Anda di halaman 1dari 3

KEBUTUHAN VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA

Dosen Pengampu :

Kartina Zahri, SST, M. Keb

Disusun Oleh :

Richa Shafira

(P07124122027)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
A. Pengertian Vitamin A
Vitamin A merupakan Salah satu gizi penting yang larut dalam lemak dan
disimpan dalam hati tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar
(esensial), vitamin A berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan, dan meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa vitamin
A sangat penting bagi manusia karena konsumsi makanan kita mungkin tidak
mencukupi dan masih rendah (Fithriyana, 2018).
Vitamin larut lemak pertama adalah vitamin A. Secara umum, vitamin A adalah
nama generik untuk semua retinoid dan prekusor atau provitamin A karotenoid yang
memiliki aktivitas biologik sebagai retinol. Vitamin A, juga dikenal sebagai retinol,
yaitu zat yang larut dalam lemak yang ditemukan pada hati (terutama hati ikan) dan
pada kuning telur dan produk susu. Tubuh tidak dapat menghasilkan vitamin A
sendiri, jadi vitamin A perlu dipenuhi dari luar tubuh (Maulina, 2018).
B. Tujuan Pemberian Vitamin A

C. Jenis-Jenis Vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan seperti xerofthalmia, kerusakan


kornea, buta senja, dan kebutaan pada anak-anak, peningkatan keparahan penyakit
menular, dan peningkatan risiko kematian. Vitamin A juga membantu menurunkan
angka kematian dan kesakitan, berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh, dan
melindungi tubuh dari infeksi seperti campak, diare, dan ISPA.
Kekurangan atau defisiensi vitamin A disebabkan oleh malfungsi berbagai mekanisme seluler yang di
dalamnya turut berperan senyawasenyawa retinoid. Defisiensi vitamin A terjadi gangguan
kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja). Ini terjadi karena ketika simpanan vitamin A
dalam hati hampir habis. Deplesi selanjutnya menimbulkan keratinisasi jaringan epitel mata, paru-
paru, traktus gastrointestinal dan genitourinarius, yang ditambah lagi dengan pengurangan sekresi
mucus. Kerusakan jaringan mata, yaitu seroftalmia akan menimbulkan kebutaan. Defisiensi vitamin A
terjadi terutama dengan dasar diet yang jelek dengan kekurangan komsumsi sayuran, buah yang
menjadi sumber provitami A.q

Anda mungkin juga menyukai