Anda di halaman 1dari 3

Nama kelompok

1. Claudita Zalukhu
Nama dosen:
2. Dian Dahlia
Dr.Dyna Rakhelmi Rangkuti,MKM
3. Kristiani Laoli
4. Meycel Famolala Harefa

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS SANTA MARIA PEKAN BARU


NO : /SKEP-RSSM/I/2012
TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Menimbang : 1. Bahwa Dalam Rangka Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Bermutu Dan


Berorientasi Pada Keselamatan Pasien Maka Rumah Sakit Santa Maria
Memandang Perlu Adanya Sasaran Keselamatan Pasien
2. Bahwa Berdasarkkan Pertimbangan Tersebut Diatas Perlu Ditetapkan Surat
Keputusan Direktur

Mengingat : 1. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan


2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes RI No.1333/ Menkes/SK/XII/1999 TENTANG Standar
Pelayanan Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 691/
MENKES/PER/VII/2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit
MEMUTUSTKAN
Menetapkan
Pertama : Keputusan Direktur Rs Santa Maria Tentang Sasaran Keselamatan Pasien Rs
Santa Maria

Kedua : Sasaran Keselamatan Pasien Rs Santa Maria Sebagaimana Tercantum Dalam


Lampiran Surat Keputusan Ini

Ketiga : Surat Keputusan Ini Berlaku Sejak Tanggal Ditetapkannya


Apabila Dikemudian Hari Terapat Kekeliruan Dalam Pembuatan Surat Keputusan
Ini, Maka Akan Diadakan Perbaikan Sebagaimana Semestinya

Ditetapkan di : pekan baru


Pada tanggal: 02 januari 2012

Dr.Arifin
direktur
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS SANTA MARIA
NOMOR : /SKEP-RSSM/I/2012
TENTAG: SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Ketepatan Identifikasi Pasien Meliputi:


a. Pasien di identifikasi menggunakan 3 identitas,yaitu : nama. No RM( Rekam Medis) dan
tanggal lahir. Tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
b. Setiap pasien yang dirawat dipasangkan gelang identitas
Gelang biru = pasien pria
Gelang merah muda = pasien wanita
Gelang merah = pasien dengan riwayat alergi obat , diisi maksimal 3 jenis
alergi obat. Jika lebih maka pada gelang identitas ditambahkan “dan lain lain “ dan untuk
lebih lengkapnya dilihat pada status rekam medic
c. Gelang identitas dituliskan oleh petugas penerimaan pasien
d. Gelang identitas dipasangkan oleh perawat igd atau perawat di ruang perawatan
e. Gelang identitas wajib dipakai oleh pasien selama masa peawatan di rs santa maria
f. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat,darah, atau produk darah
g. Pasien diidentifikasi sebelum pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan klinis
h. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur
i. Identifikasi pasien konsisten pada semua situasi dan lokasi
j. Gelang identitas pasien dilepas hannya jika proses pemulangan pasien telah selesai
k. Jika selama masa perwatan gelang identitas pasien hilang, rusak, atau cacat maka harus
segera diganti oleh perawat
2. Peningkatan Komunikasi Efektif
a. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap
oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut
b. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan
kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau hasil
pemeriksaan tersebut
d. Dalam keadaan darurat perintah atau hasil pemeriksaan boleh tidak diulang / dikonfirmasi
e. Komunikasi efektif harus dilakukan secara konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap
akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon.
f. Penyampaian komunikasi efektif dilakukan dengan menggunkan metode sbar (situation-
backround-assesmen-reccomendation)
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waaspadai (hight alert medication)
a. Obat yang perlu di waspadai adalah obat yang sering menyebabkan keselahan serius dan yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
- Obat yang tampak mirip/ ucapan mirip (norum = nama obat rupa ucapan mirip atau lasa =
look alike soun alike)
- Larutan elektrolit konsentrat
b. Larutan konsetrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis
dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja di area tersebut
c. Larutan elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien diberi label yang jelas
dan disimpan dengan cara yang membatasi akses
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
a. Rumah sakit menggunakan tanda yang segera di kenali dan tidak mudah luntur untuk
identifikasi lokasi operasi secara konsisten oleh dokter yang melakukan tindankan dengan
melibatkan pasien/keluarga pasien dalam proses penandaan/pemberian tanda
b. Rumah sakit menggunakan surgical safety checklist untuk melakukan verifikasi pra operasi
tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi dan semua dokumen serta peralatan yang
diperlukan tersedia, tepat/benar, dan fungsional
c. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat/ mendokumentasikan prosedur”sebelum
insisi/ time out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/ tindakan pembedahan
d. Dokter anestesi wajib melakukan asesmen pra bedah terhadap semua pasien yang akan
dilakukan tindakan pembiusan
e. setiap pasien yang akan dilakukan pembiusan dan pembedahan harus menandatangani
informed concent/ surat ijin operasi
f. setiap pasien yang dibedah harus di monitor sebelum, selama dan sesudah pembiusan
5. pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan
a. rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan
oleh WHO
b. rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif
c. rumah sakit menerapkan 5 moments of hand hygiene (5 momentum saat cuci tangan) dari
WHO,yitu:
- sebelum kontak dengan pasien
- sesudah kontak dengan pasien
- sebelum melakukan tindakan aseptic
- sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien
- sesudah kontak dengan lingkungan pasien
6. pengurangan resik pasien jatuh
a. rumah sakit menerapkan proses asesmen awal resiko pasien jatuh dan melakukan asesmen
ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan
b. pasien resiko jatuh menggunakan gelang identifikasi pasien bewarna kuning
c. rumah sakit menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi resiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil assesmen diangap berisiko
d. melakukan monitor terhadap keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh maupun dampk
yang berkaitan secara tidak sengaja
e. asesmen pasien resiko jatuh menggunakan skala morse

Anda mungkin juga menyukai