Anda di halaman 1dari 25

Tugas:

KEWARGANEGARAN

OLEH

YUNINGSIH

A1N1 17 112

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PEMINATAN PENDIDIKAN SOSIOLGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
A. Latihan 1

1. Masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalu pendidikan kewarganegaraan, apakah


masalah itu mincul dari perkembangan IPTEK atau tantangan global saat ini?
Jawaban:
Masalah bangsa saat ini adalah masalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja
merupakan masalah yang terjadi setiap harinya yang semakin bertambah di kalangan
masyarakat karna adanya perkembangan zaman dan teknologi atau IPTEK saat ini. Pada
dasarnya kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan masyarakat kenakalan remaja
merupakan tindakan yang menyimpang dari norma. Kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status,
maupun pelanggaran terhadap hukum pidana.
2. Data dan informasi untuk mendeskripsikan lebih lanjut tentang masalah kenakalan
remaja tersebut?
Jawaban:
Data tentang kenakalan remaja selama priode tahu 2017-2019 mengalami penurunan.
Tingkat resiko kenakalan remaja setiap 100 ribu masyarakat pada tahun 2017 sekitar 129
menjadi 113, pada tahun 2018, dan menurun menjadi 103 pada tahun 2019. Data ini
menggambarkan persentasi masyarakat yang menjadi korban kenakalan remaja di
Indonesia selama priode tahun 2018-2019 juga memperlihatkan pola penurunan.
Persentase masyarakat korba kenakalan remaja mengalami penurunan dari 1,11 persen
pada tahun 2018 menjadi 1,01 persen pada tahun 2019. Pada tahun 2011-2018 jumlah
kenakalan remaja pada masyarakat meningkat, dari sekita 2.500 pada tahun 2011 menjadi
sekitar 2.700 pada tahun 2014, dan pada tahun 2018 masalah kenakalan remaja kembali
meningkat sekitar 3.100.
Informasi menyebabkan kenakalan remaja antara lain:
pertama, broken home atau keluraga yang berantakan. Kondisi keluarga yang berantakan
menjadi faktor penyebab seorang anak menjadi nakal. Hal ini karena hubungan orang tua
anak tersebut yang tidak harmonis, percekcokan kedua orang tua yang terus menerus
menyebabkan anak kurang perhatian dan kurangnya kasih sayang. Maka anak tersebut
akan memilih mencari kasih sayang di luar keluarga atau mencari perhatian dengan
melakukan tindakan yang nakal.
Kedua, kurangnya kasih sayang dari orang tua. Anak yang kurang mendapat kasih sayang
dari orang tua akan mengakibatkan anak tersebut tidak betah di rumah. Anak akan
melarikan diri dengan cara pergaulan bebas. Hal ini sangat berdampak buruk pada
perkembangan pribadi dan perilaku anak tersebut.
Ketiga, status sosial ekonomi orang tua yang rendah. Akibat dari ekonomi orang tua yang
rendah menyebabkan kebutuhan anak tidak tercukupi. Seperti kebutuhan makanan,
pendidikan, kesehatan, maupun kebutuhan yang bersifat sekunder. Dari sinilah seorang
anak akan melakukan tindakan yang berujung kriminal untuk memperoleh kebutuhanya.
Keempat, kondisi keluarga yang tidak tepat. Salah satu kondisi keluarga yang tidak tepat
adalah orang tua yang tegas dengan menerapkan kedisiplinan terhadap anak. Bahkan
tidak mengasihani anak dengan melakukan perlakuan kasar akan mengakibatkan anak
akan patuh terhadap orang tuanya saja. Tetapi di luar lingkungan keluarga anak akan
menjadi nakal sebagai protes terhadap tindakan yang dilakukan orang tuanya.

3. Program pendidikan kewarganegaraan seperti apa yang dapat dilakukan guna


mengantisipasi masalah kenakalan remaja tersebut?

Jawaban:
Pertama, Mencari Tahu Masalah Si Anak Yang Melakukan Kenakalan Remaja
Seorang guru menjadi sahabat dan pendidik peserta didik di sekolah. Guru pendidikan
kewrganegaraan apabila mengetahui peserta didiknya melakukan kenakalan remaja, harus
mengambil tindakan untuk mencegahnya melalui pendekatan secara langsung kepada
anak yang bermasalah untuk mengetahui masalah anak tersebut dalam melakukan
kenakalan remaj, setelah diketahui masalah dan penyebabnya anak di beri dorongan yang
dapat menguatkan mental si anak agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif
Kedua, Melakukan Pendekatan Secara Khusus
Pendidikan mental yang diberikan oleh guru pendidikan kewarganegaraan terhadap
anak harus diarahkan dengan, mengamati, memberikan perhatian khusus, dan mengawasi
setiap penyimpangan yang dilakukan si anak di sekolah. Pemberian bimbingan terhadap
si anak dilakukan di sela-sela jam pelajaran supaya si anak tahu dan mengerti tentang
kenakalan remaja sehingga si anak tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan dan
norma yang ada di sekolah. Si anak dibimbing agar dapat mendisiplinkan diri dalam hal
penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
Pendekatan individu atau langsung diberikan secara pribadi kepada si anak yang
bermasalah melalui percakapan mencari tahu masalah yang dialami si anak, kesulitan si
anak dan membantu mengatasinya.
Ketiga, Mengikut sertakan si anak dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
Tugas guru Pendidikan Kewarganegaraan juga mengarahkan dengan adanya
bimbingan ekstrakurikuler ini diberikan penguatan agama menurunnya kenakalan remaja
di sekolah. Mencegah kenakalan remaja atau si anak di sekolah seperti ekstrakurikuler
KAMAT (Kajian Jum’at) dengan ini si anak dapat memperoleh pengetahuan keagamaan
agar tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan yang buruk di lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat yang tidak mendukung.

B. Latihan 2

1. Ada berapa budaya Indonesia yang diklaim Malaysia? Adakah contoh lainnya?
Sebutkan, apakah klaim tersebut dimungkinkan terjadi lagi di kemudian hari?
Jawaban:
a. Batik
b. Lagu Rasa Sayange
c. Reog Ponorogo
d. Wayang Kulit
e. Kuda Lumping
f. Rendang Padang
g. Keris
h. Angklung
i. Tari Pendet
j. Tari Piring
k. Gemelan Jawa
- Pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia akan terus menerus ada apabila
rakyat Indonesia tidak melestarikan, serta mencintai kebudayaannya. Oleh karena
itu kita harus mengajari dan mempelajari salah satu budaya tersebut secara
generasi ke generasi selanjutnya. Sebagai salah satu cara supaya mempertahankan
budaya kita tidak diklaim oleh Negara lain terutama Malaysia.
2. Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya tersebut
memang telah dijalankan oleh warga negaranya?
Jawaban:
Tidak boleh, karena sudah di atur oleh sebuah lembaga dunia setiap warga negara
mempunyai ragam budaya yg berbeda di lindungi oleh PBB. apabila ada yg mencuri
budaya lain itu namanya tidak menghargai negara lain yg lebih dulu mempunyai budaya,
bisa kena pelanggaran oleh lembaga dunia dalam naungan PBB. kemungkinan klaim akan
diperbolehkan apabila tidak terdapat paten hak yang diakui dan pada saat banding bukti
kuat dan mencukupi.
3. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan
dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil berdiri (standing
party).
Jawaban:
Tidak boleh , karena setiap budaya memiliki hak ciptanya sendiri . Walaupun sudah
menjadi bagian dari keseharian orang indonesia, tetap saja sebuah budaya memiliki 'asal'
nya . Masyarakat indonesia sudah terbiasa dengan budaya standing party , bukan masalah
untuk meniru/menjadikan kebiasaan tpi tidak boleh mengatas namakan budaya Standing
Party sebagai budaya indonesia.
4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak
diklaim oleh negara lain?
Jawaban:
Kebudayaan daerah adalah modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional
karena kebudayaan nasional merupakan puncak kebudayaan daerah yang berada di
wilayah Indonesia.
5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai
kebudayaan nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
Jawaban:
Kebudayaan daerah dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-
syarat berikut ini:
- pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
- harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua bangsa kita,
sehingga menjadi milik bangsa.
- menunjukkan ciri atau identitas bangsa.
- berkualitas tinggi dan dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia.
6. Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah luntur? Mengapa demikian? Jika
ya, akankah identitas bangsa itu hilang?
Jawaban:
Yang menentukan hilang atau tidaknya kearifan lokal di negara ini adalah anak bangsa
sendiri. mungkin kearifan lokal tersebut mengalami asimilasi dengan kebudayaan lain
yang masuk kedalam suatu daerah sehingga menimbulkan budaya yang baru. untuk itu,
kitalah sebagai penerus bangsa harus dapat melestarikan dan menjaga kearifan lokal
agar identitas bangsa tidak hilang dan menerima sebagian budaya yang "baik" dari luar
sebagai tambahan dan pelengkap bagi kebudyaan yang telah ada. karena bagaimanapun
kita harus dapat beradaptasi dengan keadaan dunia yang selalu dinamis.

C. Latihan 3
 Judul Berita : Organisasi Papua Merdeka (OPM)
 Sumber Berita : CNN Indonesia
 Isi Berita:
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah organisasi yang di bentuk pada
tahun 1965 dengan tujuan membentuk dan melaksanakan pengulingan pemerintahan saat
ini. Seperti ucapan Benny Wenda mendeklarisasikan kemerdekaan papua, deklarasi itu
tidak disampaikan di tanah papua tetapi di sampaikan melalui siaran pers di situs resmi
ULMWP pada 1 Desember lalu. Dalam pernyataannya Benny Wenda tak lagi tunduk
pada konsitusi dan hukum Indonesia, Papua memiliki hukum dan konsistusi sendiri.
Selain mendeklarasikan kemerdekaan Papua, Benny juga menyatakan bahwa dirinya
telah diangkat sebagai Presiden Sementara dari Pemerintahan Sementara Republik
Papua. "Hari ini, kami mengumumkan pembentukan Pemerintah Sementara Papua Barat.
Kami siap mengambil alih wilayah kami, dan kami tidak akan lagi tunduk pada aturan
militer ilegal Jakarta," kata Benny.
"Mulai hari ini, 1 Desember 2020, kami mulai menerapkan konstitusi kami sendiri
dan mengklaim kembali tanah kedaulatan kami," kata Benny. Deklarasi yang digaungkan
Benny ini justru direspons negatif oleh pejuang kemerdekaan Papua lainnya yang
tergabung dalam Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka
(TPNPB-OPM).
Mereka menolak klaim sepihak yang digaungkan Benny. Apalagi klaim berkaitan
dengan Benny yang menjadi presiden sementara itu. "Mulai hari Rabu tanggal 2
Desember 2020, kami dari Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM
mengumumkan mosi tidak percaya kepada Benny Wenda," kata Juru Bicara TPNPB-
OPM Sebby Sambon dalam keterangan tertulis. OPM menganggap klaim kemerdekaan
yang digaungkan Benny justru bisa merusak persatuan rakyat Papua yang tengah
berjuang secara langsung.
Sebby bahkan menuding Benny tengah bekerja untuk kepentingan kapitalis asing Uni
Eropa, Amerika dan Australia. Hal ini, menurutnya, bertentangan dengan prinsip-prinsip
revolusi bangsa Papua. "Menurut hukum international Benny Wenda telah deklarasikan
dan mengumumkan negara dan klaimnya di negara asing yaitu di negara kerajaan Inggris
itu sangat tidak benar dan tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia," kata dia.
Deklarasi kemerdekaan Papua oleh Benny Wenda tak berdampak signifikan terhadap
situasi di Papua sendiri. Hal ini diungkap oleh Kepala Penerangan Komando Gabungan
Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III TNI Kolonel Czi IGN Suriastawa. Kata dia,
wilayah Papua sejauh ini masih dalam keadaan kondusif.
Suriastawa mengatakan gerakan deklarasi yang digaungkan oleh Benny Wenda itu
akan menjadi urusan penegak hukum. TNI hanya memastikan saat ini situasi di Papua
aman terkendali. "Landai saja di Papua. Biar BW (Benny Wenda) ditangani polisi karena
diduga mengarah pada undang-undang makar," kata dia. Meski begitu, Anggota Komisi I
DPR RI Sukamta meminta Pemerintahan Joko Widodo tak menganggap remeh deklarasi
pemerintahan sementara yang digaungkan Benny Wenda. Menurutnya, pemerintah harus
segera menangani permasalahan yang berlarut-larut ini dengan pendekatan yang
komprehensif agar Papua tidak bernasib seperti Timor Timur yang lepas dari Indonesia.
"Jangan anggap remeh perkembangan ini, kita tidak ingin Papua berakhir seperti Timor
Timur. Masih terus terjadi penembakan dan serangan kepada aparat dan masyarakat sipil,
menunjukkan situasi di Papua belum stabil," kata Sukamta.
 Kaitannya Dengan jenis Integrasi Terkait Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OMP):
Pertama, Pembangunan yang diselenggarakan di Propinsi Daerah Tingkat I Irian
Jaya sejak daerah itu dikembalikan ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada tangga1 1 Mei 1963, dihadapkan kepada berbagai permasalahan. Hal yang
demikian menyebabkan rakyat di wilayah Propinsi itu tidak cepat berubah dan
berkembang mengikuti kemajuan sama dengan saudara-saudara mereka di daerah
Indonesia lainnya.
Kedua, Proses integrasi politik di Irian Jaya menghadapi suatu tantangan yang utama dan
berat yaitu pemberontakan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dimulai pada
tahun 1965 tepatnya pada tangal 26 Juli di Manokwari yang dipimpin oleh Permenas
Ferry Awom, bekas anggota Batalyon Sukarelawan Papua (Papua Vrijwilinger Corps)
buatan Belanda. Pemberontakan OPM yang terus berlangsung hingga saat ini dan secara
sporadisadis itu merupakan hambatan terhadap penyelenggaraan pembangunan pada
umumnya baik pemaangunan fisik maupun pembangunan non fisik.
Ketiga, Sebagai gerakan separatis, maka pemberontakan OPM merupakan hadangan
terhadap proses integrasi di Irian Jaya yang lebih banyak diwarnai oleh dimensi yang
horizontal, yaitu suatu tujuan untuk mengurangi diskontinuitas dan ketegangan kultur
kedaerahan dalam rangka proses penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen.
 Faktor Penyebab Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OMP)
Pertama, gagalnya otonomi daerah dalam menyejahterakan masyarakat dalam
bidang pembangunan.
Kedua, adanya permasalah pelanggaran HAM yang tidak diselsaikan secara tuntas.
Ketiga, adanya diskriminasi terhadap masyarakat papua asli.
Keempat, adanya perbedaan persepsi terintergrasinya papua sebagai wilayah NKRI
melalui Pepera 1969.
 Penyelesai Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OMP)
Untuk menyelesaikan problem Papua dalam Gerakan Organisasi Papua Merdeka
(OMP) yaitu:
Pertama, menegakkan hukum atas tindakan rasis terhadap masyarakat Papua,
termasuk yang dilakukan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.
Tidak cukup menghukum korlap aksi pengepungan asrama mahasiswa yang ternyata
kader parpol yang selama ini anti-pemerintah. Namun pemerintah perlu membubarkan
ormas yang selama ini selalu mendengungkan propaganda rasis dan intoleransi.
Kedua, mengambil langkah tegas menangkap dan menghukum aktor intelektual
pencipta kerusuhan di Papua yang ditengarai berasal dari kelompok "sakit hati politik"
dan kelompok jaringan kepentingan asing. Pemerintah harus berani mengambil
langkah tegas menegakkan hukum atas provokasi dan tindakan yang ingin memecah
belah masyarakat.
Ketiga, menyelenggarakan dialog setara-partisipatif antara pemerintah pusat dengan
tokoh-tokoh dan representasi masyarakat papua untuk menemukan strategi pemecahan
masalah yang terjadi di Papua. Serta, mengakomodasi aspirasi seluruh kelompok
kepentingan yang ada di Papua.
Keempat, berkomitmen dan mengaplikasikan program penegakan HAM dan
perlindungan hak sosial dasar masyarakat Papua. Pemerintah wajib meninggalkan
paradigma politik yang menempatkan masyarakat papua sebagai objek eksploitasi
sumber daya alam.
Kelima, menurunkan tensi kebijakan militerisme dalam penanganan Papua.
Militerisme hanya akan melahirkan perlawanan bersenjata yang lebih militan dari
kelompok-kelompok yang menolak kebijakan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat yang gencar dilakukan oleh pemerintah pusat. Pendekatan dalam
penyelesaian Papua adalah mengambil hati masyarakat Papua dan merumuskan
resolusi yang win-win solution. Pemerintah pusat wajib menjaga martabat dan
kehormatan masyarakat Papua yang selama kurun 30an tahun termarjinalisasi oleh
politik keberpihakan terhadap kepentingan modal asing.

D. Latihan 4.
1. Pililah sebuah ketentuan yang ada di pasal-pasal dengan UUD NRI 1945. Selanjutnya
carilah udang-undang sebagai pelaksana atas ketentuan tersebut. Anlisis apakah isi
undang-undang tersebut benar-benar menjabarkan maksud ketentuan yang ada di
undang-undang NRI 1945 tersebut? Adakah isinya yang bertentangan?
Jawaban:
Undang-undang NRI 1945 tentang pendidikan pasal 31 ayat 1 dan 2 ayat, ayat 1 yang
berbunyi tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Sedangkan ayat 2
berbunyi pemerintah mengusahakan dan menyelengarakan satu sistem sosial pengajaran
nasional. Untuk menjabarkan undang-undang NRI 1945 tentang pendidikan maka
disusunlah undang-undang pelaksanaannya yang terdapat pada undang-undang nomor 20
tahun 20003 tentang sistem pendidikan nasional, dan undang-undang nomor 12 tahun
2012 tentang pendidikan tinggi dengan adanya undang-undang di atas dimaksudkan
sebagai undang-undang pelaksana ketentuan mengenai UUD NRI 1945 tentang
pendidikan.
- Analisislah Isi undang-undang pelaksanaan tentang pendidikan:

No Keterangan Analisi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
1. Yang mengatur lebih lanjut Dalam bagian dasar hukum mengingat UU
ketentuan dari UUD NRI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Tahun 1945, tentang Pendidikan , disebutkan 5 (lima) pasal UUD NRI
prndidikan meliputi: Tahun 1945 yaitu: Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C
ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32 UUD NRI Tahun
1945.
- Pasal 20
Pada dasarnya penyebutan Pasal 20 adalah sama
maknanya dengan penyebutan Pasal 5 ayat(1),
yaitu untuk memenuhi asas kelembagaan atau
pejabat. pembentuk yang tepat (Pasal 5 huruf b
UU No.12 Tahun 2011). Namun seharusnya
dalam konsideran mengingat tidak disebutkan
Pasal 20 secara utuh, melainkan hanya Pasal 20
ayat (1) saja yang terkait dengan ketepatan
kelembagaan pembentuk (landasan formil);
- Pasal 21
Pasal 21 UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
berhak mengajukan usul rancangan undang-
undang. Makna dari pasal ini adalah apakah UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional ini berisi hakhak warga negara untuk
memperoleh pendidikan?
- Dalam konsideran menimbang dikatakan
bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga
perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
- Dalam Pasal 1 angka 1 disebutkan bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
- Materi muatan UU ini mengatur tentang sistem
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang merupakan
keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu guna mencapai tujuan
pendidikan nasional dengan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa demi
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
- Pendidikan merupakan usaha agar manusia
dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran dan/atau cara lain yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat. Namun
untuk mewujudkan pendidikan secara optimal,
efisien dan efektiv, dibutuhkan pembaharuan
sistem pendidikan nasional melalui
memperbaharui visi, misi, dan strategi
pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan
nasional mempunyai visi terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
- Dari uraian di atas jika dilihat materi muatan
secara keseluruhan, UU Sistem Pendidikan
Nasional telah sesuai antara jenis hirarki dan
materi muatannya memang tepat untuk diatur
dengan UU.
- Pasal 28 C ayat (1)
Pasal 28 C ayat(1) mengamanatkan bahwa setiap
orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia.
- Pasal 31
Pasal 31 mengamanatkan bahwa (1) Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan. (2)
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3)
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang. (4) Negara
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia.
- Pasal 32
Pasal 32 mengamanatkan bahwa (1) Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya. (2)
Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Bahasa daerah merupakan bagian dari
kebudayaan yang dilestarikan melalui
pendidikan berbasis sistem pendidikan nasional
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI
1945.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Yang mengatur lebih lanjut Dalam petunjuk no. 3 lampiran II UU 12/2011,
ketentuan dari UUD NRI dinyatakan bahwa nama PUU dibuat secara
Tahun 1945, tentang singkat dengan hanya menggunakan 1(satu) kata
pendidikan meliputi: atau frasa yang secara essensial maknanya telah
dan mencerminkan isi dari PUU itu sendiri.
Ditinjau dari namanya “Pendidikan Tinggi”
dapat dasumsikan bahwa UU ini berisi tentang
peranan pendidikan tinggi sebagai bagian dari
sistem pendidikan nasional. Maka berdasarkan
analisis terhadap nama, maka PUU ini sudah
tepat menjadi UU. Pada bagian dasar hukum
mengingat disebutkan 3 Pasal UUD NRI
Tahun1945, yaitu Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal
31.
- Pasal 20 menyatakan bahwa (1) Dewan
Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan
membentuk undang-undang. (2) Setiap
rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama. (3) Jika rancangan undang-
undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak boleh
diajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu. (4) Presiden
mengesahkan rancangan undang-undang yang
telah disetujui bersama untuk menjadi undang-
undang. (5) Dalam hal rancangan undang undang
yang telah disetujui bersama tersebut tidak
disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh
hari semenjak rancangan undang-undang
tersebut disetujui, rancangan undangundang
tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib
diundangkan.
- Pasal 21 menyatakan bahwa Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul
rancangan undang-undang.
- Pasal 31 menyatakan bahwa (1) Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya. (3)
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang. (4) Negara
memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurangkurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta
dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia.

- Undang-Undang NRI 1945 tentang pendidikan, undang-undang mengatur


pelaksanaan pendidikan terdapat pada undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan
undang-undang nomor 12 tahun 2012 kedua undang-undang, kedua isi undang-
undang tersebut tidak ada yang bertentang karna setiap pasal yang menjabarkan
tentang isi pendidikan selalu mengarah pada setiap warga untuk berhak
mendapatkan pendidikan guna mencerdaskan memberantah warga butu huruf
pendidikan yang di berikan oleh pemerintah warga Negara Indonesia berhak
mendapat pendidikan wajib belajar 9 tahun.

E. Latihan 5
1. Carilah sebuah undang-undang sebagai pelaksanaan dari salah satu pasal dalam UUD
NRI tahun 1945 mengenai hak dan kewajiban Negara dan warga Negara menurut
undang-undang tersebut. Adakah keseimbangan pengaturan antara hak dan kewajiban?
Apakah simpulan mengenai hal tersebut?
Jawaban:
Undang-undang sebagai pelaksanaan mengenai hak dan kewajiban terdapat pada
undang-undang NRI nomor 39 tahun 1999 tentangk hak asasi menusia terdapat pada
pasal 1 sampai 8, dan terdapat juga pada undang-undang nomor 9 tahun 1998 tentang
kemerdekan menyampaikan pendapat di muka umum yang terdapat pada pasal 1 sampai
8.
-. Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat di
pisahkan. Berikut undang-undang hak dan kewajiban Negara dan warga Negara
terdapat pada undang-undang tahun 1999 dan tahun 1998 sebagai pelaksan dari
undang-undang dasar tahun 1945 adapun dari isi undang-undang tersebut antar lain:
1. Isi undang-undang nomor 39 tahun 1999
 Isi Pasal 1
1. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia;
2. Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi
manusia.
3. Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang
langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau
penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial,
budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
4. Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmasi maupun
rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari
seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan
yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang
ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk
diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh,
atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan siapapun dan atau
pejabat publik.
5. Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun
dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal
tersebut adalah demi kepentingannya.
6. Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan
tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
7. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Komnas HAM
adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara
lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
 Isi Pasal 2
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati
melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi,
dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan,
kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
 Isi Pasal 3
(1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang
sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati murni untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam semangat persaudaraan.
(2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan
hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di
depan hukum.
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar manusia, tanpa diskriminasi.
 Isi Pasal 4
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.
 Isi Pasal 5
(1) Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat
kemanusiaannya di depan hukum.
(2) Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dari
pengadilan yang obyektif dan tidak berpihak.
(3) Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak
memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan
kekhususannya.
 Isi Pasal 6
(1) Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan
dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum,
masyarakat, dan Pemerintah.

(2) Identitas budaya masyarakat hukum adat, termasuk hak atas tanah ulayat
dilindungi, selaras dengan perkembangan zaman.

 Isi Pasal 7
(1) Setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hukum nasional dan
forum internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin
oleh hukum Indonesia dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia
yang telah diterima negara Republik Indonesia.

(2) Ketentuan hukum internasional yang telah diterima negara Republik


Indonesia yang menyangkut hak asasi manusia terutama menjadi tanggung
jawab Pemerintah.

 Isi Pasal 8
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah.
2. Isi undang-undang nomor 9 tahun 1998
 Isi Pasal 1
1. Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Di muka umum adalah dihadapan orang banyak, atau orang lain termasuk juga
di tempat yang dapat didatangi dan atau dilihat setiap orang.
3. Unjuk rasa atau Demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau
lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara
demonstratif di muka umum.
4. Pawai adalah cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di jalan umum.
5. Rapat umum adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan
pendapat dengan tema tertentu.
6. Mimbar bebas adalah kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang
dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu.
7. Warga negara adalah warga negara Republik Indonesia.
8. Polri adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia.
 Isi Pasal 2
(1) Setiap warga negara, secara perorangan atau kelompok menyampaikan
pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
(2) Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang ini.
 Isi Pasal 3
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan
berlandaskan pada :
a. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban;
b. asas musyawarah dan mufakat;
c. asas kepastian hukum dan keadilan;
d. asas proporsionalitas; dan
e. asas manfaat.
 Isi Pasal 4
Tujuan pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum adalah :
a. mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945;
b. mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan
dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat;
c. mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan
kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab
dalam kehidupan berdemokrasi;
d. menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau
kelompok.
 Isi Pasal 5
Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berhak untuk:
a. mengeluarkan pikiran secara bebas;
b. memperoleh perlindungan hukum.
 Isi Pasal 6
Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berkewajiban
dan bertanggung jawab untuk :
a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain;
b. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum;
c. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum
e. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
 Isi Pasal 7
Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh warga
negara, aparatur pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
a. melindungi hak asasi manusia;
b. menghargai asas legalitas;
c. menghargai prinsip praduga tidak bersalah
d. menyelenggarakan pengamanan.
 Isi Pasal 8
Masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawab untuk berupaya
agar penyampaian pendapat di muka umum dapat berlangsung secara aman,
tertib, dan damai.
- Ada karna hak dan kewajiban berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan karna
setiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban seperti hak dan kewajiban
untuk hidup dan mengeluarkan pendapat. Adanya keseimbang antara hak dan
kewajiban terdapat pada undang-undang 1999 dan undang-undang 1998 pada
pasal 2 dan pasal 1, pasal 2 yang berbunyi Negara Republik Indonesia mengakui dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak
yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus
dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan,
kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Dan Pasal 1 yang
terdapat pada ayat 1 dan 2 yang berbunyi ayat 1. Kemerdekaan menyampaikan
pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan
lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan ayat 2. Di muka
umum dihadapan orang banyak, atau orang lain termasuk juga di tempat yang
dapat didatangi dan atau dilihat setiap orang.
- Kesimpulan dari bahasan diatas adalah
Hak adalah segala sesuatu yang pantas didapatkan oleh setiap individu
seabagai anggota warga Negara sejak masih dalam kandungan. Hak pada
umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas
kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai
suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga Negara
guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapatkan dengan kata lain
memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa
kea rah yang lebih baik. Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari
harus dijalankan secara seimbang.
F. Latihan 6
Lakukan wawancara dengan seorang partai dengan focus pertanyan apakah demokrasi
Indonesia saat ini telah sesuai dengan UUD NRI 1945?
Jawaban:
Demokrasi sudah akrab di telinga orang Indonesia, karena memang sistem demokrasi
digunakan di Indonesia. Hal ini tercermin dari sistem pemerintahan yang dijalani bangsa
indonesia dengan pemilihan calon legislatif yang dipilih melaui pemilihan umum,
kekuasaan berada di tangan rakyat, pemerintah berada di tangan rakyat, kebebasan pers,
kebebasan mengeluarkan pendapat dan lain sebagainya. Demokrasi sudah lama dianut di
Indonesia karena dinilai lebih baik dibandingkan sitem-sistem sebelumnya, namun
apakah demokrasi di Indonesia saat ini telah sesuai dengan nilai dan UUD NRI 1945?
Wawacara besama bapak Sudirman dia mengatakan bawah . "Demokrasi yang ada di
Indonesia dianggap liberal dan kebablasan. Mekanisme demokrasi di Indonesia
dipertanyakan banyak kalangan karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila," katanya Menurut dia, praktik demokrasi menjadi perdebatan seru di
Indonesia karena selama ini demokrasi memang menjadi isu yang fundamental dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Demokrasi dianggap sebagai sistem yang paling
baik di antara sistem yang ada. Mengingat masih banyaknya fenomena-fenomena
penyimpangan yang terjadi karena tidak berjalannya dengan baik demokrasi di Indonesia
ini. Hal inidemokrasi yang dianggap baik bisa saja “membunuh bangsa” yang
menganutnya, atau bisa dibilang demokrasi dapat menyesatkan bagi negara yang
bersangkutan itu sendiri. kejadian tersebut dikarenakan masyarakat yang sebagian besar
salah dalam memahami peta demokrasi yang sebenarnya, pada masyarakat yang masih
buta akan demokrasi, demokrasi yang diterapkan di negara yang belum memiliki
kesiapan kultur yang nantinya akan menganggap bahwa demokrasi melunturkan
budayanya, hal-hal tersebutlah yang justru tidak akan menghantarkan bangsa kepada
keadaan yang sejahtera, makmur, harmonis dan maju. Fenomena itu juga sering disebut
dengan tersesat di jalan demokrasi.
Demokrasi yang seharusnya diterapkan sebagai pemecahan bagi masalah-masalah
dalam suatu negara, berujung dengan kesesatan yang merugikan bagi negara itu sendiri.
Demokrasi yang terlihat seperti tarian penyanyi legendaris Michael Jackson yang dikenal
dengan tarian Moon Walk, dengan gerakan yang terasa maju dengan adanya poliik dalam
suatu negara tetapi mengalami kemunduran. Demokrasi yang masih dapat di intervensi
oleh kekuatan-kekuatan lain yakni kapital, menjadikan dasar-dasar demokrasi yang
sudah disepakati tidak kukuh lagi. Jadi sebagai rakyat bangsa indonesia kita harus cerdas
dalam memahami situasi atau kondisi juga memahami apa itu sebenarnya demokrasi
yang menjadi tonggak bangsa Indonesia kita ini, karena dari rakyat yang cerdas dan
cermat dalam memahami setiap keadaan negaranyalah yang akan menolong dasar-dasar
nilai bangsa yang telah diperjuangkan dan kitalah yang patut mempertahankan dengan
tanpa adanya kebodohan dalam memahami kondisi politik negara hal itu menjadikan kita
tidak mudah dibohongi oleh kekuatan-kekuatan yang akan menghancurkan sistem
demokrasi di Indonesia ini sendiri.

G. Latihan 7
1. Coba anda idetifikasi masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia terkait dengan
penegakan hukum. Apakah masalah yang muncul dari perkembangan IPTEK, tuntutan
dan kebutuhan masyarakat, dan tantangan global?
Jawaban:
Masalah yang akan dihadapi oleh Indonesia adalah masuknya budaya luar ke
Indonesia yang sangatlah pesat. Dan itu menyebabkan tantangan bagi Indonesia terhadap
global. Masuk globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio,
televisi, surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat
dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Serta berkembangnya sektor pariwisata
internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata
internasional yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena
adanya kemajuan sarana transportasi dan telekomunikasi. Sehingga berdampak pada
masuk budaya asing sehingga adanya pengaruh negatif akibat masuknya budaya asing di
Indonesia. Contoh pengaruh budaya negatif akibat budaya asing diantara lain:
a. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme) sehingga kegiatan
gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.
b. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala
sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan
kekayaan, kedudukan sosial atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan
sosial antargolongan kaya dan miskin semakin lebar.
c. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan
mengabaikan nilai-nilai agama.
d. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam
masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
e. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya
bangsa melalui media massa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur
pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui berbagai
saluran atau situs-situs pornografi di internet.
f. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang
dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).

F. Latihan 8
1. Apa sebenarnya kasus yang tengah dihadapi nelayan Papua berdasar pemberitaan di
atas?
Jawaban:
Kasus diatas merupakan penyiksaan atau penganiayaan yang dialami oleh nelayan asal
merauke yang dilakukan oleh pihak papua nugini. Menurut sumber berita lain yang
sayabaca kasus penganiayaan ini dilakukan oleh tentara papua nugini yang membakar
kapal nelayan indonesia dikarenakan melewati perbatasan papua nugini. Benar tidaknya,
kasus ini masih di investigasi oleh pihak TNI.
2. Apa kemungkinan latar belakang penyebab nelayan sering dianggap melanggar batas
wilayah perairan sebuah Negara?
Jawaban:
Nelayan sering dianggap melanggar batas wilayah perairan sebuah Negara karena pada
perairan di wilayah tersebut tidak memiliki bukti nyata bahwa adanya batas wilayah
sehingga nelayan tersebut tidak tahu batas wilayahnya, serta wilayah nelayan tersebut
kekurangan sumber daya alam yang ada di laut.
3. Menurut anda apakah wilayah negara RI juga rentan terhadap masuknya kapal dan
nelayan asing? Mengapa demikian?
Jawaban:
Ya, karena kita berada di urutan ke-9 Negara maritim dengan dua per tiga luas
lautannya lebih besar daripada daratan. Indonesia juga merupakan negara dengan garis
pantai terpanjang di dunia yang luas perairannya sekitar 93.000 km2 penuh akan kekayaan
alam yang berlimpah ruah. Salah satunya dalam segi perairan sehingga hal inilah yang
membuat Nelayan asing masuk ke perairan Indonesia untuk mengambil Sumber Daya itu
berupa kekayaan laut. Serta penjagaan yang masih belum ketat di wilayah RI membuat
kapal nelayan asing jadi rentan masuk ke wilayah RI, kurang jelasnya batas perairan
wilayah RI juga membuat kapal nelayan asing bisa masuk ke wilayah perairan RI.
4. Apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia, secara politik dan pertahanan,
dalam mengawasi kedaulatan wilayah negara?
Jawaban:
Secara politik, Negara Indonesia perlu membuat aturan ataupun UndangUndang yang
ketat untuk pihak yang melewati batas wilayah tanpa seizin Negara Indonesia. Sedangkan
secara pertahanan, Negara Indonesia perlu membentuk polisi dan TNI untuk menjaga
keamanan di Indonesia terhadap batas wilayah.
5. Menurut Anda, sudah cukupkah apabila pemerintah Indonesia mengajukan protes
terhadap Papua Nugini terkait insiden di atas?
Jawaban:
Menurut saya, pemerintah Indonesia tidak usah mengajukan protes terhadap Papua
Nugini, karena Indonesia sendiri juga yang melewati batas wilayah yang telah ditentukan
antara Indonesia dan Papua Nugini. Yang perlu ialah kedua Negara tidak perlu melewati
batas wilayah Negara yang telah ditetapkan kecuali dengan izin dari Negara yang
bersangkutan dan juga tiap Negara harus memperketat pertahanan khususnya di wilayah
perairan sehingga tidak ada yang berani melewati atau memasuki Indonesia atau Negara-
negara lain secara ilegal, dan juga akan ditakuti oleh negara-negara lain yang berniat
memasuki atau bahkan mencuri sumber daya alam yang berada di wilayah perairan
khususnya Indonesia.
6. Dalam konteks wawasan nusantara, kasus tersebut merupakan peluang ataukah
tantangan?
Jawaban:
Itu merupakan tantangan bagi NKRI. Itu karena papua nugini akan berurusan dengan
Indonesia dan akan mengalami masalah antar kedua Negara yang menjadi suatu tantangan
sehingga dapat dikatakan menjadi hubungan bilateral yang tidak baik. Hubungan bilateral
yang tidak baik akan menimbulkan perselisihan, permusuhan dan persengketaan yang akan
mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional.

Anda mungkin juga menyukai