Wawasan Dunia Analysis
Wawasan Dunia Analysis
Konsep anihilasi atau transformasi bumi secara total menyatakan bahwa Tuhan
akan menciptakan sebuah realitas baru dan akan menghapuskan realitas yang lama
(bumi ini). Pandangan ini menekankan adanya ketidaksinambungan antara penciptaan
yang ada saat ini (ciptaan yang sekarang/ciptaan lama) dengan penciptaan yang akan
datang (ciptaan baru) di masa depan.Yang menjadi persoalan dalam konsep atau
pandangan anihilasi adalah bahwa penghancuran total terhadap langit dan bumi ini
bertentangan dengan teologi yang menyeluruh tentang penebusan Allah yang
menghendaki pemulihan dunia ciptaan.
1. Misplaced dualism adalah pandangan yang memisahkan dunia fisik dan dunia
rohani secara berlebihan, menganggap dunia fisik sebagai sesuatu yang jahat
dan sementara, sementara dunia rohani dianggap sebagai yang baik dan kekal.
Menurut pemikiran orang Kristen, pandangan ini bertentangan dengan prinsip
teologi yang mengakui pentingnya dunia fisik dalam rencana penebusan Allah.
Dalam teologi Kristen, Allah menciptakan dunia fisik sebagai tempat di mana
manusia berinteraksi dengan-Nya dan dengan sesama manusia, sehingga
kehadiran fisik kita di dunia ini memiliki makna dan tujuan spiritual.
2. Scenarios of obliteration adalah pandangan yang menggambarkan kepunahan
total seluruh dunia ini melalui proses pemusnahan dengan api besar.
Pemahaman ini mencakup keyakinan bahwa bumi ini akan menghadapi cosmic
incinerator, yaitu sebuah tempat pembakaran yang akan memusnahkan dunia ini
secara menyeluruh. Dalam pandangan ini, dunia ini dianggap tidak layak untuk
dikekalkan dan akan dihancurkan secara total, namun jiwa manusia dipercaya
akan naik ke surga,
Pandangan anihilasi mempercayai ayat 2 Petrus 3:13 dan Wahyu 21:1 sebagai
penghancuran total terhadap langit dan bumi. Kata "api" yang menghancurkan dan kata
"baru" dalam kedua kitab tersebut menunjukkan penciptaan realita yang baru. Petrus
dalam 2 Petrus 3:1-13 menghubungkan peristiwa langit dan bumi baru yang akan
dibinasakan oleh api dengan peristiwa air bah pada zaman Nuh. Pada saat itu, dunia
tidak dihancurkan, tetapi dimurnikan dari dosa dan kejahatan manusia. Melalui
pandangan ini, orang percaya bahwa Petrus menggunakan analogi itu untuk
menyatakan bahwa di masa depan, dunia yang penuh dengan dosa akan mengalami
pemurnian atau penghancuran, sehingga bumi akan menjadi baru atau diperbaharui.
a. Langit dan Bumi yang Baru (2 Petrus 3:13 dan Wahyu 21:1)
b. Langit dan Bumi yang Baru (Yesaya 65:17-25 dan 66:22- 23)
Berdasarkan analisa kritis yang telah diuraikan dan pemahaman oleh Cornelis P.
Venema dalam bukunya "Christ and the Future," kami juga berpendapat bahwa karya
penebusan Allah bukanlah menghancurkan dunia dan segala isinya, melainkan yang
dihancurkan adalah dosa dan pengaruhnya. Kami setuju bahwa pandangan anihilasi
kurang sesuai dengan apa yang disampaikan dalam Alkitab, karena kami percaya
penebusan Allah mencakup penyembuhan dan perbaikan dunia ini, bukan
menghilangkannya sepenuhnya. Oleh karena itu, kami memiliki pandangan bahwa
langit dan bumi yang baru merupakan anihilasi terhadap ciptaan yang lama tidak dapat
diterima baik secara logis maupun teologis jika dilihat dari sudut pandang penciptaan
dan penebusan yang dilakukan oleh Allah. Kami juga percaya bahwa bumi akan
mengalami restorasi atau pembaharuan dan penyucian dari dosa melalui karya
penebusan Kristus. Kami percaya bahwa dosa yang telah merusak dunia ini akan
diperbaiki, dan orang percaya serta seluruh ciptaan Tuhan akan mengalami pembaruan
dan pemurnian dari kutukan Allah. Hal ini didukung dengan adanya ayat dari Alkitab
yaitu Matius 19:28 yang menjelaskan bahwa langit dan bumi tidak akan dimusnahkan
tetapi akan diperbaharui, dan dalam Kitab 2 Petrus 3:10-13 yang mengatakan bahwa
langit dan bumi akan disucikan dalam ciptaan baru.