Anda di halaman 1dari 3

SUATU MALAM PENUH BINTANG

Dunia yang dingin dan sepi

Manusia berjuang

Untuk menggapai

Allah yang terasa begitu Jauh

Lalu.....

Pada tengah malam yang penuh bintang

Di Betlehem

Tuhan membungkuk

dan mengumpulkan isi dunia

Dalam pelukan yang hangat

Dan penuh kasih:

Natal

Liturgi Ragam Profesi


Tema : Kekuatiran dan Introspeksi Diri
Prolog : Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Khalil Gibran mengatakan
dalam 14 macam keutamaan manusia di mana satu diantaranya, bahwa dosa
utama manusia adalah egois dan individualis. Keegoisan itu membuat
manusia menjadi tamak, rakus dan tidak peduli kepada yang lain. Keegoisan
itu membuat jurang pemisah antara yang satu dengan yang lain, olehnya
dunia begitu mengerikan. Namun, tahukah saudara, apa yang menyebabkan
semuanya itu? Tahukah saudara mengapa manusia begitu egois? Tahukah
saudara mengapa menusia begitu tega untuk berbuat dosa? “Kuatir”.
Kekuatiranlah yang membuat menusia begitu tega. Manusia begitu kuatir
akan hari esok. Padahal Tuhan yang hidup dan berkarya pada saat ini akan
tetap hidup dan berkarya untuk besok, dan besok, dan besok, untuk hari
esok. Dan sampai kapan pun! Sampai selama-lamanya!.
Petani Hidupku ini terasa sungguh menyedihkan. Dari hari ke hari, aku tidak pernah
lepas dari cangkul, bajak dan lumpur yang menjijikkan ini. Entah kapan saya
bisa lepas dari penjara sistim seperti ini. Begitu capeknya saya bekerja dari
pagi sampai petang, bahkan malam hari ketika bulan purnama saya
manfaatkan untuk bekerja, tetapi hidup saya tidak pernah berubah. Kapan
saya dapat hidup seperti pengusaha yang penuh dengan uang dan harta itu?
Saya tahu, kalau sebenarnya pekerjaan saya ini sungguh mulia. Saya
menyediakan kebutuhan manusia melalui keringat saya. Namun dunia ini
tetap saja melihat saya sebagai golongan kecil yang tidak punya apa-apa.
Tinggal di desa seperti ini, anak saya juga sekolah di desa yang hanya
memiliki sebuah buku pegangan. Toh juga setelah dia tamat hanya menjadi
petani seperti saya. Seandinya saya punya uang yang banyak, saya akan
mengubah hidup saya. Tapi bagaiamana caranya ya dapat uang banyak?
Bagaimana caranya?
Guru Saya tahu, kalau saya sangat dibutuhkan di dunia ini. Tapi sering saya hanya
tahu bahwa jasa saya tidak setimpal dengan penghargaan yang saya terima.
Saya seorang pengajar, tapi saya sangat kuatir kalau anak saya nanti tidak
mendapat pendidikan yang baik. Biaya hidup yang saya terima tidak sanggup
untuk mencapai impian saya. Lalu bagaimana caranya, agar saya memperoleh
pendapatan yang cukup? Itulah masalah saya. Saya terjebak melihat profesi
saya hanya sebagai alat untuk mendapatkan imbalan atau uang yang banyak,
sehingga peran saya yang sebenarnya terlupakan. Akibatnya, anak didik yang
saya bina juga bingung mengapa mereka merasa perlu untuk belajar.
Habis, bagaimana, bukankah wajar kalau saya juga harus menyekolahkan
anak saya ke jenjang pendidikan yang lebih baik? Bukanlah wajar saya
memperhatikan gizi anak-anak saya? Bukankah wajar saya memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan saya. Lalu bagaimana caranya? Bagaimana ya?
Pelajar Terserah apa yang mau dikatakan tentang kami. Kami para pelajar ini disebut
sebagai generasi penerus, silahkan. Jika disebut bahwa masa depan ada di
pundak kami, terserah. Tetapi satu hal yang pasti. Sejauh mana hal itu
benar-benar terwujud? Kami memiliki cita-cita yang sangat tinggi, tapi
sepertinya itu hanya mimpi. Lihatlah, siapa yang peduli terhadap kami. Jika
kami kurang baik disebut bandal. Memang, kadangkala kami sering
memberatkan orang tua, menjadi beban pikiran orang tua. Itu memang
sebuah kesalahan. Tapi, siapa rupanya yang perduli terhadap kami. Guru?
Pemerintah? Sampai di mana letak kepedulian mereka? Mana bisa kami
mendapatkan pendidikan memadai tanpa uang yang banyak. Cita-cita tinggi?
Tinggi itukan relatif......
Polisi : Kami bangga sebagai seorang Polisi. Kami bangga disebut sebagai anak
negara. Kami bangga disebut sebagai pahlawan bangsa. Itu benar. Itu adalah
pekerjaan yang sangat berat bagi kami. Walaupun kadang kala semuanya itu
tidak dapat kami lakukan secara sempurna. Maaf, jika pelayanan kami kurang
memuaskan. Tapi, bukankah kami juga memiliki kepentingan dan kebutuhan?
Kadang kami gagal memberikan kesadaran hukum terhadap masyarakat.
Kadang kami gagal memberdayakan kepercayaan masyarakat kepada kami.
Mengapa ....... tentang semua yang pernah anda alami ketika berhadapan
dengan kami? Memang tidak wajar bila kami tidak melayani warga dengan
baik. Tetapi kami juga memiliki masa depan. Kami juga memiliki keluarga
yang harus kami bina seperti kalian.
Pengacara : Benar, semua orang mencari keadilan. Semua orang di dunia ini
menginginkan kebenaran. Tapi buktinya apa? Apa keadilan dan kebenaran
pernah terwujud? Di mana? Jangan salahkan kami. Memang kami sebagai
orang yang bekerja di bidang hukum, baik itu hakim, jaksa, pengacara itu
adalah tugas kami. Tapi kami juga membutuhkan keadilan. Kami juga butuh
masa depan yang baik. Kami juga memiliki keluarga. Itu semua kan masalah
masa depan. Siapa yang tidak ingin masa depan keluarganya baik? Kami tahu
kalau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme itu salah. Tapi, kan lebih salah kalau
anak tidak diberi makan? Apalagi diberi makan batu.
Dokter : Senang rasanya menjadi seorang dokter. Dapat melegakan, dapat
menyembuhkan. Dapat menolong orang lain yang sedang sedih karena sakit.
Saya bangga menjadi seorang dokter. Memang dapat dikatakan bahwa kami
melayani. Tetapi kami juga membutuhkan biaya bukan? Memang berat
rasanya membuat biaya yang mahal untuk pengobatan yang kami lakukan.
Tapi ini juga kan masalah masa depan. Masa depan keluarga. Lagian, biaya
sekolah kami kan sangat mahal. Kalau biaya pengobatan murah, nanti orang
tidak mau dong menjaga kesehatan. Ya gak.
Okelah
Pengusaha : Benar, kami sebagai pengusaha sangat dibutuhkan dimana-mana. Kami
memberikan solusi yang sangat tepat bagi masyarakat. Jika ada yang
mengatakan bahwa kami terlalu mementingkan diri sendiri, itu tidak
sepenuhnya betul. Memang sih, ada juga benarnya. Tapi kami kan harus
menjaga kelangsungan usaha. Kami harus mengusahakan keuntungan yang
sebesar-besarnya dari usaha yang kami geluti. Jika dikatakan bahwa kami
kurang memperhatikan kepentingan karyawan, yeah, kelangsungan usaha kan
yang paling utama kami jaga. Kalau usaha bangkrut, karyawan kan akan
dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai