah, maka brooding harus diperluas. Usahakan udara atau oksigen di dalam
brooding jangan terlalu pengap. Artinya jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi
udara bagi ayam. Pelebaran chicken guard dapat dimulai pada hari ke 4 sesuai dengan
pertumbuhan ayam dan kepadatan kandang. Brooding pada ayam broiler pada umumnya
dipergunakan sampai ayam berumur 15 hari. Diatas umur tersebut brooding tidak
dipergunakan lagi.
Heater atau pemanas yang baik harus mampu menghasilkan panas yang cukup, stabil da n
terfokus. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemanas yaitu
a. mudah mengoperasikannya
b. suhunya selalu stabil
c. bahan baku mudah tersedia
d. biaya murah
Sekat (Chick Guard Brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat secara
melingkar di dalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas, tempat pakan, tempat
minum dan tirai kandang. Chick guard berfungsi untuk membantu agar panas brooding tetap
terfokus dan DOC tidak menyebar keseluruh ruang kandang. Sedangkan fungsi lain untuk
melindungi anak ayam dari terpaan angin dan hewan liar. Idealnya sekat atau chick guard
berbentuk melingkar atau elips. Fungsi sekat ini untuk menghindari penumpukan anak ayam
pada sudut brooding. Namun pada prakteknya banyak juga yang berbentuk segi empat atau
dengan cara menyekat kandang, karena lebih praktis. Untuk membuat dan memasang chick
guard maka disesuaikan dengan jumlah DOC yang akan dipelihara. Ketentuannya untuk 1 m2
dapat menampung 50 ekor DOC, sehingga dengan menggunakan rumus luas lingkaran yaitu
, maka diameter dan keliling brooding dapat dibuat.
Pada pemeliharaan dengan sistem postal, semua jenis tempat minum bisa digunakan
(tempat minum ayam manual atau nipple drinker). Sedangkan pemeliharaan sistem kandang
baterai di closed house biasanya menggunakan nipple drinker seperti NpD-360 dengan
kapasitas 2-4 ekor/NpD-360. Namun setidaknya tetap perlu disediakan beberapa buah di
masa starter dan grower sebelum masuk kandang baterai dengan kapasitas 8-12 ekor/NpD-
360 agar ayam terbiasa menggunakan nipple drinker sejak kecil. Tinggi jalur pipa air/nipple
disesuaikan dengan jangkauan ayam (2 – 3 cm diatas kepala ayam),air minum di berikan
secara ad libitum / tersedia setiap saat,suhu air minum yang ideal 10 – 14 C tekanan yang
cukup dari nipple akan meningkatkan konsumsi minum dan konsumsi makan ayam dan selalu
melakukan pengecekan tekanan dan ketinggian air minum segera memperbaiki kebocoran air
minum yang akan membuat litter basah
Perawatan nipple drinker atau jenis tempat minum ayam lain dilakukan dengan cara dicuci
untuk menjaga kebersihannya. Khusus untuk nipple drinker, flushing saluran pipa air perlu
dilakukan minimal satu kali per minggu atau sebelum dan sesudah pemberian obat, vitamin,
atau vaksin melalui air minum. Jalur air minum yang menggunakan nipple drinker biasanya
dilengkapi dengan regulator air yang berfungsi mengatur tekanan air agar sesuai saat ayam
minum dan tekanan air saat melakukan flushing.
Sebagian besar panas di dalam kandang dihasilkan oleh ayam terutama saat fase
produksi dan sisanya panas dari atap, dinding bangunan, serta lampu. Penggunaan kandang
tertutup atau closed house menjadi sebuah solusi bagi peternak untuk memaksimalkan
kemampuan produksi ayam. Closed house merupakan sistem kandang tertutup yang bisa
membantu mengoptimalkan kondisi lingkungan yang meliputi ventilasi, suhu dan
kelembapan. Pada kandang closed house terjadi pergerakan udara yang stabil dan tingkat
kelembapan udara di dalam kandang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan ayam.
Suhu yang dirasakan oleh tubuh ayam dinamakan suhu efektif. Suhu efektif ini
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu suhu ruangan (suhu yang terdeteksi di termometer),
kelembapan dan kecepatan aliran udara dalam kandang (yang mengenai tubuh ayam).
Kelembapan udara (relative humidity atau RH) adalah tingkat uap air yang terdapat dalam
udara. Udara yang lembap (banyak mengandung uap air) akan menghambat laju penguapan
dari tubuh ayam, sehingga suhu yang dirasakan ayam akan lebih tinggi dari suhu ruang (suhu
termometer). Meskipun suhu termometer tinggi, namun jika terdapat aliran udara maka suhu
yang dirasakan oleh tubuh ayam akan lebih rendah. Hal inilah yang dinamakan dengan
chilling effect.
Wind chill effect merupakan efek penurunan suhu yang dirasakan akibat adanya hembusan
angin yang mengenai permukaan tubuh/kulit ayam. Closed house yang baik harus mampu
menghasilkan kecepatan angin yang dibutuhkan untuk menghasilkan suhu yang sesuai bagi
ayam. Sistem closed house akan memastikan pertukaran udara (air exchange) terjadi dalam
durasi yang sesuai. Misalnya dalam waktu 1 menit, seluruh volume udara di dalam kandang
sudah dikeluarkan dan diganti dengan udara baru dari luar. Ada 2 bentuk sistem ventilasi
pada kandang closed house yang biasa digunakan pada farm ayam layer, yaitu tunnel dan
gabungan cross dan tunnel. Sistem ventilasi tunnel berarti udara mengalir dari bagian depan
sampai bagian belakang kandang, layaknya sebuah terowongan. Sistem ini memberikan wind
chill effect yang maksimal dan lazim digunakan untuk fase layer dimana ayam telah dewasa
dan membutuhkan suhu yang lebih rendah.
Sedangkan sistem ventilasi gabungan cross dan tunnel menggabungkan sistem ventilasi
tunnel dengan ventilasi cross. Pada sistem ventilasi cross udara mengalir dari sisi kandang
yang satu menuju sisi yang lainnya. Dengan cara kerja ini, sistem cross bisa dengan cepat
mengganti udara di dalam kandang, tanpa menimbulkan kecepatan angin yang tinggi. Saat
suhu hangat dalam kandang perlu dijaga dan ayam belum membutuhkan pendinginan, udara
akan masuk dari samping kandang dengan kecepatan yang rendah sehingga hanya
memberikan pergantian udara segar namun tidak menghasilkan wind chill effect. Ketika ayam
mulai membutuhkan pendinginan, udara akan masuk dari bagian depan kandang dan
menghasilkan wind chill effect seperti ventilasi tunnel. Sistem ventilasi gabungan biasanya
digunakan di masa pembesaran (fase pullet) dimana terjadi transisi dari kondisi ayam yang
membutuhkan kehangatan menjadi kondisi dimana suhu lebih ideal (tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin).
Minimum ventilasi adalah system ventilasi di mana anak ayam ( DOC )tidak boleh
mendapatkan angin langsung (still air ).minimum ventilasi di gunakan saat suhu luar lebih
rendah dari suhu target effective temperature ,pada malam hari pada saat masa brooding fan
on secara intermitten untuk menghindari over ventilasi , Sistem ventilasi memiliki 4
komponen yang utama, yaitu kipas, cooling pad (pada sistem tunnel) atau inlet (pada sistem
cross) dan perangkat elektronik yang disebut controller.
1. Kipas (fan)
Kipas pada closed house merupakan jenis kipas exhaust dan dipasang pada bagian
belakang kandang (sistem tunnel) karena berfungsi menarik udara dari bagian depan
kandang. Udara akan bergerak dari depan kandang dan keluar dari belakang kandang melalui
kipas exhaust yang terpasang. Sedangkan pada sistem ventilasi cross pada farm layer akan
menggunakan kipas/fan pada dua sisi yaitu kanan dan kiri kandang serta menggunakan wall
inlet sebagai jalur masuknya udara.
Kipas yang dipasang dapat mengeluarkan udara panas di dalam kandang sehingga
dapat menghasilkan tingkat kelembapan dan temperatur yang sesuai dengan yang dibutuhkan
ayam. Tekanan udara (pressure static) pada kandang layer cages lebih tinggi dibandingkan
kandang dengan model postal. Oleh sebab itu, perhitungan kapasitas udara kipas yang dipilih
harus mampu bekerja pada pressure static tertentu. Hal ini agar perhitungan jumlah kipas
yang digunakan tepat dan kebutuhan ventilasi terpenuhi dengan optimal.
Seiring waktu penggunaan, kapasitas kipas pasti akan menurun sehingga berpengaruh
terhadap volume udara yang dihasilkan. Oleh karena itu, perawatan kipas penting untuk
dilakukan dengan rutin.
2. Cooling Pad
Kipas berpasangan dengan cooling pad. Kipas merupakan tempat udara keluar dari kandang,
sedangkan pad dirangkai bersama dengan sistem sirkulasi air yang berguna untuk membasahi
cooling pad. cooling pad merupakan tempat udara masuk ke dalam kandang. Cooling pad
adalah susunan kertas bergelombang yang membentuk pola tertentu untuk mengarahkan
aliran udara yang masuk ke dalam kandang. Luasan cooling pad dihitung berdasarkan jumlah
fan yang terpasang agar udara yang masuk seimbang dengan udara yang dikeluarkan.
Cooling pad dipasang di bagian depan dan samping kandang, sehingga berbentuk seperti
huruf “U”. Cooling pad menggunakan prinsip evaporasi atau penguapan air untuk
menurunkan suhu udara dari luar yang dimasukkan ke dalam kandang. Sebagian energi panas
dari udara luar akan digunakan untuk menguapkan air yang ada pada cooling pad sehingga
suhu udara akan turun.
Seiring waktu penggunaan, cooling pad bisa ditumbuhi lumut dan jamur, maupun terjadi
penumpukan mineral seperti kalsium. Penumpukan mineral berkaitan erat dengan sumber air
yang digunakan dan bisa dicegah dengan melakukan memberikan perlakuan khusus
(treatment) pada air. Pembersihan jamur dan lumut dengan menggunakan zat kimia yang
sesuai akan memperbaiki fungsi cooling pad. Cooling pad yang sudah rusak (biasanya sobek
atau lapuk) perlu diganti.
2. Controller
Sistem pengaturan udara pada kandang closed house dapat dijalankan secara otomatis
dengan controller. Controller akan mengatur kerja peralatan dengan membaca sensor dan
mengikuti pengaturan yang diinput. Saat suhu meningkat, ayam membutuhkan pendinginan,
controller akan memperbanyak kipas yang menyala atau meningkatkan putaran kipas atau
mengalirkan air pada cooling pad sehingga suhu udara akan turun. Sebaliknya, saat suhu
terlalu dingin, controller akan mengurangi jumlah kipas yang berputar atau putaran kipas dan
mencegah air mengalir di cooling pad.
Biosecurity merupakan cara untuk mencegah serangan bibit penyakit dari luar tubuh
ayam dengan meminimalisir bibit penyakit di lingkungan peternak dan kandang. Jadi,
jangan dianggap sepele karena jika peternak sampai lengah dan mengabaikan
biosecurity maka berbagai macam ancaman penyakit bisa datang kapan saja. Batasi
tamu yang berkunjung ke farm. Catat semua pengunjung yang diperbolehkan
mengunjungi farm seperti pihak yang memiliki kepentingan khusus, misalnya tenaga
vaksinator atau technical service (TS) yang ingin mengontrol kesehatan ayam.
TS atau teknisi ahli harus mengunjungi flok kandang yang umurnya muda dahulu
sebelum ke flok umur tua. Jika mengunjungi beberapa area farm dalam satu hari,
kunjungi farm dengan umur muda mulai pagi hari, kemudian kunjungi farm lain
sesuai dengan urutan umur. Sebaiknya jika peternak atau petugas kandang telah
mengunjungi flok kandang ayam terserang penyakit maka tidak boleh mengunjungi
kandang ayam sehat untuk menghindari penyebaran bibit penyakit ke ayam yang
sehat.
Optimalnya kandang bisa menerapkan sistem all in all out atau one age farming
(sistem pemeliharaan satu umur).
Jika membeli peralatan kandang atau mendapatkan dari peternakan lain harus
dibersihkan dan didesinfeksi terlebih dahulu secara menyeluruh sebelum digunakan
pada farm tersebut.
Kendaraan tamu yang akan memasuki area farm harus disemprot dan rodanya harus
melewati bak yang berisi desinfektan.
Lebih ideal jika sebelum petugas/tamu masuk ke dalam kandang perlu mencuci
tangan menggunakan sabun, mandi, menggunakan baju khusus kandang, serta
menggunakan alas kaki (sandal/sepatu boots khusus untuk masuk ke dalam kandang.
Menyediakan sarana celup kaki dan semprot badan menggunakan Desgrin untuk
petugas kandang sebelum memasuki masing-masing kandang.
Amankan kandang dari gangguan hewan liar seperti tikus, lalat, caplak, tungau,
kumbang, dan serangga lainnya.
METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN
B. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dengan mengikuti secara
langsung semua kegiatan pemeliharaan ayam broiler dengan model kandang closed housd.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung terhadap pekerja /
pasilitator :
1. Observasi/pengamatan
Observasi merupakan suatu metode yang digunakan dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung serta mencari dan mencatat tentang berbagai hal yang ada
hubungannya dengan manajemen perkandangan di PT.MITRA SINAR JAYA .
2. Interview/wawancara
Metode ini merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab
secara langsung kepada pembimbing lapangan atau pihak-pihak yang dianggap perlu untuk
mendapatkan informasi yang lebih banyak dan lebih jelas mengenai manajemen
pemeliharaan.
3. Praktek Lapangan
Kegiatan ini merupakan keikutsertaan dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan manajemen pemeliharaan ayam broiler sehingga dapat mengetahui
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dan memperoleh pengalaman serta wawasan kerja
secara langsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Menejemen perkandangan
Closed house merupakan kandang sistem tertutup yang dijalankan pada
peternakan modern dengan tujuan untuk menyediakan suhu dan kelembaban ideal
bagi ayam, sehingga meminimalkan stres akibat perubahan kondisi lingkungan
dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ayam. Kandang closed house
dapat meminimalkan kontak langsung ayam dengan organisme lain dan memiliki
pengaturan ventilasi yang baik untuk menyediakan kondisi lingkungan yang
nyaman bagi ternak (Wurlina, 2012).
A. Langkah-langkah dalam mempersiapkan kandang antara lain:
1. membersihkan kotoran dan sekam yang ada dalam kandang habis panen
2. memasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup semua permukaan
dinding kandang
3. Mencuci kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi atau
menyemprot kandang dengan air disemua permukaannya.
4. Mencuci dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisma yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di
luar tubuh ternak dan juga akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-
kotoran ayam yang menempel di lantai atau dinding kandang.
5. Mencuci dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan
desinfektan ini ber tujuan agar semua mikroorganisma yang masih menempel di
dinding-dinding kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah
dipasang didinding kandang serta dilingkungan sekitar kandang mati.
6. Mengapur kandang, dengan cara kapur diencerkan dengan air, kemudian
dioleskan dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding
kandang baik di dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka
kandang dan lantai disekitar kandang.
7. Menebar sekam. Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam
sudah disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru
dimasukkan.
2) manajamen pakan
Pakan yang diberikan ke ternak yaitu pakan komersil. Pemberian pakan ini dilakukan
dua kali sehari. Agar pertumbuhan dan produksi maksimal, jumlah dan kandungan zat-zat
makanan yang diperlukan ternak harus memadai (Suprijatna et al., 2005). Setioko et al.
(2002) menyatakan bahwa pertumbuhan ternak sangat dipengaruhi oleh pakan yang
dikonsumsi, lingkungan sekitar, sistem perkandangan dan potensi genetiknya.
Tempat pakan manual
bersihkan feeder tray dari kotoran 2 kali sehari
berishkan baby chick dari sekam guna mencegah ayam makan sekam dan
lakukan pemutaran baby chick agar pakan kembali terisi
langsung bersihkan tempat pakan yang sudah tidak di pakai dan simpan di
gudang agar lebih awet dan tidak menjadi sumber pembusukan pakan
3) Manajemen air minum
Pada pemeliharaan dengan sistem postal, semua jenis tempat minum bisa digunakan
(tempat minum ayam manual atau nipple drinker). Sedangkan pemeliharaan sistem kandang
baterai di closed house biasanya menggunakan nipple drinker seperti NpD-360 dengan
kapasitas 2-4 ekor/NpD-360. Namun setidaknya tetap perlu disediakan beberapa buah di
masa starter dan grower sebelum masuk kandang baterai dengan kapasitas 8-12 ekor/NpD-
360 agar ayam terbiasa menggunakan nipple drinker sejak kecil. Tinggi jalur pipa air/nipple
disesuaikan dengan jangkauan ayam (2 – 3 cm diatas kepala ayam),air minum di berikan
secara ad libitum / tersedia setiap saat,suhu air minum yang ideal 10 – 14 C tekanan yang
cukup dari nipple akan meningkatkan konsumsi minum dan konsumsi makan ayam dan selalu
melakukan pengecekan tekanan dan ketinggian air minum segera memperbaiki kebocoran air
minum yang akan membuat litter basah
Heater atau pemanas yang baik harus mampu menghasilkan panas yang cukup, stabil dan
terfokus. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemanas yaitu
a. mudah mengoperasikannya
b. suhunya selalu stabil
c. bahan baku mudah tersedia
d. biaya murah
e. jangan memsang gas dalam keadaan terguling karna akan memicu kebakaran
f. bersihkan dan rapikan heater setelah masa brooding berakhir
g. tutup lubang yang ada pada heater untuk menghindari serangga atau tikus masuk ke
dalam heater .
h. simpan di ruangan yang aman dari kebocoran dan sinar matahari .
5) manajamen ventilasi
Minimum ventilasi adalah system ventilasi di mana anak ayam ( DOC )tidak boleh
mendapatkan angin langsung (still air ).minimum ventilasi di gunakan saat suhu luar lebih
rendah dari suhu target effective temperature ,pada malam hari pada saat masa brooding fan
on secara intermitten untuk menghindari over ventilasi , Sistem ventilasi memiliki 4
komponen yang utama, yaitu kipas, cooling pad (pada sistem tunnel) atau inlet (pada sistem
cross) dan perangkat elektronik yang disebut controller.
a) Bersihkan dan bungkus temptron dan sensor dengan plastik agar tidak terkena air saat
pencucian kandang
b) Bungkus motor fan dengan plastik dan bersihkan fan saat pencucian kandang
c) Cek fan belt sebelum ayam masuk
d) Lakukan pemberian gemuk atau stemfet pada bearing setiap priode
e) Bersihkan nako dari debu setiap 3 hari sekali
f) Cek putaran dan kondisi baling – baling fan
g) Cek temptron dan lakukan kalibrasi dengan menggunakan alat ukur seperti kestrel
untuk menghindari adanya penyimpangan ataupun kerusakan
cooling pad merupakan tempat udara masuk ke dalam kandang. Cooling pad adalah susunan
kertas bergelombang yang membentuk pola tertentu untuk mengarahkan aliran udara yang
masuk ke dalam kandang. cooling pad dihitung berdasarkan jumlah fan yang terpasang agar
udara yang masuk seimbang dengan udara yang dikeluarkan. Cooling pad dipasang di bagian
depan dan samping kandang, sehingga berbentuk seperti huruf “U”.
a) lindungi cell deck dengan kawat ram untuk menghindari masuknya binatang .
b) bersihkan cell deck dengan air bertekanan
c) cek kondisi pompa
d) kuras penampungan air setiap periode
e) cek kebocoran pipa
f) lakukan pengecekan dengan menyalakan cooling pad pada 1:2 hari sebelum ayam
masuk untuk memastikan cooling pad berjalan normal dan sekaligus untuk desinfeksi
ke dalam kandang .
g) perhatikan kerataan air pada cell deck dan periksa pipa pengeluaran air
7) manajamen bioscurity
a. Biosecurity merupakan cara untuk mencegah serangan bibit penyakit dari luar tubuh
ayam dengan meminimalisir bibit penyakit di lingkungan peternak dan kandang
b. TS atau teknisi ahli harus mengunjungi flok kandang yang umurnya muda dahulu
sebelum ke flok umur tua. Jika mengunjungi beberapa area farm dalam satu hari,
kunjungi farm dengan umur muda mulai pagi hari, kemudian kunjungi farm lain
sesuai dengan urutan umur
c. Optimalnya kandang bisa menerapkan sistem all in all out atau one age farming
(sistem pemeliharaan satu umur).
d. Jika membeli peralatan kandang atau mendapatkan dari peternakan lain harus
dibersihkan dan didesinfeksi terlebih dahulu secara menyeluruh sebelum digunakan
pada farm tersebut.
e. Kendaraan tamu yang akan memasuki area farm harus disemprot dan rodanya harus
melewati bak yang berisi desinfektan
f. Lebih ideal jika sebelum petugas/tamu masuk ke dalam kandang perlu mencuci
tangan menggunakan sabun, mandi, menggunakan baju khusus kandang, serta
menggunakan alas kaki (sandal/sepatu boots khusus untuk masuk ke dalam kandang.
g. Menyediakan sarana celup kaki dan semprot badan menggunakan Desgrin untuk
petugas kandang sebelum memasuki masing-masing kandang.
h. Amankan kandang dari gangguan hewan liar seperti tikus, lalat, caplak, tungau,
kumbang, dan serangga lainnya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang cukup baik untuk perkembangan ayam
broiler, terutama temperature luar yang lebih rendah dibandingkan dengan temperature tubuh
ayam. Peluang untuk memeliharaan ayam broiler di dalam Indonesia sangat terbuka
lebar.(Siregar et al 1980),Selain itu ayam broiler juga memiliki performa yang baik dan
unggul dalam mengkonversi pakan menjadi daging, tentunya harus diimbangi dengan
manajeman pakan yang baik. Maka dari itu penunjang keberhasilan pemeliharaan ayam
broiler tidak lepas dari breeding, feeding , dan manajemen.
Kandang merupakan faktor penting dalam pemeliharaan ayam broiler. serta
pengaruh binatang dan manusia yang dapat mengganggu ayam selama proses pembesaran.
Perkembangan teknologi terus berkembang seiring perkembangan zaman. Di bidang
peternakan unggas misalnya, sistem kandang yang biasanya digunakan adalah sistem
kandang open house mulai beralih ke sistem kandang close house sistem kandang close house
yang sering dikenal dengan sistem kandang tertutup adalah sistem perkandangan ayam
broiler dengan ventilasi yang bisa diatur.
Kandang tipe tertutup atau closed house dibuat dengan tujuan agar keadaan
lingkungan luar seperti udara panas, hujan, angin, dan intensitas sinar matahari tidak
berpengaruh banyak terhadap keadaan dalam kandang. Closed house merupakan suatu
rancangan kandang ayam yang tidak terpengaruh lingkungan dari luar kandang atau
meminimalisasi gangguan dari luar. Sistem kandang tertutup memiliki keunggulan yaitu
memudahkan pengawasan, dapat diatur suhu dan kelembabannya, memiliki pengaturan
cahaya, dan mempunyai ventilasi yang baik sehingga penyebaran penyakit mudah
diatasi.Indonesia termasuk daerah tropika dengan suhu lingkungan luar yang panas
sehingga sebaiknya mulai menggunakan kandang closed house karena sistem kandang
tertutup merupakan kandang yang ramah lingkungan, dan bau dari polusi yang ditimbulkan
kotoran ayam dapat dikurangi dengan bantuan kipas didalam kandang dan angka penyebaran
penyakit melalui udara dapat ditekan seminimal mungkin
B. Saran
Adapun saran dari hasil PKL ini adalah sebaikmya sebelum mahasiswa keluar untuk
PKL, harusnya sudah mendapat pengalaman dari dalam kampus agar mahasiswa dapat
menyalurkan langsung ilmunya kepada peternak.
DAFTAR PUSTAKA
seSiregar et al 1980
(Martono, 1996). menambah pengetahuan mengenai sistem dan manajemen pada kandang
closed house.
(Pattilesano dan Sangle, 2011). kelembaban udara dan sirkulasi atau pertukaran udara
(Kartasudjana dan Suprijatna, 2006) Bibit ayam (DOC) merupakan singkatan Day Old Chick
yang berarti anak ayam yang berumur satu hari.
(Nuriyasa, 2003).sistem peternakan intensif modern yang bercirikan pemakaian bibit unggul,
pakan berkualitas, serta perkandangan yang memperhatikan aspek kenyamanan dan
kesehatan ternak
(Anggorodi, 1985).
(Siregar et al 1980). ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam jantan
memerlukan energi yang lebih banyak dari pada betina, sehingga ayam jantan
mengonsumsi pakan lebih banyak
(Sunarso, 2006).Pakan tidak langsung diberikan semua, dan hanya diisi saat habis saja. Pakan
diberikan pada jam tertentu
(Suprijatna et al., 2005). Setioko et al. (2002) Agar pertumbuhan dan produksi maksimal,
jumlah dan kandungan zat-zat makanan yang diperlukan ternak harus memadai.
(Qurniawan et al., 2016), Suhu lingkungan pada musim kemarau di Indonesia mencapai 33 –
35oC
(Edvin, 2000).
(Renata et al., 2018). Pada setiap zona akan memiliki perbedaan suhu, kelembaban dan
kecepatan angin dan kadar amonia pada closed hou
(Maliselo dan Nkonde, 2015). Kandungan gas amonia di dalam kandang
memiliki batas toleransi tertentu bagi ayam yang dapat menurunkan produktivitasnya.
(Patterson dan Adrizal, 2005). pertumbuhan dan konversi pakan serta
timbulnya penyakit pernafasan
(Rahmawati, 2000). Pada level 5 ppm amonia dapat mengiritasi mata dan lebih dari 10 ppm
amonia dapat menjadi pemicu stres sehingga mengganggu aktivitas