Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SWOT TENTANG VISI DAN MISI

MI ISLAMIYAH
GOLANTEPUS MEJOBO KUDUS

VISI

“POPULIS, ISLAMI, DAN BERKARAKTER (PIK)”

MISI :

1. Menanamkan akhlak kepada siswa melalui mata pelajaran secara terpadu untuk
meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan hubungan dengan masyarakat
2. Menyediakan layanan pendidikan yang profesional dan agamis dalam mengahadapi
tantangan zaman (Globalisasi)
3. Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dalam rangka melengkapi fasilitas madrasah
untuk meningkatkan kualitas siswa (untuk meraih prestasi setinggi-tingginya)

A. Analisa metode SWOT untuk MI Islamiyah

Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan


strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi menuju
ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan
menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program yang efektif dan efisien
maka diperlukan suatu analisis yang tajam. Salah satu analisis yang cukup popular di kalangan
pelaku organisasi adalah analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi
sebuah institusi,baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan. Kekuatan (Strengths) dan Peluang (Opportunities), Namun
secara bersamaan dapat pula meminimalkan Kelemahan(Weaknessess) dan Ancaman (Threats).
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford
dalam dasawarsa 1960-1970-an.

Metode analisa ini dengan maksud untuk meneliti dan menentukan dalam hal manakah MI
Islamiyah memiliki :
1. Strengths : Kekuatan sehingga dapat dioptimalkan
2. Weaknesses : Kelemahan sehingga dapat segera dibenahi
3. Opportunities : Peluang-peluang di luar untuk dimanfaatkan
4. Threats :Ancaman-ancaman dari luar untuk diantisipasi
Tabel Matrik Analisis SWOT

A. Faktor Internal
Streght (S) : Kekuatan 1. Karakteristik siswa
(Yang beriman dan bertaqwa dan berbudi pekerti luhur,
disiplin dan cerdas)
2. Sarana dan prasarana
(Ketersediaan peralatan dan perlengkapan proses belajar
mengajar, ketersediaan sarana ibadah)
3. Pelayanan
(Keramahan Pelayanan)
4. Manajemen organisasi
(Wewenang dan delegasi pembagian deskripsi pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan)
5. Lulusan
(Kualitas lulusan siap melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya)
Weakness(W): Kelemahan 1. Sarana dan Prasarana
(Ketersediaan peralatan dan perlengkapan proses
belajar mengajar, ketersediaan sarana ibadah
2. Lulusan
(Kualitas lulusan siap melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya)
3. Teknologi
(Penggunaan teknologi modern)

B. Faktor Eksternal
Opportunities(O): Peluang 1. Persaingan
(Persaingan di tingkat SD)
2. Kemajuan teknologi
(Perkembangan Teknologi)
3. Tenaga pengajar
(Ketersediaan tenaga pengajar yang sesuai dengan
disiplin ilmu)
4. Masyarakat sekitar
(Hubungan madrasah dan masyarakat, sikap
masyarakat terhadap madrasah)
Threats (T): Ancaman 1. Kemajuan teknologi
(Perkembangan Teknologi)
2. Masyarakat sekitar
(Kurang disiplin)
A. Faktor Internal

Streght (S) : Kekuatan

MI Islamiyah berhasil membentuk karakteristik yang beriman dan bertaqwa, cerdas,


disiplin, mampu bersaing secara sportif. Siswa dan alumni dalam meningkatkan kemampuan
dan potensinya mampu mengoptimalkan sekaligus memfilter pemanfaatan perkembangan IPTEK
dengan baik dan bijak. Sarana dan prasarana yang ada di madrasah cukup mendukung kelancaran
KBM di madrasah. Madrasah juga di lengkapi dengan sarana ibadah yang sangat layak. MI
Islamiyah memiliki pelayanan yang cukup ramah. Selain itu, madrasah mempunyai kerjasama
yang baik dengan masyarakat dan komite madrasah. Managemen organisasi yang dijalankan MI
Islamiyah sudah berjalan dengan baik. Pembagian wewenang, deskripsi spesifikasi pekerjaan
sudah diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan madrasah dapat berjalan lancar.Lulusan MI
Islamiyah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar memiliki kualitas yang baik. Dengan
demikian MI Islamiyah mempersiapkan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya.

Weakness(W): Kelemahan

Sarana dan prasarana belum dimanfaatkan dengan baik dan maksimal oleh warga
madrasah. Calon lulusan tidak memanfaatkan dengan baik segala bentuk usaha madrasah dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Penggunaan teknologi tidak dimanfaatkan
dengan maksimal oleh siswa, guru, pegawai, orang tua dan lain-lain.

B. Faktor Eksternal

Opportunities (O): Peluang

Saat ini banyak sekali kita temui madrasah SD/MI khususnya di Golantepus Mejobo
Kudus baik negeri maupun swasta. Namun sebagai salah satu MI di Golantepus, MI Islamiyah
dapat bersaing dengan madrasah lainnya dalam hal kualitas pendidikannya. Perkembangan
teknologi menjadi peluang tersendiri bagi madrasah. Misalnya dapat menjadi pendukung sarana
dan prasarana madrasah. MI Islamiyah memiliki tenaga pengajar yang cukup baik, berasal dari
lulusan berbagai macam perguruan tinggi ternama, baik negeri maupun swasta. Hubungan
madrasah dengan masyarakat sekitar sangat baik. Hal ini tidak dapat terlepas dari peran komite
madrasah. Masyarakat cukup berperan dalam kegiatan madrasah misalnya acara Peringatan Hari
Besar Islam (PHBI).

Threats (T): Ancaman


1. Belum mempunyai target yang diterima di SMP/MTS favorit.
2. Baru beberapa mata pelajaran yang dapat mencapai kejuaraan tingkat kabupaten dan provinsi.
3. Standar penggajian guru dan tenaga penunjang pendidikan lainya belum cukup memadai.
4. Masih ada beberapa siswa yang mempunyai kemampuan belajar yang lemah.
5. Lokasi pendidikan yang masih rawa banjir saat musim hujan
6. Belum ada sistem seleksi penerimaan siswa baru yang baku dan sistem rekrutmen guru tenaga
pendidikan yang baku pula.
Dari hasil analisa di atas maka formulasi strategis yang ditawarkan dalam perencanaan
strategis ini adalah strategi kombinasi isu-isu internal dan isu-isu eksternal yang digambarkan
dalam tabel berikut ini yang dapat dikembangkan sesuai dengan model perencanaan berdasarkan
waktu perencanaan, yaitu mengembangkan faktor-faktor pendukung yang berskala besar untuk
menciptakan madrasah yang kondusif sehingga visi dan misi madrasah dapat tercapai yaitu:
1. Memanfaatkan peluang dengan kekuatan yang dimiliki untuk dapat mengatasi ancaman
dari eksternal dan mengurangi kelemahan – kelemahan yang dimiliki madrasah sehingga
tujuan akan cepat tercapai.
2. Siswa merupakan komponen dasar utama, yang selanjutnya diproses dalam sebuah proses
pendidikan di madrasah, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan
tujuan pendidikan serta visi misi madrasah, siswa adalah generasi muda yang sedang
tumbuh dan berkembang dan memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, minat,
kebutuhan, sosial-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu
perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di madrasah sehingga
terjadi perkembangan pribadi yang seimbang dan menyeluruh untuk dapat menjadi
manusia seutuhnya.
3. Dalam rangka pembinaan kualifikasi tenaga pendidik, secara aktif mengikutsertakan
guru dalam pelatihan yang dilaksanakan instansi pendidikan dan lembaga pendidikan
lainnya, mengupayakan kompensasi yang seimbang dengan beban kerja pendidik dan
karyawan, mengembangkan sistim penilaian tenaga pendidik secara transparan dan
objektif sebagai umpan balik untuk peningkatan prestasi kerja, ikut serta dan menjadi
pelopor dalam kegiatan kemasyarakan yang terkait dengan bidang pendidikan
keagamaan.
4. Menerapkan sistem manajemen informasi melalui komputer atau internet.
5. Menggalang partisipasi masyarakat dan orang tua dalam kegiatan madrasah.
6. Iklim budaya organisasi yang kondusif sehingga tercipta suasana pembelajaran yang
efektif dan efesien.
7. Meningkatkan penggunaan sarana perpustakaan dan lapangan dalam pengembangan
pendidikan
8. Melengkapi lapangan dan alat-alat olahraga, Melakukan perbaikan dan pemeliharaan
mesjid.

B. Kesimpulan

Keterpaduan konsep perencanaan dengan memperhatikan hasil dari analisis potensi


lingkungan madrasah sangat diperlukan guna memenuhi tantangan dan prospek yang ada
kedepannya. Diharapkan dengan mengetahui potensi kelembagaan yang ada, baik dari faktor
internal (Kekuatan dan Kelemahan) maupun dari factor eksternal (Peluang dan Ancaman), kita
dapat memberikan gambaran kasar terhadap rumusan kebijakan yang harus dilakukan guna
mengoptimalkan segala potensi dan kondisi yang ada dengan sebaik mungkin. Sehingga
perencanaan Strategis dapat tersusun dengan sistematis dan dapat mengaplikasikan visi menjadi
aksi yang efektif mengaplikasikan visi menjadi aksi yang efektif, madrasah yang sesuai dengan
tujuan akhirnya.
Perencanaan mempunyai sejumlah masalah yang unik, sehingga tidak ada satupun bentuk
perencanaan tertentu yang dapat dilaksanakan yang menjamin efektifitas pelaksanaannya. Dalam
mengimplematasikan sebuah perencanaan, agar perencanaan dapat diterjemahkan dalam
program-program yang praktis, maka dibutuhkan kerjasama dan koordinasi semua pihak baik
manajemen, tenaga pendidik, siswa dan orang tua siswa dengan cara melakukan monitoring
pelaksanaan perencanaan dan evaluasi hasil kerja agar terhindar dari konflik dan tujuan dapat
tercapai.

C. Saran

Dengan penyusunan perencanaan strategis pada MI Islamiyah, penulis memiliki harapan


besar dapat memberikan wacana dan alternatif positif madrasah untuk terus mengembangkan
madrasah kearah yang lebih baik dan maju, mampu bersaing dengan lembaga pendidikan sejenis
lainnya yang sudah lebih dahulu berkembang dalam era globalisasi ini.
Pada akhirnya, pola manajemen strategis madrasah apabila dipadukan dengan visi dan
misi madrasah akan menumbuhkan budaya kerja positif dan efektif yang berimbas pada
produktifitas manusia-manusia berkualitas yang handal secara mental, intelektual juga spiritual.

Kudus,
Kepala MI Islamiyah

PMahfud, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai