e-ISSN: 2548-5547
p-ISSN: 2503-0671
http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index
1,2
Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, 25171, Indonesia
Abstrak
Sepanjang 2019 di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 3721
bencana dan bencana alam yang paling sering terjadi adalah banjir bandang dan tanah longsor. Indonesia berada
pada urutan ke-36 dengan indeks resiko 10,36 di bawah India dan Islandia. Oleh karena itu, pemerintah
menganjurkan pendidikan tentang mitigasi bencana alam agar di berikan di sekolah. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melihat pengetahuan peserta didik tentang mitigasi bencana alam. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Instrumen penelitian adalah angket tentang mitigasi bencana alam yang telah divalidasi oleh salah satu
dosen pendidikan matematika. Dari penelitian ini terbukti bahwa sekitar 88,9% peserta didik MTsN 1 Padang
menyatakan tidak adanya pembelajaran tentang pengenalan mitigasi bencana. Pengetahuan mitigasi bencana alam
tidak harus diberikan dalam bentuk pembelajaran khusus, namun dapat di integrasikan dalam mata pelajaran yang
sudah ada, seperti matematika.
Abstract
During 2019 in Indonesia, BNPB recorded 3721 disasters, and the most common natural disasters were flash floods
and landslides. Indonesia is ranked 36th with a risk index of 10.36 below India and Iceland. Therefore, the
Government recommends education on disaster mitigation to be provided in schools. This study aims to examine the
improvement of students’ understanding of disaster mitigation. This research is a quantitative descriptive. The
instrument of research is questionnaire about disaster mitigation which was validated by expert of mathematics
education. The results show that around 88.9% of students at MTsN 1 Padang stated that there is no learning about
the introduction of disaster mitigation. Knowledge of disaster mitigation does not have to be given in the form of
special learningbut can be integrated in existing subjects, such as mathematics.
70
Tusa’diah &Yerizon: Pengembangan Perangkat … (8)
pengajaran yang dikemangkan berdasarkan mitigasi bencana alam seperti banjir dan tanah
pandangan kognitif tentang pembelajaran dan longsor melalui soal cerita.
prinsip-prinsip kontruktivitas atau biasa disebut Materi lingkaran dan bangun ruang sisi
juga dengan peserta didik membangun konsep datar menjadi materi yang penting karena
sendiri (Hosnan, 2014: 281). Sedangkan menurut keberadaanya mudah dijumpai dalam kehidupan
Bruner, penemuan terbimbing adalah metode sehari hari. Cakupan materi ini meliputi balok,
pengajaran yang berbasis inquiri, sebuah teori kubus, prisma dan limas (Lestari, Rohaeti, &
pembelajaran konstruktif yang terdapat pada Purwasih, 2018). Meski lingkaran dan bangun
situasi problem solving dimana peserta didik ruang sisi datar kerap dijumpai dalam kehidupan
menggunakan pengalaman dan pengetahuan sehari- hari kenyataannya masih banyak peserta
mereka untuk menemukan fakta, hubungan, dan didik belum mampu mengaplikasikan materi ini
kebenaran-kebenaran baru untuk dipelajari, jadi dalam kehidupan sehari- hari, salah satu faktor
dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa penyebabnya adalah pemahaman peserta didik
model discovery learning sengaja di rancang masih terbatas (Rahayu & KHolillah, 2018).
untuk menemukan sendiri informasi yang Adanya perangkat pembelajaran berbasis model
diperlukan agar peserta didik menemukan discovery learning diharapkan mampu
konsep dengan mandiri melalui bimbingan guru memberikan wawasan kepada peserta didik
dalam bentuk pertanyaan (Winataputra, 2007). mengenai kegunaan materi bangun ruang sisi
Sama halnya Yang, Liao, Ching, Chang, dapat meningkatkan kemampuan matematis
dan Chan (2010) juga menyatakan bahwa peserta didik, selain sebagai upaya pengenalan
metode discovery adalah salah satu metode yang mitigasi bencana.
mengurangi peran guru dan membuat peserta
II. Metode Penelitian
didik membangun pengetahuannya sendiri.
Jenis penelitianya adalah pengembangan
Metode discovery mendorong peserta didik
perangkat pembelajaran berbasis model
untuk aktif dalam proses pembelajaran dan dapat
discovery learning. Metode penelitian yang
mengembangkan kemandirian belajar (Khan,
digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif
2014). Adapun dalam metode penemuan
(Arikunto, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di
terbimbing ini, peserta didik menerima masalah
salah satu MTsN 1 Padang kelas VIII-4.
untuk dipecahkan dengan guru memberikan
Pengumpulan data dilakukan dengan metode
petunjuk bagaimana memecahkan permaslahan
dokumentasi dan observasi. Instrumen penelitian
tersebut agar peserta didik tetap pada arah yang
berupa angket mitigasi bencana alam yang telah
benar (Mayer, 2002). Langkah-langkah metode
divalidasi oleh salah satu dosen pendidikan
penemuan terbimbing menurut Achera, Belecina,
matematika (Hera Deswita). Analisis atau
& Garvida (2015) yaitu motivation, exploration,
pengolahan data menggunakan teknik deskriptif
presentation, warp up, practice dan evaluation.
untuk menggambarkan tingkat pengetahuan
Dari pemaparan di atas maka selalaku
peserta didik tentang mitigasi bencana alam,
peneliti merasa model berbasis discovery
yang dipusatkan pada pengembangan perangkat
learning ini dapat membantu mengenalkan
pembelajaran matematika yang berbasis model
mitigasi bencana kepada peserta didik dan juga
discovery learning berorientasi mitigasi bencana
mampu menambah wawasan bagi peserta didik
alam. Penyajian data merupakan sekumpulan
bagaimana melindungi diri dari bencana alam.
informasi yang tersusun dan memberi
Dalam pengembangan perangkat ini ada
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
beberapa materi matematika yang biasa
pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan
digunakan, contohnya saja pada materi lingkaran
disusun berdasarkan pola-pola induktif selama
dan bangun ruang sisi datar. Materi ini dipilih
penelitian berlangsung dan data yang perlu diuji
karena dapat diaplikasikan dalam pembelajaran
71
JURNAL GANTANG. Maret 2020; V(1): 69 – 76
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
72
Tusa’diah &Yerizon: Pengembangan Perangkat … (8)
pemahaman tentang mitigasi bencana alam, ini Perangkat pembelajaran yang berbasis
terbukti dari presentase pada tabel tersebut model discovery learning berorentasi mitigasi
menyatakan sekitar 60% peserta didik memiliki bencana ini di rancang khusus guna untuk
sikap tidak peduli terhadap bencana alam ini mengenalkan pentingnya pengetahuan mitigasi
disebabkan tidak adanya pembelajaran yang bencana alam. Implementasinya pada satuan
mengkaitkanmaterinya dengan mitigasi bencana pendidikan SMP/ MTsN. Pada perangkat berbasi
alam dan disamping itu juga tidak adanya model discovery learning ini memiliki beberapa
sosialisasi yang diberikan kepada peserta didik tahapan dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
tentang bagaimana mitigasi bencana alam Tabel 2.
pernyataan ini dapat dibuktikan dari survei yang Tahap- tahap pembelajaran model discovery learning.
telah dilakukan bahwa sekitar, 88.9% peserta
Tahap-tahap Kegiatan Guru
didik menyatakan tidak mendapatkan sosialisasi Tahap 1 Menyampaikan tujuan
maupun pembelajaran tentang tanggap bencana Stimulation (pemberian pembelajaran dan memotivasi
alam. Itulah yang menyebabkan banyak peserta rangsangan) peserta didik dengan mendorong
peserta didik terlibat dalam
didik yang memiliki sikap acuh tak acuh saja kegiatan. Serta memberikan
tentang pentingnya pengetahuan mitigasi masalah yang berkaitan dengan
bencana alam. materi pembelajaran yang
diorientasikan kepada mitigasi
Dari pemaparan di atas maka dapat
bencana alam
disimpulkan bahwa pengetahuan peserta didik Tahap 2 Membimbing peserta didik
tentang tanggap bencana masih terbilang dan Problem statement dalam merumuskan hipotesis
beberapa dari peserta didik juga tidak (pernyataan identifikasi sesuai dengan masalah yang ada
masalah)
menghiraukanya dikarenakan tidak ada Tahap 3 Membimbing peserta didik
keterkaitannya dengan pembelajaran disekolah, Data collection melakukan kegiatan penemuan
ini sangat disayangkan sekali karena sekolah (pengumpulan data) dengan mengarahkan peserta
didik untuk memperoleh
MTsN 1 Padang ini merupakan salah satu informasi yang diperlukan
sekolah yang rawan banjir jika terjadi hujan Tahap 4 Membimbing peserta didik
deras yang tidak kunjung berhenti. Seharusnya Data processing memilih dan menggunakan
peserta didik MTsN 1 Padang lebih peduli lagi (pengolahan data) prosedur yang tepat untuk
memperoleh solusi dari
terhadap tanggap bencana, tapi pada kenyataanya permasalahan
mereka tidak memperdulikanya, oleh sebab itu Tahap 5 Membimbing peserta didik
peneliti tertarik untuk melakukan penelitianya di Verification dalam memeriksa kembali dan
(pembuktian) membuktikan benar atau
MTsN 1 Padang guna peserta didik MTsN 1 tidaknya hipotesis dengan
Padang biasa lebih sadar dan peduli tentang temuannya
pentingnya pengetahuan tanggap bencana. Oleh Tahap 6 Membimbing peserta didikan
Generalization dalam menyajikan hasil
karena itu, diperlukan pembelajaran mengenai
(menarik kesimpulan kegiatan, merumuskan
mitigasi bencana disekolah mengingat interaksi kesimpulan/menemukan konsep
anak lebih banyak disekolah dan banyak Sumber: materi pelatihan guru implementasi
pengetahuan yang di dapat di sekolah. dari kurikulum 2013
pernyataan- pernyataan diatas maka selaku Pengetahuan dan pemahaman yang
peneliti ingin mengembangkat perangkat diperoleh dari pembelajaran penemuan
pembelajaran berbasis model discovery learning terbimbing akan lebih tahan lama, melatih
berorientasi mitigasi bencana alam guna agar kemampuan penalaran dan melatih kemampuan
peserta didik mengetahui sangat penting berpikir bebas. Hal ini sesuai dengan pendapat
pengetahuan tentang mitigasi bencana alam dan Dahar (2011: 80) yang menyatakan bahwa
peserta didik menjadi lebih peduli mengenai beberapa keuntungan belajar penemuan
mitigasi bencana alam.
73
JURNAL GANTANG. Maret 2020; V(1): 69 – 76
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
74
Tusa’diah &Yerizon: Pengembangan Perangkat … (8)
Membuat sumbu ruas garis BC, yaitu garis yang (2015). The effect of group guided
tegak lurus BC dan memiliki titik tengah BC, 3. discovery approach on the performance of
Titik potong sumbu ruas garis AB dan sumbu students in geometry. International
Journal of Multidisciplinary Research and
ruas garis BC merupakan titik pusat lingkaran
Modern Education (IJMRME), 1(2), 331–
yang diberinama O, dimana lingkarannya melalui 342
titik A, B, dan C. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Geologi. (2015). Mengenal sesar aktif.
majalah GEOMAGZ. Tersedia di:
geomagz.geologi.esdm.go.id/me ngenal-
sesar-aktif/ (Diakses: 24 Februari 2019).
[BPDAS] Balai Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai Wampu-Sei Ular. (2013). Base
Line DAS Padang. Balai Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai Wampu Sei Ular.
Medan.
Dahar, Ratna Wilis. (2011). teori-teori belajar
dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Suwaibah, D., Anggraini, L., & Mursyidah, H.
(2019). LUDO 3D-MB media sebagai
pengenalan mitigasi bencana alam
berbasis pembelajaran matematika materi
bangun ruang. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, 4(1), 12-19.
Hasanah, I. Sri Wahyuni, S. Bachtiar, R W.
(2016). Pengembangan modul mitigasi
bencana berbasis potensi lokal yang
terintegrasi dalam pelajaran IPA di SMP.
Gambar 2. Contoh jawaban Jurnal Pembelajaran Fisika, 5(3), 226 -
234
Pada gambar menunjukan langkah- Haswati, D. & Nopitasari, D. (2019)
langkah pengerjaan lukisan dan pada gambar (ii) Implementasi bahan ajar persamaan
terlihat busur lingkaran melalui titik A, B, diferensial dengan metode guided
maupun C, dengan demikian , titik O merupakan discovery berbantu software mathematica
lokasi stadion yang akan dibangun. untuk meningkatkan pemahaman konsep.
Jurnal Gantang, 4(2), 97-102.
IV. Kesimpulan Heintze, H. J. dkk. (2018). World risk report
Berdasarkan permasalahan mengenai 2018. Jermany: Bundnis Entwicklung
kurangnya pemahaman mitigasi bencana alam Hilft.
bagi masyarakat di Indonesia khususnya bagi Deswita, H. (2017). Profil tingkat penguasaan
anak- anak, maka dibuat perangkat pembelajaran keterampilan dasar mengajar mahasiswa
pendidikan matematika universitas pasir
berbasis model discovery learningberorientasi
pengaraian. Jurnal Gantang, 2(1), 51 –62.
mitigasi bencana alam sebagai solusi alternatif Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan
untuk pengenalan mitigasi bencana pada kontekstual dalam pembelajaran
pembelajaran matematika. Perangkat matematika. Bogor: Ghalia Indonesia.
pembelajaran berbasis model discovery learning http:// Kompas. Com diakses tanggal 7 januari
yang diranncang khusus agar dapat digunakan (2019).
untuk peserta didik tingkat SMP/ MTsN. Khan, Z. R. (2014). Using innovative tools to
teach computer application to business
Referensi students - A Hawthorne effect or
Achera, L. J., Belecina, R. R., & Garvida, M. D. successful implementation here to stay.
75
JURNAL GANTANG. Maret 2020; V(1): 69 – 76
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
76