Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aritmetika dasar penjumlahan, pengurangan, perkaliandan pembagian

mengikuti secara alami. Langkah selanjutnya memerlukan, penulisan atau

sistem lain untuk mencatatkan bilangan, semisal tali atau dawai bersimpul

yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data

numerik. Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan

tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir

Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind.

Dalam makalah ini dibahas mengenai defisi dan aksioma lingkaran,

Pokok bahasan ini diambil dari garis-garis besar program pengajaran

kurilkulum sekolah dasar yang berlaku. Setelah mempelajari makalah ini

diharapkan dapat memaham definisi dan aksioma lingkaran.

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah

studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari

berbagaipola, merumuskan konjektur baru dan membangun kebenaran

melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi yang

bersesuaian.

1
2

B. Rumusan Masalah

Dari pembahasan di atas dapat di rumuskan yaitu:

a. Apa itu definisi trapesium ?


b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

C. Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah:

a.Dapat mengetahui definisi trapesium

b.Dapat mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajaran

D. Manfaat

Manfaat dari deskripsi alat peraga ini adalah: Agar mahasiswa dapat

mempelajari dan mengetahui definisi dan aksioma lingkaran

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Trapesium

Trapesium adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh


empat buah rusuk yang dua diantaranya saling sejajar (yang memiliki
sepasang sisi yang berhadapan sejajar ) namun tidak sama panjang.
Trapesium termasuk jenis bangun datarsegi empat. Pada trapesium, sisi-
sisi yang sejajar disebut sebagai alas trapesium. Sedangkan pasangan sudut
yang memiliki kaki sudut pada sisi alas yang sama disebut pasangan sudut
alas.

B. Jenis-jenis Trapesium

1. Trapesium sembarang

Trapesium sembarang adalah trapesium yang keempat sisi-sisinya

tidak sama panjang.

3
4

2. Trapesium sama kaki

Trapesium sama kaki adalah trapesium yang memiliki sepasang

sisi berhadapan sama panjang. Pada trapesium ABCD dibawah ini, DC

dan AB adalah dua garis sejajar sedangkan DA dan CD merupakan

kaki-kaki trapesium. Jika DA = CB, maka trapesium ABCD disebut

trapesium sama kaki.

3. Trapesium siku-siku

Trapesium siku-siku merupakan trapesium yang memiliki sudut

siku-siku. Pada gambar dibawah ini, trapesium ABCD adalah

Trapesium siku-siku karena diantara keempat sudunya terdapat sudut

siku-siku, yaitu sudut BAD dan sudut ADC

4
5

C. Sifat-sifat Trapesium

Pada gambar disamping

menunjukkan bangun trapesium

ABCD. Karena AB sejajar DC (AB // DC), maka diperoleh

 ∠DAB dalam sepihak dengan ∠ADC, sehingga ∠DAB + ∠ADC =


180°.
 ∠ABC dalam sepihak dengan ∠BCD, sehingga ∠ABC + ∠BCD =
180°.

Secara umum dapat dikatakan bahwa jumlah sudut yang

berdekatan di antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah 180°.

Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu

a. diagonal-diagonalnya sama panjang;


b. sudut-sudut alasnya sama besar;
c. dapat menempati bingkainya dengan dua cara.

D. Rumus-rumus Trapesium

1. Keliling Trapesium

Keliling trapesium adalah jumlah dari sisi-sisi trapesium itu


sendiri. Dikarenakan sisi-sisinya yang tidak sama maka hanya dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Keliling Trapesium = Jumlah seluruh sisi trapesium


= a+b+c+d

5
6

2. Luas Trapesium
Luas trapesium adalah 1/2 x (jumlah sisi sejajar) x t.

Mengapa demikian?

akan dijabarkan mengapa demikian.

Trapesium adalah bangun yang terbuat dari dua jenis bangun datar
lainnya, yaitu persegi panjang dan segitiga.

Jika kita kupas kembali, luas dari persegi panjang adalah p x t dan
luas segitiga adalah 1/2 x alas x t

Karena itu dapat dibuat persamaan sebagai berikut :

Luas
= L segitiga 1 + L persegi panjang + L segitiga 2
Trapesium
Luas (1/2 x alas1 x tinggi) + (panjang x lebar) + (1/2 x alas2
=
Trapesium x tinggi)

Jika kita masukkan variabel yang ada pada gambar, maka akan
menjadi seperti ini:

Luas Trapesium = (1/2 x t) + (a t) + (1/2 y t)

Lalu kita gunakan sifat distributif:

Luas Trapesium = (1/2 x + a + 1/2 y) (t)

Lalu kita gunakan lagi distributif untuk penguraian (1/2 x + a + 1/2


y) dengan cara dibagi 1/2:

6
7

Luas Trapesium = 1/2 (x + 2a + y) (t)

karena 2a = a + a, maka dapat berlaku seperti ini:

Luas Trapesium = 1/2 (x + a + a + y) (t)

lalu menggunakan metode subsitusi pada (x + a + a + y) menjadi:

Luas Trapesium = 1/2 (a + (x + a + y)) (t)

dikarenakan (x + a + y) = b, maka dapat kita ganti menjadi:

Luas Trapesium = 1/2 (a + b) (t)

Begitulah, kita dapatkan rumus 1/2 x jumlah rusuk sejajar x tinggi

Banyak suatu benda atau karya seni yang mengambil bentuk


bangun datar trapesium, seperti gambar di bawah ini.

Perhatikan gambar di atas merupakan gambar sebuah


keramik atau tegel dengan motif geometris. Motif yang

7
8

dilingkari warna biru merupakan bentuk bangun datar


trapesium.

Contoh 1.
Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika AB = 6 cm,BC = 5 cm,CD = 9 cm,dan AD = 4 cm. Tentukan luas

dan keliling trapesium di atas!

Jawab:

L =½ × jumlah sisi-sisi sejajar × tinggi

=½ × (AB + CD) × AD

=½ × (6 × 9) × 4

=½ × 15 × 4

=30

K =AB + BC + CD + AD

=6 + 5 + 9 + 4

=24

Jadi, lua dan keliling trapesium berturut-turut adalah 30 cm2 dan 24 cm2

8
9

E. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Penggunaan media ,termasuk alat peraga, dalam proses

pembelajaran mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut :

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh siswa Dua orang yang hidup di dua lingkungan yang

berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam

hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.

2. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa

dengan lingkungan.

3. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

4. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan

realistis.

5. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.

6. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa

belajar

7. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu

yang konkrit sampai kepada yang abstrak.

Hamalik (1986) menemukakan bahwa pemakaian media

pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru,membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, dan

9
10

akan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa . Selain

membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga

dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data

dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data,dan

memadatkan informasi.

Levie & Lentz (dalam Azhar Arsyad), mengemukakan terdapat

empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual , yaitu (a)

fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fingsi kognitif, (d) fungsi

kompensatoris.

a. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.

Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi

pelajaran yang tidak disenangi sehingga mereka tidak

memperhatikan .

b. Fungsi afektif, media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau

lambang visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa, misalnya

informasi menyangkut masalah sosial.

c. Fungsi kognitif, media dapat terlhat dari temuan-temuan penelitian

yang menggunakan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar pencapaian informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar.

10
11

d. Fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media yang memberikan konteks untuk memahami

teks membantu siswa yang lemah dalam membaca atau

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk

mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan

memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan

secara verbal.

F. Alat Peraga Pembelajaran Matematika

Pada dasarnya anak belajar melalui benda kongkrit. Untuk

memahami konsep matematika yang bersifat abstrak anak memerlukan

benda-benda kongkrit sebagai perantara atau media. Benda-benda

tersebut biasanya disebut dengan alat peraga.. Penggunaan alat peraga

tidak hanya pembentukan konsep anak, tetapi dapat pula digunakan utuk

pemahaman konsep, latihan dan penguatan, pelayanan terhadap

perbedaan individu, pemecahan masalah, dan lain sebagainya. Beberapa

macam alat peraga pembelajaran matematika antara lain:

a. Alat peraga Kekekalan Luas

Luas daerah persegi panjang, luas daerah persegi, luas daerah

segitiga, luas daerah lingkaran, dalil Pythagoras, luas permukaan

kubus, luas permukaan balok, luas permukaan limas, tangram

11
12

1) Alat Peraga Kekekalan Panjang

Tangga garis bilangan, pita garis bilangan, neraca bilangan,

mistar hitung dan batang cuisenaire

2) Alat Peraga Kekekalan Volume

Blok Dienes, volume kubus, volum balok, volum prisma, volum

tabung, volum kerucut, volum bola

3) Alat Peraga Kekekalan Banyak

Abakus biji, lidi, dan kartu nilai tempat

4) Alat Peraga untuk Percobaan dalam Teori Kemungkinan

Uang logam, dadu, gasingan, paku payung, kartu, distribusi

Galton (sesatan hexagon)

5) Alat Peraga untuk Pengukuran

Meteran, busur derajat, roda meteran, kapak tomahowk, jepit

bola, spereometer

6) Bangun-Bangun Geometri

Macam-macam model bangun geometri

7) Alat Peraga Untuk Permainan Dalam Matematika

Mobius, aritmetika jam, kartu domino, kartu penebak hati

12
13

Contoh alat peraga Matematika

Alat peraga untuk menentukan volum limas

Gambar Volum limas

Pada gambar 2 tampak ada 3 limas siku-siku yang kongruen. Jika

ketiga limas tersebut digabungkan maka akan terbentuk suatu kubus

adlahdengan sisinya adalah sisi alas limas tersebut.

Jadi volum limas sama dengan sepertiga volum kubus.

Volum kubus dngan panjang rusuk = r adalah V= r3

Jadi volum limas segiempat dengan tinggi = r dan luas alas sama dengan

1 1
luas sisi kubus tersebut adalah V = volum kubus = r3
3 3

13
14

b. Alat Peraga untuk menentukan volum bola

Tujuan : Menemukan rumus volum Bola

Bahan : Bola dari plastik, kertas manila, lem (perekat kertas),

pasir/beras.

Alat : Penggaris, jangka, gunting/pisau

Kegiatan :1. Potonglah bola plastik menjadi dua bagian yang sama besar

(menurut lingkaran besarnya).

2. Ukurlah diameter bola , misalkan 2r

3. Buatlah tabung tanpa tutup, dengan diameter 2r dan tinggi juga

2r (seperti pada lab.mini sebelumnya).

2r 2r

2r

4. Pastikan bahwa sekarang sudah didapatkan dua benda , yakni

setengah bola dan tabung tanpa tutup sebagai berikut.

14
15

5. Isilah sampai penuh, setengah bola tersebut dengan beras/pasir.

6. Tuangkan beras/pasir tersebut ke dalam tabung.

7. Ulangi kegiatan (5) dan (6) sampai tabung penuh dengan beras/pasir.

c. Penggunaan Alat Peraga

Alat peraga adalah suatu yang memegang peranan penting dalam


proses mengajar. Alat peraga yang akan digunakan pada kali ini adalah
dengan menggunakan segi banyak. Segi banyak ini adalah suatu suatu
bangun yang memilki banyak sisi. Untuk itu, pada alat peraga kali ini, kita
akan menghitung luas segi banyak ddengan menggunakan alat peraga,
yaitu misalnya dengan menghitung gabungan dari dua bangun datar
persegi panjang dan segi tiga siku-siku melalui penggunaan alat peraga
bangun datar. Tujuan dari alat peraga ini sendiri adalah agar siswa atau
siswi dapat mengerti dalam menghitung segi banyak dengan tidak
bingung. Karena segi baynak itu adalah gabungan dari beberapa bangun,
sehingga untk memudahkan dalam menghitung luas segi banyak ini, yang
paling p[enting diperhatikan adalah dengan menganalisis soal tersebut, dan
mencocokkan dengan bangun-bangun yang sesuai. Misalnya, untk
menghitung luas segi 5 beraturan, maka terlebih adahulu kita akan
menghitung luas segiempat dan 3 luas segitiga.

G. Tujuan dari alat peraga ini untuk:


a. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya,.
b. Mengembangkan sikap yang dikehendaki.
c. Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.

Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan


kesan yang mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh
kesanggupan seorang anak perlu dirangsang, digunakan dan libatkan,
sehingga tak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai dan melakukan

15
16

apa yang dipelajari. Panca indera yang paling umum dipakai dalam
mengajar adalah “ mendengar” melalui pendengaran, anak mengikuti
peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan apa yang disampaikan. Seolah-olah
telinga mendapatkan mata. Anak melihat sesuatu dari apa yang diceritakan.
Namun ilmu pendidikan berpendapat, bahwa hanya 20% dari apa yang
didengar dapat diingat kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat
dihasilkan jikalau apa yang diceritakan “dilihat melalui sebuah gambar “.
Dengan demikian, melalui” mendengar “ dan “ melihat” akan diperoleh
kesan yang jauh lebih mendalam.

3. Kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga

Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam


pengajaran yaitu:
1. Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu:
a. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih
menarik
b. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah
memahaminya
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan
mudah bosan
d. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati,
melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
2. Kekurangan alat peraga yaitu:
a. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru.
b. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
c. Perlu kesediaan berkorban secara materiil

H. Kurva

16
17

Objek dari matematika adalah benda-benda pikiran yang sifatnya

abstrak. Berarti objek matematika tidak dapat ditangkap /diamati dengan

panca indera. Dengan demikian tidak mengherankan jika matematika tidak

mudah difahami oleh sebagian siswa SD/ MI. Benda-benda pikiran yang

bersifat abstrak tersebut dapat berasal dari benda – benda nyata yang sifatnya

konkrit dengan melalui abstraksi dan idealisasi . Dengan demikian hal yang

abstrak tersebut dapat dikurangi keabstrakkannya dengan menggunakan

model-model benda kongkrit. Model benda nyata yang digunakan untuk

mengurangi keabstrakan materi matematika tersebut dinamakan alat peraga

pembelajaran matematika.

Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda

konkrit yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang

digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-

konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan alat peraga hal-hal

yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk model.model berupa benda

konkrit yang dapat dilihat, dipegang diputarbalikkan sehingga mudah

difahami.

Alat peraga adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada

diri siswa.

Kurva atau disebut juga dengan lengkungan adalah bentuk geometri

satu dimensi yang dapat terletak pada bidang atau ruang. Kurva adalah garis

17
18

dan ruas garis yang membentuk kurva – kurva sederhana. Kurva yang

terletak pada bidang didefinisikan sebagai hasil goresan alat tulis yang

meninggalkan bekas pada bidang tulis dengan tanpa mengangkat. Ketika alat

tulis yang digoreskan pada bidang tulis tidak diangkat maka akan dihasilkan

goresan yang kontinu (tidak terputus) dan gambar itulah yang dimaksud

dengan kurva atau lengkungan.Tetapi ketika goresan pada bidang tulis

diangkat dan kemudian dilanjutkan sehingga menjadi goresan yang tidak

kontinu (terputus) maka gambar yang diperoleh adalah bukan kurva.

Suatu alat peraga berfungsi untuk membuat pendidikan lebih efektif

dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa, alat peraga

memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para siswa belajar

dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat

menyenangkan bagi masing-masing individu, alat peraga memungkinkan

belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan diluar kelas, alat

peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.

Alat peraga mengenai kurva berfungsi sebagai alat yang

mendeskripsikan makna dari kurva itu sendiri yang tergabung dalam bentuk

lain yang juga kurva sehingga dapat memudahkan dalam proses belajar

mengajar mengenai kurva. Adapun kelebihan dari alat peraga kurva adalah:

a. Alat peraga ini dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh siswa akan pengeetian dan makna dari kurva.

18
19

b. Alat peraga memungkinkan adanya interaksi imajinasi siswa akan bentuk

Kurva di kehidupan sehari hari

c. Alat peraga dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan

realistis.

d. Alat peraga dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru pada

siswa terhadap Kurva

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa:

1. Penggunaan lingkaran dalam alat peraga yaitu :

a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh siswa Dua orang yang hidup di dua lingkungan yang

berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal

ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.

b. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa

dengan lingkungan.

c. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan

realistis.

e. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.

19
20

f. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa belajar

g. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang

konkrit sampai kepada yang abstrak.

2. Adapun kelebihan dari alat peraga kurva adalah:

a. Alat peraga ini dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman

yang dimiliki oleh siswa akan pengeetian dan makna dari kurva.

b. Alat peraga memungkinkan adanya interaksi imajinasi siswa akan

bentuk Kurva di kehidupan sehari hari

c. Alat peraga dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit

dan realistis.

d. Alat peraga dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru

pada siswa terhadap Kurva

e. Alat peraga dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu

yang konkrit sampai kepada yang abstrak.

B. Saran

Setelah mempelajari deskripsi ini, pembaca diharapkan mampu

membuat bangun datar berupa trapesium serta dapat membuat garis

bilangan akar dan kurva.

20
21

21

Anda mungkin juga menyukai