Sahwia Kacoa
03301911051
UNIVERSITAS KHAIRUN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat
rahmat, hidayah dan karunia-nya serta kesehatan dan kesempatan sehinga penulis
dapat menyelesaikan penyusunaan proposal dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SDN Galo-Galo Pada Subtema 2 Kebersamaan Dalam
Keberagaman”
Syalawat dan salam tak lupa pula dicurakan kepada junjungan besar nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, tabi’it tabi’innya yang menghantarkan
manusia dari jaman jahilia menuju jaman alam terang menderang hingga saat ini.
Sahwia Kacoa
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian................................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
F. Asumsi Penelitian............................................................................... 5
A. Konsep Belajar................................................................................... 7
1. Penegrtian Belajar......................................................................... 7
2. Tujuan Belajar............................................................................... 7
3. Hasil Belajar.................................................................................. 8
E. Sumber Data....................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarakan hasil observasi awal dan pengalaman peneliti pada bulan Maret
di Kelas VI SDN Galo-Galo, khususnya pada mata pelajaran tematik, diiketahui
bahwa hasil belajar siswa masi rendah. Selain itu kegiatan proses pembelajaran
dikelas masih juga minim, kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga tidak ada interaksi antara siswa dengan guru begitu pun
2
siswa dengan siswa. Kurangnya semangat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Oleh sebab itu, seorang guru harus bisa memilih suatu model
pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa sehingga keaktifan dan hasil
belajar siswa lebih meningkat.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas,
maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar, hal ini dapat diliaht dari
proses kegiatan pembelajaran, Ada siswa yang melakukan aktivitasnya
sendiri sehingga tidak memperhatikan penjelasan materi yang
disaampaikan guru.
3
2. Kurangnya aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat
diliat ketika proses pembelajaran berlangung siswa cenderung pasif.
Sehingga tidak ada aktivitas tanya jawab antara siswa dengan siswa atau
pun siswa dengan guru.
3. Rendahnya hasil belajar siswa yang masi dibawah rata-rata.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Ada 2 Manfaat dalam melakukan penelitian ini yakni mafaat teoritis dan
Manfaat praktis yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
4
Manfaat teoritis dalam penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan ilmiah tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
pada subtama 2 kebersamaan dalam keberagaman.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
c. Bagi Siswa
d. Bagi Peneliti
E. Asumsi Penelitian
G. Definisi Istilah/Operasional
Agar penelitian ini lebih terarah dan memiliki persamaan persepsi maka perlu
adanya batasan - batasan istilah yang digunakan dalam variable judul penelitian
ini istilah-istilah tersebut antara lain:
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Belajar
1. Pengertian belajar
Belajar adalah suatu kata yang sangat familiar disetiap kalangan masyarakat
bagi parah pelajar maupun mahasiswa kata “Belajar” merupakan kata yang tidak
asing bahkan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari setiap
kegiatan menurut ilmu lembaga pendidikan formal. Kegiatan yang mereka
lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan.
Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang
dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum
dan sesudah belajar (Djamaluddin & Wardana,2019). Klein menekankan
terjadinya perubahan tingkah laku sebagai alat ukur seseorang dalam belajar.
Dengan kata lain seseorang dapat dikatakan belajar apabila seseorang tersebut
sudah memiliki perubahan tingkah laku yang baru dari sebelumnya, perubahan
sikap itu tidak dihasilkan dalam waktu yang singkat tapi melalui proses yang
panjang (Abdullah, 2011). Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
sengaja atau tidak sengaja oleh setiap individu, sehingga terjadi perubahan dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan,
tidak dapat membaca menjadi dapat membaca dan sebagainya (Gusnarib Wahab
& Rosnawati, 2021)
Dari pendapat parah ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berupa suatu hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya.
2. Tujuan Belajar
7
Dalam kegiatan balajar tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar.
Secara garis besar Taksonomi Bloo mengatakan Tujuan belajar dikelompokan
kedalam tiga kategori, yakni:
Tujuan belajar dapat dirtikan sebagi kondisi perubahan tingkah laku dari
individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar (Noorlaila, 2020)
3. Hasil Belajar
Interaksi antara pendidik dan peserta didik yang dilakukan secara sadar, baik
didalam ruangan maupun diluar ruangan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik ditentukan oleh hasil belajar. Hasil belajar itu ditentukan melalui intektual
question, emasional question dan spiritual question (IQ, EQ, SQ) (Djamaluddin &
Wardana, 2019). Bloom menggelompokan hasil belajar dalam tiga wilayah
(domain) atau dikenal dengan taksonomi Bloom yaiyu: (1) ranah kongnitif
(pengetahuan), (2) ranah afektif (sikap),(3) ranah pisikomotorik (keterampilan)
(Lutfi, Ardi, Relsas, 2020)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Siswa yang berhasil yaitu
siswa yang berkopetensi diukur dari nilai-nilai hasil belajarnya. Hasil belajar juga
tidak dapat dipisakan dari adanya sebua interaksi, suatu proses dan evaluasi
belajar. Proses interaksi antara sesama peserta didik dan pendidik guna
melaksanakan kegiatan psoses belajar mengajar agar hasil yang dicapai peserta
8
didik memuaskan. Sehingga peserta didik lebih antusias dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
Pembalajaran adalah suatu yang dilakukan siswa, bukan dibuat oelah siswa.
Pembalajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik membantu peserta didik
melakukan kegiatan. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efensinsi dan
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.
9
Ada yang membedakan mode pembelajaran kooperatif dengan model
pembelajaran yang lain perbedaan itu dapat dilihat dari prinsip dan cirinya. Unsur
yang mendasar pembelajaran sebagaimana yang dijelaskan oleh Roger dan David
johnson (Rusman, 2012)
10
2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajar kooperatif tipe
STAD murupakan suatu
2) Pembagian kelompok
12
dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan
yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
3) Kuis (evaluasi)
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan
angka dengan rentang 0–100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas
keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
13
Nilai Tes Skor
Lebih dari 10 Poin dibawah skor awal 0 Poin
10-1 poin di bawah skor awal 10 Poin
Skor awal sampai 10 poin diatas skor awal 20 Poin
Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30 Poin
14
Kelebihan model pembelajaran STAD sebgai berikut:
15
Kebersamaan adalah kondisi di mana masyarakat selalu hidup berdampingan.
Sedangkan, keberagaman adalah kondisi di mana terdapat bermacam-macam
perbedaan di tengah kehidupan masyarakat. Perbedaan tersebut tidak hanya
berupa suku, ras, agama, budaya, tetapi juga berbagai bidang lainnya. Jadi makna
kebersamaan dalam keberagaman adalah kondisi di mana masyarakat selalu hidup
berdampingan di antara beragam perbedaan di tengah kehidupan. Masyarakat
yang menjaga kebersamaan dalam keberagaman akan bermanfaat untuk menjaga
kesatuan dan persatuan Indonesia.
16
berkumpul di halaman depan rumah. Keenam sekawan siap bekerja sama
melakukan percobaan.
Saat percobaan akan dimulai, tiba-tiba terdengar adzan. Siti dan Udin
meminta izin teman-temannya untuk shalat. Teman-temannya mengizinkan
mereka untuk melakukan ibadah. Edo meminjamkan ruang makannya untuk
digunakan Siti dan Udin Shalat. Meskipun Edo beragama Katolik, ia tidak
keberatan rumahnya dipakai untuk shalat. Beni yang beragama Kristen, Dayu
yang beragama Hindu, dan Lani yang beragama Buddha menunggu dengan sabar
temannya beribadah. Keenam sahabat selalu menghargai satu dengan yang lain.
Bahasa Indonesia
a. Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
Gagasan pokok adalah gagasan atau ide yang menjadi pokok atau pikiran
utama dalam mengembangkan paragraf suatu bacaan. Gagasan pokok berupa
kalimat utama yang dapat ditemukan pada awal paragraf (paragraf deduktif), pada
akhir paragraf (paragraf induktif), atau pada awal dan akhir paragraf (paragraf
campuran.
Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi yang mendukung
gagasan pokok. Gagasan pendukung berupa kalimat-kalimat penejelas yang
memberi tambahan untuk gagasan utama.
IPS
a. Tempat Ibadah:
1. Islam Tempat Ibadah Masjid.
17
2. Kristen Tempat Ibadah Gereja.
3. Katolik Tempat Ibadah Gereja.
4. Hindu Tempat Ibadah Pura.
5. Budha Tempat Ibadah Vihara.
6. Konghuchu Tempat Ibadah Klenteng.
b. Kitab Suci:
1. Islam : Al Quran
2. Kristen : Al Kitab atau Injil
3. Katolik : Al Kitab atau Injil
4. Hindu : Weda
5. Budha : Tripitaka
6. Konghuchu : Sishu Wujing
c. Hari Besar:
1. Islam: Idul Fitri, Idul Adha, Maulud Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mijra’
2. Kristen : Natal, Jumat Agung, Kenaikan Isa Al Masih, dan Hari Paskah.
3. Katolik : Natal, Jumat Agung, Kenaikan Isa Al Masih, dan Hari Paskah.
4. Hindu : Nyepi, Kuningan, Galungan, dan Hari Saraswati
5. Budha : Hari Kathina, Hari Waisak, dan Hari Asadha
6. Konghuchu : Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh (Junistira, 2022) yang berjudul Penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V mata pelajaran IPS, terbukti mampu meningkatkan hsil belajar
peserta ddidik.
Penelitian yang dilakukan oleh (Ni Nyoman Sukerti, 2017). Dengan judul
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar tematik siswa kelas III SD Negeri 2 Kampung Baru
semester II tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil
belajar siswa pada beberapa siklus yaitu pra siklus sebesar 66,33% yang tergolong
18
cukup, siklus I sebesar 74,00% yang tergolong cukup tinggi dan meningkat lagi
pada siklus
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Pendekatakan
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif
berpendapat penelitian kualitatif atau disebut juga penelitian naturalistic, alamiah
dengan pertimbangan melakukan penelitian dalam latar yang sesungguhnya objek
tidak berubah, baik sebelum maupun sesuda diadakan suatu penelitian. Jenis
penelitian ini berkarakteristik alamiah atau berseting apa adanya dari fenomena
yang terjadi dilapangan yang menitik beratkan pada kualitasnya (Ratna, 2010).
B. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Galo-Galo
19
2. Waktu penelitian
Pengambilan dan pengumpulan data ini dilaksanakan pada disemester
ganjil tahun ajaran 2023/2024
C. Kelas dan Subjek Penelitian
Sesuai dengan hakikatnya, objek adalah keseluruhan permasalahan yang
dibicarakan dalam penelitian, ebagai bentuk pasif, sedngkan yang
membicarakan, sebagai bentuk akti adalah subjek. Dengan singkat obejek
adalah segala sesuatu yang diteliti, sedangkan subjek adalah peneliti (Ratna,
2010). Oleh karena itu, objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri Galo-Galo yang berjumlah 15 orang siswa.
D. Rancangan Penelitian.
20
ditetapkan. Hal terpenting yang harus disiapkan saat perencanaan tindakan ini
antara lain.
a. Menyusun skenario pembelajaran
b. Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang terlaksananya tindakan
c. Menyusun instrument, baik instrumen proses maupun instrumen hasil
d. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan.
2. Pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi.
Pelaksanaan tindakan, observasi, dan interpretasi, merupakan tahapan
pengaplikasian semua perencanaan tindakan yang telah disusun.Scenario tindakan
dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang sesungguhnya. Pada konteks ini,
observasi dan interpretasi dilakukan secara bersama.
3. Analisis dan refleksi
Analisis dan refleksi dilakukan untuk memaknai hasil temuan pada
pelaksanaan tindakan dalam menyelesaikan masalah penelitian. Dalam hal ini,
dilakukan analisis data berupa:
a. Reduksi data (penyederhanaan, pengelompokan, atau pengorganisasian
data mentah menjadi informasi bermakna)
b. Paparan data (menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami)
c. Penyimpulan (pengambilan intisari dari sajian data)
d. Dilakukan refleksi dengan mengkaji apa yang telah dan belum terjadi dan
apa yang harus dilakukan selanjutnya.
E. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber diantaranya
yaitu :
1. Siswa
Untuk mendapat data tentang hasil aktivitas belajar dalam proses
pembelajaran.
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan pada pembelajaran yang dicapai siswa.
3. Observer
21
Untuk menilai dan mengevaluasi penelitian selama dalam proses belajar
mengajar berlangsung.
F. Prosedur pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data melalui tehnik sebagai berikut:
a. Observasi
Teknik Observasi aadalah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan
dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung keobjek atau lapangan
terhadap gejala social. Teknik observasi dipakai untuk mencari dan mengali
data dan informasi dari sumber dapat yang berbentukrekam gambar,peristiwa,
benda, lokasi, atau tempat.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kata-kata tertulis dari informan atau narasumber,
dukumen terbagi menjadi dua, dokumen formal dan pribadi dukumen formal
terdiri atas dokumen kelembagaan, arsip-arsip lembaga, dokumen komunikasi
ekestrnal data stastistik, foto, benda-beda, atau artefak lainnya. Dokumen
pribadi, buku harian atau otobiografi.
c. Tes
Tes sebagai pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, intelegensi, kemampuan, atau
bakat yang dimiliki individu atau kelompok.(Sigit Purnama, 2019)
G. Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa
dapat di analisis secara individu maupun klaisikal rumus yang digunakan yaitu :
Keterangan :
KI : Ketuntasan individu
SS : Skor hasil belajar siswa
22
SMI : Skor maksimal ideal
Keterangan :
KK : Presentase ketuntasan hasil belajar
JST : Jumlah siswa yang tuntas
JS : Jumlah seluruh siswa
Setiap siswa dikatakan tuntas apabila memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan
Individu) yang ditentukan sekolah adalah 67. Oleh karena itu, kriteria yang
digunakan peneliti untuk menyatakan ketuntasan dalam proses belajar harus
dicapai 67.
H. Pengecekan keabsahan data
Untuk memperoleh penyajian data yang akurat, maka dibutuhkan pemeriksaan
sumber data dalam hal ini, penulis menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Pengecekan keabsahan data sebagai kriteria keberhasilan penelitian
merupakan ketuntasan belajar yang dinilai secara langsung dengan mengamati
keterampilan pembelajaran siswa pada materi keberagaman suku bangsa dan
agama di negeriku dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe
STAD yang dipakai dalam proses pembelajaran.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
https://jurnal.stituwjombang.ac.id/index.php/irsyaduna. 1(1), 1–13.
26