Pola berpikir The Foreign Court Theory dalam perkara ini tampak sebagai berikut:
a. Kaidah HPI Inggris, pertama kali menunjuk ke arah Hukum Perancis sebagai Lex
Domicili yang harus digunakan untuk menetapkan validitas testament.
b. Pengadilan Perancis (menurut pikiran hakim Inggris) akan memberlakukan kaidah
HPI nya dan berkesimpulan bahwa yang seharusnya berlaku sebagai lex causae
adalah Hukum Inggris sebagai Lex Patriae, sebab berdasarkan sistem HPI yang
berasas Nasionalitas, hukum dari tempat testatrix menjadi warganegaralah yang
harus digunakan dalam mengatur validitas testament.
c. Hakim Perancis juga dianggap akan berkesimpulan bahwa dengan penunjukan ke
arah hukum Inggris itu, kaodah-kaidah HPI Inggris akan menunjuk kembali ke arah
Hukum Perancis (Jadi penunjukan kea rah hukum Inggris itu akan dianggap sebagai
Gesamtverweisung.
d. Hakim Perancis, dalam hal ini akan menerima penunjukan kembali (renvoi) itu, dan
ia akan menganggap penunjukan itu sebagai Sachnormverweisung kea rah
kaidah-kaidah hukum intern Perancis.
e. Karena itu Hakim (Inggris) berkesimpulan bahwa Hukum Intern Perancis lah yang
harus digunakan untuk menetapkan validitas testament. Menurut Hukum Intern
Perancis (Code Civil) testament tersebut dianggap tidak sah karena mengabaikan
"Legitieme Portie". Oleh karena itu, Hakim (Inggris) dapat mengabulkan tuntutan
anak-anak si Pewaris (khususnya tuntutan atas Legitieme Portie tersebut)
Masalah HPI, siapakah yang berwenang mewarisi tanah-tanah di Spanyol? Dalam hal ini
tergantung pada masalah lain, yaitu Kaidah Hukum (Waris) intern manakah yang hendak
digunakan? Hukum Inggris ataukah Hukum Spanyol?
Kaidah HPI Inggris menetapkan bahwa status dari benda- benda tetap harus diatur
berdasarkan hukum dari tempat di mana benda berada (asas Lex Rei Sitae). Kaidah HPI
Spanyol menetapkan bahwa proses pewarisan (baik yang bersifat testamenter atau
intesstatis) harus diatur oleh hukum dari tempat di mana pewaris menjadi warganegara. Di
samping itu, menurut Hukum Intern Spanyol, seorang pewaris hanya dapat mewariskan
tanahnya melalui testament sebanyak separuh (1/2) bagian.