Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Jumat: Empat Pintu Setan dalam Menggoda Manusia

Khutbah Pertama
‫َأ‬
‫اْل َح ْم ُد ِلَّلِه اَّلِذ ي َهَداَنا ِلَهَذا َو َما ُك َّنا ِلَنْه َتِد َي َلْو اَل ْن َهَداَنا الَّلُه َلَقْد َج اَء ْت ُر ُسُل َر ِّبَنا ِباْل َح ِّق‬
‫َو ُنوُدوا َأْن ِتْل ُكُم اْل َج َّنُة ُأوِر ْث ُتُموَها ِبَما ُك ْنُتْم َتْع َم ُلوَن‬
‫َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّالُهللا َو ْح َدُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّمدًا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه‬.
‫َالَّلُهّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع لى ُمَح ّم ٍد َو َع لى آِلِه ِو َأْص َح اِبِه َو َمْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َساٍن ِإَلى َيْو ِم الّدْين‬
‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُكُم اَّلِذ ي َخ َلَقُكْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِحَدٍة َو َخ َلَق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َبَّث ِم ْن ُهَما ِر َج ااًل‬
‫َك ِثيًر ا َو ِنَساًء َو اَّتُقوا الَّلَه اَّلِذ ي َتَساَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن الَّلَه َك اَن َع َلْي ُكْم َر ِقيًبا‬
،‫ َو َأَر َنا الَح َّق َح ّقًا َو اْر ُز ْق َنا اِّتَباَع ُه‬،‫ َو ِز ْد َنا ِع ْل مًا‬،‫ َو اْنَفَع َنا ِبَما َع َّلْم َتَنا‬،‫الّلُهَّم َع ِّلْم َنا َما َيْنَفُع َنا‬
‫َو َأَر َنا الَباِط َل َباِط ًال َو اْر ُز ْق َنا اْج ِتَناَبُه‬
Amma ba’du …
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang
memerintahkan kita untuk terus bertakwa kepada-Nya.
Pada hari Jumat penuh berkah ini, kita diperintahkan
bershalawat kepada Nabi akhir zaman, Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada hadits yang menunjukkan keutamaan bershalawat kepada
beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫َمْن َص َّلى َع َلَّى َو اِح َدًة َص َّلى الَّلُه َع َلْي ِه َع ْش ًر ا‬
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah
akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no.
408)
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Setan berusaha menyesatkan manusia. Allah Ta’ala berfirman,
‫َو اَل َتَّتِبُعوا ُخ ُطَو اِت الَّش ْي َطاِن ِإَّنُه َلُكْم َع ُدٌّو ُم ِبيٌن () ِإَّنَما َيْأ ُمُر ُكْم ِبالُّسوِء َو اْل َفْح َش اِء َو َأْن َتُقوُلوا‬
‫)( َع َلى الَّلِه َما اَل َتْع َلُموَن‬
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu
berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 168-169)
Setan memiliki langkah-langkah dalam menggoda manusia.
Ada empat pintu utama sebagai pembuka maksiat lainnya.

Dalam Badaa-i’ Al-Fawaid (2:816), Imam Ibnul


Qayyim rahimahullah berkata,
‫ِإْم َساُك ُفُض ْو ِل الَّنَظِر َو الَك َالِم َو الَّطَعاِم َو ُمَخ اَلَطِة الَّناِس َفِإَّن الَّش ْي َطاَن ِإَّنَما َيَتَس َّلُط َع َلى ِاْب ِن‬
‫َأل‬ ‫َأل‬
‫آَدَم َو َيَناُل ِم ْنُه َغ َر َض ُه ِم ْن َهِذِه ا ْبَو اِب ا ْر َبَع ِة َفِإَّن ُفُض ْو َل الَّنَظِر َيْدُع و ِإَلى اِإلْس ِتْح َساِن‬
‫َو ُو ُقْو ِع ُص ْو َر ِة الَم ْن ُظْو ِر ِإَلْي ِه ِفي الَقْل ِب َو اِإلْش ِتَغ اِل ِبِه َو الِفْك َر ِة ِفي الَظْف ِر ِبِه‬
“Hendaknya menahan diri dari pandangan yang tak bisa
terjaga, banyak bicara, banyak makan, dan banyak bergaul.
Hal-hal ini merupakan empat pintu setan dalam menguasai
manusia dan jalan setan mencapai tujuannya. Enggan
menundukkan pandangan akan mengantarkan pada
menganggap baik (istihsan), yang dilihat akan menancap dalam
hati, pikiran pun akan sibuk membayangkannya, hingga
berpikiran agar tercapai tujuan.”
Empat hal ini disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam poin
kesepuluh setelah menyebutkan sembilan kaidah bermanfaat
untuk melindungi hamba dari setan dan menyelamatkan dari
gangguannya. Lihat Badaa-i’ Al-Fawaid, 2:809-816.
Berikut adalah rincian dari empat pintu setan di atas.

Pertama: Banyak memandang


Contohnya adalah memandang lawan jenis.
Dalam surah An-Nuur sendiri diperintahkan untuk
menundukkan pandangan,

‫ُقْل ِلْل ُم ْؤ ِمِنيَن َيُغ ُّض وا ِم ْن َأْبَص اِر ِهْم َو َيْح َفُظوا ُفُروَج ُهم‬
” Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah
mereka menahan pandanganya, dan memelihara
kemaluannya.” (QS. An-Nuur: 30)
Wanita juga diperintahkan untuk menundukkan pandangan,

‫َو ُقْل ِلْل ُم ْؤ ِم َناِت َيْغ ُض ْض َن ِم ْن َأْبَص اِر ِهَّن َو َيْح َفْظَن ُفُروَج ُهَّن‬
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya.” (QS. An-Nuur: 31)
Dalam hadits disebutkan,

‫َفاْل َعْي َناِن ِز َناُهَما الَّنَظُر‬


“Zina kedua mata adalah dengan melihat.” (HR. Muslim, no.
6925)
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
‫ َع ْن َنَظِر اْل ُفَج اَءِة َفَأَمَر ِنى َأْن َأْص ِر َف َبَص ِر ى‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َس َأْل ُت َر ُسوَل الَّلِه‬.
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka
beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.”
(HR. Muslim, no. 2159)

Kedua: Banyak bicara


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َمْن َك اَن ُيْؤ ِمُن ِباِهلل َو الَيْو ِم اآلِخ ِر َفْل َيُقْل َخ ْيرًا َأْو ِلَيْص ُم ْت‬،
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkatalah
yang baik, ataukah diam.” (HR. Bukhari, no. 6018, 6019, 6136,
6475 dan Muslim, no. 47)
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫َثِك َلْت َك ُأُّمَك َو َهْل َيُكُّب الَّناَس ِفى الَّناِر َع َلى ُو ُج وِهِهْم َأْو قَاَل َع َلى َم َناِخ ِر ِهْم ِإَّال َح َص اِئُد‬
‫َأْل ِس َنِتِهْم‬
“Semoga ibumu kehilanganmu! (Kalimat ini maksudnya adalah
untuk memperhatikan ucapan selanjutnya). Tidaklah manusia
tersungkur di neraka di atas wajah atau di atas hidung mereka
melainkan dengan sebab lisan mereka.’” (HR. Tirmidzi, no. 2616
dan Ibnu Majah, no. 3973. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
hadits ini hasan).

Ketiga: Banyak makan


Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
‫َما َم َأَل آَدِم ٌّي ِو َع اًء َش ًّر ا ِم ْن َبْطٍن ِبَح ْس ِب اْب ِن آَدَم ُأُك اَل ٌت ُيِقْم َن ُص ْل َبُه َفِإْن َك اَن اَل َم َح اَلَة َفُثُلٌث‬
‫ِلَطَعاِمِه َو ُثُلٌث ِلَش َر اِبِه َو ُثُلٌث ِلَنَفِس ِه‬
“Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut
keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang
dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu
keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya,
sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.”
(HR. Ahmad, 4:132; Tirmidzi, no. 2380; Ibnu Majah, no. 3349.
Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa perawi hadits
ini tsiqqah, terpercaya).
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Manfaat dari sedikit
makan bagi baiknya hati adalah hati akan semakin lembut,
pemahaman semakin mantap, jiwa semakin tenang, hawa nafsu
jelek tertahan, dan marah semakin terkendali. Hal ini berbeda
dengan kondisi seseorang yang banyak makan.” (Jaami’
Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:469)

Keempat: Banyak bergaul


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
‫اْل َمْر ُء َع َلى ِد يِن َخ ِليِلِه َفْل َيْن ُظْر َأَح ُدُكْم َمْن ُيَخ اِلُل‬
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh
karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib
kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan
Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad
hadits ini sahih)
Adapun bergaul ada beberapa bentuk menurut Ibnul Qayyim
dalam Badaai’ Al-Fawaid:
1. Bergaul seperti orang yang membutuhkan makanan, terus
dibutuhkan setiap waktu, contohnya adalah bergaul dengan
para ulama.
2. Bergaul seperti orang yang membutuhkan obat, dibutuhkan
ketika sakit saja, contohnya adalah bentuk muamalat, kerja
sama, berdiskusi, atau berobat saat sakit.
3. Bergaul yang malah mendapatkan penyakit, misalnya ada
penyakit yang tidak dapat diobati, ada yang kena penyakit
bentuk lapar, ada yang kena penyakit panas sehingga tak bisa
berbicara.
4. Bergaul yang malah mendapatkan racun, contohnya adalah
bergaul dengan ahli bid’ah dan orang sesat, serta orang yang
menyesatkan yang lain dari jalan Allah yang menjadikan
sunnah itu bid’ah atau bid’ah itu menjadi sunnah, menjadikan
perbuatan baik sebagai kemungkaran dan sebaliknya.
Ibnul Qayyim menjelaskan dalam Badaa-i’ Al-Fawaid (2:824-
825), “Siapa yang tersadarkan dengan menjaga diri dari empat
hal yang merusak yaitu tidak menjaga pandangan, banyak
bicara, banyak makan, dan banyak bergaul, padahal empat hal
ini adalah yang merusak alam, lalu ia menempuh sembilan
langkah untuk menjaga diri dari godaan setan tersebut, maka ia
berarti telah mendapatkan taufik, mencegah dirinya dari pintu
Jahannam, dan membuka pintu rahmat.”
Kalau kita mau merinci, memang benar-benar nyata apa yang
dinyatakan oleh Ibnul Qayyim, dosa-dosa berasal dari empat
pintu setan:

 Pandangan yang tidak dijaga akan mengantarkan pada


perbuatan zina dan perselingkuhan.
 Banyak bicara (tidak menjaga omongan) akan
mengantarkan pada suka memfitnah dan meng-ghibah.
 Banyak makan berarti mengurus perut akan mengantarkan
orang pada memakan harta haram, yang penting harta
diperoleh dengan cara apa pun walaupun dengan cara
menzalimi orang lain, melakukan gharar (pengelabuan), hingga
memakan riba.
 Salah bergaul berakibat mendapatkan lingkungan yang jelek,
akhirnya menjadi pecandu narkoba dan minuman keras.
Demikian khutbah pertama ini.

‫َأُقْو ُل َقْو ِلي َهَذاَ َو اْس َتْغ ِفُر َهللا ِلي َو َلُك ْم َو ِلَساِئِر الُمْس ِلِم ْيَن ِإَّنُه ُهَو الَسِمْيُع الَع ِلْي ُم‬

Khutbah Kedua
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َنِبَّيَنا ُمَح َّمًدا‬،‫ َو َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‬، ‫َأْح َمُد َر ِّبي َو َأْش ُك ُر ُه‬
‫َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه‬
‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َنِبِّيَنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َمْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َساٍن ِإَلى َيْو ِم الِّد ْي ِن‬
‫ َو َح اِفُظْو اَع لَى‬. ‫ َو َذُرواْل َفَو اِح َش َماَظَهَر َو َماَبَطْن‬.‫ َفَياَا ُّيَهاالَّناُس !! ِاَّتُقواَهللا َتَعالَى‬: ‫َاَّما َبْعُد‬
‫ َو َثَّنى‬. ‫ َو اْع َلُمْو اَاَّن َهللا َاَمَر ُكْم ِبَأْم ٍر َبَدَأ ِفْي ِه ِبَنْف ِس ِه‬. ‫الَّطاَع ِة َو ُح ُض ْو ِر اْل ُج ْم َع ِة َو اْل َج َماَع ِة‬
‫ ِاَّن َهللا َو َم َالِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّنِبْى َيَا‬:‫ َفَقاَل َتَعالَى َو َلْم َيَز ْل َقاِئًالَع ِلْيًما‬. ‫ِبَم َالِئَك ِة ُقْد ِس ِه‬
‫ُّيَهااَّلِذ ْيَن آَم ُنْو اَص ُّلْو اَع َلْي ِه َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًما‬
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِل ُمَح َّم ٍد َك َما َص َّلْي َت َع َلى ِإْبَر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْي َم ‪ِ ،‬إَّنَك‬
‫َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‪َ .‬و َباِر ْك َع َلى ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِل ُمَح َّم ٍد َك َما َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهْي َم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْي َم ‪،‬‬
‫ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬
‫اللُهَّم اْغ ِفْر ِلْل ُمْس ِلِم ْيَن َو المْس ِلَماِت َو المْؤ ِمِنْيَن َو المْؤ ِم َناِت اَألْح َياِء ِم ْن ُهْم َو اَألْم َو اِت ِإَّنَك َس ِم ْيٌع‬
‫َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الَّدْع َو ِة‬
‫الَّلُهَّم َأِّلْف َبْيَن ُقُلوِبَنا‪َ ،‬و َأْص ِلْح َذاَت َبْي ِنَنا‪َ ،‬و اْه ِد َنا ُسُبَل الَّس اَل ِم ‪َ ،‬و َنِّج َنا ِم َن الُّظُلَماِت ِإَلى‬
‫الُّنوِر ‪َ ،‬و َج ِّنْب َنا اْل َفَو اِح َش َما َظَهَر ِم ْن َها َو َما َبَطَن ‪َ ،‬و َباِر ْك َلَنا ِفي َأْسَماِع َنا‪َ ،‬و َأْبَص اِر َنا‪َ ،‬و ُقُلوِبَنا‪،‬‬
‫َو َأْز َو اِج َنا‪َ ،‬و ُذِّر َّياِتَنا‪َ ،‬و ُتْب َع َلْي َنا ِإَّنَك َأْنَت الَّتَّواُب الَّر ِح يُم ‪َ ،‬و اْج َع ْل َنا َش اِك ِر يَن ِلِنَع ِم َك ُم ْث ِنيَن ِبَها‬
‫َع َلْيَك ‪َ ،‬قاِبِليَن َلَها‪َ ،‬و َأِتِم ْم َها َع َلْي َنا‬
‫َر َّبَنا َهْب َلَنا ِم ْن َأْز َو اِج َنا َو ُذِّر َّياِتَنا ُقَّر َة َأْع ُيٍن َو اْج َع ْل َنا ِلْل ُم َّتِقيَن ِإَماًما‬
‫الَّلُهَّم إَّنا َنْس َأُلَك الُهَدى ‪ ،‬والُّتَقى ‪ ،‬والَع َفاَف ‪ ،‬والِغ َنى‬
‫الَّلُهَّم اْك ِفَنا ِبَح َالِلَك َع ْن َح َر اِم َك َو َأْغ ِنَنا ِبَفْض ِلَك َع َّمْن ِس َو اَك‬
‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّدْن َيا َح َس َنًة َو ِفي اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذاَب الَّناِر‬
‫َو َص َّلى ُهللا َع َلى َنِبِّيَنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه وَ َمْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َساٍن ِإَلى َيْو ِم الّدْين‬
‫َو آِخُر َدْع َو اَنا َأِن اْل َح ْم ُد هلل َر ِّب اْل َعاَلِم ْيَن‬

Anda mungkin juga menyukai