OLEH KELOMPOK 2
1. Moris S. B. Asamoi
2. Yatni Jeliyani Niuf Eki
3. Selvince Umbu Pati
4. Yohana Novani Ling
Laboratorium adalah suatu fasilitas atau tempat yang dirancang khusus untuk
melakukan eksperimen, pengamatan, penelitian, dan analisis ilmiah dalam berbagai
bidang, seperti sains, kedokteran, kimia, biologi, fisika, dan banyak lagi. Laboratorium
biasanya dilengkapi dengan peralatan khusus dan prosedur yang ketat untuk
memungkinkan pengujian dan pengamatan yang tepat dan terkontrol. Ini adalah
lingkungan yang Laboratorium adalah suatu fasilitas atau tempat yang dirancang khusus
untuk melakukan eksperimen, pengamatan, penelitian, dan analisis ilmiah dalam
berbagai bidang, seperti penting untuk memahami fenomena alam, mengembangkan
pengetahuan, dan melakukan pengujian berbagai teori atau hipotesis dalam berbagai
disiplin ilmu.
Laboratorium hematologi adalah sebuah fasilitas atau tempat khusus yang
digunakan untuk melakukan pengujian, analisis, dan penelitian mengenai komponen
darah manusia. Ini meliputi studi sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan
berbagai parameter hematologi lainnya. Tujuan laboratorium hematologi adalah untuk
mendiagnosis berbagai gangguan darah, seperti anemia, leukemia, dan gangguan
hematologi lainnya, serta untuk memantau kondisi pasien dengan penyakit darah atau
kondisi medis lainnya. Laboratorium hematologi menggunakan peralatan khusus seperti
analyzer darah otomatis dan mikroskop untuk mengidentifikasi dan mengukur berbagai
parameter darah.
Laboratorium hematologi adalah lingkungan penting dalam dunia medis yang
berperan dalam mendiagnosa dan memantau gangguan hematologis, seperti anemia,
leukemia, dan gangguan pembekuan darah. Di dalam laboratorium hematologi, para
profesional medis melakukan berbagai jenis uji laboratorium untuk menganalisis
komponen darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Meskipun laboratorium hematologi memberikan kontribusi besar dalam perawatan
kesehatan, mereka juga memiliki potensi bahaya yang harus diidentifikasi dan
dikendalikan dengan serius. Bahaya ini bisa berasal dari berbagai aspek, termasuk bahan
kimia beracun yang digunakan dalam uji laboratorium, potensi penularan penyakit
infeksius, serta risiko fisik yang terkait dengan pengoperasian peralatan laboratorium
yang canggih.
Ketika bahaya-bahaya ini tidak diidentifikasi dan dikendalikan dengan baik, ini
bisa berdampak negatif pada keselamatan para pekerja laboratorium, kualitas hasil
pengujian, dan bahkan bisa menimbulkan risiko bagi pasien yang menerima hasil
diagnosis yang salah. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang identifikasi
dan pengendalian bahaya di laboratorium hematologi menjadi sangat penting dalam
menjaga keselamatan dan kualitas pelayanan medis.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang bahaya-bahaya ini dan langkah-
langkah pengendaliannya, kita dapat meningkatkan standar keselamatan di laboratorium
hematologi dan memastikan bahwa hasil diagnosis yang dihasilkan adalah akurat dan
dapat diandalkan. Dengan demikian, makalah ini akan menjelaskan secara rinci
bagaimana mengidentifikasi bahaya-bahaya ini dan menguraikan strategi yang efektif
untuk mengendalikannya dalam konteks laboratorium hematologi.
BAB II
PEMBAHASAN
➢ Bahaya Kimia
Laboratorium hematologi menggunakan berbagai bahan kimia untuk
menganalisis dan menguji sampel darah. Beberapa bahaya kimia yang
mungkin dihadapi meliputi:
➢ Bahaya Biologis
Laboratorium hematologi berurusan dengan sampel darah dan
komponennya, yang bisa mengandung patogen dan bahaya biologis
lainnya. Beberapa bahaya biologis meliputi:
• Kontaminasi Silang
Kontaminasi silang antara sampel darah atau produk darah dapat
menghasilkan hasil yang salah atau bahkan reaksi alergi.
➢ Bahaya Fisik
Di laboratorium hematologi, ada bahaya fisik yang perlu diperhatikan,
termasuk:
• Paparan Radiasi
Penggunaan peralatan seperti spektrofotometer atau sinar-X dapat
menimbulkan risiko radiasi jika tidak dioperasikan dengan benar.
Identifikasi bahaya adalah langkah awal yang sangat penting dalam pengendalian
risiko di laboratorium hematologi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai
bagaimana identifikasi bahaya dilakukan:
➢ Penilaian Risiko
Identifikasi bahaya dimulai dengan melakukan penilaian risiko menyeluruh. Ini
melibatkan mengidentifikasi jenis bahaya yang ada di laboratorium hematologi,
mengevaluasi tingkat risiko yang terkait dengan masing-masing bahaya, dan
menentukan frekuensi paparan yang mungkin terjadi.
Pengendalian bahaya adalah tindakan konkrit yang harus diambil untuk mengurangi
risiko yang terkait dengan berbagai bahaya di laboratorium hematologi. Berikut
adalah penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana pengendalian bahaya dapat
dilakukan:
Dalam laboratorium hematologi, identifikasi dan pengendalian bahaya adalah aspek kunci
yang harus diperhatikan dengan serius. Pengembangan pemahaman yang mendalam tentang
bahaya yang ada dan tindakan pengendalian yang tepat adalah kunci untuk menjaga
keselamatan staf laboratorium, kualitas hasil pengujian, dan pencegahan risiko bagi pasien.
Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini:
Dengan menjaga standar tertinggi dalam identifikasi dan pengendalian bahaya, laboratorium
hematologi dapat berkontribusi secara signifikan dalam penyediaan layanan kesehatan yang
berkualitas tinggi, dengan mengutamakan keselamatan staf dan akurasi hasil pengujian.