Anda di halaman 1dari 9

BAB 7 : AYAT AL-QURAN DAN HADIST TENTANG LARANGAN

KHAMAR/NARKOBA, JUDI DAN ZINA.


Oleh : lely priani
A. Surat Al-Maidah ayat 90-91


Artinya :Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)

Kesimpulan QS.Al-Maidah ayat 90-91
1. Haram mengkonsumsi khamar (segala yang memabukkan atau merusak pikiran).
2. Dilarang berjudi, mengundi nasib
3. Dilarang membuat kerban untuk persembahan kepada berhala
4. Judi, mengundi nasib dan berkorban untuk berhala adalah ama/perbuatan steyan,
tak pantas dicontoh orang beriman.
5. Minum khamar dan berjudi merupakan perangkap syetan agar manusia senantiasa
berkelahi dan menjauhkan dari pelaksanaan shalat. Sebab orang mabuk shalatnya
tidak khusuk.

Semua ulama fiqih sependapat bahwa hukuman bagi orang yang peminum khamar
ialah dicambuk/disebat. Cuma mereka berbeda pendapat tentang kadarnya. Ada
yang mengatakan bahawa hukumannya ialah sebanyak delapan puluh kali cambuk
menurut pendapat Imam Malik, Abu Hanifah dan satu riwayat daripada Imam
Ahmad.

Tetapi Imam Syafii dan satu pendapat daripada Imam Ahmad mengatakan
hukuman bagi kesalahan tersebut ialah sebanyak empat puluh kali cambuk.
Walaupun demikian, bisa juga perkara itu dikenakan cambuk sebanyak delapan
puluh kali jika pada pendapat pemerintah perkara itu patut dicambuk sebanyak itu.
Jadi hukuman
hadnya ialah empat puluh kali, manakala yang selebihnya adalah sebagai
hukuman tazir.

Diriwayatkan dari Husain bin al-Munzir bahwa ketika Sayyidina Ali ditugaskan
oleh Sayyidina Utsman untuk menghukum cambuk al-Walid bin Uqbah, beliau
berkata :
Rasulullah SAW telah menghukum sebanyak 40 kali cambuk, begitu juga
Sayyidina Abu Bakar tetapi Sayyidina Umar menghukum sebanyak delapan puluh
kali semuanya adalah sunnah, yang ini aku lebih sukai. (H.R Muslim )

Ibnu Abbas r.a berkata : Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Siapa yang minum Khamr seteguk, maka Allah SWT tidak menerima amal
fardhu dan sunnatnya selama tiga hari. Dan siapa yang minum Khamr segelas
maka Allah SWT tidak menerima sholatnya selama empat puluh hari. Dan orang
yang tetap minum Khamr maka selayaknya Allah SWT memberinya minum dari
Nahrul Khabaal. Ketika ditanya : Ya Rasulullah apakah Nahrul Khabaal itu?,
jawabnya : Darah bercampur nanah orang ahli neraka. ( H.R thabrani ).

Dari Jabir r.a katanya :
Seorang laki-laki dari Jaisyah, sebuah negeri di wilayah Yaman, datang kepada
Nabi SAW. lalu dia bertanya tentang jenis minuman yang dibuat orang
dinegerinya yang disebut mizr terbuat dari jagung. Tanya Nabi SAW apakah
minuman itu memabukkan? jawabnya, ya,memabukkan sabda Nabi SAW.,
setiap minum yang memabukkan haram. Sesungguhnya Allah Azza wa jalla
telah menjanjikan bagi orang yang meminum minuman memabukkan akan diberi-
Nya (kelak di akhirat) sejenis minuman terbuat dari thinatil khabal. Lalu para
sahabat bertanya.Ya Rasululah! Apa itu thinatil khabal? jawab beliau, keringat
penduduk neraka.( Shahih Muslim ).

Dengan demikian bahan-bahan yang bisa merusak akal baik padat maupun cair,
seperti zaman sekarang ini ada yang namanya : alcohol, ganja, morfin, heroin dan
pil-pil semacam pil rohypnol, magadon, dumoli, sedatin juga termasuk bahan-
bahan yang bisa menutup atau merusak akal. Bahkan baru-baru ini ada cara lain
seperti mengkonsumsi lem ibon dan lain-lain. Kesemuanya itu dapat menutup
akal yang akan menghilangkan kesadaran sebagai manusia yang normal. Dengan
demikian, maka semuanya itu termasuk jenis khamr. Dan Khamr itu adalah
haram.
Karena itu aturan larangan (pengharaman) minuman keras (khamar) berlaku untuk
seluruh umat Islam serta tidak ada perkecualian untuk individu tertentu. Yang
dilarang dalam Islam adalah tindakan meminum khamar itu sendiri, terlepas
apakah si peminum tersebut mabuk atau tidak.

B. Surat Al-Isra ayat 32




Artinya : Dan janganlah kanu mendekati zina; (zina) itu sesungguhnya sesuatu
perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.

Kesimpulan QS.Al-Isra ayat 32
1. Diharamkan berzina, bahkan mendekatinya juga haram, seperti pacaran (berduaan
yang memberi kesempatan kepada syetan untuk menjerumuskan keduanya ke
lembah perzinaan)
2. Perbuatana zina adalah seburuk-buruk jalan, tak pantas dilakukan manusia
beriman, karena hampir sama dengna hewan tak akad nikah.

C. Surat An-Nur ayat 2




Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang
dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah
kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat,
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang
yang beriman.
Kesimpulan QS.An-Nur ayat 2
1. Pezina laki-laki dam perempuan yang masih perawan dera/cambuk 100 kali tanpa
dilandasi rasa kasihan
2. Pezina yang sudah pernah menikah dirajam smapai mati. Tak boleh dilandasi rasa
kasihan.
3. Pelaksanaa hukuman cambuk dan rajam smapai mati disaksikan oleh kaum muslimin,
untukl pengajaran agar jangan terulang.
Macam-macam zina
- Mushan : Zina yang dilakukan orang yang telah menikah kemudian berzina dengan
orang lain.
~ Syarat pezina disebut mushan :
1. Baligh 3. Merdeka
2. Berakal 4. Pernah bersetubuh di dalam nikah yang sah
~ Hukuman bagi pezina mushan adalah dirajam sampai mati.
- Ghairu mushan : Zina yang dilakukan oleh orang yang masih lajang atau perawan dan
tidak ada pernikahan.
~ Hukuman bagi pezina ghairu mushan adalah seratus kali cambuk dan diasingkan selama
setahun sejauh jarak ia diperbolehkannya mengqashar shalat.
Jika pezinanya perempuan, maka ketika diasingkan ia harus ditemani oleh mahramnya.
NB : - Hukuman bagi budak laki-laki maupun perempuan yang berzina adalah setengah
hukuman bagi orang merdeka.
- Hukum liwath(homoseksual atau lesbi) dan menyetubuhi binatang adalah seperti hukum
zina. Barangsiapa menyetubuhi bukan pada kemaluannya termasuk seluruh foreplay
persetubuhan seperti mencium dll, dia harus ditazir, tidak dihad, tazir tidak boleh mencapai
had(hukuman) paling minimal.
~ Hukum menuduh orang berzina
Dijatuhi hukum qadzaf (tuduhan) dengan 8 syarat :
Perhubungan denga si penuduh :
1. Baligh
2. Berakal
3. Bukan bapak dari orang yang dituduh
Berhubungan dengan si tertuduh :
1. Muslim 4. Merdeka
2. Baligh 5. Dikenal sebagai orang yang baik-baik dan menjaga
3. Berakal kesucian dia.

Had bagi orang yang merdeka adalah 80 kali cambuk
Had bagi budak adalah 40 kali cambuk

Hukuman qadzaf gugur karena tiga perkara :
1. Adanya saksi
2. Pihak tertuduh memaafkan si penuduh
3. Lian dalam kasus suami menuduh istrinya berzina
BAB 11 : TATA KRAMA DALAM KEHIDUPAN
Oleh : lely priani
Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan selalu berhubungan dengan manusia
lainnya dalam pergaulan. Hal ini disebabkan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial
yang saling membutuhkan. Dalam pergaulan, terdapat etika yang harus dipenuhi supaya
pergaulan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya permasalahan. Agama islam mengajarkan
kepada manusia untuk bertata krama serta menjauhi sikap-sikap tercela. Apabila manusia
dapat menjalankan tuntunan itu,niscaya kehidupan masyarakat akan berjalan dengan baik.
Akhlak sering juga disebut dengan tatakrama atau sopan santun terhadap diri sendiri dan
orang lain seperti dalam berhias, berpakaian, bertamu maupun dalam menerima tamu.
A. Kebiasaan Berpakaian dan Berhias
1. Pengertian Pakaian
Pakaian merupakan simbol yang menunjukkan identitas diri seseorang. Berpakaian
merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dimiliki manusia karena dengan pakaian akan
terlihat antara manusia yang beradap maupun tidak.
2. Fungsi Pakaian bagi seorang Muslim
Manfaat pakaian bagi kehidupan seorang muslim sebagaimana disebutkan Allah
dalam Al-Quran dalam surah Al-Araf ayat 26. Menurut agama Islam, adab berpakaian
mempunyai dua tujuan umum, yaitu untuk menutup aurat seperti telah ditetapkan dalam
syariat Islam dan sebagai perhiasan, yakni merupakan bentuk perwujudan dan aktualisasi diri
sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutan perkembangan zaman.
a. Berfungsi untuk menutup aurat
Fungsi pakaian untuk menutup aurat mempuyai ketentuan yang jelas dan tegas. Aurat
adalah anggota atau bagian dari tubuh manusia yang bila terbuka atau tampak akan
menimbulkan rasa malu,aib,dan keburukan-keburukan lainnya, baik bagi pribadi maupun
orang lain yang melihatnya. Aurat bagi muslim pria adalah antara pusar dengan
lututnya,sedangkan untuk wanita adalah wanita semua anggota tubuh manusia,kecuali muka
dan telapak tangan. Pakaian wanita yang sesuai dengan syariat lazim disebut jilbab.
Pengertiannya adalah kerudung atau baju kurung yang menutupi kepala (kecuali muka),leher,
rambut,dada, atau punggung bukanlah termasuk kategori jilbab.
b. Berfungsi untuk keindahan
Fungsi pakaian untuk keindahan merupakan tuntutan yang terus dikembangkan sesuai
dengan kemajuan zaman. Pakaian yang dipakai untuk harian biasanya dibedakan dengan
pakaian yang dipakai untuk kerja,pesta/hajatan,olahraga,ibadah.
3. Pakaian yang Memenuhi Syariat Islam
Pakaian islam selain menutup aurat,menjaga keindahan,menjadikan seseorang
bertakwa,juga menjadikan identitas seorang muslim,mukmim,dan muttaqin.
a. Untuk laki-laki ketentuannya,yaitu bersih,rapi,tidak terlalu ketat,dapat menutup aurat
yaitu antara pusar sampai lutut aka,menjadi nyaman orang yang memakai ,serta tidak
terbuat dari bagan yang terbuat dari sutra,emas,dan perak.
Sebagaimana firman Allha dalam surat An-Nur ayat 30

Artinya : Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya
mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara
kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka sesungguhnya Allah Amat
Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan.
b. Pakaian untuk perempuan,yaitu
1) Menutup seluruh tubuh,kecuali wajah dan telapak tangan.
2) Tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk tubuh.
3) Tidak tipis sehingga tidak tembus pandang & tidak menampakkan kulit tubuh.
4) Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
5) Tidak mencolok warnanya agar tidak menarik perhatian orang lain.
6) Bukan pakaian untuk mencari kemasyhuran, seperti pakaian temanten,raja.
Sebagaimana tercantum dalam QS.An Nur ayat 31

Artinya : Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat
pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka
dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir
daripadanya dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala
mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada
suami mereka, atau bapa mereka, atau bapa mentua mereka, atau anak-anak mereka, atau
anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang
lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan
Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan
tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang
aurat perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa
yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai
orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.
4. Pengertian Berhias
Berhias merupakan kebutuhan dasar amnusia untuk mempercantik penampilan diri.
Berhias bisa diartikan sebagai usaha manusia untuk memperelok pakaian ataupun lainnya
yang indah-indah. Tujuannya bisa bermacam-macam,antara lain agar bisa tampil lebih
percaya diri di hadapan orang lain.
B. Adab Bertamu dan Menerima Tamu

1. Adab Bertamu
Bertamu,yakni berkunjung ke tempat kediaman orang lain dengan tujuan tertentu. Jika
dilakukan dengan niat yang baik dan untuk tujuan yang baik,hal ini dapat dikatakan sebagai
sebuah bentuk dari silahturahmi yang akan memperkuat ukhuwah antara sesama dan ini
dianjurkan dalam Islam.


Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan
tamunya. (HR. Bukhari)
2. Adab Menerima Tamu
Dalam kehidupan sehari-hari kita pernah bertemu dengan orang lain dan kadang menerima
tamu. Hal ini merupakan kegiatan yang biasa dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kita
dalam keadaan menerima tamu,sebagai seorang muslim yang baik harus berusaha agar tamu
itu dapat senang dan nyaman. Oleh karena itu, kita sebaiknya memperhatikan adab-adabnya.
a. Kita harus menghormati,menghargai, dan memuliakan tamu menurut kemampuan
kita. Hal ini diperintahkan dalam hadist Nabi dan artinya : Rasulullah saw. Bersabda,
Baraang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya
memuliakan tamunya. (HR.Bukhari Muslim)
b. Kita harus berpakaian bersih,rapi,sopan,dan menutup aurat. Tamu kita terima dengan
senang hati,dengan rasa syukur sebab kedatangan tamu akan mendatangkan manfaat
bagi tuan rumah.
c. Kita berperilaku yang baik, tutur kata sopan wajah berseri,dan bersikap tidak
menyinggung perasaan tamunya. Jika lebih muda kita hargai,sedangkan jika lebih tua
kita hormati. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang artinya : Bukanlah golongan kita
orang yang tidak menyayangi kaum muda dan tidak menghormati kaum tua kita
(HR.Ahmad)
d. Kita menjamu tamu dengan memberikan minuman dan makanan ringan jika tamunya
sebentar dan jika tamunya menginap kita sediakan keperluannya, seperti kamar
tidur,kamar mandi. Kita hidangkan makanan pagi,siang,dan malam. Jika kita
melakukan perbuatan dia atas termasuk memuliakan tamu.
e. Kalau perlu, tamu diajak berbincang-bincang dengan keluarga yang lain dengan santai
agar tamu tidak mudah menjauh.

C. Adab Perjalanan (safar)
Bumi Allah itu sangatlah luas. Oleh karena itu, umat Islam diberikan kebebasan untuk
mencari rezeki, karunia,dan kebaikan-kebaikan dengan menyebar di seluruh penjuru bumi.
Hal tersebut sesuai dengan Al-Quran Surah Al-Jumuah ayat 10.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bepergian/melakukan perjalanan sebagai
berikut.
1. Kendaraan Pribadi
a. Periksa kendaraan yang akan dipakai,seperti rem,ban,dan beberapa bagian
yang lain.
b. Berjalanlah di sebelah kiri dengan kecepatan sedang.
c. Perhatikan dan patuhi rambu-rambu lalu lintas.
d. Beri kesempatan pada kendaraan yang hendak mendahului.
e. Jika hendak mendahului kendaraan lain,lakukan dengan cara yang sopan.
2. Kendaraan Umum
a. Pilihlah kendaraan yang layak jalan.
b. Bawalah bekal selama perjalanan (minuman dan makanan kecil).
c. Janganlah berbuat kerusakan dan berbuat maksiat.
d. Bila bepergian bersama (rombongan), pilihlah satu orang untuk menjadi
pemimpin rombongan.
Selain beberapa hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
bepergian,baik menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.
1. Utamakan bepergian pada pagi hari.
2. Sebelum berangkat disunahkan salat sunah dua rakaat dan berdoa untuk memohon
keselamatan bagi diri dan keluarga yang ditinggalkan.
3. Selama salam perjalanan dianjurkan untuk saling membantu antara satu dengan
lainya.

Anda mungkin juga menyukai