Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA TANJUNGBALAI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SEMULA JADI
Kode Puskesmas : P.12740200002
Jl.Putri Malu,No.3, Kel.Semula Jadi, Kec.Datuk Bandar Timur (21365)
Email : Pusksemulajadi123@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
UPTD PUSKESMAS SEMULA JADI

I. Pendahuluan

Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu amanant undang-undang


kesehatan nomor 36 tahun 2014. Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu
gizi perseorangan dan masyarakat yang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak
dalam kandungan sampai lanjut usia, dengan prioritas pada kelompok rawan yaitu bayi,
dan balita, remaja perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
Kesehatan 2015- 2019 telah ditetapkan Sasaran Pokok Pembangunan Sub Bidang
Kesehatan dan Gizi Masyarakat yang bertujuan meningkatnya status gizi masyarakat
dengan target indikator pada
tahun 2019 antara lain:
1) Anak Balita kekurangan gizi (Underweight) sebesar 17 %,
2) Anak Balita wasting (Kurus) sebesar 9,5 %,
3) Anak baduta (di bawah 2 tahun) stunting
(pendek dan sangat pendek) sebesar 28 %

II. Latar belakang

Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara


berkembang termasuk Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang
pendek dan sangat pendek sehingga melampaui deficit -2 SD di bawah median panjang
atau tinggi badan. Stunting juga sering disebut sebagai retardasi pertumbuhan linier (RPL)
yang munsul pada dua sampai tiga tahun awal kehidupan dan merupakan refleksi dari
akibat atau pengaruh dari asupan energy dan zat gizi yang kurang. Selain itu juga adanya
pengaruh dari penyakit infeksi.
Stunting merupakan indicator keberhasilan kesejahteraan, pendidikan dan
pendapatan masyarakat. Dampaknya dapat meliputi dari ekonomi, kecerdasan dan
kualitas bangsa. Efek jangka panjang stunting berakibat pada gangguan metabolic seperti
obesitas, hipertensi dan diabetes mellitus. Perbaikan gizi yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya stunting adalah konsumsi zat gizi yang baik dan cukup oleh ibu pada
saat kehamilan. Salah satu indicator terpenting dalam pertumbuhan anak adalah pada
saat 1000 HPK dimulai dari masa anak berada dalam kandungan. Dengan mencukukupi
dengan gizi ibu hamil dan pemberian gizi yang tepat pada anak, dapat mengurangi resiko
terjadinya stunting.
Adanya pemberian informasi mengenai stunting dan pentingnya gizi seimbang dan
hidup bersih dan sehat diharapkan mampu menurunkan angka stunting di Indonesia.
Dalam lingkup wilayah kerja UPTD Puskesmas Semula Jadi sendiri kelurahan yang
memiliki angka resiko stunting tinggi (lokus) diharapkan mendapatkan dukungan dari
seluruh warga kelurahan dan perangkat kelurahan. Selain kelurahan dengan angka kasus
resiko stunting tinggi, desa bukan lokus resiko stunting juga diberikan informasi dan
dilakukan penyuluhan agar masyarakat lebih paham dengan apa itu stunting bagaimana
cara pencegahan dan apa saja penyebabnya. Diharapkan dengan dilakukan pencegahan
dan penganan stunting ini masyarakat dan perangkat kelurahan menjadi lebih paham dan
mendukung segala kegiatan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terkait
pencegahan stunting.

III. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai stunting dan kesadaran pentingnya
sejak dini
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu stunting
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap stunting
c. Melakukan pencegahan dan penurunan stunting
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

A. Pencegahan dan Penanganan Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil


Stunting
Diberi ASI eksklusif sampai bayi
berusia 6 bulan
Dampingi ASI eksklusif dengan
MPASI sehat
Memantau tumbuh kembang anak
Menjaga kebersihan lingkungan

V. Cara Pelaksanaan Kegiatan

N Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas


o Pokok Program Program Sektor
Terkait Terkait
A. Pencegahan Petugas gizi : Kesling : Camat Datuk
dan Memenuhi melalui Bandar Timur,
Penanganan kebutuhan gizi kegiatan Korwil, Tokoh
Stunting sejak hamil, STBM masyarakat :
Diberi ASI mengkoordin
eksklusif Promkes: asi mayarakat
sampai bayi Melakukan desa
berusia 6 penyuluhan
bulan, PHBS, asi Kader
Dampingi ASI esklusif posyandu :
eksklusif pemantauan
dengan MPASI KIA : gizi ibu hamil
sehat, Pemantauan dan balita
Memantau pemberian
tumbuh ASI esklusif, Bidan
kembang anak gizi saat desa/pustu :
Menjaga hamil Memberikan
kebersihan asuhan gizi
lingkungan ibu hamil dan
balita

VI. Sasaran
Ibu hamil, Bayi dan Balita

VII. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pencegahan X X X X X X X X X X X X
dan
VIII. Penanganan P
Stunting e
m
biayaan
BOK
IX. Pencatatan, dan Pelaporan Kegiatan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan,
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

X. Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap
bulan sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi UPTD Puskesmas Semula Jadi

XI. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Stunting ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai bahan acuan
pelaksanaan kegiatan di UPTD Puskesmas Semula Jadi

Mengetahui, Tanjungbalai, 02 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Semula Jadi Penanggung Jawab Program Gizi

(Safrina Yanti Harahap, SKM) (Lenni Andriani Silitonga)


NIP. 19770121 199603 2 001 NIP. 19750621 200012 2 002

Anda mungkin juga menyukai