Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI -NILAI BELA NEGARA

Nama : dr. Widyanita Kynanti Silo


Instansi : Puskesmas Tampapadang
Kelompok : 3 angkatan VI
No. urut : NDH 7

Soal Kasus

1. Fenomena yang terjadi dewasa ini adalah trend anak muda yang lebih mencintai produk
asing daripada produk asli Indonesia yang mempunyai kearifan lokal. Mereka lebih
familiar dengan lagu asing daripada lagu daerah, mereka juga lebih suka memakai
pakaian dengan brand luar negeri.

Berdasarkan Pernyataan diatas:

1. Bagaimana anda menyikapi fenomena tersebut ?

2. Berikan solusi agar mereka kembali mencintai produk asli Indonesia, seperti
yang sedang digalakkan oleh Pemerintah akhir-akhir ini.

Jawaban :

1. Di era globalisasi seperti sekarang ini, sudah mulai terjadi proses akulturasi antar budaya bangsa.
Hal ini jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu
sendiri. Fenomena sederhana yang terjadi saat ini dimana kaum generasi muda lebih familiar
dengan lagu asing dibanding lagu daerah. Merasa terlihat keren bagi penikmat musik dan tidak
ketinggalan zaman menjadikan hal ini sebagai alasan bagi sebagian orang. Sebab banyak diantara
anak muda pada generasi sekarang yang hanya mengikuti perkembangan trend masa kini tanpa
betul-betul menikmati keindahan dari sebuah lagu daerah. Padahal negara kita punya potensi
sumber daya alam dan juga sumber daya manusia, serta sangat kaya akan budaya dan berbagai
ciri khas lagu-lagu dari setiap daerah.
Akan tetapi ada juga generasi muda yang punya antusias tinggi dalam mempromosikan lagu-lagu
daerah yang bisa kita lihat di berbagai platform digital seperti youtube. Lagu-lagu daerah
diaransemen ulang sesuai trend perkembangan musik saat ini agar menarik minat masyarakat.
Di era milenial saat ini, hari kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus
menjadi momen yang dinantikan bagi generasi muda untuk menyajikan hasil karya mereka di
platform digital. Hal ini bisa kita saksikan langsung di youtube dengan berbagai macam hasil
kreativitas anak bangsa. Sebagai contoh proyek “Wonderland Indonesia” yang baru saja dirilis
saat bulan Agustus kemarin disambut dengan antusias penonton sebanyak 25 juta orang hanya
dalam waktu 2 bulan. Proyek ini digusung oleh sekelompok anak muda dengan ideologi sangat
tinggi akan kecintaannya terhadap Indonesia. Dengan ide dan kreativitas yang dimiliki, mereka
mengeksplorasi musik dan budaya tradisional dalam sebuah konsep modern yang di dalamnya
mengenalkan lagu-lagu daerah diantaranya Paris Barantai (Kalimantan Selatan), Si Patokaan
(Sulawesi Utara), Sajojo (Papua), Janger (Bali), Anak Kambing Saya (NTT), Manuk Dadali (Jawa
Barat), Lelo Ledhung (Jawa tengah), Kampuang Nan jauh di Mato (Sumatera Barat), Soleram
(Riau) serta memperlihatkan kekayaan dan keindahan alam Indonesia melalui video yang
ditayangkan. Dalam prosesnya, proyek ini hampir batal untuk ditayangkan karena kekurangan
sponsor saat itu. Namun dengan tekad dan semangat serta usaha maksimal para anak muda ini
sehingga karya mereka berhasil mendapat dukungan dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek
dan menarik minat banyak orang, tak hanya masyarakat Indonesia tapi bahkan sampai luar
negeri. Hal ini menjadi salah satu contoh bahwa diperlukan kerjasama untuk saling mendukung
antar pihak pemerintah dan generasi muda dalam mempromosikan karya anak bangsa sehingga
ciri khas budaya Indonesia tidak hilang seiring dengan perkembangan zaman.

Begitu pula dengan semakin banyaknya barang ataupun pakaian dengan brand luar negeri yang
mulai tersebar di berbagai pelosok Indonesia. Keadaan ini terjadi mungkin karena sebagian dari
generasi muda merasa lebih berkelas saat memakai pakaian berlabel luar negeri dibanding produk
lokal. Namun hal ini tidak bisa disalahkan sebab barang atau pakaian berlabel luar negeri baik itu
dari segi kualitas ataupun kemasan yang terkadang masih lebih baik dibanding produk lokal
sehingga lebih menarik minat konsumen untuk memakainya. Fenomena seperti ini apabila hanya
dibiarkan saja lama-kelamaan akan menjadi masalah serius dan membuat Indonesia semakin
merosot dengan ketidakmampuan untuk bersaing dengan negara lain. Peran generasi muda
sebagai tunas penerus bangsa sangat diharapkan, sebab jika keadaan ini tidak dibendung maka
akan mengancam eksistensi dan ciri luhur bangsa kita.

2. Solusinya dengan menanamkan sikap dan perilaku cinta tanah air. Dimulai dari diri sendiri dengan
mencintai tanah air maka otomatis dengan sendirinya kita akan tergerak untuk mencintai hal-hal
yang berkaitan dengan negeri kita, salah satunya dengan mendukung produk-produk buatan
dalam negeri. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam potensi, baik itu
sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki
ide dan kreativitas dalam menciptakan produk, dan juga hasil kekayaan alam yang dapat diolah
untuk menjadi produk dengan kualitas baik. Dengan mendukung program pemerintah “Bangga
Buatan Indonesia” tentunya akan membawa dampak positif pada berbagai keadaan seperti
mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, menambah jumlah
pendapatan nasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi
negara. Sikap cinta produk Indonesia yang bisa kita tunjukkan seperti mencari informasi sebanyak
mungkin barang kebutuhan sehari-hari yang diproduksi lokal; mengajak teman dan saudara untuk
berbelanja produk-produk lokal; ikut mempromosikan produk-produk lokal di akun media sosial;
membentuk atau mengikuti komunitas pecinta produk Indonesia; dengan menyadari akan hal ini
maka secara tidak langsung kita juga sudah membantu memajukan perekonomian di Indonesia.

Sebagai ASN, cara kita mendukung program pemerintah untuk mengajak masyarakat kembali
mencintai produk asli Indonesia salah satunya dengan menggunakan baju batik baik saat bekerja
maupun diberbagai kegiatan. Batik dengan berbagai motif yang berbeda-beda menunjukkan ciri
khas dari tiap daerah. Ketika batik yang kita gunakan merupakan hasil produksi lokal pengrajin
setempat, kita bisa memulai dengan memanfaatkan akun media sosial untuk mempromosikan
produk tersebut. Tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas, bentuk pengemasan, dan
perlunya inovasi yang baru agar sebuah barang produksi lokal mempunyai daya saing apabila
disandingkan dengan barang produksi luar negeri.

Dengan kita menggunakan produk dalam negeri maka akan menumbuhkan rasa cinta dan bangga
terhadap tanah air sehingga muncul rasa pengabdian kepada negeri ini melalui apapun profesi
kita dan dimanapun kita berada akan senantiasa berusaha mengenalkan bahwa “Saya cinta
Indonesia, saya cinta produk dalam negeri”.

Anda mungkin juga menyukai