Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : YOGA WAHYU TRIPRATAMA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 050881318

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101 / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kode/Nama UPBJJ : 85 / UNIVERSITAS TERBUKA GORONTALO

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Ketaqwaan dalam islam ialah prinsip seorang muslim dalam bentuk kesadaran,
ketakutan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Ini merupakan sikap mental dan perbuatan
yang mencakup segala usaha untuk mengikuti atau memenuhi segala perintah Allah
SWT dan menjahui segala larangan-Nya dalam menjalani hidup dengan tujuan untuk
memperoleh Pahala dan menghidari dosa. Dari segi Bahasa, istilah "taqwa" berasal dari
bahasa Arab dan sering kali diterjemahkan sebagai "kesalehan" atau "kewaspadaan"
terhadap Allah.
Hubungan antara Iman dan Taqwa dalam Islam sangat erat. man adalah dasar dari
ketaqwaan, karena tanpa iman yang kuat kepada Allah, seseorang tidak akan memiliki
dasar untuk mengembangkan ketaqwaan. Iman adalah fondasi agama Islam. Ini
mencakup keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang Maha
Kuasa, bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, dan dalam segala aspek ajaran agama
Islam. Iman adalah langkah pertama menuju ketaqwaan, karena seseorang yang
memiliki iman yang kuat cenderung lebih mematuhi ajaran agama. Ketaqwaan adalah
hasil dari iman yang kuat. Seseorang yang memiliki iman yang kokoh akan cenderung
lebih sadar akan Allah dan akan berusaha untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran
agama. Ketaqwaan mencakup perasaan hormat, takut, dan cinta kepada Allah, serta
usaha untuk menghindari dosa dan perilaku yang tidak diizinkan oleh agama.
Jadi, Iman adalah dasar atau fondasi yang menggerakkan seseorang untuk mencapai
ketaqwaan. Ketika seseorang memiliki iman yang kuat, ia cenderung hidup dengan
ketaqwaan yang lebih tinggi, menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam, dan berusaha
untuk memuaskan Allah.

2. Hakikat manusia sebagai makhluk yang berakal adalah bahwa manusia dianugerahi akal
atau akal budi yang membedakannya dari makhluk lain di alam semesta. Manusia
memiliki kemampuan untuk berpikir, merenung, merencanakan, dan membuat keputusan
berdasarkan akal dan pemahaman yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama.
Landasan argument diatas terdapat dalam Al-Qur’an, salah satu ayat yang
menggambarkan atau menggaris bawahi pentingnya akal dalam kehidupan manusia
yakni dalam surat Al-Baqarah Ayat 197 yang artinya :
“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan
(ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat
maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu
kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal
sehat”
Dari ayat diatas Nampak jelas bahwa pentingnya akal dalam meningkatkan Taqwa kita
kepada Allah swt. Manusia akan berpikir bagaimana caranya berusaha atau ikhtiar untuk
melaksanakan segala perintah Allah karena cintanya kepala Allah dan juga akal yang
sehat tentu akan memimbing manusia mengambil tindakan-tindakan yang benar sesuai
dengan nilai-nilai moral dan agama.

3. Konsep masyarakat madani di Indonesia merujuk pada gagasan pembangunan sosial,


politik, dan ekonomi yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan prinsip
kewarganegaraan yang inklusif. Pendapat tentang masyarakat madani di Indonesia
sangat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan keyakinan individu atau kelompok.
Ada yang mendukung ide ini sebagai cara untuk membangun masyarakat yang lebih
inklusif, adil, dan berlandaskan nilai-nilai agama. Mereka melihatnya sebagai solusi untuk
memerangi ketidakadilan sosial, korupsi, dan ekstremisme.
Namun, ada juga kritik terhadap konsep masyarakat madani. Beberapa orang
mengkhawatirkan bahwa pemahaman yang beragam tentang Islam di Indonesia dapat
menyebabkan perbedaan pendapat yang besar tentang apa yang seharusnya menjadi
dasar nilai-nilai Islam dalam masyarakat.
Dalam kesimpulan, konsep masyarakat madani di Indonesia adalah ide yang kompleks
dan terus berkembang, yang memiliki pendukung dan kritikus. Kesuksesan implementasi
dan perkembangan konsep ini akan sangat tergantung pada bagaimana nilai-nilai Islam
digabungkan dengan prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan inklusi sosial
dalam kerangka kerja yang seimbang dan adil.

Anda mungkin juga menyukai