Anda di halaman 1dari 2

Bentuk Hukuman Hudud

Ada 5 macam hukuman hudud yaitu rajam, cambuk, pengasingan, potong anggota tubuh, dan
penghilangan nyawa.
1. Hukuman Rajam
Hukuman atau siksaan badan bagi pelanggar hokum agama dengan lemparan batu dan lain
sebagainya. Bentuk hukuman ini ditetapkan oleh Allah Swt. secara langsung kepada pelaku zina
muhsan (zina yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang sudah berkeluarga).

2. Hukuman Cambuk
Hukum cambuk ini ditetapkan secara langsung oleh Allah Swt. dan diberlakukan terhadap 3 jenis
pelanggaran, yaitu berzina, qasaf (menuduh orang lain berzina), dan minum khamar.
a. Berzina, pelaku zina dibagi menjadi 2 macam, yaitu zina muhsan dan gairu muhsan.
1) Zina Muhsan
Zina yang dilakukan oleh orang yang pernah terikat tali perkawinan, baik suami, istri,
duda, maupun janda. Hukumannya adalah dirajam atau dilempari batu hingga meninggal.
2) Zina Gairu Muhsan
Zina yang dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah. Hukumannya adalah
dicambuk sebanyak 100 kali dan dibuang ke daerah lain selama 1 tahun. Sebagaimana
diterangkan di dalam Al-Qur’an Surah an-Nur ayat 2, yang artinya:
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus
kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian;
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang
beriman.” (QS. An-Nur/24:2).
Di samping 2 macam pelaku zina tersebut, ada pelaku zina yang lain, yaitu zina yang
dilakukan oleh budak. Hukumannya separuh orang merdeka, yaitu dcambuk 50 kali dan
diasingkan selama setengah tahun.
Adapun dasar penetapan perbuatan zina yaitu:
1) Adanya kesaksian 4 orang laki-laki yang balig, berakal, dan adil. Keterangan yang diberikan
harus sama, baik waktu, tempat, pelaku, dan cara melakukannya.
2) Pengakuan pelaku yang sudah balig dan berakal. Apabila orang yang mengaku berzina belum
balig atau sudah balig, namun akalnya terganggu (sakit jiwa), maka tidak ditetapkan
hukuman zina kepadanya.
3) Qarinah (tanda-tanda atau indikasi) yang dapat dianggap sebagai barang bukti perzinaan
yang sah.

b. Qasaf (Menuduh Zina)


Qasaf adalah menuduh orang baik berbuat zina secara terang-terangan tanpa dikuatkan
dengan bukti-bukti yang nyata. Allah Swt. berfirman dalam Surah an-Nur ayat 4-5 yang artinya,
“Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka
tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah
kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik,
kecuali mereka yang bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sungguh, Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nur/24:4-5).
Pelaku qasaf tanpa mampu mendatangkan 4 orang saksi, maka hukumannya adalah
dicambuk, dengan penjelasan sebagai berikut.
1) Dicambuk 80 kali jika pelaku qasaf orang yang merdeka.
2) Dicambuk 40 kali jika pelaku qasaf hamba sahaya
3) Adanya sesuatu yang digunakan untuk menuduh zina berupa lisan dan tulisan.

c. Minum Khamar
Khamar adalah segala jenis minuman yang dapat memabukkan atau menghilangkan
kesadaran. Fukaha Hijaz berpendapat bahwa peminum minuman khamarharud dihukum, baik
meminum sedikit maupun banyak, baik mabuk ataupun tidak.
Jumhur ulama bersepakat bahwa peminum khamar yang terpenuhi syarat untuk dihukum,
maka hukumannya adalah dicambuk sebanyak 80 kali. Imam Asy-Syafi’ berpendapat bahwa
hukumannya adalah dicambuk sebanyak 40 kali.
Dasar penetapan hukuman bagi peminum khamar:
1) Pengakuan pelaku.
2) Kesaksian 2 orang laki-laki yang adil.
3) Ada tanda, misal aroma minuman.
Syarat-syarat peminum yang dijatuhi had:
1) Balig dan berakal.
2) Minum dengan sengaja.
3) Tahu bahwa yang diminum adalah sesuatu yang memabukkan.

3. Hukuman Pengasingan
Diberlakukan kepada mereka yang pezina gairu muhsan dan pelaku kejahatan hirabah.dasar
diisyaratkannya hokum pengasingan terhadap pezina gairu muhsan adalah sabda Rasulullah saw.
yang diriwayatkan oleh al-bukhari, yang artinya,
“Nabi saw. memerintahkan hukuman untuk pezina bukan muhsan dicambuk 100 kali dan
diasingkan selama 1 tahun.”
Adapun untuk pelaku kejahatan hirabah hukumannya adalah dibuang atau diasingkan dari
negerinya, sebagaimana yang diterangkan di dalam Surah al-Maidah ayat 33-34.

Anda mungkin juga menyukai