Anda di halaman 1dari 109

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN

KEPUASAN KERJA PERAWAT


( Studi di RSU Anna Medika Madura Kabupaten Bangkalan )

SKRIPSI

SAMPUL DALAM

Oleh:

RUSNIA ULFA
NIM. 19142010082

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2023

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN

1
KEPUASAN KERJA PERAWAT

(Studi Di RSU Anna Medika Madura Kabupaten Bangkalan)

SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi sarjana
Keperawatan

Oleh:
Rusnia ulfa
NIM. 19142010082

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NHUDIA HUSADA MADURA
2023

2
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN


KEPUASAN KERJA PERAWAT

(Studi di RSU Anna Medika Madura Kabupaten Bangkalan)

Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana

Keperawatan pada Program Studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura,

sejauh yang saya ketahui bukanlah merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi

yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar

Sarjana Keperawatan di lingkungan STIKes Ngudia Husada Madura maupun di

perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian sumber informasinya

dicantumkan sebagaimana mestinya.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia

menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian

hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.

Bangkalan, Juli 2023

Rusnia ulfa
NIM. 19142010082

3
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN


KEPUASAN KERJA PERAWAT

(Studi di RSU Anna Medika Madura Kabupaten Bangkalan)

Dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada

Program Studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura. Skripsi ini telah

diperiksa, dikonsulkan dan siap untuk diujikan pada sidang skripsi dan dinyatakan

memenuhi syarat sah sebagai sarjana pada Program Studi Ilmu Keperawatan

STIKes Ngudia Husada Madura.

Bangkalan, 24 Juli 2023


Pembimbing

Rahmad Septian Reza, S. Kep., Ns., M. Kep


NIDN. 0718098905

4
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN


KEPUASAN KERJA PERAWAT

(Studi di RSU Anna Medika Madura Kabupaten Bangkalan)

Dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana keperawatan pada

Program Studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura. Skripsi ini akan

diseminarkan pada Juli 2023 dihadapan tim penguji skripsi Program Studi

Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura, dan telah diperbaiki sesuai dengan

saran dan masukan yang diberikan dari pembimbing.

Bangkalan, Juli 2023

Tim Penguji

Ketua : Ulva Noviana. S. Kep., Ns, M. Kep (………………….)

Anggota 1 : Soliha .S. Kep., Ns., M. AP. M.Kep (……………….….)

Anggota 2 : Rahmad Septian Reza, S. Kep. Ns. M. Kep (………………….)

Mengetahui
Ketua program studi keperawatan
Stikes ngudia husada Madura

Merlyna Suryaningsih, S. Kep., Ns., M. Kep


NIDN. 0731018304

5
CURRICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Rusnia ulfa


Tempat tanggal lahir : Bangkalan 10 Oktober 1999
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
NIM : 19142010082
Nama ayah : Muzammil
Nama ibu : Sumiati
Suku/bangsa : Madura
Bahasa : Indonesia
Alamat : Paterongan Galis
No Hp : 085335505007
Alamat Email : Rusniaulfamuzammil10@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. SDN Paterongan 02 Galis Bangkalan : Lulus Tahun 2003

2. MTS AL–Ma’arif Demangan Bangkalan : Lulus Tahun 2016

3. SMA AL–Ma’arif Demangan Bangkalan : Lulus Tahun 2019

6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Lainsyakartum la adzidannakum, walainkafartum inna ‘adhabi lasyadid”

(Jika kamu bersyukur maka allah akan menambah, dan jika kamu mengeluh maka

siksa allah begitu besar) (Hadits shahih)

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan tepat waktu.

2. Nabi Muhammad SAW atas barokah, serta kasih sayangnya sehingga

harapan dari skripsi ini bisa bermanfa’at bagi semua orang.

3. Orang tua dan keluarga saya yang telah merawat dan membesarkan saya

dengan penuh cinta dan kasih sayang, terimakasih atas segala do’a untuk

kesuksesan dunia dan akhirat, serta dukungan baik materi dan modal

kepada anakmu ini.

4. Kampus Ngudia Husada Madura yang telah memberikan segala bentuk

fasilitas dan pendidikan yang tak akan pernah saya lupakan sepanjang

hidup saya.

5. Pembimbing saya bapak Rahmad Septian Reza, S. Kep. Ns. M. Kep yang

telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya

menyelesaikan skripsi ini.

7
RUSNIA ULFA Dosen Pembimbing
NIM. 19142010082 Rahmad Septian Reza, S. Kep. Ns. M. Kep
Program Studi Keperawatan NIDN. 0718098905
STIKes Ngudia Husada Madura
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KEPUASAN
KERJA PERAWAT DIRUANG RAWAT INAP
(Studi di RSU Anna Medika Madura Kabupaten Bangkalan)
ABSTRAK

Kepuasan kerja adalah suatu rasa yang disukai dan tidak disukai saat
karyawan menilai pekerjaannyaKepuasan kerja mempunyai dampak positif
yang bermakna dengan kinerja karyawan, kinerja karyawan juga memiliki
dampak positif terkait kepuasan pelangggan. Perawat yang tidak mempunyai
kepuasan kerja cenderung tidak bisa mencapai kematangan psikilogis dan
perawat akan sering kali merasa keberatan terkait pekerjaan yang dikerjakan.
Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling. Variabel independen beban kerja perawat. Variabel dependen
kepuasan kerja perawat. Populasi 30 perawat dengan sampel 28 responden.
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Uji statistik
menggunakan uji Spearman Rank α = (<0,05). Penelitian ini sudah di uji etik
oleh tim KEPK STIKes Ngudia Ngudia Husada Madura.
Hasil analisis menggunakan spearman rank pada variabel beban kerja
dengan kepuasan kerja perawat didapatkan hasil p-value = 0,043 berarti nilai p-
value = < α (0,05) dengan nilai korelasi sebesar 0.385 sehingga H0 ditolak dan
H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Hubungan antara beban
kerja dengan kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura.
Berdasarkan hasil diatas disarankan mampu untuk meningkatkan antara
hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat.
Kata Kunci : beban kerja perawat, kepuasan kerja perawat

8
RUSNIA ULFA Advisor
NIM. 19142010082 Rahmad Septian Reza, S. Kep. Ns. M. Kep
Nursing Study Program NIDN. 0718098905
STIKes Ngudia Husada Madura
THE RELATIONSHIP BETWEEN WORKLOAD AND JOB
SATISFACTION WORK SATISFACTION OF NURSES
IN THE INPATIENT ROOM
(Study at Anna Medika Madura Hospital, Bangkalan Regency)
ABSTRACT

Job satisfaction is a sense of liking and disliking when employees assess


their work. Job satisfaction has a significant positive impact on employee
performance, employee performance also has a positive impact related to
customer satisfaction. Nurses who do not have job satisfaction tend not to be
able to achieve psychological maturity and nurses will often object to the work
they do.
This research method uses correlation analytics with a cross sectional
approach. The sampling technique used simple random sampling. Independent
variable of nurse workload. The dependent variable is nurse job satisfaction.
Population 30 nurses with a sample of 28 respondents. The instrument used in
this study was a questionnaire. Statistical tests using the Spearman Rank test α
= (<0.05). This research has been ethically tested by the KEPK team of STIKes
Ngudia Ngudia Husada Madura.
The results of the analysis using spearman rank on workload variables
with nurse job satisfaction obtained the results of p-value = 0.043 means the p-
value = < α (0.05) with a correlation value of 0.385 so that H0 is rejected and
H1 is accepted. This shows that there is a relationship between workload and
nurses' job satisfaction at Anna Medika Madura General Hospital.
Based on the above results, it is recommended to be able to improve the
relationship between workload and nurses' job satisfaction.
Keyword: nurse workload, nurse job satisfaction

9
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan
antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura.
Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Sarjana Keperawatan pada Program
Studi Ilmu Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura Bangkalan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari adanya kekurangan dan


keterbatasan. Namun berkat bantuan, serta bimbingan dan dorongan dari semua
pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini
peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Fitriah, SKep., Ns., M.Pd., M. Kep selaku pembina Yayasan Ngudia
Husada Madura.
2. Dr. Mustofa Haris, S.Kp., M. Kes selaku ketua yayasan Ngudia Husada
Madura yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan di STIKes Ngudia Husada Madura.
3. Dr. M. Hasinuddin, S. Kep., Ns., M. Kep selaku ketua STIKes Ngudia
Husada Madura
4. Ulva Noviana, S. Kep., Ns M. Kep. Selaku Wakil Ketua 1 STIKes Ngudia
Husada Madura dan selaku penguji 1 saya yang telah memberika masukan
dan saran untuk skripsi ini
5. Merlyna Suryaningsih, S., Kep., Ns.,M.Kep. Selaku Ketua Program Studi
Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura
6. Moh Lutfi, S, Kep., Ns., M. Tr. Kep. Selaku wali kelas yang sangat baik
dalam memberikan motivasi bagi mahasiswanya.
7. Rahmad Septian Reza, S. Kep., Ns., M. Kep Selaku pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan
serta selalu memberikan motivasi.
8. Soliha, S. Kep., Ns., M. AP. M. Kep. Selaku penguji 2 yang telah
memberikan masukan dan saran untuk skripsi ini.

10
9. Mama (Sumiati) dan papa (Muzammil) yang telah merawat dan
membesarkan saya dengan penuh cinta dan kasih sayang, terimakasih atas
segala ridho dan do’a untuk kesuksesan dunia dan akhirat, serta dukungan
baik materi dan modal kepada anakmu ini.
10. Saudara saya (Fatin), beserta keluarga besar saya (bani ‘Ama) terimakasih
atas segala do’a, dukungan dan motivasi yang diberikan.
11. Teman-teman (bangkek) dan seperjuangan, terimakasih sudah berjalan
dengan beriringan atas suka duka bersama selama 4 tahun.

Bangkalan, Juli 2023


Penulis

RUSNIA ULFA
NIM. 19142010082

11
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM...................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................v
CURRICULUM VITAE.........................................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................vii
BAB l.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................4
1.2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.........................4
1.3 Batasan masalah..............................................................................................7
1.4 Rumusan masalah...........................................................................................7
1.5 Tujuan penelitian............................................................................................8
1.5.1 Tujuan umum.....................................................................................8
1.5.2 Tujuan khusus....................................................................................8
1.6 Manfaat penelitian.........................................................................................8
1.6.1 Manfaat Teoritis.................................................................................8
1.6.2 Manfaat Praktis.................................................................................8
1.7 Penelitian terdahulu........................................................................................9
BAB 2.....................................................................................................................12
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................12
2.1 Konsep dasar kepuasan kerja......................................................................12
2.1.1 Pengertian kepuasan kerja................................................................12
2.1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja.....................15
2.1.4 Penyebab kepuasan kerja.................................................................22
2.1.5 Pengukuran kepuasan kerja..............................................................23
2.2. Pengertian beban kerja.....................................................................27

12
2.2.2 Faktor – Faktor Mempengaruhi Beban Kerja..................................29
2.2.3. Jenis - jenis Beban Kerja..................................................................32
2.2.4 Dampak Beban Kerja.......................................................................33
2.2.5 Indikator Beban Kerja......................................................................33
2.4 Kerangka konsep..........................................................................................38
2.5 Hipotesis Penelitian.......................................................................................39
3.1 Desain penelitian...........................................................................................40
3.2 Identifikasi masalah.....................................................................................40
3.2.1 Variabel Independen (Bebas)...........................................................40
3.2.2 Variabel Dependen (Terikat)...........................................................41
3.3 Definisi Operasional.....................................................................................41
3.4 Populasi dan sampel.....................................................................................42
3.4.1 Populasi............................................................................................42
3.4.2 Sampel.............................................................................................42
3.4.3 Besar sampel....................................................................................43
3.4.4 Teknik sampling...............................................................................44
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................44
3.6 Alat Pengumpulan Data...............................................................................44
3.7 Validitas dan Reabilitas...............................................................................45
3.7.1 Uji Validitas...........................................................................................45
3.7.2 Uji Reliabilitas.................................................................................46
3.9 Cara Pengumpulan Data..............................................................................50
3.10 Pengolahan Data....................................................................................51
3.10.1 Editing (Pemeriksaan data)..............................................................52
3.10.2 Scoring (Pemberian skor).................................................................52
3.10.3 Coding (Pemberian kode)...............................................................53
3.10.4 Tabulating (Tabulasi)......................................................................54
3.11 Analisis Data.................................................................................................54
3.11.1 Analisis Deskriptif...........................................................................54
3.11.2 Analisis Inferensial..........................................................................54
BAB 4 HASIL PENELITIAN.............................................................................56
4.1 Data Umum....................................................................................................56
4.1.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia.......................................56
4.1.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin.......................56

13
4.1.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pendidikan...........................57
4.1.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Lama Kerja..........................57
4.2 Data Khusus..................................................................................................57
4.2.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Beban Kerja Perawat di RSU
Anna medika madura...................................................................................57
4.2.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Kepuasan Kerja Perawat di
RSU Anna medika Madura.........................................................................58
4.2.3 Tabulasi Silang Hubungan antara beban kerja dengan
kepuasan kerja perawat di RSU Anna medika Madura...........................58
BAB 5 PEMBAHASAN.......................................................................................59
5.1 Gambaran Beban Kerja Perawat Di RSU Anna Medika Madura..........59
5.2 Gambaran Kepuasan Kerja Perawat Di RSU Anna Medika Madura....60
5.3 Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di
RSU Anna Medika Madura.........................................................................61
BAB 6 KESIMPULAN........................................................................................64
6.1 Kesimpulan....................................................................................................64
6.2.2 Saran Praktis.........................................................................................64
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN..................................75

14
DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Penelitian Dahulu………………………………………….…………9


Tabel 3.1Definisi Operasional …………………………………………………39

15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Identifikasi Penyebab Masalah.............................................................4


Gambar 1.2 Kerangka Konsep...............................................................................36
Gambar 3.11 Kerangka Kerja................................................................................51

16
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Responden.....................................................................54


Lampiran 2 Persetujuan Responden.......................................................................55
Lampiran 3 Lembar Kuesioner..............................................................................56
Lampiran 4 kuesioner Beban Kerja Perawat..........................................................57
Lampiran 5 Kuesioner Kepuasan Kerja Perawat...................................................58
Lampiran 6 Blue print beban kerja perawat...........................................................60
Lampiran 7 Blue print kepuasan kerja perawat......................................................61
Lampiran 8 Surat Izin Studi Pendahuluan.............................................................63
Lampiran 9 Surat Balasan Studi Pendahuluan.......................................................64
Lampiran 10 Lembar Konsultasi............................................................................65

17
BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepuasan kerja adalah suatu rasa yang disukai dan tidak disukai

saat karyawan menilai pekerjaannya (Bataha, 2019). Kepuasan kerja

mempunyai dampak positif yang bermakna dengan kinerja karyawan,

kinerja karyawan juga memiliki dampak positif terkait kepuasan

pelangggan (Diliyanti, Parwita, & Gama, 2018). Perawat yang tidak

mempunyai kepuasan kerja cenderung tidak bisa mencapai kematangan

psikilogis dan perawat akan sering kali merasa keberatan terkait pekerjaan

yang dikerjakan (Dewi, Aisyah, & Siti, 2018).

Menurut penelitian Wuryanto E. di RSUD Tugurejo Provinsi

Jawa Tengah tentang kepuasan kerja perawat dimana hanya

mengidentifikasi bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja

berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat. Studi pendahuluan terhadap

30 perawat di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah tentang kepuasan

kerja perawat didapatkan hasil sebanyak 13 perawat (43,3%) menyatakan

puas terhadap pekerjaan dan 17 perawat (56,7%) menyatakan tidak puas

dengan pekerjaannya. Angka ketidakpuasan perawat ini dapat dijadikan

sebagai suatu indikator jika kondisi ini diabaikan maka diwaktu yang akan

datang akan berdampak terhadap tujuan dari organisasi (RSUD Tugurejo

Provinsi Jawa tengah, 2016).

1
2

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di RS

Anna Medika Madura pada tanggal 21 februari 2023 dari 6 responden

didapatkan 4 (40%) perawat dengan kurangnya kepuasan kerja dengan

kategori sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas dan 2 (20%)

perawat dengan kepuasan kerja dengan kategori sangat puas, puas, tidak

puas, sangat tidak puas.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya:

hubungan manajer dan staf, lingkungan tempat kerja, penghargaan,

klarifikasi kebijaksanaan, kesempatan dalam pekerjaan, pengambilan

keputusan serta gaya kepemimpinan dan beban kerja (Nursalam, 2016).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang,

yaitu tanggung jawab, pekerjaan, prestasi kerja, penghargaan, supervisi,

gaji, hubungan dengan rekan kerja, kegiatan organisasi, persepsi jenjang

karir atau pengembangan karir, keamanan kerja, dan kondisi kerja.

Persepsi jenjang karir atau pengembangan karir perawat merupakan

penerapan dari beberapa rencana karir yang telah ditetapkan untuk

memberikan perawat posisi atau level yang sesuai dengan pendidikan,

kemampuan, keahliannya dan kompetensi perawat didalam organisasi atau

rumah sakit (Wahyuni, S., & Hehanussa, 2023).

Kepuasan kerja memiliki dampak salah satunya yaitu

produktifitas atau kinerja (unjuk kerja) mengharapkan produktivitas yang

tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika tenaga

kerja mempersepsikan bahwa ganjaran instrinsik dan ganjaran ekstrensik

yang diterima kedua-duanya adil dan wajar. Selain itu kepuasan kerja juga
3

memiliki pengaruh terhadap ketidakhadiran dan Turn Over, mengatakan

bahwa ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban yang

secara kualitatif berbeda. Ketidakhadiran bersifat spontan sifatnya dan

dengan demikian kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja (Wahyuni,

S., & Hehanussa, 2023). Menurut (Malau & Prasetyo,2023) Dampak dari

ketidakpuasan kerja perawat diantaranya menurunnya kesejahteraan

psikologis dan komitmen organisasional.

Beberapa solusi untuk meningkatkan kepuasan kerja yaitu melalui

kompensasi dan interaksi. Kompensasi dalam bentuk finansial akan

memenuhi kebutuhan karyawan secara langsung, terutama kebutuhan

fisiologis. Perawat yang memiliki kompensasi sesuai dengan yang

diinginkan akan bekerja lebih rajin dan merasa pekerjaannya lebih

dihargai. Sehingga semakin tinggi kompensasi maka akan menigkat

kepuasan kerja perawat (Insan & Yuniawan, 2016). Dan Interaksi yang

tinggi dalam profesi perawat menjadi peluang dalam munculnya konflik

dalam pekerjaan. Konflik secara umum didefinisikan sebagai perselisihan

internal atau eksternal akibat adanya perbedaan gagasan, nilai, atau

perasaan antara dua orang atau lebih. Karena setiap individu memiliki

hubungan interpersonal dengan orang lain yang memiliki nilai, keyakinan,

latar belakang dan tujuan yang berbeda, maka konflik merupakan hal yang

telah diperkirakan akan terjadi. Strategi kolaborasi yang lemah akan

membuat kepuasan kerja yang kurang puas (Doris, 2019).


4

1.2 Identifikasi Masalah

Faktor yang mempengaruhi


kepuasan kerja:
1. manajer dan staf Berdasarkan data dari 6 perawat
2.Lingkungan tempat kerja didaptkan masih ada perawat
3.Penghargaan yang mengalami kurangnya
4.Pengambilan keputusan
kepuasan kerja sebanyak 4
5.Gaya kepemimpinan
(40%) perawat.
6. Beban Kerja

Gambar 1.2 Identifikasi penyebab masalah faktor yang mempengaruhi


kepuasan kerja (Nursalam, 2016)
1.2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

a. Manajer dan staf

Kepemimpinan perawat dalam pelayanan keperawatan dan

tuntutan profesi sebagai tuntutan global, bahwa setiap perkembangan

dan perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan

memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. Manajer

perawat memainkan peran penting dalam administrasi layanan

keperawatan karena manajer perawan merupakan kunci utama

organisasi. Berdasarkan hasil penelitian penerapan kelima fungsi

manajemen dalam manajemen pelayanan keperawatan di rumah sakit

ternyata belum diimplementasikan secara maksimal (Kadir et al.,

2020).

Peran manajer keperawatan dapat memberikan layanan sesuai

uraian tugas mereka, diperlukan suatu rentang kendali praktis, hasil

penelitian menunjukkan bahwa sekitar 56% manajer perawat memiliki

rentang kendali yang dapat diterima, sedangkan 44% memiliki rentang


5

kendali yang berlebihan (Cupit et al., 2019). Manajer perawat

seringkali harus melakukan banyak tugas antara peran supervisor dan

peran klinis ketika unit mereka kekurangan staf (Kossek et al., 2020).

Perawat manajer mengalami semua jenis stress diantaranya stress

psikologis, emosional dan fisik. Penyebab utama stres di antara

manajer

Staf perawat dirumah sakit beresiko mengalami kejenuhan dan

kebuntuan karir akibat tidak memiliki model dalam pengembangan

jenjang klinis, Modal jenjang karir memberikan kerangka, arah

pengembangan dan kejelasan pengembangan jenjang karir, tanpa

model, jenjang karir tidak bisa dikembangkan (Lang YC, 2010).

b. Lingkungan tempat kerja

Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik

dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam

melaksanakan tugasnya. Kehidupan social yang dimaksud berkenaan

dengan keyakinan nilai-nilai, sikap, pandangan, pola atau gaya hidup

dilingkungan sekitar serta interaksi antara orang-orang yang bekerja

dalam suatu perusahaan baik itu interaksi antara atasan dengan

bawahan maupun dengan rekan kerja, Komarudin (2001). Menurut

Supardi dalam Subroto (2005), menyatakan bahwa Lingkungan kerja

merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non

fisik yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan,

mengamankan, mententramkan, dan betah dalam bekerja.


6

c. Penghargaan

Penghargaan dapat digolongkan sebagai penghargaan instrinsik

dan penghargaan ekstrinsik. Penghargaan intrinsik berupa rasa pusa

diri seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya,

penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi langsung atau tidak

langsung yang diterima individu karena pekerjaannya seperti gaji, laba,

bonus yang didasarkan pada kinerja personal termasuk kompensasi

mendapatkan fasilitas kerja, asuransi dan kesempatan pendidikan,

pelatihan. Sebagai Profesional kesehatan perawat mendapatkan

penghargaan atau reward atas setiap upaya dan aktivitas pelayanan

yang diberikan.

d. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan yang tepat dan akurat sangat diperlukan

bagi tenaga paramedis untuk dapat menyelamatkan pasien yang

dihadapi. Polapola perilaku pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh tenaga paramedis ini melibatkan aspek-aspek fisik maupun psikis

yang sangat besar, mengandung resiko yang cukup tinggi antara

keselamatan dan kematian dari pasien yang sedang dihadapi. Membuat

keputusan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari baik

secara individu ataupun secara kelompok, terutama dalam suatu asuhan

keperawatan.

e. Gaya kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan topik menarik yang secara langsung

dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam suatu organisasi


7

ataupun komunitas. Begitu Banyak teori yang berkembang

menghasilkan gaya kepemimpinan yang berbeda, yang mana masing-

masing gaya kepemimpinan mengarahkan pada perilaku dalam suatu

organisasi (Hansen & Jørgensen, 2021). Gaya kepemimpinan yang

efektif diperlukan oleh perawat agar dapat mencapai tujuan dalam

memberikan perawatan bagi pasien dan keluarga (Pratama et al.,

2021).

f. Beban kerja

Beban kerja merupakan suatu tugas dimana dalam prosesnya

dibutuhkan stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik fisik.

(Robbins dan judge, 2009 dalam Riyanto, 2017).

1.3 Batasan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi penyebab masalah diatas,

maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan

antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat diruang rawat inap RSU

Anna Medika Madura

1.4 Rumusan masalah

1. Bagaimana beban kerja perawat di RSU Anna Medika Madura

2. Bagaimana kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura

3. Apakah ada hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat

diruang rawat inap RSU Anna Medika Madura

1.5 Tujuan penelitian


8

1.5.1 Tujuan umum

Menganalisis hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja

perawatdi ruang rawat inap RSU Anna Medika Maudra.

1.5.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi beban kerja perawat di RSU Anna Medika Madura.

2. Mengidentifikasi kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura.

3. Menganalisis hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja

perawat di ruang rawat inap RSU Anna Medika Madura.

1.6 Manfaat penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan

wawasan dalam bidang keperawatan khususnya tentang hubungan antara

beban kerja dengan kepuasan kerja perawat. Selain itu juga, penelitian ini

dapat dijadikan tambahan refrensi, yang diletakkan di perpustakaan.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan

pengetahuan penelitian tentang hubungan antara beban kerja

dengan kepuasan kerja perawat.

b. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pengetahuan dan acuan di lingkungan program studi ilmu

keperawatan pada STIKES Ngudia Husada Madura khususnya


9

yang berkaitan dengan hubungan antara beban kerja dengan

kepuaan kerja perawat.

c. Bagi Tempat Penelitian

Memberikan informasi atau sebagai bahan masukan dalam

Meningkatkan pengetahuan antara hubungan beban kerja dengan

kepuasan kerja perawat.

1.7 Penelitian terdahulu

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

NO. Judul Penelitian Penulis & Variabel Desain Hasil


Tahun Penelitian
Penelitian
1. Hubungan Kifly Franc Beban kerja Kuantitatif Terdapat
beban Barahama dan kepuasan Analitik hubungan
kerja dengan dkk (2019) kerja perawat dengan antara faktor
kepuasan kerja (Barahama, pendekatan beban kerja
perawat Katuuk, & cross terhadap
diruangan Oroh, 2019) sectional kepuasan
perawat di kerja pada
ruangan perawat
perawatan yang bekerja
dewasa RSU di ruang
GMIM perawatan
Pancaran dewasa
Kasih Manado RSUD
Sulawesi Utara Pancaran
Kasih
GMIM
Manado
Sulawesi
Utara.
2. Pengaruh Panggah Beban kerja Kuantitatif Diterapkan
penerapan Widodo dan lepuasan cross perilaku
prilaku Syariah (2020). kerja perawat sectional syari’ah
dalam (Widodo, dalam
pelayanan beban Sulisno, & melakukan
kerja, dan Suryawati, pelayanan
kepemimpinan 2020). kesehatan
terhadap pada pasien
kepuasan kerja berkontribusi
perawat di pada
Rumah Sakit kepuasan
kerja. Hal ini
didasari
pada
beberapa
variabel
10

NO. Judul Penelitian Penulis & Variabel Desain Hasil


Tahun Penelitian
Penelitian
yaitu beban
kerja dan
kepemimpin
an. Namun
hal ini juga
tidak luput
dari faktor
kepemimpin
an yang juga
berpengaruh
pada
kepuasan
kerja.
3. Hubungan Amirul Beban kerja Analitik Terdapat
antara beban hasan, Ida mental dan observasional hubungan
kerja mental dan wahyuni, kepuasan dengan antara beban
kepuasan kerja dan Bima kerja rancangan kerja mental
pada pekerja kurniawan cross sectional. dan kepuasan
Central Control tahun 20118 kerja.
Room
(Studi kasus
pada Pt.Pjb Unit
pembangkitan
paiton
probolinggo
4. Hubungan Maridi M. Spiritualitas Description tidak ada
spritualitas dan Dirdjo dan kepuasan correlation hubungan
kualitas (2017). kerja perawat dengan yang
kehidupan kerja (Dirdjo, pendekatan signifikan
perawat Sari, & cross antara
dengan Afitri, 2017) sectional spiritualitas
kepuasan perawat
kerja perawat dengan
diruang rawat kepuasan
inap RSUD kerja
AM Parikesit perawat,
Tenggarong. namun
terdapat
hubungan
yang positif.
Sementara
itu, terdapat
korelasi
positif yang
signifikan
antara
kualitas
kehidupan
kerja dan
kepuasan
kerja.
11

NO. Judul Penelitian Penulis & Variabel Desain Hasil


Tahun Penelitian
Penelitian
5. Hubungan Enok Kinerja Kuantitatif Terdapat
Kinerja Sureski perawat dengan hubungan
Perawat arti, Gita dengan deskriptif antara kinerja
dengan Brilianty, kepuasan korelasi dan perawat
Kepuasan 2017 kerja perawat menggunaka dengan
Kerja Perawat (Suresk n kepuasan
di Ruang iarti & pendekatan kerja
Rawat Inap Brillianty, cross pada perawat
Rumah Sakit 2017) sectional di ruang
Umum Daerah rawat inap
Ince Rumah Sakit
Abdul Moeis Umum
Samarinda Daerah Ince
Tahun 2017 Abdul Moeis,
Samarinda.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar kepuasan kerja

2.1.1 Pengertian kepuasan kerja

Pada dasarnya kebutuhan hidup manusia tidak hanya berupa materi

tetapi juga bersifat non materi seperti kebanggan dan kepuasan kerja yang

akan mempengaruhi kepuasan hidupnya. Kepuasan bersifat abstrak, tidak

terlihat dan hanya dapat ditemukan sampai sejauh mana hasil kerja

memenuhi harapan seseorang. Kepuasan kerja menggambarkan perasaan

seorang individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja dari masing-

masing individu berlainan, karena memang pada dasarnya kepuasan kerja

bersifat individual dimana masing-masing individu akan memiliki tingkat

kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sikap individu itu

sendiri. Salah satu upaya perusahaan dalam mempertahankan

karyawannya adalah dengan memperhatikan kepuasan kerja. Kepuasan

kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan

hasil kerja yang optimal.

Secara umum, istilah kepuasan kerja karyawan digunakan untuk

menjelaskan apakah para karyawan bahagia, nyaman dan puas karena

keinginan dan kebutuhan mereka terpenuhi di tempat kerja. Kepuasan

kerja karyawan sebagai kombinasi berbagai reaksi seorang karyawan

terhadap perbedaan yang muncul antara apa yang ia inginkan dan apa yang

sesungguhnya ia terima (Cranny, Smith & Stone dalam Pella (2020)).

12
13

Sedangkan Colquitt, LePine, Wesson dalam Wibowo (2015) menyatakan

bahwa kepuasan kerja adalah tingkat perasaan menyenangkan yang

diperoleh dari penilaian pekejaan seseorang atau pengalaman kerjanya,

dengan kata lain kepuasan kerja yang mencerminkan bagaimana perasaan

seseorang tentang pekerjaannya dan apa yang dipikirkannya mengenai

pekerjaan tersebut.

Pada saat yang sama, Spector dalam Pella (2020) mendefinisikan

kepuasan kerja karyawan sebagai seperangkat perasaan yang dimiliki

seseorang tentang pekerjaannya dan berbagai aspek yang terkait

dengannya. Kepuasan karyawan adalah istilah yang menyeluruh dimana

meliputi rasa puas terhadap pekerjaannya, yang dirasakan karyawan dan

rasa puas mereka terhadap kebijakan perusahaan, lingkungan kerja dan

sebagainya.

Selanjutnya, Fattah (2017) menyatakan bahwa secara konseptual

kepuasan kerja adalah respon emosional seorang karyawan terhadap suatu

situasi kerja yang ditentukan dengan mencapai hasil, memenuhi atau

melebihi harapan. Dalam istilah operasional, kepuasan kerja adalah sikap

karyawan terhadap situasi kerja yang ditentukan dengan pencapaian hasil,

memenuhi atau melampaui harapan.

Priyono dan Marnis (2008) menjelaskan bahwa kepuasan kerja

adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.

Sikap ini tercermin dalam semangat kerja, kedisplinan dan efisiensi kerja.

Kepuasan kerja juga dapat dinyatakan sebagai keadaan emosional seorang

karyawan di mana terjadi titik temu antara nilai pekerjaan yang dibayar
14

perusahaan dengan tingkat kompensasi yang diinginkan karyawan, baik

berbentuk finansial maupun non finansial.

Menurut Robbins dan Judge dalam Wijaya (2017), kepuasan kerja

dapat didefinisikan sebagai perasaan positif tentang pekerjaan seseorang

sebagai hasil evaluasi karakteristik pekerjaan itu. Seseorang dengan

tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan positif tentang

pekerjaan itu, sedangkan orang yang tidak puas memiliki perasaan negatif

tentang pekerjaan itu.

Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan pada umumnya

tercermin dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala

sesuatu yang dihadapi ataupun yang ditugaskan kepadanya di lingkungan

kerja. Sebaliknya apabila kepuasan kerja tidak tercapai maka dapat

berakibat buruk terhadap perusahaan. Akibat buruk itu dapat berupa

kemalasan, kemangkiran, mogok kerja, pergantian tenaga kerja dan akibat

buruk yang merugikan lainnya. Dalam kehidupan setiap individu selalu

mengadakan bermacam – macam aktivitas. Salah satu aktivitas itu

diwujudkan dengan gerakan – gerakan yang dinamakan kerja. Sedangkan

salah satu faktor pendorong yang menyebabkan manusia bekerja adalah

karena memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, yang pemunculannya

sangat tergantung dari kepentingan individu. Sehingga dapat disimpulkan

pengertian kepuasan kerja adalah keadaan emosi positif seorang karyawan

yang meliputi rasa senang, bahagia, nyaman, dan puas terhadap pekerjaan,

kebijakan perusahaan dan lingkungan atau situasi kerja.


15

2.1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja

Roelen dalam Hadidya, R. S. (2018) mengidentifikasi ada sebelas

factor -faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:

a. Work content (isi pekerjaan)

Work content merupakan faktor yang berkaitan dengan konten

pekerjaan atau tugas tertentu. Pekerjaan yang berulang-ulang tidak dapat

memberikan variasi yang dapat meningkatkan keterampilan.

b. Autonomy (otonomi kerja)

Autonomy merupakan suatu tingkat kemandirian atau kemandirian dan

keluwesan seorang pegawai dalam melaksanakan dan menentukan

prosedur yang digunakan untuk melakukan suatu tugas. Otonomi kerja

didefinisikan sebagai sejauh mana pekerjaan memberikan kebebasan dan

kemandirian yang cukup bagi individu.

c. Growth/development (pertumbuhan/perkembangan)

Growth/development yaitu dalam setiap pekerjaan itu ada kesempatan

bagi karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dukungan untuk

berkembang meliputi pelatihan, pendidikan, dan beasiswa.

d. Financial reward

Financial reward yaitu pemberian imbalan, upah, gaji yang sesuai

dengan apa yang dikerjakan atau yang sesuai dengan apa yang dikerjakan

dalam perusahaan.
16

e. Promotion (promosi)

Promotion merupakan perpindahan dari suatu jabatan kejabatan lain

yang lebih tinggi sebagai imbalan atas prestasi kerjanya yang baik, masa

kerjanya yang lama dll.

f. Workload (beban kerja)

Workload merupakan suatu keadaan dimana karyawan dihadapkan

pada tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu serta banyaknya

tugas yang diemban oleh karyawan. Beban kerja yaitu segala sesuatu yang

mencakup berbagai variabel yang mencerninkan jumlah atau kesulitan

suatu pekerjaan seseorang. keadaan dimana karyawan dihadapkan pada

tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu serta banyaknya tugas

yang diemban oleh karyawan.

g. Work demand (tuntutan kerja)

Work demand merupakan sumber penyebab terjadinya stress yang

berkaitan terhadap jumlah pekerjaan dan tanggung jawab yang menjadi

beban kerja yang harus diterima oleh karyawan. Pekerjaan yang

membutuhkan usaha dalam bentuk fisik, kognitif maupun emosional

secara terus menerus.

h. Supervisor (pengawasan)

Supervisor ialah kemampuan dari pengawas untuk menyediakan dan

memberikan bantuan teknik serta dukungan. Hal tersebut dapat berupa dari

adanya pengawasan yang langsung dilakukan oleh seorang atasan terhadap

bawahannya. Supervisi keperawatan adalah suatu kegiatan profesional

dalam pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan yang


17

meliputi fungsi formatif, restorative, dan normative, yang bertujuan untuk

meningkatkan produktivitas kerja.

i. Communication (komunikasi)

Communication yaitu adanya kesediaan pihak atasan untuk

mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawan

sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. Komunikasi

merupakan hal penting dalam faktor kepuasan kerja seperti pengetahuan

tentang suatu kegiatan di organisasi, memiliki rasa percaya diri yang

berhubungan dengan manajemen organisasi.

j. Co-worker (rekan kerja)

Co-worker merupakan hubungan dengan rekan kerja yang terlibat

langsung dalam pekerjaannya. Rekan kerja secara sosial dapat mendukung

rekan kerja lainnya yang merupakan faktor dari kepuasan kerja.

k. Meaningfulness

Meaningfulness adalah perasaan karyawan menerima timbal balik atas

pekerjaannya yang berupa pembayaran, pemikiran, energi emosional dari

atasan. Menurut Pella (2020), faktor-faktor penentu kepuasan karyawan

dapat dibagi kedalam dua kategori utama, yaitu faktor organisasi dan

faktor individu.

1) Faktor Organisasi

Faktor-faktor penentu puas tidaknya seorang karyawan dalam

sebuah organisasi memainkan peran yang sangat penting. Karyawan

menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kantor sehingga ada

sejumlah faktor organisasi yang ikut menentukan tingkat kepuasan


18

karyawan. Kepuasan karyawan di tempat kerja dapat ditingkatkan

dengan mengatur dan mengelola faktor-faktor organisasi tersebut.

Berikut ini adalah 10 faktor yang termasuk ke dalam kategori

faktor organisasi penentu naik turunnya kepuasan karyawan, yaitu

pengembangan organisasi, motivasi, kebijakan kompensasi dan

tunjangan, promosi dan pengembangan karier, kepuasan terhadap

pekerjaan, rasa aman dalam bekerja, lingkungan kerja, hubungan

dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja, dan gaya kepemimpinan.

2) Faktor Individu

Faktor individu juga berperan memelihara motivasi dan faktor

personal agar karyawan bekerja dengan efektif dan efisien. Kepuasan

kerja karyawan dapat dikaitkan dengan faktor psikologis. Beberapa

faktor individu juga menentukan kepuasan karyawan. Lima faktor

berikutnya yang termasuk dalam kategori ini adalah faktor jenis

kelamin, usia, tingkat pendidikan, kepribadian dan harapan. Sedangkan

menurut Munandar (2004) faktor-faktor yang menentukan kepuasan

kerja, yaitu:

a) Intrinsik Pekerjaan

Menurut Locke, karakteristik intrinsik pekerjaan yang dapat

menentukan kepuasan kerja adalah keragaman, kesulitan, kuantitas

pekerjaan, tanggung jawab, otonomi, dan kontrol atas metode

kerja, kerja, pluralisme dan kreativitas. Ada satu elemen yang

berjalan melalui karakteristik pekerjaan intrinsik di atas, dan itu

adalah tingkat tantangan mental. Pekerjaan yang membutuhkan


19

keterampilan yang lebih tinggi dari tenaga kerja atau persyaratan

pribadi yang tidak dapat dipenuhi oleh tenaga kerja akan

menyebabkan frustrasi dan pada akhirnya menimbulkan

ketidakpuasan kerja.

b) Gaji

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Theriault dalam

Munandar (2004) kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah

absolut dari gaji yang diterima, sejauh mana gaji memenuhi

harapan tenaga kerja, dan bagaimana cara gaji diberikan. Uang

memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Selain untuk

memenuhi kebutuhan dasar (pangan, tempat tinggal), uang dapat

menjadi simbol keberhasilan, prestasi dan pengakuan/

penghargaan. Menggunakan teori keadilan dari Adams dalam

Munandar (2004) menyatakan mereka yang menerima gaji yang

dianggap terlalu kecil atau terlalu besar akan merasa tertekan atau

tidak puas. Yang terpenting gaji yang diterima dianggap adil. Jika

gaji dianggap adil berdasarkan persyaratan pekerjaan, tingkat

keterampilan individu, dan standar gaji yang berlaku untuk

kelompok pekerjaan tertentu, maka akan ada kepuasan kerja.

c) Supervisor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu diri

kepemimpinan yang secara konsisten terkait dengan kepuasan

kerja, yaitu penenggang rasa (consideration). Locke dalam

Munandar (2004) menemukan dua jenis hubungan atasan-


20

bawahan: hubungan fungsional dan keseluruhan (entity).

Hubungan fungsional mencerminkan sejauh mana supervisor

membantu tenaga kerja dalam memuaskan nilai-nilai kerja yang

penting bagi tenaga kerja. Misalnya, jika pekerjaan yang

menantang penting bagi tenaga kerja, supervisor akan membantu

memberi mereka pekerjaan yang menantang. Hubungan

keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antar pribadi, yang

mencerminkan sikap dan nilai dasar yang serupa. Misalnya, atasan

dan bawahan tertarik karena keduanya memiliki pandangan hidup

yang sama. Sedangkan menurut Robbins dalam Wijaya (2017),

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pekerjaan

yang merangsang mental, penghargaan yang sesuai, kondisi kerja

yang mendukung dan mitra kerja yang mendukung. Selain itu,

beberapa faktor penting yang menentukan kepuasan kerja

karyawan dalam organisasi menurut Kondalkar (2007) adalah isi

pekerjaan, kebijakan gaji dan promosi, lingkungan kerja kelompok

kerja, supervisor dan personality job fit.

Sehingga dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu dua

kategori utama, yaitu faktor organisasi meliputi intrinsik pekerjaan,

pengembangan organisasi, kebijakan kompensasi dan tunjangan,

promosi dan pengembangan karier, rasa aman dalam bekerja,

lingkungan kerja, hubungan dengan atasan, hubungan dengan

rekan kerja, dan gaya kepemimpinan. Sementara itu, faktor


21

individu yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, kepribadian

dan harapan.

2.1.3. Jenis – jenis Kepuasan Kerja

Menurut Hasibuhan (2016), kepusan kerja dapat dibedakan

menjadi tiga jenis yaitu:

a. Kepuasan Kerja Dalam Pekerjaan

Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang

dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja,

penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang

baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam

pekerjaan akan lebih suka menikmati kepuasanya daripada balas jasa

walaupun balas jasa itu penting.

b. Kepuasan Diluar Pekerjaan

Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan

dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang diterima

darihasil kerjanya agar dia dapat membeli kebutuhan - kebutuhanya.

Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasanya diluar pekerjaan

lebih mempersoalkan balas jasa daripada pelaksanaantugas-tugasnya.

c. Kepuasan Kerja Kombinasi Luar dan Dalam

Pekerjaan Kepuasan kerja kombinasi luar dan dalam pekerjaan

adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang

seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaanya.

Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam


22

dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya

dirasa adil dan layak.

2.1.4 Penyebab kepuasan kerja

Dalam Karimah (2017), terdapat lima penyebab kepuasan kerja yaitu:

a. Pemenuhan Kebutuhan

Dalam hal ini, kepuasan ditentukan oleh tingkatan karatristik

pekerjaan yang memberikan kesempatan kepada individu untuk

memenuhi kebutuhanya. Hal ini terkait dengan teori Maslow, yang

mengemukakan bahwa kebutuhan manusia pada dasarnya dapat

diklarifikasikan secara berjenjang dalam lima tingkatan yaitu

aktualisasi diri, penghargaan, kasih sayang, kebutuhan fisiologis, dan

rasa aman.

b. Perbedaan

Kepuasan menurut faktor ini merupakan sejauh mana hasil

dapat memenuhi harapan. Yang mencerminkan perbedaan antar apa

yang diharapkan dan yang diperoleh individu dari pekerjaan. Apabila

kenyataan lebih kecil dari yang diharapkan tentu saja akan

mengakibatkan ketidak puasan. Sebaliknya, yang terjadi maka

menimbulkan kepuassan dalam bekerja.

c. Pencapaian Nilai

Pencapaian nilai menujukan bahwa kepuasan merupakan hasil

dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual

yang penting. Nilai yang diharapkan satu orang dengan orang lain pasti

berbeda baik kuantitas maupun kualitas dari nilai tersebut.


23

d. Keadilan

Keadilan berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja.

kepuassan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan

ditempat kerja. sulitnya adalah menyamakan persepsi satu dengan yang

lainya tentang kriteria dan urutan keadilan tersebut, mengingat kadar

keadilan yang dimaksut adalah hal yang persepsional. Setidakya

tercermin bahwa yang berkontribusi lebih besar adalah wajar

memperoleh nilai yang lebih besar pula.

e. Komponen Genetik (Dispositions/genetic componrnts)

Kepuasan dalam hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa

kepuasan kerja sebagian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor

genetik. Indikator yang dijadikan acuan untuk melihat kepuasan kerja

ini dihubungkan dengan lingkungan kerja baik internal (terkait dengan

fasilitas, rekan kerja dan lain-lain) maupun eksternal.

2.1.5 Pengukuran kepuasan kerja

Ada beberapa cara untuk mengukur kepuasan kerja, diantaranya

sebagai berikut:

a. Pengukuran kepuasan kerja dengan skala job description index

Cara penggunaannya adalah dengan mengajukan pertanyaan –

pertanyaan pada karyawan mengenai pekerjaan. Setiap pertanyaan

yang dilakukan harus dijawab oleh karyawan dengan jawaban “ya”,

“tidak” atau “ragu-ragu”


24

b. Pengukuran kepuasan kerja dengan Minnesota satisfaction questionare

Skala ini berisi tanggapan yang mengharuskan karyawan untuk

memilih salah satu alternative jawaban “sangat tidak puas”, “tidak

puas”, “puas” dan “sangat pua” terhadap pernyataan yang diajukan.

c. Pengukuran kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah

Pada pengukuran metode ini responden diharuskan memilih

salah satu gambar wajah orang, mulai dari wajah yang sangat gembira,

netral, cemberut dan sangat cemberut. Kepuasan kerja dapat dinilai

dari pilihan gambar yang diambil responden.

2.1.6 Indikator Kepuasan Kerja

Setiap karyawan memiliki tolak ukur kepuasan kerja yang berbeda

standar kepuasannya. Adapun indikator kepuasan kerja menurut Hasibuan

(2014) antara lain:

a. Kesetiaan penilai mengukur kesetiaan karyawan terhadap

pekerjaannya, jabatannya, dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan

oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi didalam

maupun diluar pekerjaan dari orang lain yang tidak bertanggung

jawab.

b. Kemampuan penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas

yang dapat dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya.

c. Kejujuran penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-

tugasnya memenuhi perjanjian bagi dirinya sendiri maupun terhadap

orang lain.
25

d. Kreatifitas penilai menilai kemampuan keryawan dalam

mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya,

sehingga akan dapat bekerja lebih baik.

e. Kepemipinan penilai menilai kemampuan untuk memimpin, menilai

pribadi yang kuat, dihormati, beribawa, dan dapat memotivasi orang

lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif.

f. Tingkat gaji penilai menilai jumlah gaji yang diberikan perusahaan dan

diterima karyawan harus sesuai dengan apa yang karyawan berikan

kepada perusahaan agar mereka merasa puas.

g. Kepuasan kerja tidak langsung penilai menilai pemberian balas jasa

yang memadai dan layak kepada para karyawan atas kontribusi mereka

membantu perusahaan mencapai tujuannya. Pemberian balas jasa atau

imbalan atas tenaga, waktu, pikiran seta prestasi yang telah diberikan

seseorang kepada perusahaan.

h. Lingkungan kerja penilai menilai lingkungan kerja yang baik dapat

membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja.

Index of Work Satisfaction Questionnaire yang dikembangkan oleh

Stamps (1997) meliputi:

a. Gaji

Gaji adalah jumlah bayaran yang didapat seseorang sebagai akibat dari

pelaksanaan kerja. Gaji dapat dirasakan seseorang dengan sangat

memuaskan atau sebaliknya, pemberian gaji terhadap karyawan yang

adil dan layak dapat meningkatkan kepuasan kerja


26

b. Kondisi kerja

Kondisi kerja adalah suasana yang yang berhubungan dengan

lingkungan terpat bertugas

c. Kebijakan Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat

darurat

d. Hubungan antar pribadi

Hubungan yang melibatkan perasaan antara dua individu atau lebih.

Ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis tapi dalam kontek ini kita

hanya menyentuh tentang hubungan antara pribadi karena hubungan

jenis ini adalah lebih intim dibandingkan denga jenis hubungan yang

lain. Selanjutnya syarat penting dalam hubungan antara perseorangan.

e. Super vise

Bantuan yang diberikan supervisior kepada perawat yang berada

dirumah sakit agar mengalami perkembangan secara maksimal dan

integral baik profesi maupun pribadinya

f. Prestasi

Keberhasilan usaha yang dicapai seseorang perawat setelah

memperoleh pengalaman bekerja dirumah sakit


27

g. Pengakuan

Pengakuan dalam pendapatan dirumah sakit antara pasien umum

dengan pasien yang menggunakan BPJS menjadi berbeda secara

minimal

h. Pekerjaan itu sendiri

Pekerjaan itu sendiri sebagai keadaan dimana karyawan menemukan

tugas-tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar dan kesempatan

untuk bertanggung jawab dalam pekerjaannya

i. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah melakukan semua tugas dan kewjibannya

dengan sungguh-sungguh. Tanggung jawab juga berarti siap

menanggung segala risiko atas perbuatan sendiri

j. Promosi

Suatu proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan

menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar

berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan

seta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan

yang optimal.

2.2. Pengertian beban kerja

2.2.1 Pengertian beban kerja


Beban kerja didefinisikan sebagai jumlah pekerjaan dalam suatu unit

atau departemen (Huber, 2000). Hasibuan dalam Koesmowidjojo (2021)

mendefinisikan beban kerja sebagai upaya untuk merinci komponen dan

tujuan beban kerja dalam sejumlah waktu dan unit keluaran tertentu.
28

Menurut Huber (2000), beban kerja keperawatan didefinisikan sebagai

kebutuhan akan pelayanan keperawatan dari seorang pasien.

Beban kerja keperawatan adalah sekumpulan aktivitas atau kegiatan

yang dilakukan oleh perawat sebagai bagian dari tugasnya di unit

pelayanan keperawatan. Beban kerja meliputi beban kerja fisik dan mental.

Beban kerja yang terlalu banyak atau kapasitas fisik yang terlalu rendah

dapat menjadi predisposisi pekerja terhadap penyakit atau gangguan akibat

kerja (Efendy, 2009).

Beban kerja perawat dapat dilihat dari aspek-aspek seperti tugas yang

dilakukan oleh fungsi primer dan fungsi sekunder yang dilakukan, jumlah

pasien yang dirawat perhari, per bulan dan per tahun, kondisi pasien, rata-

rata jumlah pasien. diobati, tindakan langsung dan tidak langsung yang

diperlukan oleh pasien, frekuensi pengobatan, setiap tindakan yang

diperlukan, dan rata-rata waktu yang diperlukan untuk melakukan

tindakan (Nursalam, 2014).

Sementara itu, pengertian beban kerja menurut Haryanto 2004 (dalam

adikurnia 2010) jumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang

atau sekelompok orang selama periode waktu tertentu dalam keadaan

normal pada kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan.

Dari perspektif ergonomis, setiap beban kerja yang diterima seseorang

harus sesuai dan seimbang dengan kemampuan fisik dan psikologis

pekerja yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat berupa

beban fisik dan beban psikologis. Beban kerja fisik dapat berupa pekerjaan

berat seperti mengangkat, merawat, mendorong. Meskipun beban kerja


29

psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan kinerja individu

dengan individu lain (Manuaba, 2000).

Everly dan Girdano (dalam Munandar 2001) menyatakan bahwa beban

kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas-tugas yang

harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Jenis beban kerja lainnya adalah

kombinasi beban kerja kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja kuantitatif

terjadi karena terlalu banyak atau terlalu sedikit tugas. Meskipun beban

kerjanya bersifat kualitatif, jika pekerja merasa tidak mampu melakukan

tugas atau pekerjaannya, dia tidak menggunakan keterampilan atau potensi

pekerja (Tulus Winarsunu, 2008).

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa beban kerja

merupakan keadaan dimana seseorang dihadapkan pada aktivitas atau

kegiatan pada tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam periode waktu

tertentu.

2.2.2 Faktor – Faktor Mempengaruhi Beban Kerja

Dengan menganalisa beban kerja, sebuah organisasi bisnis

tentunya dapat berharap beban kerja yang harus ditanggung oleh seorang

pegawai tidak berat dan sesuai dengan kemampuan atau skill pegawai

pada umumnya. Untuk itu, pelaku usaha perlu memperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhi beban kerja menurut Tarwaka (2004) dan

Koesmowidjojo (2021), antara lain:

a. Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi beban kerja adalah yang

berasal dari dalam tubuh akibat dari reaksi beban kerja eksternal
30

seperti berupa jenis kelamin, usia, postur tubuh, status kesehatan, dan

motivasi kepuasan, keinginan atau presepsi.

1) Jenis kelamin

Jenis kelamin, usia, postur tubuh dan status kesehatan

adalah hal yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam

memberikan tanggung jawab suatu pekerjaan.

2) Motivasi

Sesorang akan menentukan kualitas kerjanya. Motivasi kerja

yang rendah tentu dapat menyebabkan sesorang karyawan dalm

melakukan pekerjaannya tidak sesuai dengan yang telah di

tetapkan oleh perusahaan.

3) Kepuasan

Kepuasan akan bidang kerja, upah, lingkungan kerja yang

mendukung juga tak kalah pentingnya dalam memberikan

kontribusi untuk mempengaruhi beban kerja karyawan. Ketika

karyawan merasa tidak puas akan bidang kerja yang di jalaninya,

akan mempengaruhi secara psikis sehingga pekerjaan yang di

jalaninya teras berat dan sulit berdampak pada kinerja karyawan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dunia kerja juga akan mempengaruhi beban kerja

seorang karyawan. Faktor eksternal yang dimaksud adalah faktor

eksternal yang berasal dari luar tubuh karyawan seperti:


31

1) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang nyaman tentunya akan berpengaruh

terhadap kenyamanan karyawan menyelesaikan pekerjaannya.

Akan tetapi apabila lingkungan kerja tidak memberikan

kenyamanan karyawan akan menyelesaikan pekerjaannya. Pada

puncak karyawan akan melakukan pekerjaannya tidak sesuai

dengan standart atau tidak sesuai dengan target yang telah di

tetapkan sebelumnyaakibat dari kondisi lingkunga yang kurang

mendukung.

2) Tugas – tugas fisik

Tugas – tugas fisik yang dimaksud adalah hal – hal yang

berhubunan dengan alat – alat dan sarana bantu dalam

menyelesaikan pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan, bahkan

hingga tingkat kesulitan yang di hadapi ketika menyelesaikan

pekerjaan.

3) Organisasi kerja

Organisasi kerja hendaknya ikut berempati dan

bertanggung jawab atas beban kerja yang harus di emban oleh

setiap karyawan karena beban kerja yang berlebihan, baik yang

berhubungan dengan psikis maupun fisik dari setiap karyawan

tentu akan meningkatkan dampak tekanan saat bekerja.

Dengan demikian berdasarkan uraian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal.


32

2.2.3. Jenis - jenis Beban Kerja

Prihatini (2008) membagi beban kerja menjadi dua tipe dasar, yaitu

beban kerja fisik dan beban kerja mental. Beban kerja bersifat fisik

meliputi mengangkat pasien, memandikan pasien, membantu pasien ke

kamar mandi, mendorong peralatan kesehatan, merapikan tempat tidur

pasien, mendorong berangkat pasien. Sedangkan beban kerja yang bersifat

mental dapat berupa bekerja dengan shift atau bergiliran, kompleksitas

pekerjaan (mempersiapkan mental dan rohani pasien dan keluarga

terutama bagi yang akan memerlukan operasi atau dalam keadaan kritis),

bekerja dengan ketrampilan khusus dalam merawat pasien, tanggung

jawab terhadap kesembuhan serta harus menjalin komunikasi dengan

pasien.

Lebih lanjut lagi Bowling & Kirkendall (2012) menjelaskan secara

spesifik jenis dari beban kerja antara lain:

a. Beban kerja kuantitatif, yaitu dimana beban kerja didefinisikan sebagai

keseluruhan jumlah pekerjaan yang dilakukan seseorang.

b. Beban kerja kualitatif, yaitu tingkat kesulitan dari pekerjaan yang

dilakukan oleh seseorang.

c. Beban kerja fisik, yaitu dimana kemampuan fisik seseorang dalam

mengerjakan tugas yang menjadi tolak ukur dan beban kerja fisik yang

berlebih ini dapat berdampak pada penyakit fisik karyawan.

d. Beban kerja mental, yaitu kemampuan secara mental dari mental dari

karyawan yang menjadi dasar dan bila menjadi beban kerja mental

tersebut maka akan berdampak pada psikologi karyawan itu sendiri.


33

2.2.4 Dampak Beban Kerja

Kerja haruslah seimbang, sebab beban kerja yang terlalu tinggi

maupun terlalu rendah akan berdampak tidak baik pada karyawan. Beban

kerja yang tinggi akan menimbulkan stres kerja, minimnya konsentrasi

karyawan, timbulnya keluhan pelanggan dan menyebabkan tingginya

angka ketidakhadiran karyawan. Sedangkan beban kerja yang terlalu

rendah akan memunculkan kebosanan dan rendahnya konsentrasi terhadap

pekerjaan. Baik beban kerja yang terlampau tinggi maupun terlalu rendah

pada akhirnya akan menyebabkan rendahnya produktifitas karyawan

(Koesomowidjojo, 2017).

Dalam profesi keperawatan sendiri menjadi beban kerja yang tidak

sesuai dengan standar akan menimbulkan dampak seperti munculnya

kesalahan pada pelaporan status pasien, kelelahan kerja, meningglakan

pekerjaan yang tidak selesai selama shift kerja, terganggunhya alur kerja,

hingga kesalahan pemberian medikasi pada pasien (McPhee, Dahinten, &

Havaei, 2017).

2.2.5 Indikator Beban Kerja

Nursalam (2017) menjelaskan bahwa ada tiga cara yang dapat

digunakan untuk menghitung beban kerja secara personel antara lain

sebagai berikut:

a. Work sampling. Teknik ini dikembangkan pada dunia industri untuk

melihat beban kerja yang dipangku oleh personel pada suatu unit,

bidang maupun jenis tenaga tertentu. Pada metode work sampling dapat

diamati hal-hal spesifik tentang pekerjaan antara lain:


34

1) Aktivitas apa yang sedang dilakukan personel pada waktu jam

kerja;

2) Apakah aktivitas personel berkaitan dengan fungsi dan tugasnya

pada waktu jam kerja;

3) Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif

atau tidak produktif;

4) Pola beban kerja personel yang digunakan dengan waktu dan

jadwal jam kerja.

Pada teknik work sampling kita akan mendapatkan ribuan

pengamatan kegiatan dari sejumlah personel yang kita amati. Oleh karena

besarnya jumlah pengamatan kegiatan penelitian akan didapatkan sebaran

normal sampel pengamatan kegiatan penelitian. Artinya data cukup besar

degan sebaran sehingga dapat dianalisi dengan baik.

b. Time and motion study. Pada teknik ini kita mengamati dan mengikuti

dengan cermat tentang kegiatan yang dilakukan oleh personel yang

sedang kita amati. Melalui teknik ini akan didapatkan beban kerja

personel dan kualitas kerjanya.

c. Daily log atau pencatatan kegiatan sendiri merupakan bentuk sederhana

work sampling yaitu pencatatan yang dilakukan sendiri oleh personel

yang diamati. Pencatatan meliputi kegiatan yang dilakukan dan waktu

yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut. Penggunaan ini

tergantung kerja sama dan kejujuran dari personel yang diamati.

Pendekatan relatif lebih sederhana dan biaya yang murah. Peneliti bisa

membuat pedoman dan formulir isian yang dapat dipelajari sendiri oleh
35

informan. Sebelum dilakukan pencatatan kegiatan peneliti menjelaskan

tujuan dan cara pengisian formulir kepada subjek personal yang diteliti,

ditekankan pada personel yang diteliti bahwa yang terpenting adalah

kegiatan, waktu dan lama kegiatan, sedangkan informasi personel tetap

menjadi rahasia dan tidak akan dicantumkan pada laporan penelitian.

Menuliskan secara rinci kegiatan dan waktu yang diperlukan

merupakan kunci keberhasilan dari pengamatan dengan log harian.

2.3 Hubungan Antara Beban Kerja dan Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pada hakikatnya sebagai evaluasi seseorang atas

pekerjaannya dan konteks pekerjaan, dimana merupakan penilaian

terhadap karakteristik pekerjaan, lingkungan kerja, adn pengalaman

emosional di pekerjaan yang dirasakannya (McShane dan Von Glinow

dalam Wibowo, 2015). Kepuasan kerja merupakan hasil dari berbagai

macam sikap (attitude) yang dimiliki oleh seseorang. Salah satu faktor

yang paling berhubungan dengan munculnya kepuasan kerja adalah

workload atau beban kerja (Roelen dalam Hadidya, R. S. 2018). Beban

kerja merupakan segala sesuatu yang mencakup berbagai variabel yang

mencerminkan jumlah atau kesulitan suatu pekerjaan seseorang (Bowling

& Kirkendall, 2012). Sementara itu, beban kerja perawat merupakan

seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan perawat selama tugas

disuatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja yang terlalu berat atau

kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seseorang

pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja (Efendy dalam

Brahama, et. al. 2019).


36

Dilihat dari sudut pandang beban kerja, ketidak seimbangan jumlah

perawat dengan jumlah pasien, serta banyaknya aktivitas keperawatan

langsung maupun tidak langsung sering menyebabkan peningkatan beban

kerja, dimana perawat yang bekerja terus-menerus atau tanpa dukungan

memadai cenderung banyak tidak masuk kerja atau menunda-nunda

pekerjaan dan memiliki kondisi kesehatan yang menurun. Hal ini juga

akan berimbas pada kepuasan kerja perawat, dimana seseorang dengan

tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap positif terhadap

pekerjaannya, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan

memberikan sikap negatif terhadap pekerjaannya (Marquis, B. L &

Huston, C. J dalam Hikmat & Melinda, 2019).

Beban kerja keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan untuk kepentingan pasien. Dalam menjalankan tugasnya,

mereka perlu memiliki keterampilan dan keahlian khusus, selain

pengetahuan akademis, mereka juga harus memiliki kemampuan

berkomunikasi agar dapat menjalankan tugasnya secara profesional.

Penelitian oleh Zeytinoglu dan Denton (2007) pada pekerja Ontario

tentang hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja menunjukkan

bahwa secara umum pegawai merasa puas dengan pekerjaannya meskipun

merasa beban kerjanya berat, namun hasil analisis regresi menunjukkan

bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara beban kerja,

kualitas pekerjaan dan pekerjaan. kepuasan responden. Semakin tinggi

beban kerja yang dirasakan, semakin rendah tingkat kepuasan kerja. Hal
37

ini sesuai dengan klaim Soehartati (2007 dan Shcoker (2008) bahwa

seseorang dengan beban kerja yang tinggi mempengaruhi kepuasan kerja.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik benang merah bahwa beban

kerja dan kepuasan kerja mempunyai hubungan yang saling

mempengaruhi satu sama lain. Dalam persepsi karyawan, beban kerja

merupakan penilaian individu mengenai sejumlah tuntutan tugas atau

kegiatan yang membutuhkan aktivitas mental misalnya untuk mengingat

hal-hal yang diperlukan, konsentrasi, mendeteksi permasalahan, mengatasi

kejadian yang tak terduga dan membuat keputusan dengan cepat yang

berkaitan dengan pekerjaan dan kekuatan fisik untuk yang harus

diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Apabila individu tersebut memiliki persepsi yang positif maka

mereka akan menganggap beban kerja sebagai tantangan dalam bekerja

sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun perusahaan

tempat bekerja. Sebaliknya jika persepsi negatif yang muncul maka beban

kerja dianggap sebagai tekanan kerja sehingga dapat mempengaruhi

kepuasan kerja individu, memiliki dampak negatif bagi dirinya maupun

perusahaan tempat bekerja.


38

2.4 Kerangka konsep

Faktor-faktor yang mempengaruhi:

1. Manajer dan Staff

2. Lingkungan tempat kerja


Kepuasan kerja perawat
3. Penghargaan

4. Pengambilan Keputusan

5. Gaya kepemimpinan

6. Beban Kerja

Aktivitas pekerjaan

Kegiatan yang dilakukan

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Antara Beban Kerja dengan

Kepuasan Kerja (Balatif, 2022)

Keterangan :

: Dilteliti

: Tidak diteliti

: Berpengaruh

Dari kerangka konsep di atas menunjukkan bahwa perawat mengalami

ketidakpuasan kerja yang dipengruhi oleh beberapa Faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu: Manajer dan Staff, Lingkungan tempat kerja, Penghargaan,

Pengambilan Keputusan, Gaya kepemimpinan dan Beban Kerja Dan peneliti ingin
39

mengetahui apakah faktor yang diteliti dapat mempengaruhi ketidakpuasan kerja

dan peneliti mengharapkan ketidakpuasan kerja menurun.

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara

beban kerja dengan kepuasan kerja, dengan asumsi bahwa semakin tinggi

beban kerja maka semakin rendah kecenderungan kepuasan kerja dan

sebaliknya semakin rendah beban kerja maka semakin tinggi kepuasan

kerja.

H1. Ada hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Desain penelitian adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang

bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antar variabel yang

teliti (Irmawati & Nurhaedah, 2017). Metode penelitian ini menggunakan

analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian

yang menekankan pada pengukuran / waktu pengamatan variabel bebas

dan data variabel terikat hanya satu kali. Pada jenis ini, variabel

independen dan variabel dependen dievaluasi secara bersamaan, sehingga

tidak ada tindak lanjutnya. Tentunya tidak semua subjek penelitian harus

diobservasi pada hari atau waktu yang sama, akan tetapi variabel

independen dan variable dependen hanya dievaluasi satu kali (Nursalam,

2017).

3.2 Identifikasi masalah

Variabel adalah sebuah atribut atau sifat orang atau objek yang

akan diteliti yang memiliki variasi dan ditentukan oleh peneliti untuk di

pelajari dan menarik kesimpulan dari variabel tersebut (Abubakar, 2021).

3.2.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab adanya

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini

variable Independen (bebas) adalah beban kerja perawat.

40
41

3.2.2 Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat dikarenakan adanya variabel independen. Pada penelitian ini

variable Dependen (terikat) adalah kepuasan kerja perawat.

3.3 Definisi Operasional

Menurut (Nursalam, 2017), Operasional adalah definisi

berdasarkan karakteristik yang dapat diamati dari suatu yang didefinisikan

tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan

kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain.

Tabel 3.1 definisi operasional hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja

perawat di RSU Anna Medika Madura Bangkalan

Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

Variabel Aktivitas yang dilakukan kuesioner Berat : > 38 Ordinal


independen: perawat selama berdinas Sedang: 25 –
beban kerja diwilayah kerja RSU Anna 38
perawat Medika Madura Ringan: ≤ 24
Parameter:
1. Aktivitas pekerjaan
2. Kegiatan yang dilakukan
3. Waktu kerja
Variabel Adanya rasa puas dengan Kuesioner 1. Puas jika Ordinal
dependen: dampak cinta terhadap 61 – 80%
kepuasan pekerjaan yang dilakukan 2. Cukup
kerja perawat Parameter: puas jika 44
1. Gaji – 60%
2. Kondisi kerja 3. Tidak
puas jika 20
42

3. Kebijakan RS – 43%
4. Hubungan antar pribadi
5. Super vise
6. Prestasi
7. Pengakuan
8. Pekerjaan itu sendiri
9. Tanggung jawab
10. Promosi

3.4 Populasi dan sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, benda ataupun hal yang

berkaitan dan menjadi sumber pengambilan sampel, sekumpulan yang

memenuhi syarat dan kriteria yang berkaitan dengan masalah penelitian

(Abubakar, 2021). Populasi dalam penelitian ini adalah 30 perawat di RSU

Anna Medika Madura.

3.4.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan

sampling adalah proses menyeleksi porsi populasi yang dapat mewakili

populasi yang ada (Nursalam, 2013). Dalam hal ini pengambilan sampel,

peneliti mengambil sampel di RSU Anna Medika Madura Kabupaten

Bangkalan. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di

RSU Anna Medika Madura, dan memenuhi kriteria inklusi.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2017).


43

1) Perawat pelaksana yang bertugas di rawat inap

2) Perawat yang bertugas shift pagi, siang, malam

b. Karakteristik eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2017).

1) Perawat yang libur saat dilakukan penelitian

3.4.3 Besar sampel

Besar sampel adalah banyaknya kapasitas atau daya tampung yang

diperlukan dalam penelitian. Menurut (Sujarweni,2012) rumusan besar

sampel yang digunakan adalah rumus slovin yaitu sebagai berikut:

N
N
1+ N (d)²

Gambar 3.1 rumus sampel slovin (sujarweni, 2014)

Keterangan: n =jumlah sampel

N= jumlah populasi

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d =0,05)

N
Diketahui: N=30 N 2
1+ N ( d )

30
¿
1+ 30 ( 0 ,5 )
30
¿
1+ 30(0,0025)
30
¿
1, 07
= 28
44

di bulatkan menjadi 28 responden perawat

Jadi jumlah sampel minimal dalam penelitian ini sebanyak 28 responden.

3.4.4 Teknik sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2017). Dalam

penelitian ini teknik yang digunakan probability sample secara Simple

Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dan sampel yang

diperoleh disebut sampel random teknik random sampling ini hanya boleh

digunakan apabila setiap unit atau anggota populasi itu bersifat homogen,

hal ini berarti setiap anggota populasi itu mempunyai kesempatan yang

sama untuk diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Anna Medika Madura Kabupaten

Bangkalan pada bulan Februari 2022.

3.6 Alat Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner kepada responden, sehingga responden dapat menulis

jawabannya. Pada jenis pengukuran ini peneliti mengumpulkan data secara

formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis

(Nursalam, 2013).

1. Kuesioner Beban Kerja (Nursalam, 2017) dalam

(Ferdiansyah, 2022)
45

2. Kuesioner Kepuasan Kerja (Hasibuan, 2014) dalam (Helmi,

2021)

3.7 Validitas dan Reabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrument dalam mengumpulkan data. Instrument harus dapat

mengukur apa yang seharusnyaa diukur. Jadi validitas disini pertama-

pertama lebih menekankan pada alat pengukur/pengamatan. Dalam

penelitian ini uji validitas akan dipakai untuk memilih item-item

pertanyaan yang relevan untuk dianalisis. Uji validitas dilakukan pada

instrument kualitas pelayanan (Nursalam, 2016).

Uji validitas dilakukan melihat korelasi antara skor dari masing-masing

item pertanyaan dibanding total skor. Perhitungan dilakukan dengan

rumus teknik Product Moment. Hasil pengukuran validitas menunjukkan

bahwa korelasi nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total

setiap variabel menunjukkan angka signifikan (<0.05) maka setiap item

pertanyaan pada kuesioner penelitian dapat dikatakan valid atau mampu

untuk mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan analisis butir (item) yaitu dengan mengkorelasikan skor

item dengan skor total Perkonstruk (contract) dari total skor seluruh item

(Nursalam, 2016). Ada dua hal penting yang harus dipenuhi dalam

menentukan validitas pengukuran, yaitu instrument harus relevan isi serta

relevan cara dan sasaran.


46

1. Relevan isi intrumen

Isi instrument harus disesuaikan dengan tujuan penelitian (tujuan

khusus) agar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Isi tersebut

biasanya dapat dijabarkan dalam definisi operasional (Nursalam,

2016).

2. Relevan sasaran subjek dan cara pengukuran

Instrument yang disusun harus dapat memberikan gambaran

terhadap perbedaan subjek penelitian. Peneliti harus dapat

mempertimbangkan kepada siapa ia bertanya (Nursalam, 2016).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan

bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam

waktu yang berlainan (Nursalam, 2016). Reliabilitas menunjuk pada suatu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data, karena instrument tersebut sudah baik.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan

data yang dipercaya juga. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan

rumus KR.20 (Kuder Richardson) karena skor yang digunakan dalam

instrument ini menghasilkan skor dikotomi (Sugiyono, 2017).

Setelah kuesioner dibuat, kemudian dilakukan uji coba pada

beberapa responden. Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan

dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan suatu variabel dan disusun

dalam bentuk kuesioner. Uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-


47

sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Cronbach alpha > 0,06

maka dikatakan reliabel (Sujarweni, 2014).

3.8 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, berusaha untuk memperhatikan

etika yang harus dipatuhi dalam pelaksanaannya agar hak responden dapat

terlindungi, mengingat bahwa penelitian akan berhubungan langsung

dengan manusia. Oleh karena itu peneliti sebelum melakukan penelitian

terlebih dahulu mengajukan ethical clearance kepada pihak yang terlibat

langsung maupun tidak langsung dalam penelitian agar tidak terjadi

peanggaran hak-hak otonomi manusia yang kebetulan menjadi subjek

penelitian. Penelitian ini dimulai dengan melakukan berbagai prosedur

yang berhubungan dengan etika peneltian meliputi:

3.8.1. Nilai Sosial

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasarkan

pada metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis

melakukan penelitian yang mengikutsertakan manusia adalah adanya nilai

sosial, memiliki kewajiban moral untuk memastikan semua penelitian

dilakukan dengan cara menjunjung tinggi hak asasi manusia,

menghormati, melindungi dan adil terhadap subjek dan masyarakat

dimana penelitian dilakukan. Nilai sosial yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pada nilai novelty atau kebaruan. Dimana penelitian ini, peneliti

mengambil judul Hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja

perawat diruang Rawat Inap RSU Anna Medika Madura


48

3.8.2 Nilai Ilmiah

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasarkan pada

metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan

penelitian yang mengikut sertakan manusia adalah adanya nilai ilmiah.

Parameter ilmiah mengacu pada kemampuan penelitian untuk

menghasilkan informasi yang valid dan handal, sesuai tujuan yang

dinyatakan dalam protokol, dasar untuk penelitian selanjutnya dan data

yang relevan untuk mengambil keputusan klinis, kesehatan dan kebijakan

sosial atau alokasi sumber daya. Dalam penelitian ini desain yang

digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional,

dimana desain yang digunakan sesuai dengan kaidah penulisan yang

benar. Sedangkan data yang diperoleh dalam penelitian ini telah mengikuti

prosedural yang ada.

3.8.3. Pemerataan Beban Dan Manfaat

Penelitian dapat diterima secara etik bila resiko telah

diminimalisirkan baik dengan mencegah potensi-potensi merugikan dan

meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat sumber

penelitian harus lebih besar dibanding resiko. Selain itu juga memastikan

bahwa manfaat dan beban disitribusikan merata, tidak ada status/tingkat

kelompok dikenakan resiko/beban lebih berat. Dalam penelitian ini,

peneliti berharap dapat memberikan gambaran tentang Hubungan antara

beban kerja dengan kepuasan kerja perawat diruang Rawat Inap RSU

Anna Medika Madura.


49

3.8.4. Potensi Manfaat Dan Resiko

Hampir setiap penelitian yang mengikut sertakan subjek manusia

akan memberikan beberapa “konsekuensi” misal resiko seperti

ketidaknyamanan, pengorbanan waktu atau biaya. Beberapa manfaat yang

sesuai nampaknya diperlukan untuk membenarkan hal itu demi

keseimbangan. Oleh sebab itu, penting membedakan berbagai jenis

manfaat hasil penelitian dan berbagai makna moral dari segi subjek.

Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan Hubungan

antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat diruang Rawat Inap

RSU Anna Medika Madura

3.8.5. Bujukan (Inducement)

Dalam penelitian harus dihindari adanya kecurigaan atau klaim

adanya “eksploitatif”, dan pentingnya aspek moral pada klaim tersebut.

Klaim berkaitan dengan aspek manfaat dan bahaya (benefit anda harm),

kerentanan (vulnerability) dan persetujuan (consent).

3.8.6. Privasi Dan Kerahasiaan

Kerahasiaan adalah menghormati usaha penyedia informasi tentang

bagaimana informasi yang akan digunakan atau diungkapkan. Dengan

demikian, kewajiban untuk menghormati kerahasiaan adalah berkaitan

dengan bagaimana seseorang menepati janji. Hal ini penting untuk dicatat

bahwa usaha untuk menjaga kerahasiaan tidak selalu secara eksplisit

diberikan.
50

3.8.7. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antar peneliti

dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan

(Nursalam,2017). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden.

3.9 Cara Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1) Untuk melakukan pengambilan data dengan langkah awal

mendapatkan surat pengantar dari STIKes Ngudia Husada Madura

yang ditujukan kepada RSU Anna Medika Madura Kabupaten

Bangkalan.

2) Mengajukan permohonan ijin pendahuluan pada pihak RSU Anna

Medika Madura Kabupaten Bangkalan.

3) Setelah mendapatkan izin dari Direktur RSU Anna Medika Madura

Kabupaten Bangkalan. peneliti melakukan pendekatan kepada

responden untuk mendapatkan persetujuan dan bersedia menjadi

responden.

4) Sebelum melakukan pertemuan dengan responden, peneliti

menerapkan protokol kesehatan dengan cara memakai masker dan

mencuci tangan menggunakan air mengalir dan tidak lupa

membawa hand sanitizer.


51

5) Menemui dan menjelaskan maksud, manfaat, tujuan, prosedur,

waktu pelaksanaan dan meminta ijin bersedia atau tidaknya

responden.

6) Menentukan 28 responden yang akan menjadi subjek penelitian

yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ketetapan yang telah dibuat

peneliti.

7) Membagikan lembar pernyataan persetujuan menjadi responden

dan memberikan lembar kuesioner. QNWL (quality of nursing

work life).

8) Mengumpulkan kuesioner dari responden dan mengecek kembali

kelengkapan data / kuesioner.

9) Memberikan bingkisan berupa roti

10) Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner QNWL (quality of nursing work life)

3.10 Pengolahan Data

Dalam melakukan analisa data, terlebih dahulu harus diolah

dengan tujuan mengubah menjadi informasi. Dalam statistik, informasi

yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan,

terutama dalam pengujian hipotesis (Aziz, 2017). Dalam proses

pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,

diantaranya:
52

3.10.1 Editing (Pemeriksaan data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan (Aziz, 2017). Dalam penelitian ini

editing dilakukan setelah pengumpulan data.

3.10.2 Scoring (Pemberian skor)

Scoring adalah penentuan jumlah skor. Untuk memudahkan dalam

pengolahan data, maka setiap jawaban dari kuesioner diberi skor dengan

karakteristik masing - masing skor akan dikategorikan. Menurut (Aedi,

2010), bahwa rentang skor kategori dibagi tiga sama besar. Sehingga

diperoleh skor kategori sebagai berikut:

a. Beban kerja

1 = Beban kerja berat

2 = Beban kerja sedang

3 = Beban kerja ringan

4 = Tidak menjadi beban kerja

Kemudian hasil perhitungan persentase dimasukkan ke dalam standart

kriteria:

Bila hasilnya > 38 : beban kerja berat

Bila hasilnya 25-38 : beban kerja sedang

Bila hasilnya ≤ 24 : beban kerja ringan

b. Kepuasan kerja

1) Jawaban sangat tidak puas diberi skor :1

2) Jawaban tidak puas diberi skor :2

3) Jawaban puas diberi skor :3


53

4) Jawaban sangat puas diberi skor :4

Dengan Kategori Penilaian :

a) Puas jika: 61% - 80%

b) Cukup puas jika: 44% - 60%

c) Tidak puas jika: 20% - 43%

3.10.3 Coding (Pemberian kode)

Merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori (Aziz, 2017). Cooding digunakan

untuk memudahkan dalam pengelolahan data setiap jawaban dari

kuesioner dengan kode yang dijabarkan

1. Beban Kerja

1) Beban kerja berat diberi kode :1

2) Beban kerja sedang diberi kode :2

3) Beban kerja ringan diberi kode :3

4) Tidak menjadi beban kerja diberi kode :4

2. Kepuasan Kerja

1) sangat tidak puas diberi kode :1

2) tidak puas diberi kode :2

3) puas diberi kode :3

4) sangat puas diberi kode :4


54

3.10.4 Tabulating (Tabulasi)

Penyusunan data merupakan pengorganisasian data sedemikian

rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan disajikan dan

dianalisis (Aziz, 2017).

3.11 Analisis Data

3.11.1 Analisis Deskriptif

Dalam kegiatan ini penelitian melakukan distribusi frekuensi

denganmenggunakan analisis deskriptif yaitu variabel independen beban

kerja perawat dan variabel dependen kepuasan kerja perawat

(Notoatmodjo, 2012).

3.11.2 Analisis Inferensial

Setelah semua data terkumpul kemudian peneliti melakukan

analisis inferensial yang terdiri dua variabel dimana terdapat satu variabel

bebas beban kerja perawat dan satu variabel terikat kepuasan kerja perawat

dengan tabulasi silang (Notoatmodjo, 2012).

Sedangkan untuk mengetahui adanya hubungan antara beban kerja

dengan kepuasan kerja perawat menggunakan uji statistik Spearmen Rank

dan tingkat kemaknaan (α) 0,05 dengan sekala data yang digunakan adalah

ordinal dan besar sampel yaitu 28 responden membuktikan hipotesa ada

atau tidaknya hubungan antara beban kerja perawat denga kepuasan kerja

perawat. Interpretasi hasil uji hipotesis bila P value < α maka Ho di tolak

berarti ada hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat,

apabila P value > α maka Ho di tolak berarti tidak ada hubungan antara

beban kerja dengan kepuasan kerja perawat.


55

3.12 Kerangka kerja

Variabel independen Variabel dependen

Beban kerja Kepuasan kerja

Populasi: 40 Perawat di RSU Anna Medika Madura

Sampling

Sampling

Sampel: 37 perawat di RSU Anna Medika Madura

Variabel independen: Variabel dependen:

Kuesioner Kuesioner

Pengelolaan data

Pengelolaan data: Editing

Scoring

Coding

Tabulating

Analisa data : Univariat Distribusi Frekuensi

Bivariat Uji statistik Spearmen

Rank

Pengambilan kesimpulan dan penentuan hasil


BAB 4

HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menyajikan penelitian yang telah dilakukan di RSU

Anna Medika Madura Bangkalan pada bulan Juni 2023 sesuai dengan

tujuan yang diharapkan sehingga memperoleh data dengan memberikan

kuesioner beban kerja dan kepuasan kerja kepada perawat.

4.1 Data Umum

Data umum ini membahas tentang karakteristik responden, data ini

disajikan dalam bentuk tabel Distribusi frekuensi.

4.1.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia di RSU


Anna Medika Madura
Usia Frekuensi Persentase (%)
17-25 (Remaja akhir) 5 17.9
26-35 (Dewasa awal) 23 82.1
Total 28 100
Sumber: Data Primer, Juni 2023

Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan data usia hampir

seluruhnya berusia 26-35 tahun (Dewasa awal) sejumlah 23 (82.1%).

4.1.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis


Kelamin di RSU Anna Medika Madura
Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 14 50
Perempuan 14 50
Total 28 100
Sumber: Data Primer, Juni 2023

Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan jenis kelamin separuhnya

menunjukan perempuan dan laki- laki sejumlah 14 (50%).

56
57

4.1.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan di


RSU Anna Medika Madura
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
S1 Keperawatan Ners 28 100
Total 28 100
Sumber: Data Primer, Juni 2023

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan jenis pendidikan terakhir

seluruhnya menunjukan S1 Keperawatan Ners sejumlah 28 (100%)

4.1.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Lama Kerja

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Lama Kerja


di RSU Anna Medika Madura
Lama kerja Frekuensi Persentase (%)
< 1 tahun 8 28.5
1-2 tahun 19 67.9
3-5 tahun 1 3.6
Total 28 100
Sumber: Data Primer, Juni 2023

Berdasarkan tabel 4.4 diatas didapatkan sebagian besar lama

bekerja sekitar 1-2 tahun sejumlah 19 (67.9%).

4.2 Data Khusus

4.2.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Beban Kerja Perawat di RSU Anna

medika madura

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Beban Kerja


Perawat di RSU Anna Medika Madura
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Berat 7 25
Sedang 17 61
Ringan 4 14
Total 28 100
Sumber: Data primer,Juni 2023

Berdasarkan tabel 4.5 hasil penelitian pada perawat di RSU Anna

medika Madura sebagian besar pada tingkat beban kerja sedang sebanyak

17 perawat dengan presentase (61%)


58

4.2.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Kepuasan Kerja Perawat di RSU

Anna medika Madura

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kepuasan


Kerja Perawat di RSU Anna Medika Madura
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Puas 7 25
Cukup puas 16 57
Tidak puas 5 18
Total 28 100
Sumber: Data primer, juni 2023

Berdasarkan tabel 4.6 hasil penelitian pada perawat di RSU Anna

medika Madura sebagian besar pada tingkat cukup puas sebanyak 16

perawat dengan presentase (57%)

4.2.3 Tabulasi Silang Hubungan antara beban kerja dengan kepuasan

kerja perawat di RSU Anna medika Madura

Tabel 4.7 Tabulasi silang Hubungan antara beban kerja dengan


kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura
Kepuasan kerja Total
Tidak Puas Cukup Puas Puas
F % F % F % F %
Berat 4 57.1 3 42.9 0 0 7 100
Beban Kerja Sedang 1 5.9 9 52.9 7 41.2 17 100
Ringan 0 0 4 100 0 0 4 100
Total 5 17.9 16 57.1 7 25 28 100
Uji Statistic spearman
rank α = 0,05
p- value = 0,043

BerssSumber: Data primer, Juni 2023

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa di RSU Anna Medika

Madura yang memiliki beban kerja sedang dengan kepuasan kerja cukup puas

sebanyak 9 (52.9%). Berdasarkan hasil uji statistic Spearman rank diperoleh nilai

p = 0,043 < α = 0,05 dengan nilai korelasi sebesar 0.385 sehingga H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Hubungan antara beban kerja

dengan kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura.


BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Beban Kerja Perawat Di RSU Anna Medika Madura

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar beban kerja

perawat sedang sebanyak 17 responden (61%). Berdasarkan hasil analisis

kuesioner didapatkan skor tertinggi berada pada pertanyaan nomor 2 yaitu

“banyak jenis pekerjaan yang harus dilakukan demi keselamatan pasien”,

sedangkan skor terendah berada pada pertanyaan nomor 5 yaitu

“kurangnya tenaga perawat diruangan dibandingkan dengan klien”. Salah

satu faktor yang menyebabkan beban kerja sedang yaitu jenis kelamin

dengan kategori laki-laki 14 responden (50%), karena kekuatan tubuh yang

dimiliki laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Menurut penelitian Sriwahyungsih (2021) faktor yang

mempengaruhi beban kerja perawat seperti faktor internal yang dipengaruhi

usia, jenis kelamin, ukuran tubuh dan kondisi kesehatan, dan faktor

eksternal yang terdiri dari beban kerja fisik, mental dan sosial, yang

termasuk beban keja fisik seperti ketidak seimbangan antara jumlah perawat

dengan jumlah pasien dan tambahan tugas, beban kerja mental seperti

perbedaan kegiatan pada tiap shift, bersifat sosial berupa adanya masalah

dengan rekan kerja atau ruangan dengan adanya perubaha jadwal dinas.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Martini (2007) bahwa beban

kerja perawat di rumah sakit rata-rata sebanyak 66,89% dengan beban kerja

maksimal 91,66% dan beban kerja minimal 21,33%. Beban kerja perawat

59
60

IGD adalah keadaan dimana perawat dihadapkan pada tugas atau pekerjaan

yang harus diselesaikan selama bertugas. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Wijono (2003) bahwa beban kerja perawat adalah menyelamatkan

kehidupan dan mencegah kecacatan sehingga pasien dapat hidup. Sesuai

penelitian Hal ini didukung oleh penelitian Jauhari (2005) bahwa standar

beban kerja perawat senantiasa harus sesuai dengan asuhan keperawatan

yang berorientasi pada kebutuhan pasien. Untuk menghasilkan pelayanan

yang efektif dan efisien harus diupayakan kesesuaian antara ketersediaan

tenaga perawat dengan beban kerja yang ada.

Hasil penelitian juga didapatkan terdapat sebagian kecil perawat

yang memiliki beban kerja rendah. Hal ini dapat terjadi karena pada saat

dinas selama 6 hari tidak banyak terdapat kunjungan pasien ke IGD,

penanganan pasien juga dilakukan secara bersama-sama sehingga secara

singkat waktu penyelesaian tindakan yang dibutuhkan.

Peneliti berpendapat bahwa beban kerja akan semakin berat bila

pasien yang menjadi tanggung jawab perawat memerlukan tindakan yang

lebih sering.

5.2 Gambaran Kepuasan Kerja Perawat Di RSU Anna Medika Madura

Berdasarkan hasil penelitian pada perawat di RSU Anna Medika

Madura dalam kepuasan kerja perawat didapatkan sebagian besar cukup

puas sebanyak 16 responden (57%). Berdasarkan hasil analisis didapatkan

kuesioner skor tertinggi berada pada pertanyaan nomor 18 yaitu “saya

sangat bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepada saya” dan

skor terendah berada pada pertanyaan nomor 12 yaitu “saya tidak


61

mendapat pengakuan atas prestasi kerja saya”. Salah satu faktor yang

menyebakan kepuasan kerja perawat cukup puas yaitu lama kerja dengan

kategori 1-2 tahun 19 responden (57,9%).

Menurut penelitian (Siagian, 2019) menjelaskan semakin lama

seseorang bekerja dalam suatu organisasi maka semakin besar

kemungkinan untuk mereka tidak masuk kerja disebabkan karena

kejenuhan. Karyawan kontrak selalu merasa cemas karena ketidakpastiaan

tentang status kerja, maka implikasi psikologis terhadap kinerja karyawan

akan nampak pada motivasi karyawan kontrak. Ketidakpastian masa depan

di sisi lain dapat saja menambah semangat kerja karyawan kontrak

mendapatkan penilaian lebih dari perusaha (Sakssono, 2018).

Peneliti berpendapat bahwa ketidakpuasan dalam bekerja

dikarenakan perawat yang terlalu lama dalam bekerja di tempat yang sama

dapat menimbulkan rasa bosan dan kurang menyenangkan pada perawat

karna harus terus-terusan di situasi yang sama sehingga dapat menimbulkan

ketidakpuasaan dalam bekerja perawat dikarenakan lama bekerja.

5.3 Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di

RSU Anna Medika Madura

Dari hasil uji statistic spearman rank didapatkan hasil p-value =

0,043 < α = 0,05 dengan nilai korelasi sebesar 0.385 sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Hubungan antara

beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja sedang

dengan kepuasan kerja cukup puas sebanyak 9 responden (52.9%).


62

Menurut penelitian (Barahama, 2019). Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan

kepuasan kerja (ρ = 0,000) yang berarti ada hubungan yang signifikan

antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat. Altaf dan Mohammad

atif, (2011) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif terhadap

kepuasan kerja. Beban kerja yang tinggi memiliki pengaruh negatif terhadap

kepuasan kerja. Pada penelitian Mustapha, (2013) menyatakan bahwa

kepuasan kerja dipengaruhi oleh beban kerja sehari-hari, Keperawatan

merupakan pekerjaan yang memerlukan keanekaragaman keterampilan,

mempunyai identitas tugas, merupakan tugas yang berarti, perlu otonomi

dan umpan balik pekerjaan. Kinerja dan kepuasan merupakan tingkat

dimana karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Sehingga

pengaturan atau penilaian dari manajer keperawatanpun harus dilakukan

dengan baik (Nursalam, 2014).

Hal ini sesuai dengam pendapat Siagian (2007) bahwa semakin lama

seorang bekerja akan semakin terampil dan berpengalaman dalam

menghadapi masalah dalam pekerjaannya. Berdasarkan hasil penelitian,

kondisi saat ini perawat di Ruangan Perawatan Dewasa RSU GMIM

Pancaran Kasih Manado sudah puas dengan beban kerja yang dikategorikan

berat, maka diharapkan pengelola rumah sakit harus mempertahankan atau

meningkatkan tingkat kepuasan kerja perawat.

Peneliti berpendapat bahwa beban kerja perawat berhubungan

dengan kepuasan kerja. Apabila seseorang memiliki beban kerja yang

terlalu rendah akan merasa bosan terhadap pekerjaannya namun jika beban
63

kerja terlalu tinggi akan memandang pekerjaannya sebagai suatu beban yang

akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja yang rendah. Selanjutnya

kepuasan kerja yang tidak terpenuhi akan berdampak terhadap kinerja

perawat. Seseorang yang puas terhadap pekerjaannya akan memiliki

motivasi kerja yang besar dibandingkan seseorang dengan tingkat kepuasan

kerja yang rendah yang disebabkan oleh beratnya tingkat beban kerja.
BAB 6

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Beban kerja yang sedang sebagian besar sebanyak 17 perawat (61%)

2. Kepuasan kerja yang cukup puas sebagian besar sebanyak 16 perawat

(57%)

3. Ada hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di

RSU Anna Medika Madura.

6.2 Saran

6.2.1 Saran Teoritis

Hasil dari ini diketahui bahwa ada hubungan antara beban kerja

dengan kepuasan kerja perawat, sehingga bisa dijadikan referensi bagi

mahasiswa keperawatan, dosen dan bagi praktisi.

6.2.2 Saran Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan skripsi ini dapat memberikan tambahan informasi

terkait dalam manajamen keperawatan sehingga dapat dijadikan sebagai

tambahan referensi tentang hubungan antara beban kerja dengan

kepuasan kerja perawat, serta dapat dikembangkan pada penelitian

selanjutnya.

64
65

b. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan skripsi ini dapat meningkatkan wawasan dan

menerapkan pengetahuan peneliti tentang metodologi penelitian serta

menjadi evaluasi untuk dapat meningkatkan beban kerja dengan

kepuasan kerja.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan

faktor lain yang mempengaruhi beban kerja dengan kepuasan kerja.


DAFTAR PUSTAKA

Agustin, I., Muliyadi, M., & Maulida, M. N. (2022). Analisis Sistem Penghargaan
dan Beban Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rumah Sakit pada
Masa Pandemi COVID -19. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(2), 1249–
1258. https://doi.org/10.31539/jks.v5i2.3289
Aidil Aspad, M., & Dirdjo, M. M. (n.d.). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan
Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit: Systematic Literature Review
(Vol. 3, Issue 1).
Aini, N., P.K, V., & M., G. (2019). Pengaruh penempatan kerja, beban kerja dan
kepuasan kerja terhadap prestasi kerja perawat di RSUD TALAUD. 7(3),
3728–3737.
Amiruddin, Sri Tutik, & Handiyani Hanny. (2019). Manfaat Jenjang Karir Bagi
Staf Perawat Dan Rumah Sakit. 7(2), 56–63.
Dermawan Insan, & Yuniawan, A. (2016). Pengaruh gaya kepemimpinan
partisipatif, lingkungan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
(Studi pada bagian keperawatan RSUD TUGUREJO SEMARANG). 5(1),
1–13.
Franco Barahama, K., Katuuk, M., & Oroh, W. M. (2019). Hubungan beban kerja
dengan kepuasan kertja perawat di ruangan perawatan dewasa RSU
GMIM PANCARAN KASIH MANADO (Vol. 7, Issue 1).
Hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja pada perawat di RSU SRI
PAMELA TEBING TINGGI SKRIPSI. (n.d.).
Hubungan penerapan komunitas SBAR saat HANDOVER dengan kepuasan kerja
perawat diruang rawat inap RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
SKRIPSI. (n.d.).
Kebijakan Diskresi Pada Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan
Kesehatan, I., Kebijakan diskresi pada pelayanan kesehatan badan
penyelenggaraan jaminan kesehatan Suprapto, I., Abdul MaliK, A., & DIII
Keperawatan Sandi Karsa, P. (n.d.). Suprapto, et all. https://akper-
sandikarsa.e-journal.id
Linni, V. V. R., Rivelino, P., Program, H., Keperawatan, S. I., & Kedoteran, F.
(2018). Hubunghan beban kerja fisik dengan stress kerja perawat diruang
instalasi rawat RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO. In Journal
Keperawatan (eKp) (Vol. 6, Issue 1).
Manuho, E., Warouw, H., & Hamel, R. (2015). Hubungan beban kerja dengan
kinerja perawat dalam pemberian asushan keperawatan diinstalasirawat
inap C1 RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. 3(2), 1–8.

66
67

Napitupulu, S. O. M., Lubis, A. N., & Sudaryati, E. (2022a). Gaya Kepemimpinan


Kepala Ruangan terhadap Penerapan Prinsip Etik Keperawatan dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1),
28–35. https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.3705
Napitupulu, S. O. M., Lubis, A. N., & Sudaryati, E. (2022b). Gaya Kepemimpinan
Kepala Ruangan terhadap Penerapan Prinsip Etik Keperawatan dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1),
28–35. https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.3705
Nursalam. (2017). Metodologi penelitian ilmu keperawatan (4th ed). Jakarta:
Salemba Medika
Puspita Sari, D. W., Issroviatiningrum, R., & Soraya, R. S. (2019a). Hubungan
antara pelayanan keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja
perawat. Jurnal Riset Kesehatan, 8(1), 53.
https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.4077
Putra Ananta, G., & Dirdjo, M. M. (n.d.). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan
Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Suatu Literature Review (Vol. 2, Issue
2).
Retnaningsih, D., Program, F., S1, S., Stikes, K., & Semarang, W. H. (2016).
Hubungan beban kerja perawat dengan implementasi patient safety
diruang rawat inap. In The Soedirman Journal of Nursing) (Vol. 11, Issue
1).
Riyanto, R., Herdialisa, W., & Thosima, S. (2023). Peran dan fungsi manajer
keperawatan. 5(1), 83–92.
Rizany, I., Rahmaniah, L., Setiawan, H., Studi Ilmu Keperawatan, P., Kedokteran,
F., & Lambung Mangkurat, U. (2020). Hubungan Penjadwalan Dinas
Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap. Jurnal
Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, 3(1).
https://doi.org/10.26594/jkmk.v3.i1.554
Rizky, W., Darmaningtyas, N., & Yulitasari, B. I. (2018). Hubungan Jumlah
Tenaga Perawat dengan Beban Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Inap Kelas III RSUD Wates. In Indonesian Journal of Hospital
Administration (Vol. 1, Issue 1).
Sholikhah, M., Prasetyo, J., Aziz, A. N., Keperawatan, M. S., Bahrul, S.,
Jombang, U., & Keperawatan, D. S. (2021). Hubungan beban kerja dengan
stress kerja terhadap kinerja perawat di IGD. JURNAL EDUNursing, 5(1).
http://journal.unipdu.ac.id
Skripsi hubungan beban kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap
(Muzdalifah, multazam dan arofah) RSI Siti Aisyah kota madiun Oleh:
68

Fitri tri buanawati. Program studi keperawatan stikes bhakti husada


Madura mulia madiun. (2019).
Sunarti, E., & Studi Psikologi, P. (n.d.). Hubungan antara beban kerja dengan
stress kerja pada perawat pelaksana ruang rawat inap. In Jurnal Psikologi
Malahayati (Vol. 3, Issue 1).
69

Lampiran 1
70

Lampiran 2
71

Lampiran 3
72

Lampiran 4
73

Lampiran 5
74

Lampiran 6
75

Lampiran 7

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada:

Yth. Bapak/Ibu

Perawat di RSU Anna Medika Madura yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rusnia ulfa

NIM : 19142010082

Alamat : Paterongan Galis Bangkalan

Adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura

Program Studi S1 Keperawatan, akan melakukan penelitian tentang “Hubungan

antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di RSU Anna Medika Madura”

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk

mengikuti serta sebagai responden dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner

sesuai petunjuk dengan kondisi yang dialami. Kerahasiaan identitas dan informasi

Bapak/Ibu dijamin sepenuhnya hanya untuk penelitian ini.

Demikian permohonan saya, atas perhatian Bapak atau Ibu saya ucapkan

terimakasih.

Bangkalan, Juli 2023

(RUSNIA ULFA)
NIM : 19142010082
76

Lampiran 8

LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Usia :
Alamat :
Menyatakan menjadi responden penelitian dari:
Nama : Rusnia ulfa
NIM : 19142010082
Program Studi : Ilmu Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura
Judul : Hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat
Setelah saya membaca penjelasan penelitian dan diberikan informasi
dengan jelas, maka saya telah memahami bahwa prosedur penelitian ini tidak akan
memberikan dampak dan resiko apapun pada saya. Dengan ini saya menyatakan
secara sadar dan sukarela bersedia untuk ikut menjadi responden serta bersedia
menjawab semua pertanyaan dengan sebenar-benarnya dalam penelitian ini,
persetujuan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari
siapapun.

Peneliti Responden

(Ruania ulfa ) ( )
NIM : 19142010082 Tanpa Nama
77

Lampiran 9

LEMBAR KUESIONER

Hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan yang tersedia

2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (√ ) pada


masing – masing pertanyan dengan pilihan sesuai yang anda alami

3. Kode: beban kerja perawat

1= Beban kerja berat 3 = Beban kerja ringan

2 = Beban kerja sedang 4 = Tidak menjadi beban kerja

Kode: kepuasan kerja

STP = Sangat tidak puas P = Puas

TP = Tidak puas SP = Sangat puas

Karakteristik Responden

1. Nama perawat :

2. Usia :

3. Alamat :

4. Pendidikan terakhir :

5. Pekerjaan :
78

Lampiran 10
Kuesioner Beban Kerja Perawat
(Nursalam, 2017)
Berikan tanda (V) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
dengan pilihan sesuai yang anda alami:
Kode:
4 = Tidak menjadi beban kerja
3 = Beban kerja ringan
2 = Beban kerja sedang
1 = Beban kerja berat
No Pertanyaan 1 2 3 4
1. Melakukan observasi pada pasien selama jam kerja
2. Banyak jenis pekerjaan yang harus dilakukan demi
keselamatan pasien
3. Beragamnya jenis pekerjaan yang harus dilakukan demi
keselamatan pasien
4. Kontak langsung perawat dengan pasien diruangan
secara terus menerus selama jam kerja
5. Kurangnya tenaga perawat diruangan dibandingkan
dengan klien
6. Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki tidak
mampu mengimbangi tuntutan pekerjaan
7. Harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan yang
berkualitas
8. Tuntutan keluarga untuk keselamatan pasien
9. Setiap saat dihadapkan pada keputusan yang tepat
10. Tanggung jawab dalam melaksanakan perawatan klien
11. Setiap saat menghadapi klien dengan karakteristik
12. Tugas pemberian obat obatan yang diberikan secara
intensif
13. Tindakan penyelamatan pasien
79

Lampiran 11
Kuesioner Kepuasan Kerja Perawat
(Hasibuan, 2014)
Ada 4 jawaban tingkat kepuasan kerja, yaitu:
1 = sanga tidak puas (STP)
2 = tidak puas (TP)
3 = puas (P)
4 = sangat puas (SP)
No. Pertanyaan STP TP P SP
GAJI
1. Saya puas dengan sistem pemberian gaji
ditempat saya bekerja
2. Gaji yang saya terima sesuai dengan tingkat
pendidikan saya
KONDISI KERJA
3. Saya merasa puas dengan kondisi lingkungan
kerja saya
4. Kondisi kerja sangat menyenangkan dan
nyaman
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT
5. Saya merasa tidak puas dengan cara rumah
sakit menerapkan kebijakan yang berlaku
6. Sangsi yang diterapkan oleh rumah sakit tidak
merugikan karyawan
HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
7. Tingkat kebersamaan diantara rekan kerja
lebih memuaskan saya
8. Rekan kerja saya dikantor ini menyenangkan
SUPERVISE
9. Komunikasi dengan atasan sangat baik
10. Atasan membantu dalam permasalahan yang
menyangkut dalan pekerjaan
PRESTASI
11. Saya tidak puas dengan prestasi kerja saya saat
ini
12. Saya tidak mendapat pengakuan yang
selayaknya atas prestasi kerja saya
PENGAKUAN
13. Saya sangat dihargai ditempat kerja
14. Atasan saya sangat menghargai hasil kerja
saya
80

PEKERJAAN ITU SENDIRI


15. Pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai
dengan job description
16. Saya tidak bias menyelesaikan tugas-tugas
saya selama jam kerja
TANGGUNG JAWAB
17. saya merasa puas dengan tingkat tanggung
jawab dalam pekerjaan yang saya emban
18. Sebagai perawat saya sangat bertanggung
jawab atas pekerjaa yang diberikan kepada
saya
PROMOSI ATAU PENGEMBANGAN
KARIR
19. Saya puas karena mendapatkan pelatihan yang
sesuai untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan saya
20. Kenaikan posisi/ promosi/ gaji ditangani
dengan adil dengan memperhatikan masa
kerja, kinerja dan kemampuan
81

Lampiran 12
BLUE PRINT
BEBAN KERJA PERAWAT

Parameter Pertanyaan Jenis Nomor


soal
Aktifitas Melakukan observasi pada pasien Positif 1.
pekerjaan selama jam kerja
Banyak jenis pekerjaan yang harus Positif 2.
dilakukan demi keselamatan pasien
Beragamnya jenis pekerjaan yang Positif 3.
harus dilakukan demi keselamatan
pasien
Kontak langsung perawat dengan Positif 4.
pasien diruangan secara terus menerus
selama jam kerja
Tugas pemberian obat obatan yang Positif 12.
diberikan secara intensif
Tindakan penyelamatan pasien Positif 13.
Kegiatan yang Pengetahuan dan kemampuan yang Negative 6.
dilakukan dimiliki tidak mampu mengimbangi
tuntutan pekerjaan
Kurangnya tenaga perawat diruangan Positif 5
dibandingkan dengan klien
Harapan pimpinan rumah sakit Positif 7.
terhadap pelayanan yang berkualitas
Tuntutan keluarga untuk keselamatan Positif 8.
pasien
Pengunaan waktu Setiap saat dihadapkan pada keputusan Positif 9.
kerja yang tepat
Tanggung jawab dalam melaksanakan Positif 10.
perawatan klien
Setiap saat menghadapi klien dengan Positif 11.
karakteristik
82

Lampiran 13
BLUE PRINT
KEPUASAN KERJA PERAWAT
No. Pertanyaan Jenis Nomer
soal
GAJI
1. Saya puas dengan sistem pemberian gaji Positif 1.
ditempat saya bekerja
2. Gaji yang saya terima sesuai dengan tingkat Positif 2.
pendidikan saya
KONDISI KERJA
3. Saya merasa puas dengan kondisi lingkungan Positif 3.
kerja saya
4. Kondisi kerja sangat menyenangkan dan Positif 4.
nyaman
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT
5. Saya merasa tidak puas dengan cara rumah sakit Negative 5.
menerapkan kebijakan yang berlaku
6. Sangsi yang diterapkan oleh rumah sakit tidak Positif 6.
merugikan karyawan
HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
7. Tingkat kebersamaan diantara rekan kerja lebih Positif 7.
memuaskan saya
8. Rekan kerja saya dikantor ini menyenangkan Positif 8.
SUPERVISE
9. Komunikasi dengan atasan sangat baik Positif 9.
10. Atasan membantu dalam permasalahan yang Positif 10.
menyangkut dalan pekerjaan
PRESTASI
11. Saya tidak puas dengan prestasi kerja saya saat Negative 11.
ini
12. Saya tidak mendapat pengakuan yang Negative 12.
selayaknya atas prestasi kerja saya
PENGAKUAN
13. Saya sangat dihargai ditempat kerja Positif 13.
14. Atasan saya sangat menghargai hasil kerja saya Positif 14.
PEKERJAAN ITU SENDIRI
15. Pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai Negative 15.
dengan job description
16. Saya tidak bias menyelesaikan tugas-tugas saya positif 16.
selama jam kerja
TANGGUNG JAWAB
17. saya merasa puas dengan tingkat tanggung Positif 17.
jawab dalam pekerjaan yang saya emban
18. Sebagai perawat saya sangat bertanggung jawab Positif 18.
83

atas pekerjaa yang diberikan kepada saya


PROMOSI ATAU PENGEMBANGAN
KARIR
19. Saya puas karena mendapatkan pelatihan yang Positif 19.
sesuai untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan
saya
20. Kenaikan posisi/ promosi/ gaji ditangani dengan Positif 20.
adil dengan memperhatikan masa kerja, kinerja
dan kemampuan
84

Lampiran 14
Rekapitulasi data umum
No. Nama Usia Jenis kelamin Pendidikan
1. Ny. N 26 P S1 keperawatan
2. Ny. A 28 P S1 keperawatan
3. Ny. C 28 p S1 keperawatan
4. Ny. N 25 P S1 keperawatan
5. Ny. L 25 P S1 keperawatan
6. Tn. F 28 L S1 keperawatan
7. Tn. F 27 L S1 keperawatan
8. Ny. M 26 P S1 keperawatan
9. Ny. D 26 P S1 keperawatan
10. Tn T 26 L S1 keperawatan
11. Ny. D 28 P S1 keperawatan
12. Tn. T 27 L S1 keperawatan
13. Tn. R 28 L S1 keperawatan
14. Ny. A 27 P S1 keperawatan
15. Tn.Y 28 L S1 keperawatan
16. Ny. I 26 P S1 keperawatan
17. Tn. M 26 L S1 keperawatan
18. Ny. N 27 P S1 keperawatan
19. Tn. M 27 L S1 keperawatan
20. Ny. A 25 P S1 keperawatan
21. Ny. N 28 P S1 keperawatan
22. Ny. H 24 P S1 keperawatan
23. Tn. F 25 L S1 keperawatan
24. Tn. A 26 L S1 keperawatan
25. Tn. M 26 L S1 keperawatan
26. Tn. M 31 L S1 keperawatan
27. Tn. E 28 L S1 keperawatan
28. Tn. W 26 L S1 keperawatan
85

Lampiran 15
Rekapitulasi Data Khusus Kuesioner Beban Kerja
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 1 13 Total kategori
0 2
1. 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 26 sedang
2. 2 2 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 30 sedang
3. 3 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 27 sedang
4. 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 24 ringan
5. 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 49 berat
6. 3 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 27 sedang
7. 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 30 sedang
8. 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 25 sedang
9. 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35 sedang
10. 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35 sedang
11. 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 sedang
12. 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 22 ringan
13. 3 3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 24 ringan
14. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 berat
15. 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 25 sedang
16. 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 23 ringan
17. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 berat
18. 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 sedang
19. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 berat
20. 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35 sedang
21. 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 26 sedang
22. 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 50 berat
23. 3 3 2 2 1 2 2 2 4 3 2 2 2 30 sedang
24. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 berat
25. 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 29 sedang
26. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 berat
27. 3 3 2 2 1 2 2 2 4 3 2 2 2 30 sedang
28. 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 28 sedang
86

Lampiran 16
No 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tot Katego
1 2 3 4 5 6 7 8 9
. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 al ri
Cukup
1. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 41
Puas
2. 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 49 Puas
Cukup
3. 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 44
Puas
Cukup
4. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 41
Puas
Cukup
5. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 47
Puas
Tidak
6. 1 1 1 2 2 3 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 34
Puas
Cukup
7. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 42
Puas
Cukup
8. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 42
Puas
9. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 56 Puas
10 Cukup
2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 46
. Puas
11
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 Puas
.
12 Cukup
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 41
. Puas
13 Cukup
2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 46
. Puas
14 Tidak
1 1 3 2 1 1 1 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 3 3 1 33
. Puas
15
1 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 50 Puas
.
16 Cukup
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 47
. Puas
17 Tidak
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 41
. Puas
18 Cukup
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
. Puas
19 Tidak
1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 34
. Puas
20
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 Puas
.
21 Cukup
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 47
. Puas
22 Tidak
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 30
. Puas
23 Cukup
2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 44
. Puas
24 Cukup
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 41
. Puas
25
1 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 50 Puas
.
26 Cukup
2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 46
. Puas
87

27 Cukup
2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 44
. Puas
28
2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 55 Puas
.
88

Lampiran 17
HASIL SPSS
DATA UMUM
89

Lampiran 18
HASIL SPSS
DATA KHUSUS
90

CROSSTABB
Beban kerja dengan kepuasan kerja perawat

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
beban kerja * kepuasan
28 100.0% 0 .0% 28 100.0%
kerja

beban kerja * kepuasan kerja Crosstabulation


kepuasan kerja
tidak puas cukup puas puas Total
beban kerja berat Count 4 3 0 7
Expected Count 1.2 4.0 1.8 7.0
% within beban kerja 57.1% 42.9% .0% 100.0%
% within kepuasan kerja 80.0% 18.8% .0% 25.0%
% of Total 14.3% 10.7% .0% 25.0%
sedang Count 1 9 7 17
Expected Count 3.0 9.7 4.2 17.0
% within beban kerja 5.9% 52.9% 41.2% 100.0%
% within kepuasan kerja 20.0% 56.2% 100.0% 60.7%
% of Total 3.6% 32.1% 25.0% 60.7%
ringan Count 0 4 0 4
Expected Count .7 2.3 1.0 4.0
% within beban kerja .0% 100.0% .0% 100.0%
% within kepuasan kerja .0% 25.0% .0% 14.3%
% of Total .0% 14.3% .0% 14.3%
Total Count 5 16 7 28
Expected Count 5.0 16.0 7.0 28.0
% within beban kerja 17.9% 57.1% 25.0% 100.0%
% within kepuasan kerja 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 17.9% 57.1% 25.0% 100.0%
91

KORELASI ATAU HUBUNGAN VARIABEL


Beban kerja dengan kepuasan kerja perawat

Correlations
beban kerja kepuasan kerja
Spearman's beban kerja Correlation Coefficient 1.000 .385*
rho Sig. (2-tailed) . .043
N 28 28
*
kepuasan kerja Correlation Coefficient .385 1.000
Sig. (2-tailed) .043 .
N 28 28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
92

LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing : Rahmad Septian Reza, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Nama : Rusnia Ulfa

Nim : 19142010082
Judul : Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat

No. Tanggal Materi TTD

Anda mungkin juga menyukai