Anda di halaman 1dari 12

Sosialisasi dan Orientasi Pelatihan EHRA 2020

Program PPSP dan Kebijakan Pembangunan Sanitasi Indonesia


Direktorat Perkotaan, Perumahan & Permukiman
Jakarta, 10 Februari 2020
Target RPJMN 2020 – 2024 Bidang
Perumahan dan Permukiman

Rumah tangga yang Rumah tangga yang Rumah tangga yang memiliki
menempati rumah layak memiliki akses sanitasi akses sampah yang terkelola
huni (memiliki seluruh aspek layak dan aman dengan baik (perkotaan)
kelayakan)
90% layak (termasuk 80% penanganan
70%
15% aman) 20% pengurangan

Rumah tangga memiliki akses Buang Air Besar Tersedianya layanan sanitasi
air minum layak Sembarangan (BABS) di berkelanjutan di kabupaten/kota
Tempat Terbuka prioritas
100% 0%
(termasuk 15% aman)

2
Prioritas RPJMN 2020 - 2024

PN 2 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
PN 1 Mengembangkan PN 3 Membangun Memperkuat Membangun Memperkuat
Penguatan Wilayah untuk Meningkatkan Kebudayaan Infrastruktur Lingkungan Hidup, Stabilitas
Ketahanan Mengurangi SDM yang dan Karakter untuk Mendukung Meningkatkan Polhukhankam
Ekonomi untuk Kesenjangan dan Berkualitas dan Bangsa Pengembangan Ketahanan dan
Pertumbuhan Menjamin Berdaya Saing Ekonomi dan Bencana, dan Transformasi
yang Berkualitas Pemerataan Pelayanan Dasar Perubahan Iklim Pelayanan
Publik

PP 1: Infrastruktur Pelayanan PP 3: Infrastruktur PP 2: Penguatan


Konektivitas
PP 4: Energi dan
Ketenagalistrikan
PP 5: Transformasi
Digital
Dasar Perkotaan
KP 2: Penyediaan Akses Air KP 5: Penyediaan Akses Air
Minum dan Sanitasi (Air Limbah Minum dan Sanitasi (Air Limbah) Keterangan:
dan Sampah) yang Layak dan yang Layak dan Aman di PN: Prioritas Nasional
Aman Perkotaan PP: Program Prioritas
2/10/2020 KP: Kegiatan Prioritas
3
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
PENYEDIAAN AKSES SANITASI
RANCANGAN AWAL RPJMN 2020-2024

Peningkatan Pengembangan Peningkatan


Peningkatan infrastruktur dan layanan
komitmen kepala perubahan perilaku Peningkatan peluang
kapasitas institusi sanitasi permukiman
daerah untuk layanan masyarakat dalam kerja sama dan
dalam layanan sesuai dengan
sanitasi yang karakteristik dan mencapai akses aman pendanaan
pengelolaan sanitasi
berkelanjutan kebutuhan daerah sanitasi

1. Fasilitasi penyusunan 1. Pelaksanaan bimbingan 1.Penyediaan pola subsidi


1.Penguatan layanan 1. Pelaksanaan program
regulasi di daerah teknis pembangunan yang tepat untuk
pengelolaan air limbah perubahan perilaku di tiap
mengenai pengelolaan infrastruktur sanitasi meningkatkan kemampuan
domestik, melalui sistem desa dan kelurahan yang
sanitasi (air limbah dan 2. Sinkronisasi perencanaan masyarakat
pengelolaan lumpur tinja belum Stop Buang Air
sampah domestik) tata ruang dengan 2.Pengembangan layanan
2.Penguatan layanan Besar Sembarangan
2. Penyediaan mekanisme pembangunan sanitasi sanitasi melalui sistem
pengelolaan sampah di (BABS) di tempat terbuka
insentif bagi pemerintah 3. Pengembangan konsep pembiayaan yang inovatif
perkotaan 2. Penguatan mekanisme
daerah untuk resource recovery dan 3.Peningkatan kapasitas
3.Penguatan peran dan monitoring yang terjadwal
mengalokasikan anggaran circular economy pemerintah daerah untuk
kapasitas PDAM sebagai 3. Penguatan keberlanjutan
pembangunan 4. Pembangunan melakukan kerja sama
penyedia jasa layanan STBM di tingkat
infrastruktur sanitasi infrastruktur sanitasi (air 4.Menciptakan wirausaha
pengelolaan air limbah kabupaten dan kota (post
3. Penerapan regulasi daerah limbah domestik dan sanitasi di daerah yang
domestik, terutama bagi ODF)
yang mengatur kewajiban sampah) memiliki potensi dan
daerah dengan cakupan air 4. Penguatan kampanye
pembayaran pengelolaan 5. Pengelolaan data berbasis peningkatan kapasitas dalam
perpipaan lebih dari 50% pengurangan sampah
sanitasi web wirausaha sanitasi 4
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman / Program PPSP

Sasaran PPSP 2020-2024


Percepatan peningkatan akses sanitasi dan kualitasnya, serta penyediaan layanan sanitasi
berkelanjutan bagi masyarakat melalui fasilitasi berjenjang dalam peningkatan kapasitas
pemerintah daerah dan komitmen kepala daerah
Sustainable
Sanitation
Service
Road to SDG’s
2020-2024
Pendampingan
implementasi di 10
provinsi dan 20
kabupaten/kota
(2020)
Dukungan Pusat

Kelembagaan Peningkatan Kapasitas


Fasilitasi Pendampingan implementasi SSK & penguatan layanan
Fasilitasi penyusunan regulasi terkait pengelolaan air (KemenPUPR,Bappenas, Kemdagri, Kemkes)
limbah domestik (Kementerian PUPR)
Menggunakan NAWASIS
E-learning. modul belajar
online dan mengikuti Kuis
Fasilitasi penguatan kelembagaan pengelola air E-Learning
limbah domestik (Kementerian Dalam Negeri)
Pendampingan
Teknis Pelatihan Tatap Muka
Surat Edaran terkait pengelolaan program PPSP di
Memberikan Bersifat interaksi
daerah (Kementerian Dalam Negeri) saran/masukan terkait langsung antara peserta
suatu hal yang tingkat dan pelatih, memiliki
kesulitannya tinggi melalui tujuan meningkatkan
Komunikasi serangkaian kemampuan.
Kegiatan di tingkat
provinsi
 Konferensi Sanitasi & Air Minum Nasional
Buddy System
 City Sanitation Summit
Bisa dilakukan melalui tatap langsung: studi
Ditindaklanjuti dengan High Level Dialog banding atau melalui online: telepon,
NAWASIS-Forum, Whatsapp group/ milis
 Advokasi dan Horizontal Learning group, studi banding
2020-2024
Menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)

100% kabupaten/kota di Indonesia


menyusun SSK & mengimplementasikan SSK

Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Gambaran Umum
Bab 3 Kelembagaan
Bab 4 Lingkup kegiatan
Bab 5 Sistem Informasi
PMU PPSP PIU - AP
Pengelola program Advokasi dan Pemberdayaan
• Perencanaan, pelaksaanaan, pemantauan, evaluasi program PPSP • Pembinaan, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dalam proses advokasi, strategi komunikasi, promosi dan
• Menyediakan SDM pendukung di tingkat pusat pemberdayaan di daerah kepada Pokja Provinsi
• Melakukan peningkatan kapasitas tingkat pusat dan daerah • Peningkatan kapasitas bagi kelompok kerja di daerah terkait studi risiko kesehatan lingkungan dan sanitasi
• Mengelola kanal pembelajaran untuk pusat dan daerah • Menyediakan SDM pendukung di tingkat pusat terkait advokasi dan pemberdayaan
• Menggali sumber pendanaan alternatif • Pemantauan dan evaluasi pencapaian advokasi, strategi komunikasi di daerah
• Melakukan pendokumentasian program
• Memutakhirkan berbagai pedoman dan panduan

PIU - KP PIU - T
Kelembagaan dan Pendanaan Penyusunan Rencana Strategis
• Pembinaan, fasilitasi, pemantauan, terkait kelembagaan dan pendanaan PPSP di daerah kepada Pokja • Mendorong dan memfasilitasi Pokja Provinsi mendampingi penyusunan dokumen SSK yang dilakukan oleh
Provinsi. kabupaten/kota
• Peningkatan kapasitas bagi kelompok kerja di daerah terkait kelembagaan dan pendanaan • Mendorong, memberi bantuan teknis dan memfasilitasi terlaksananya implementasi program SSK di
• Menyediakan SDM pendukung di tingkat pusat terkait kelembagaan dan pendanaan kabupaten/kota yang membutuhkan kolaborasi Pusat.
• Pemantauan dan evaluasi pencapaian program penguatan kelembagaan dan pendanaan sanitasi di • Menyediakan sumber daya manusia (SDM) pendukung di Pusat dan di daerah untuk memberikan bantuan
provinsi, dan kabupaten/kota. teknis kepada daerah
(1) Kabupaten/Kota dengan: (2,3,4) Kabupaten/Kota dengan:
EHRA = tidak ada/tidak valid EHRA = valid
Kab/Kota SSK = tidak ada/tidak valid SSK = tidak valid/valid/implementasi

• Pengadaan dan penempatan tenaga fasilitator kab/kota


• Sosialisasi Pelaksanaan program PPSP
• Koordinasi pelaksanaan PPSP
• Pengadaan dan penempatan tenaga fasilitator kab/kota
• Penyusunan/pemutakhiran SSK
• Koordinasi pelaksanaan PPSP
• Pelaksanaan implementasi SSK
• Pelatihan EHRA di provinsi dan penyusunan dokumen EHRA
• Pelaksanaan pembangunan sanitasi
• Persiapan pelaksanaan program PPSP dan Persiapan kepesertaan PPSP (N+1)
• Sinergi pendanaan sanitasi
• Pelaksanaan pembangunan sanitasi
• Advokasi implementasi sanitasi
• Pemantauan dan Evaluasi
• Pemantauan dan Evaluasi

Provinsi
• Sosialisasi Pelaksanaan program PPSP • Peningkatan Kapasitas
• Pengadaan dan penempatan tenaga fasilitator Provinsi • Pendampingan penyusunan/pemutakhiran/implementasi SSK
• Koordinasi pelaksanaan PPSP • Penyusunan/pemutakhiran/pemantauan capaian Roadmap Sanitasi Provinsi
• Pelatihan EHRA dan pendampingan EHRA di provinsi • Sinergi Pendanaan Sanitasi
• Persiapan pelaksanaan program PPSP (N+1) • Advocacy Implementasi sanitasi
• Persiapan kepesertaan PPSP (N+1)
• Pemantauan dan Evaluasi

Pusat
• Sosialisasi Pelaksanaan program PPSP • Review/pemutakhiran panduan/pedoman PPSP
• Pengadaan dan penempatan Tenaga Ahli Pusat • Peningkatan Kapasitas PPSP
• Koordinasi pelaksanaan PPSP • Pendampingan penyusunan/pemutakhiran/implementasi SSK
• Pelatihan EHRA dan pendampingan EHRA • Pendanaan Sanitasi (sinkronisasi dan koordinasi
• Persiapan pelaksanaan program PPSP (N+1) • Pemantauan dan Evaluasi
• Persiapan kepesertaan PPSP (N+1)
Indikasi Target Akses Sanitasi (Air Limbah) Layak
dan Aman 2024 Per Provinsi

Target Akses Layak Target Akses Layak


No Provinsi No Provinsi
(termasuk Aman) (termasuk Aman)
1 Aceh 80% 15% 18 Nusa Tenggara Barat 84% 15%
2 Sumatera Utara 95% 23% 19 Nusa Tenggara Timur 80% 5%
3 Sumatera Barat 85% 8% 20 Kalimantan Barat 83% 7%
4 Riau 90% 15% 21 Kalimantan Tengah 80% 7%
5 Jambi 80% 8% 22 Kalimantan Selatan 87% 8%
6 Sumatera Selatan 90% 23% 23 Kalimantan Timur 90% 15%
7 Bengkulu 79% 5% 24 Kalimantan Utara 90% 5%
8 Lampung 90% 8% 25 Sulawesi Utara 90% 15%
9 Kep. Bangka Belitung 90% 7% 26 Sulawesi Tengah 73% 5%
10 Kep. Riau 90% 10% 27 Sulawesi Selatan 95% 23%
11 DKI Jakarta 100% 35% 28 Sulawesi Tenggara 81% 5%
12 Jawa Barat 90% 25% 29 Gorontalo 70% 5%
13 Jawa Tengah 95% 25% 30 Sulawesi Barat 80% 5%
14 DI Yogyakarta 95% 25% 31 Maluku 77% 5%
15 Jawa Timur 95% 25% 32 Maluku Utara 75% 5%
16 Banten 90% 17% 33 Papua Barat 88% 7%
17 Bali 90% 25% 34 Papua 43% 5%
Indikasi Target Akses Sanitasi (Penanganan Sampah - Perkotaan) Layak
dan Aman 2024 Per Provinsi

Target Penanganan Target Penanganan


No Provinsi No Provinsi
Sampah Sampah
1 Aceh 79% 18 Nusa Tenggara Barat 59%
2 Sumatera Utara 83% 19 Nusa Tenggara Timur 55%
3 Sumatera Barat 83% 20 Kalimantan Barat 83%
4 Riau 82% 21 Kalimantan Tengah 83%
5 Jambi 83% 22 Kalimantan Selatan 83%
6 Sumatera Selatan 82% 23 Kalimantan Timur 83%
7 Bengkulu 83% 24 Kalimantan Utara 83%
8 Lampung 77% 25 Sulawesi Utara 83%
9 Kep. Bangka Belitung 83% 26 Sulawesi Tengah 66%
10 Kep. Riau 83% 27 Sulawesi Selatan 83%
11 DKI Jakarta 97% 28 Sulawesi Tenggara 76%
12 Jawa Barat 83% 29 Gorontalo 68%
13 Jawa Tengah 75% 30 Sulawesi Barat 57%
14 DI Yogyakarta 83% 31 Maluku 83%
15 Jawa Timur 82% 32 Maluku Utara 83%
16 Banten 83% 33 Papua Barat 83%
17 Bali 83% 34 Papua 83%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai