Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEKURAGAN VITAMIN A

DISUSUN
OLEH : KELOMPOK 1

SARIDA A1D121002
MEKAR A1D121011
RIKMA A1D121007
NURZAMSUCIANTI NIHAR A1D121022
SRI MUTMAINNAH YUNUS A1D120007

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2023

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan penuh hormat, kami mempersembahkan makalaah ini sebagai

kontribusi dalam memahami bagai mana pentingnya Vitamin A serta penanggulangan

terjadinya kekurangan Vitamin tersebur. Vitamin A memiliki peran yang sangat penting bagi

tubuh.

Makalah ini dirancang unruk memberikan pembaca informasi lebih mengenai

pentingnya Vitamin A dan memberikan wawasan tambahan bagai mana upaya yang

dilakukan untuk menanggulangi kekurangan Vitamin A.

Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan buku ini. Semoga buku ini dapat

memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca, terutama para profesional kesehatan,

peneliti, mahasiswa, dan semua pihak yang tertarik dalam bidang kesehatan masyarakat.

Akhir kata, kami mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari pembaca

demi perbaikan dan penyempurnaan materi ini di masa yang akan datang.

Makassar 30 september 2023


BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting

dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang

digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat.
[1]
Akan tetapi, istilah vitamin A sering kali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan

senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. [1] Vitamin

A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati. Rumus kimia untuk Vitamin

A adalah C20H30O.1

Vitamin A banyak ditemukan pada sayuran dan buah-buahan, dan rekomendasi

asupan harian vitamin A untuk orang dewasa adalah sekitar 700-900 mikrogram per hari.

Vitamin A juga memiliki manfaat lain bagi tubuh, seperti meningkatkan kesehatan mata,

menjaga kesehatan kulit, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah dari infeksi

penyakit menular.

Masalah gizi kurang seperti Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan salah satu

masalah yang paling sering ditemui setiap tahun di Indonesia. Hasil pemantauan status gizi

(PSG) di Indonesia tahun 2017 pada balita 0-59 bulan, sebanyak 3,8 % balita mempunyai

status gizi buruk dan 14,0 % balita gizi kurang.2

Menurut hasil Riskesdas 2018 prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia pada

tahun 2018 sebesar 17,7 %. Juga terjadi defisit energi 43,2 % dan defisit protein 31,9 %

dalam konsumsinya (Kemenkes, 2018). Balita yang menderita KEP sering disertai defisiensi

zat gizi mikro seperti vitamin A. Vitamin A zat gizi makro yang sangat penting. Tubuh
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_A#cite_note-2

2
Kementerian Kesehatan Republik Indoenesia. (2017). Buku Saku Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2017
manusia tidak dapat memproduksi sendiri oleh karena itu harus diperoleh dari makanan.

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi yang berperan dalam menjaga kelangsungan hidup

manusia. Vitamin A pada dasarnya dibutuhkan tubuh untuk memelihara system visual,

mempertahankan diferensiasi sel normal, mengembangkan ketahanan terhadap infeksi dan

menunjang tinggi integritas epitel, produksi sel darah merah dan reproduksi.3

Departemen Kesehatan sendiri telah gencar melakukan program penanggulangan

kekurangan vitamin A sejak tahun 1970. Dicatatan depkes tahun 1992 bahaya kebutaan dari

kekurangan vitamin A mampu diturunkan secara signifikan. Berdasarkan data dari study

masalah gizi mikro di 10 propinsi tahun 2006 diketahui cakupan pemberian vitamin A

mencapai 80%. Cakupan pemberian vitamin A kembali menurun pada tahun 2007 yaitu

sebesar 60% (Permana,dkk.,2018). Salah satu penanggulangan program KVA yang telah

dijalankan adalah dengan memberi suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali

pertahun pada balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta warna karena KVA dan

mencegah berkembangnya kembali masalah Xerofthalmia dengan segala manifestasinya

(gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan sampai kematian)

(Muliah,dkk.,2018)4.

Oleh karena itu dengan melihat bagai mana pentingnya peran Vitamin A dalam

kehidupan masyarakat dan bagai mana peran pemerintah untuk menanggulangi kekurangan

vitamin A bagi masyarakat maka kami menghangkat dan mengkaji mengenai bahaya atau apa

yang akan terjadi ketika seseorang mengalami kekurangan vitanmin A.

3
Se Pee S, West CE, Hautvast JGAH, Muhilal and D,1995 dalam Pattola, et al., 2020.
4
Muliah,N.,Wardoyo,A.S.,&Mahmudiono,T.(2018).HubunganFrekuensiPenimbangan,
PenggunaanGaramBeryodium,DanPemberianVitaminaDenganKejadianUnderweightPada
BalitaDiProvinsiJawaTimur.MediaGiziIndonesia,12(1),40. https://doi.org/10.20473/mgi.v12i1.40-46
I.II. Rumusan Masalah

Artikal ini mengangkat beberapa pokok permasalahan untuk dibahas dan dikasi, antara lain

sebagai berikut:

1. Pengertian dan penyebab seseorang mengalami kekurangan vitamin A.

2. Apa upaya untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin A

I.III. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menjelaskan penyebab seseorang mengalami kekurangan dan upaya

untuk mencegah dari kekurangan vitamin A tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

II.I. KEKURANGAN VITAMIN A

Cakupan pemberian vitamin A pada balita di Indonesia tahun 2019 yaitu sebesar

76,68%, Provinsi dengan persentase tertinggi cakupan pemberian vitamin A adalah di

Yogyakarta (100,00%), sedangkan provinsi dengan persentase terendah adalah Papua

(31,97%), dan Papua Barat (26,1%).5

Kekurangan vitamin A adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A dalam

tubuh berkurang. Pada tahap awal ditandai dengan gejala rabun senja atau kurang dapat

melihat pada malam hari. Gejala tersebut juga ditandai dengan menurunnya kadar serum

retinol dalam darah. Pada tahap selanjutnya terjadi kelainan jaringan epitel dari organ tubuh

seperti paru–paru, usus, kulit dan mata. Gambaran kekurangan vitamin A yang khas dapat

langsung terlihat pada mata.

Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar di seluruh dunia

terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa

pertumbuhan .Salah satu dampak kurang vitamin A adalah kelainan pada mata yang

umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di

negara berkembang.

Kurang Vitamin A pada anak biasanya terjadi pada anak yang menderita Kurang

Energi Protein (KEP) atau gizi buruk sebagai akibat asupan zat gizi sangat kurang, termasuk

zat gizi mikro dalam hal ini vitamin A. Anak yang menderita kurang vitamin A mudah sekali

terserang infeksi seperti infeksi saluran pernafasan akut, campak, cacar air, diare dan infeksi

lain karena daya tahan anak menurun. Namun masalah kekurangan vitamin A dapat juga
5
Gurning, dkk. 2022. DUKUNGAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI TERHADAP PEMBERIAN
VITAMIN A PADA BALITA. STIKES Papua. Papua Barat.
terjadi pada keluarga dengan penghasilan cukup. Hal ini terjadi karena kurangnya

pengetahuan orang tua terutama ibu tentang gizi yang baik. Gangguan penyerapan pada usus

juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin A.

Defisiensi vitamin A dapat terjadi karena kandungan vitamin A dalam makanan yang

dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan tubuh dalam jangka waktu yang lama atau karena

absorpsi dan transpor vitamin A yang kurang baik dalam tubuh. Defisiensi vitamin A

menimbulkan beberapa tanda khas seperti menurunnya ketahanan tubuh terhadap infeksi,

keratinisasi, hambatan terhadap pertumbuhan, serta gangguan pada mata yaitu xeroftalmia

yang dapat berujung pada kebutaan.6

Pemerintah dalam menyingkapi masalah tentang kekurangan vitamin A berupaya

untuk menyelesaikan masalah kapsul vitamin A tersebut di antaranya dengan pemberian

vitamin A kepada anak balita. Untuk lebih jelasnya informasi seputar vitamin A dapat di

baca pada uraian di bawah ini .

1. Berbicara mengenai vitamin A pasti kita akan familiar dengan beberapa sumber

makanan yang banyak mengandung zat tersebut, manum secara garis besar

Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan

dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar.

2. Manfaat vitamin A ?

a. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak

dan diare.

b. Membantu proses penglihatan dalam adaptasi terang ke tempat yang gelap.

c. Mencegah kelainan pada sel – sel epitel termasuk selaput lender mata.

6
Sumardjo,D. (2009). Pengantar kimia buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan program
strataI Fakultas Bioeksakta, Jakarta: EGC.
d. Mencegah terjadinya proses metaplasi sel – sel epitel sehingga kelenjar tidak

memproduksi cairan yang dapat menyebabkan kekeringan mata.

e. Mencegah terjadinya kerusakan mata hingga kebutaan.

f. Vitamin A esensial untuk membantu proses pertumbuhan.

3. Apa saja sumber vitamin A ?

a. Air Susu Ibu (ASI)

b. Bahan Makanan hewani seperti : hati, kuning telur, ikan, daging, ayam dan

bebek.

c. Buah – buahan warna kuning dan jingga seperti Pepaya, Mangga masak,

Alpukat, Jambu Merah dan Pisang.

d. Sayuran yang berwarna hijau tua dan berwarna jingga seperti : Bayam, Tomat,

Wortel.

e. Bahan makanan yang difortifikasi/diperkaya dengan vitamin A seperti

margarine, susu dan mie instant.

4. Apa penyebab kekurangan vitamin A ?

a. Konsumsi Vitamin A dalam makanan sehari – hari tidak mencukupi

kebutuhan tubuh dalam jangka waktu lama.

b. Proses penyerapan makanan dalam tubuh terganggu karena diare, rendahnya

konsumsi lemak, protein dan seng.

c. Adanya penyakit ISPA dan campak.

5. Apa tanda dan gejala awal KVA ?

a. Buta senja, ditandai dengan kesulitan melihat dalam cahaya remang atau senja

hari.

b. Kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan terutama pada tungkai bawah

bagian depan dan lengan atas bagian belakang.


6. Bagaimana mencegah Kekurangan Vitamin A ?

a. Berikan ASI Eksklusif kepada bayi sampai berumur 6 bulan dan dilanjutkan

pemberian ASI hingga berumur 2 tahun dan MP-ASI yang cukup berkualitas.

b. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan kaya vitamin A dalam menu

makanan sehari – hari.

c. Cegah kecacingan dengan berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

d. Konsumsi kapsul vitamin A sesuai kebutuhan sasaran.

7. Apa manfaat kapsul vitamin A untuk balita ?

a. Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan

b. Meningkatkan daya tahan tubuh

c. Bila terkena diare, campak, atau infeksi lain, maka penyakit tersebut tidak

akan menjadi parah sehingga tidak membahayakan jiwa anak.

8. Kapan kapsul vitamin A diberikan dan kepada siapa ?

a. Secara periodik, anak balita 6 – 59 bulan diberikan 1 kapsul secara serentak

pada bulan Februari dan bulan Agustus dengan dosis pemberian umur 6 – 11

bulan (100.000 SI) diberikan satu kapsul vitamin A dengan warna biru.Dan

umur 12 – 59 bulan (200.000 SI) diberikan satu kapsul vitamin A dengan

warna merah.

b. Ibu nifas diberikan sebanyak 2 x 200.000 SI dalam kurun waktu 2 (dua) hari

berturut turut. - 1 (satu) kapsul Vit A 200.000 SI warna merah diminum

segera setelah melahirkan. - 1 (satu) kapsul Vit A 200.000 SI warna merah

kedua diminum pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah kapsul pertama.

9. Bagaimana memberikan kapsul vitamin A pada balita dan ibu nifas ?

a. Untuk balita, gunting ujung kapsul, keluarkan isi kapsul dengan memencet

kapsul sampai semua isinya masuk ke mulut anak.


b. Untuk ibu nifas bisa langsung diminum seperti halnya minum obat

10. Dimana kapsul Vitamin A dapat diperoleh ?

a. Di Posyandu

b. Di Bidan Desa / Polindes

c. Puskesmas/ Puskesmas pembantu

d. Praktek swasta (dokter / bidan )

II.II. PENCEGAHAN KEKURANGAN VITAMIN A

Prinsip dasar untuk mencegah dan menanggulangi masalah KVA adalah menyediakan

vitamin A yang cukup untuk tubuh. Selain itu perbaikan kesehatan secara umum turut pula

memegang peranan.7 Dalam upaya menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh,

ditempuh kebijaksanan sebagai berikut:

1. Meningkatkan konsumsi sumber vitamin A alami melalui penyuluhan

2. Menambahkan vitamin A pada bahan makanan yang dimakan oleh golongan

sasaran secara luas (fortifikasi)

3. Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala

Pencegahan kekurangan vitamin A dilakukan dengan cara makan makanan bergizi

seimbang dan sumber vitamin A baik dari protein Hewani seperti ikan, daging ayam, telur

daging sapi, hati, sayuran (bayam, daun kelor, wortel dll) dan buah serta minum kapsul

vitamin A yang dapat diperoleh secara gratis di Puskesmas atau di di Posyandu pada bulan

Februari dan Agustus.

Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui proses

komunikasi-informasi-edukasi (KIE) merupakan upaya yang paling aman dan langgeng.

Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan segera memberikan dampak nyata. Selain itu

7
Yunita. 2013. KEKURANGAN VITAMIN A (KVA) DAN INFEKSI. The Indonesian Journal Vol 3.
kegiatan fortifikasi dengan vitamin A masih bersifat rintisan . Oleh sebab itu penanggulangan

KVA saat ini masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.8

UU No. 36 tahun 2009, penyuluhan kesehatan diselenggarakan guna meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif

berperan serta dalam upaya kesehatan. penyuluhan kesehatan diselenggarakan untuk

mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehat melalui

Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).

Pemberian kapsul vitamin A terutama pada kasus gizi kurang pada balita yang juga

disertai gejala xerophtalmia. Xerophthalmia adalah kelainan mata akibat kekurangan vitamin

A, terutama pada balita dan sering ditemukan pada penderita gizi buruk dan gizi kurang.

Kelainan ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang telah dapat ditangani sejak

tahun 2006 (studi gizi mikro di 10 provinsi), namun KVA pada balita dapat berakibat

menurunnya daya tahan tubuh sehingga dapat meningkatkan kesakitan dan kematian. Untuk

itu suplementasi vitamin A tetap harus diberikan pada balita 6-59 bulan, setiap 6 bulan,

dianjurkan pada bulan kampanye kapsul vitamin A yaitu pada bulan Februari dan Agustus.

Kapsul vitamin A juga harus didistribusikan pada balita di daerah endemik campak dan diare.

Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa cakupan pemberian kapsul vitamin A

secara nasional pada anak balita sebesar 69,8 persen . Terjadi disparitas antar provinsi dengan

jarak 49,3 persen sampai 91,1 persen. Cakupan nasional ini menurun dari 71,5 persen.

Sementara, pada tahun 2007 hanya 44,6 persen ibu nifas mendapat suplementasi vitamin A

dan meningkat menjadi 52,2 persen pada tahun 2010.9

8
Departemen Kesehatan RI. 2000. Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi.
www.google.co.id/KVA.
9
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Kemenkes RI. Jakarta.
Untuk membantu mencegah kekurangan vitamin A, masyarakat sebaiknya

mengonsumsi sayuran berdaun hijau tua, buah-buahan berwarna kuning dan oranye (seperti

pepaya dan jeruk), wortel, dan sayuran berwarna kuning (seperti labu siam dan labu kuning).

Sumber makanan lainnya antara lain susu dan sereal yang diperkaya dengan vitamin A, hati,

kuning telur, dan minyak hati ikan. Karotenoid yang memberi warna kuning, oranye, atau

merah pada buah dan sayuran dan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, paling baik

diserap dari sayuran yang dimasak atau dihomogenisasi yang disajikan dengan sedikit lemak

atau minyak.

Anak-anak yang tinggal di negara dengan tingkat kerawanan pangan yang tinggi dan

berisiko kekurangan vitamin A sebaiknya mengonsumsi suplemen vitamin A.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah kurang vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi mikro
utama yang masih terjadi di Indonesia, terutama terjadi pada anak-anak balita. Dalam
hal hubungan KVA dengan tingkat infeksi, perlu mendapat perhatian khusus,
terutama karena selain menimbulkan penyakit mata, diduga menimbulkan penyakit
infeksi saluran penafasan, infeksi pada usus (diare), komplikasi pada campak yang
menyebabkan kematian, infeksi pada ginjal dan kantung kemih. Hal ini dapat
dicegah dan ditangulangi dengan program KIE, fortifikasi dan distribusi kapsul
vitamin A dosis tinggi.

B. Saran
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih dalam memberi contoh studi kasus dan lebih detail
dalam menjelaskan tentang Vitamin A dan masalah-masalah seperti kekurangan
vitamin A.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_A#cite_note-2
2. Kementerian Kesehatan Republik Indoenesia. (2017). Buku Saku Hasil Pemantauan
Status Gizi Tahun 2017
3. Se Pee S, West CE, Hautvast JGAH, Muhilal and D,1995 dalam Pattola, et al., 2020.
Muliah,N.,Wardoyo,A.S.,&Mahmudiono,T.
(2018).HubunganFrekuensiPenimbanganPenggunaanGaramBeryodium,DanPe
mberianVitaminaDenganKejadianUnderweightPada
BalitaDiProvinsiJawaTimur.MediaGiziIndonesia,12(1),40.
https://doi.org/10.20473/mgi.v12i1.40-46
4. Gurning, dkk. 2022. DUKUNGAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI
TERHADAP PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA. STIKES Papua.
Papua Barat.
5. Sumardjo,D. (2009). Pengantar kimia buku panduan kuliah mahasiswa
kedokteran dan program strataI Fakultas Bioeksakta, Jakarta: EGC.
6. Yunita. 2013. KEKURANGAN VITAMIN A (KVA) DAN INFEKSI. The
Indonesian
Journal Vol 3.
7. Departemen Kesehatan RI. 2000. Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis
Tinggi. www.google.co.id/KVA.
8. Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar Indonesia. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan. Kemenkes RI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai