Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Dira Putri Pratami

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859809157

Kode/Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Taqwa pada dasarnya merujuk pada sebuah sikap dari cinta
dan takut. Bertaqwa menjadikan engkau tidak menganggap
dirimu lebih baik daripada orang lain. Sehingga taqwa kepada
Allah berarti menjadikan antara hamba dan Allah suatu
benteng yang dapat menghalangi dari kemarahan, murka dan
siksa Allah. Kata Ibnu Rajab Al-Hambali “ taqwa yang
sempurna adalah dengan mengerjakan kewajiban ,
meninggalkan keharaman dan perkara syubhat, juga
mengerjakan perkara sunnah dan meninggalkan yang makruh
”. Inilah derajat taqwa yang paling tinggi. Lain halnya dengan
pendapat H A Salim, menurutnya “ Taqwa adalah sikap
mental seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap
sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan
dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan yang baik dan
benar, pantang berbuat salah dan melakukan kejahatan
terhadap orang lain, diri sendiri dan lingkungannya”.
Sedangkan secara etimologi kata iman berasal dari bahasa
Arab: Aamana – yu’minu – iimaanan yang berarti percaya
atau yakin. Secara terminologi Iman adalah hati
membenarkan, lisan mengucapkan dan anggota badan
mengerjakan. Oleh karena itu, iman dan taqwa adalah dua
hal yang tak dapat dipisahkan, karena taqwa adalah
manifestasi rill dari iman bersemayam dalam hati, abstrak
dan tak dapat diukur oleh manusia. Itulah alasan mengapa
kita sebagai orang muslim diharuskan meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT agar kita
senantiasa dilindungi oleh Allah dari perbuatan maksiat,
tersesat di jalan yang salah, serta dijauhkan dari hal negatif
lainnya.
2. Hakikat manusia adalah sebagai hamba dan khalifah Allah di
bumi yang terdiri dari tiga unsur, yaitu : unsur jasmani ( fisik,
nafsu ), unsur akal dan unsur rohani ( psikis, roh ). Manusia
adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia daripada
malaikat juga termasuk makhluk yang satu-satunya
mendapat perhatian besar dari Al-Qur’an. Akal sebagai alat
sarana memahami kebenaran mutlak dari Allah Dengan
adanya akal yang dianugerahkan kepada manusia dibanding
makhluk lain agar mempermudah urusan mereka di dunia.
Dan tujuannya semata-mata agar mereka beribadah kepada
Allah SWT untuk mendapatkan kesenangan dunia dan
ketenangan akhirat.

‫َاَّمْن ُه َو َقاِنٌت ٰا َن ۤا َء اَّلْي ِل َس اِجًد ا َّو َقۤا ِٕىًما َّيْح َذ ُر اٰاْل ِخ َر َة َو َي ْر ُج ْو ا‬


ۗ ‫َر ْح َم َة َر ِّب ٖۗه ُقْل َه ْل َي ْس َت ِو ى اَّلِذ ْي َن َي ْع َلُمْو َن َو اَّل ِذ ْي َن اَل َي ْع َلُم ْو َن‬
‫ِاَّن َم ا َي َت َذ َّك ُر ُاوُلوا اَاْلْلَباِب‬
Artinya : ( Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih
beruntung ) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu
malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
( azab ) akhirat dan mengharapkan rahmat tuhannya ?
Katakanlah : Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang yang tidak mengetahui ? Sesungguhnya orang
yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran. Q.S Az-
Zumar [39] : 9

3. Beberapa negara, termasuk Indonesia telah berusaha


mewujudkan konsep masyarakat madani. Kata madani
berasal dari Bahasa Inggris yang berarti beradab atau
berbudaya. Masyarakat madani bisa diartikan sebagai
masyarakat yang beradab dalam memaknai kehidupan.
Sistem sosial yang subur dan diasaskan pada prinsip moral
yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan
kestabilan masyarakat. Dengan adanya pembangunan
masyarakat yang berlandaskan keadilan dan taqwa kepada
Allah SWT menciptakan proses peradaban yang mengacu
pada nilai – nilai kebijakan bersama. Corak kehidupan
masyarakat yang terorganisir, mempunyai sifat kesukarelaan,
keswadayaan, kemandirian, demokratis, partisipatoris,
keadilan sosial, mempunyai kesadaran hukum yang tinggi,
yang pastinya sangat-sangat menjunjung tinggi etika dan
moralitas. Pada intinya, masyarakat madani selalu
menjunjung tinggi nilai dan norma serta hukum berdasarkan
aturan yang sudah berlaku. Semua itu mereka pegang dengan
ilmu, iman juga tentunya dengan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai