Anda di halaman 1dari 15

PENCUCIAN

LUKA

SUKRI, S.KEP,NS
PENDAHULUAN
 Tidak dianjurkan mencuci luka secara rutin pada luka yang
tidak terdapat jaringan mati, slough, infeksi pada dasar
luka karena dapat menggangu penyembuhan luka (Flanagan, 2013)
 Menggosok luka dengan menggunakan kasa dapat merusak
jaringan granulasi dan pembuluh darah baru (Edwards-Jones and
Flanagan, 2013)

 Pencucian luka sering dianggap ritual, bukan berbasis


bukti ilmiah, dan tidak konsisten (Young,1995; Towler, 2001; Watret dan
Armitage,2002; Magson-Roberts, 2006).
TUJUAN PENCUCIAN LUKA

Debris, Kontaminan,
Mikroorganisme,
Eksudat, Bahan Wound Cleansing
organic/non organic,
Residu balutan

Menghilangkan dan mengurangi: Meningkatkan Meningkatkan


eksudat dan bau lukaDebris, kebersihan dan kebersihan diri dan
Kontaminan, Mikroorganisme, Eksudat, visualisasi dasar rasa nyaman pasien
Bahan organic/non organic, Residu dan tepi luka
balutan
Rodeheaver GT, Ratliff CR (2018) Wound cleansing, wound irrigation, wound disinfection. In: Krasner DL, van Rijswijk L (eds.) Chronic Wound Care: The Essentials e-Book. HMP: Malvern, PA
pp47–62
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah workshop peserta diharapkan mampu:


1. Menjelaskan tujuan pencucian luka
2. Menyebutkan kriteria cairan pencucian luka
3. Menyebutkan jenis-jenis cairan pencuci luka
4. Menjelaskan teknik pencucian luka
5. Mampu melakukan pencucian luka
KRITERIA PENCUCIAN LUKA
• Pertimbangkan: luka
akut/kronik, risiko Jenis cairan yang
infeksi/infeksi digunakan harus
• Tidak toksik-toksikasi bersifat netral, tidak
rendah mengiritasi dan tidak
• Mudah digunakan dan toksik terhadap
tersedia luas
• Netral dan hipoalergic
jaringan (Whitney., et al 2006)
• Memiliki efikasi klinis
• Murah dan efektif
Dot Weir and Terry Swanson (2019), Wound Cleansing, Wounds International 2019 | Vol 10 Issue 4
JENIS CAIRAN PENCUCI LUKA

Ekstrak
Surfactan
Natrium Air Minum Air Kran Daun
Air /Antisept
Clorida (sudah (Tap Jambu
Mineral ik Wound
0,9% direbus) water) biji/siri
Cleanser
h

Cairan pencuci luka dalam kondisi hangat (36-38 derajat


celcius)
Mencuci luka dengan cairan dibawah suhu tubuh akan
menurunkan level oksigen dan jumlah leukosit dalam
jaringan (Feinstein and Miskiewicz (2009)
AIR MINUM VS NORMAL SALINE

Tidak ada perbedaan tingkat infeksi pada luka akut


dan luka kronik yang dicuci dengan air minum/mineral
dan normal saline (Fernandez and Griffiths, 2012)

Gunakan normal saline untuk mencuci luka operasi


(NICE, 2013)
TEKNIK PENCUCIAN LUKA

MENGGOSOK IRIGASI MERENDAM


(SWABBING) (IRRIGATION) (BATHING)

Namun tidak ada perbedaan yang signifikan diantara


tekhnik tersebut (Moore & Cowman, 2005).
MENGGOSOK (SWABBING)

q Buka balutan lama


q Bilas Luka dengan air
q Cuci Luka dengan
cleanser/Surfactan dengan
Teknik menggosok (tangan
langsung atau dengan
spons) mulai dari tepi
luka
q Bilas luka dan keringkan
dengan kasa kering
PENCUCIAN LUKA: DEBRISOFT

 Debrisoft baik untuk mengangkat


jaringan slough superfisial, dan
jaringan hyperkeratosis sekitar
luka (Benbow, 2011b).
 Debrisoft dapat menurunkan nyeri
dan waktu pencucian Haemmerle et
al (2011)
IRIGASI (IRRIGATION)
• Irigasi luka tekanan tinggi 
Jaingan slough atau jaringan
nekrotik.
• Tekanan ideal :4-15 psi
(Fernandez et al., 2007
• Tekanan 15 PSI lebih baik
dibanding 10 psi menunjukkan
lebih efektif untuk membuang
mikroorganisme (Rodeheaver and
Ratliff, 2018).
MERENDAM (BATHING)
 Buka balutan
lama
 Perendaman
dengan cairan
pencuci luka
 Kombinasi dengan
menggosok
(swabbing)
Kesimpulan

 Pencucian luka menentukan keberhasilan proses


perawatan luka
 Penggunaan antiseptic sebagai cairan pencuci
luka digunakan secara hati-hati
 Jenis cairan pencuci luka yang aman: normal
saline dan air mineral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai