Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN DEFEND MECHANISM TERKAIT PERSOALAN YANG

DIALAMI PEREMPUAN YANG BERPROFESI SEBAGAI WTS

Ridho Rahman,Yanladila Yeltas Putra


Universitras Negeri Padang
e-mail: prince.of.vlez@gmail.com

Abstract: Overview the defend mechanism across live problem women as a CSW. This
study aimed to determine the description about defend mechanism of women as a
Commercial Sex Workers related to life problems as CSW. The type of this research is
qualitative research with phenomenology approach. The subject in this case is 1 person
subjek who is commercial sex workers with range age is 21-40 years. Data obtained
throught semi-structured and in-depth interwiew. The data collection tool used guidline
interview, recording tool, and observation sheet. The result of the study showed 11 theme
divided into 5 theme about defend mechanism CSW and 6 theme about problem around
CSW. On this result there is 4 Defend mechanism using CSW to solve the problem around
the profesion as a CSW it’s rationalization, repression, fantasy and reaction formation.

Keywords: Defend mechanism CSW, CSW problem.

Abstrak: Gambaran defend mechanism terkait persoalan yang dialami perempuan


yang berprofesi sebagai WTS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
Defend Mechanism yang di gunakan oleh perempuan PSK terkait persoalannya sebagai
PSK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data tematik dengan melakukan koding dari
hasil wawancara mendalam. Subjek penelitian berjumlah 1 orang merupakan seorang
PSK dengan kriteria memasuki usia dewasa awal, rentan usia 21-40 tahun. Pengambilan
data di peroleh menggunakan wawancara semi terstruktur yang mendalam.Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan audio visual. Alat
pengumpulan data yang di gunakan lembar observasi, guide interview, dan alat perekam
suara. Hasil dari penelitian ini menemukan 11 tema terkait defend mechanism dan
persoalan subjek sebagai PSK. Penelitian ini menemukan 4 jenis defend mechanism yang
biasa di gunakan perempuan PSK yaitu raionalisasi, represi, fantasi, dan reaksi formasi.

Kata kunci : Mekanisme pertahanan diri, PSK, persoalan PSK

1
2

PENDAHULUAN

Setiap orang termasuk perempuan penyebab seseorang menjadi PSK adalah


selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan karena sakit hati, masalah ekonomi, dan
hidupnya. Hambatan untuk memenuhi gagal dalam berumah tangga. Menurut
kebutuhan hidup merupakan salah satu hal Kartono (2006) prostitusi itu merupakan
yang mendasari seorang untuk bekerja. bentuk penyimpangan seksual dengan pola -
Salah satunya adalah pekerjaan prostitusi pola implus yang tidak wajar dalam bentuk
atau menjadi seorang PSK. Pekerjaa tersebut alat pelampiasan nafsu yang tidak wajar.
di dasari dari berbagai kebutuhan seperti Selain dari itu banyak hal yang mengancam
kebutuhan lifestyle maupun kebutuhan profesi PSK Hal ini disertai dengan
pokok sebagai manusia. Agar tidak merasa tingginya resiko yang mereka hadapi
stres dan merasa bersalah dalam mata menyebabkan banyak situasi yang
masyarakat, muncul suatu gejala yang di mengacam PSK. Salah satunya adalah
sebut defend mechanism (Sanyata, 2009). penyakit kelamin HIV/AIDS.
Menurut hasil survei yang telah dilakukan, Sebagai seorang pelacur mereka
secara tidak langsung dapat disimpulkan sering dianggap sebagai sundal atau sundel
bahwa mayoritas dari generasi muda sudah yang berarti perilaku sundal itu sangat
memiliki pemahaman yang cukup mengenai begitu buruk hina dan menjadi musuh bagi
sifat - sifat defend mechanism (Hillary, masyarakat (Destrianti & Harnani, 2018).
Magdalena, & Yoel, 2016). PSK sebagai Banyak situasi yang mengancam PSK,
kaum yang tertolak oleh masyarakat tentu kondisi yang tidak nyaman tersebut
memiliki cara tersendiri menghadapi menghasilakan kecemasan moral yang
penolakan dalam masyarakat di karenakan terjadi ketika individu mengekspresikan
mereka merasa terpaksa untuk tetap implus instingtual yang berlawanan dengan
melakukan pekerjaannya guna memenuhi nilai moral yang di anut masyarakat (Andri
tuntutan hidup (Koentjoro, 2004). & Yenni, 2007). Kondisi kecemasan diikuti
Menurut Koentjoro (2004) secara oleh perasaan yang tidak nyaman berupa
umum terdapat 5 alasan yang paling perasaan khawatir, konflik, interest,
menuntut seorang wanita menjadi PSK keadaan tidak bahagia yang dapat di
diantaranya adalah materialism, modeling, rasakan, oleh karena itu berbagai cara untuk
dukungan orangtua dan dukungan sosial, mengurangi ketegangan dilakukan untuk
faktor lingkungan dan faktor ekonomi, mengatasi dorongan atau perasaan berdalih
sedangkan menurut Harnani (2018) untuk menemukan objek pengganti sebagai
3

sarana pelampiasan untuk di lakukan mechanism atau dengan kata lain


(Minderop, 2011). mekanisme pertahanan ego merupakan
Ketegangan dan kecemasan sebutan dari psikoanalisa terhadap cara yang
memunculkan Defend mechanism yang tidak disardari seseorang guna melindungi
dapat mempengaruhi konflik dalam diri dirinya dari rasa cemas. Freud berpendapat
seseorang sehingga dapat menyebabkan bahwa konflik yang terjadi dalam struktur
kecemasan, namun ada resiko di balik kepribadian dapat memperingatkan ego agar
defend mechanism seperti kegagalan mengatasi konflik yang terjadi (Santrock,
mekansime pertahanan yang memenuhi 2003). Maka tujuan dari penelitian ini ialah
fungsi pertahanannya bisa berakibat pada untuk mengetahui defend mechanism yang
kelainan mental seseorang, di sisi lain digunakan oleh PSK dan apa saja yang
defend menchanism dalam beberapa teori biasa dilakukan subjek sebagai seorang PSK
juga dianggap baik mengatasi kecemasan terkait persoalan yang dialami sebagai
dan ketegangan yang di alami karena dapat seorang PSK.
menyeimbangkan antara id, ego dan
superego (Minderop, 2011). Konflik yang METODE
dialami seorang sebagai PSK juga berkaitan Terkait dengan fenomena yang
dengan moralitasnya sebagai seorang peneliti dapatkan dan agar mengetahui
manusia. Konflik yang dialami seorang PSK gambaran yang lebih dalam tentang
dapat memicu kecemasan akibat dari gambaran defend mechanism seseorang
pekerjaannya sebagai PSK (Koentjoro, secara mendalam maka penelitian ini
2004). mengunakan metode kualitatif fenomenologi
Setiap orang mempunyai defend agar memahami dan menafsirkan makna
mechanism masing-masing dalam suatu peristiwa interaksi tingkah laku subjek
menghadapi konflik dan kecemasannya, dalam situasi tertentu menurut perspektif
oleh karena itu penelitian ini bermaksud peneliti sendiri (Gunawan, 2016), sejalan
untuk mengetahui bagaimana seorang dengan Mulyadi (2013) bahwa penelitian
individu dengan ancamannya yang begitu kualitatif lebih menekankan pada
banyak melakukan defend mechanism penggunaan diri peneliti sebagai instrumen
kepada dirinya. Menururt Sigmund freud kunci, dengan demikian, peneliti harus
ada 8 jenis defend mechanism yaitu berusaha diterima oleh informan dan
penyangkalan, fiksasi, rasionalisasi, lingkungannya agar mampu mengungkap
proyeksi, sublimasi, pemindahan, regresi data yang tersembunyi baik melalui perilaku
dan reaksi formasi (Corey, 2013). Defend maupun ungkapan-ungkapan yang
4

berkembang sejalan dengan tujuan pandangannya menghadapi persoalan


penelitian dalam dunia dan lingkungan seputar dunia PSK. Penelitian ini
informan. menggunakan teknik analisis data tematik
Metode kualitatif berusaha memahami dengan melakukan koding dari hasil
makna suatu peristiwa dapat berupa tingkah wawancara mendalam yang dilakukan.
laku manusia dalam situasi tertentu menurut Sedangkan pengecekan keabsahan data
perspektif peneliti sendiri. Penelitian yang menggunakan teknik triangulasi data dengan
menggunakan metode kualitatif berguna membandingkan data yang diberikan subjek
untuk memahami objek yang diteliti secara dan antara data subjek dengan data
mendalam (Gunawan, 2016). Penelitian informan. Aspek yang ingin di ketahui
kualitatif digunakan untuk berfokus pada dalam penelitian ini terkait dengan jenis –
kasus individu, penelitian ini bertujuan jenis defend mechanism ialah apa saja yang
mengungkap defend menchanism yang di gunakan oleh subjek sebagai PSK. Teknik
digunakan PSK terkait persoalan yang di pengumpulan data menggunakan
hadapi subjek terkait profesinya sebagai wawancara, observasi, dan audiovisual. Alat
PSK berdasarkan pandangan subjek yang pengumpulan data menggunakan alat
menjadi pelaku utama dalam penelitian ini. perekam, pedoman wawancara dan lembar
Penelitian ini menggunakan teknik observasi.
purposive sampling. Kriteria subjek adalah
seorang PSK aktif yang memasuki fase HASIL DAN PEMBAHASAN
dewasa awal dengan rentang usia 21 - 40 Hasil
tahun. Pada masa ini seseorang telah selesai Hasil penelitian yang mendapatkan
mencari identitas dirinya. Subjek dalam subjek berusia 24 tahun ketika di lakukan
penelitian ini berada dalam tahap wawancara, subjek adalah seorang PSK dan
perkembangan dewasa awal dengan rentang terkadang subjek bekerja sebagai pemandu
usia sekitar 21-40 tahun (Hurlock, 2011). karoke. Menurut subjek ia sudah bekerja
Karena pada tahapan ini anak remaja telah sebagai PSK 2-3 tahun yang lalu sejalan
selesai mencari identitas diri, bentuk badan dengan informasi yang di peroleh dari teman
ataupun cara berfikir atau bertindak yang subjek bahwa subjek telah menjadi PSK
sedang menuju matangan. Teknik kurang lebih 2-3 tahun yang lalu. Menurut
pengumpulan data yang di gunakan dalam salah seorang informan tahu, subjek rutin
penelitian ini adalah wawancara mendalam melakukan pemerikasaan kesehatan dan
(in depth interwiew) agar dapat memahami mulai bekerja sebagai PSK sekitar 3-4 tahun
secara keseluruhan terkait subjek dan yang lalu.
5

Hasil wawancara yang di dapatkan diantaranya represi, sublimasi, proyeksi,


terlihat banyak resiko yang dialami PSK pengalihan, rasionalisasi, reaksi formasi,
dan perasaan bersalah yang di alami subjek, regresi, agresi dan apatis, fantsi dan
inilah yang menjadi sumber konflik bagi stereotype. Setiap orang melakukan defend
subjek. Konflik ini dapat menjadi mechanism secara berbeda beda hal ini
pertentangan bagi id dan ego sehingga tergantung dari karakteristik yang cendrung
memunculkan kecemasan. Hasil wawancara kuat dalam diri seseorang. Mekanisme
yang di lakukan penelitian ini mendapatkan pertahanan ini tidak mencerminkan
11 tema terdiri dari 6 tema terkait konflik kepribadian secara umum namun
dan persoalan subjek sebagai PSK. Tema mencerminkan keutamaan dalam
pertama yaitu tema terkait pengaruh menyelesaikan masalah yang berkaitan
pergaulan, tema terkait memiliki pacar dengan ketidakmampuan individu
suami sah seseorang, tema terkait strest menyesuaikan diri (Minderop, 2011).
ketika bermasalah dengan pacar, tema Berkaitan dengan temuan yang telah
terkait hati yang bertolak belakang, tema dilakukan, di dapatkan lima tema terkait
terkait faktor yang membuat subjek tetap persoalan subjek sebagai PSK, serta lima
menjadi PSK. Sementara 6 tema terkait tema terkait defend mechanism dan satu
dengan defend mechanism subjek sebagai tema terkait perilaku neurosis yang di
PSK yaitu tema terkait rasionalisasi, tema lakukan subjek.
terkait fantasy, tema terkait represi, tema Tema pertama terkait dengan
terkait rekasi formasi, dan tema terkait pengaruh pergaulan, dalam tema ini di
pengalihan. Sebagai tambahan dalam paparkan bagaimana awalnya subjek
temuan ini di dapatkan data dari informan menjadi seorang PSK. Hal ini bermula
sebagai rekan subjek bahwa subjek sering ketika ia tinggal di salah satu tempat kos,
menyendiri dan menangis tanpa sebab. Oleh dan bergaul dengan perempuan penghuni
karena itu peneliti mengangkat tema tempat tinggal di kosnya tersebut, dari sini
perilaku neurosis. ia diajak ke salah satu tempat clubbing oleh
teman wanitanya, subjek awalnya tidak
Pembahasan mengenal dunia prostitusi namun subjek
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk juga tidak memiliki banyak teman karena
melihat gambaran defend mechanism yang baru di kota B ia mengukuti ajakan
dilakukan oleh PSK terkait menghadapai temannya dan mulai mengenal dunia malam.
persoalan hidupnya sebagai PSK. Menurut Subjek menuruti keinginan temannya, untuk
Freud ada sembilan defend mechanism pegi ke sebuah tempat dugem atau tempat
6

clubbing ketika di sana subjek terpengaruh pandang maupun persoalan romantisme.


alkohol dan setengah sadar. Sepulang dari Seorang PSK kesulitan untuk mendapatkan
tempat clubbing subjek yang setengah sadar pasangan hidup karna profesinya yang di
karna terpengaruh alkohol diajak oleh teman tentang oleh mayoritas masyarakat. Namun
perempuannya ke tempat laki laki. Subjek ketika subjek sebagai PSK menemukan
yang setengah sadar saat itu tidak berpikir seseorang yang menerimanya apa adanya.
akan melakukan hubungan badan, tetapi Keinginan subjek untuk mempertahankan
karna di bujuk laki laki yang di pertemukan hubungannya akan semakin tinggi. Subjek
oleh temannya tersebut ia tergoda dan mengatakan memiliki pacar suami sah
melakukan hubungan badan. Setelah selesai seorang perempuan yang tidak di kenalnya,
subjek di beri bayaran sejumlah uang sekitar ia pernah di datangi oleh istri dari pacarnya
delapan ratus ribu rupiah. Ia merasa janggal di tempat kosnya. Subjek dimaki–maki dan
di beri uang dengan jumlah besar lantaran ia dimarahi. Ketika peristiwa tersebut “id”
menyangka melakukan hubungan seks yang terancam dan “ego” menyelamatkan dari
ia lakukan atas dasar suka sama suka, ketegangan yang terjadi dengan cara
hingga ia sadar uang tersebut adalah mencari alasan yang menghindari
upahnya telah melakukan hubungan seks. ketidaknyamanan dan tidak ingin
Subjek merasa senang dan mulai berpikir disalahkan. Subjek melakukan defend
menghasilkan uang dari melakukan seks. mechanism berupa rasonalisasi sehingga
Kecanduan untuk menghasilkan uang secara mengatakan bahwa si suamilah yang
cepat hal ini menjadi awal mula subjek mendekatinya. Hal tersebut di akui oleh
tertarik menjadi PSK, tidak selang beberapa subjek bahwa ia hanya berdalih saja padahal
lama setelah itu, subjek berhenti dari ia juga menyukai suami dari perempuan
pekerjaannya sebagai penjaga toko dan tersebut.
mulai menjadi seorang PSK. Menurut Tema ketiga terkait dengan Hati yang
Sigmund freud id berfungsi untuk mencari bertolak belakang. Subjek di ketahui
kesenangan (Minderop, 2011) dalam tema beragama islam dan di besarkan dengan
ini subjek merasa mendapatkan sumber ajaran islam, subjek menyadari bahwa
kesenangannya berupa sejumlah uang yang norma agamanya melarang dengan tegas
banyak yang di dapatkan secara cepat pekerjaannya seagai seorang PSK. Subjek
dengan menjual badannya. juga menyadari norma dan budaya tempat ia
Tema kedua terkait dengan memiliki hidup di minangkabau yang penuh dengan
pacar suami sah seseorang. Kehidupan adat istiadat dengan adat basandi syarak
seorang PSK sering berbeda dalam cara syarak basandi kitabullah, tak hanya itu
7

subjek juga menyadari ada sanksi dan bertolak belakang dengan pekerjaannya
ancaman baik berupa norma maupun hukum sebagai PSK kendati demikian subjek
jika ia melakukan pekerjaannya sebagai mengatakan bahwa niatnya untuk keluar dari
PSK. Profesi subjek sebagai PSK profesinya belum kuat, sehingga ia tetap
bertentangan dengan superego yang bekerja sebagai PSK walaupun dengan
dimilikinya yang mengikuti nilai nilai adat perasaan tidak nyaman. Faktor lainnya ialah
dan nilai nilai budaya. Subjek mengatakan keuangan. Subjek merasa kesulitan mencari
bahwa hatinya bertolak belakang dengan uang setelah keluar dari pekerjaannya
pekerjaannya sebagai PSK. Subjek sebagai penjaga toko, walaupun tarif yang di
mengatakan terkadang melakukannya dapatkan dari tamunya delapan ratus sampai
dengan terpaksa. Disini terlihat bahwa satu juta rupiah, tetapi kondisi masyarakat
superego subjek bertentangan dengan id minangkabau yang kental akan adat budaya
untuk kepuasan akan uang melalui dan norma islam membuat subjek kesulitan
pekerjaannya sebagai PSK. Maka untuk mencari tamunya. Selanjutnya adalah faktor
membuat keadaan semakin baik, subjek akidah yang lemah dan tidak adanya
menggunakan defend mechanism reaksi bimbingan dalam agama membuat subjek
formasi dengan cara tetap tersenyum kepada tidak terlalu yakin meninggalkan
tamunya untuk membuat keadaan seolah pekerjaannya, di ketahui oleh informan
tidak ada masalah guna terlihat profesional bahwa subjek tidak pernah sholat dan tidak
di depan tamunya. Tema ini juga pernah mengerjakan ibadah puasa di bulan
menemukan bahwa subjek menggunakan Ramadhan.
defend mechanism rasionalisasi dengan Tema kelima berkaitan dengan defend
mencari alasan pengganti atas hati yang mechanism yang biasa di lakukan subjek
bertolak belakang dengan melihat terkait permasalahannya sebagai PSK yaitu
kebutuhannya akan uang dan landasannya rasionalisasi. Tema ini membahas tema
akan faktor ekonomi menjadi alasan ia tetap terkait dengan rasionalisasi. Rasionalisasi
menjadi PSK walaupun hatinya bertolak berfungsi untuk membuat suatu hal menjadi
belakang dengan pekerjannya. masuk akal dan memberi motif yang dapat
Tema keempat berkaitan dengan hal di terima oleh perilaku (Hilgard, ER, &
hal yang menyebabkan subjek tetap menjadi Bower, 1975). Di awal subjek menjadi PSK
PSK. Ada berapa hal yang dirasakan subjek. terlihat bahwa subjek menggunakan
Alasan pertama ialah niat yang lemah untuk rasionalisasi ketika diajak oleh temannya
berhenti menjadi PSK. Subjek merasa untuk melakukan hubungan intim dengan
bahwa pekerjaannya salah dan hatinya seorang laki laki yang di temuinya, ia sadar
8

melakukan hubungan seks bebas adalah yang terancam (Hilgard et al., 1975).
tindakan yang salah dan bertentangan Temuan ini melihat ada defend mechanism
dengan superego namun ia tetap melakukan fantasi yang di gunakan oleh subjek terkait
hubungan intim lantaran id yang dengan aktifitas membayangkan atau
menghendaki kesenangan bahwa ia mengimajinasikan hal hal yang berkaitan
menyukai laki laki yang di temuinya. Disini dengan penghayalan yang di lakukan subjek
terlihat bahwa subjek menggunakan ketika melakukan hubungan seks dengan
rasionalisasi untuk mencari motif pengganti tamunya dilakukan dengan cara
atas superego yang menolak hubungan seks membayangkan sejumlah uang yang akan di
dan tetap mengikuti keinginan id atas dasar dapatkan setelah melakukan hubungan seks.
“suka sama suka”. Defend mechanism Subjek juga menyebutkan hal tersebut
rasionalisasi juga terlihat ketika subjek dilakukan guna meningkatkan motivasinya
menganggap jika berhenti dari pekerjaannya dalam bekerja dengan cara membayangkan
maka akan kesuilitan mencari pekerjaan kebutuhan kebutuhan yang harus ia
diluar. Oleh karena itu subjek melihat bayarkan, seperti uang kos, uang makan dan
profesinya sebagai pembenaran untuk utang - piutang yang belum terlunasi.
bertahan hidup dengan mencari uang. Selain Tema ke tujuh terkait dengan represi.
itu defend mechanism rasionalisasi juga Represi berfungsi untuk mendorong implus
dilakukan subjek ketika menolak tamu yang – implus id yang tak di terima dari alam
belum dikenalnya ketika melakukan seks sadar kealam bawah sadar (Minderop,
dirumah tamunya, ia merasa takut ada 2011). Represi bekerja dengan cara
ancaman atau merasa tidak aman jika terjadi menghilangkan pikiran dan perasaan yang
hal yang tidak diinginkan, oleh karena itu mengancam atau menyakitkan agar lepas
subjek hanya mau melakukan pekerjaannya dari alam sadar. Hal ini dilakukan subjek
di hotel. Disini terlihat subjek melakukan dengan cara memendam masalah yang ia
rasionalisasi kepada tamunya agar hadapi. Dengan memendam pikiran terkait
mendapatkan rasa aman dalam menjalankan persoalan profesinya sebagai PSK terkait
profesinya. seringnya ia memikirkan akan kesalahannya
Tema keenam berkaitan dengan masuk kedunia prostitusi, oleh karena itu
Fantasy. Fantasy merupakan upaya individu subjek melakukan represi guna menghindari
untuk mengurangi ketegangan individu ketidaknyamanan yang ia rasakan. Subjek
dengan cara mengimanjinasikan apapun mengatakan “dima tibo se lai” kalimat ini
yang dianggap mengurangi ketegangaan. bermakna ia tidak memikirkan persoalannya
Melakukan fantasi dapat memperbaiki ego dan ia siap menanggung apapun yang terjadi
9

di masa depannya kelak. jika sudah terlalu sering sehingga menjadi


Tema kedelapan reaksi formasi bagian dari perilaku sehari-hari, maka dapat
behubungan dengan kecendrungan yang menjadi perilaku neurosis. (Hillary et al.,
berlawanan yang berkaitan dengan tendensi 2016). Perilaku neurosis yaitu gangguan
yang di tekan, atau dalam situasi lain sikap yang terjadi hanya sebagian dari
yang sangat sopan kepada seseorang dapat kepribadian, sehingga orang tersebut masih
merupakan upaya menyembunyikan bisa melakukan pekerjaan sehari - hari tanpa
ketakutan yang dialami (Minderop, 2011). harus mendapatkan perawatan khusus
Sejalan dengan penjelasan tersebut subjek (Dirgagunarsa, 1978). Melalui salah seorang
juga mengekspresikan sikap ramah tamah informan sebagai teman dekat subjek,
kepada tamunya agar menutupi keadaan mengatakan bahwa subjek sering marah
hatinya yang sebenarnya gelisah. tanpa sebab yang jelas, terkadang informan
Tema ke sembilan yaitu pengalihan, juga melihat subjek sering depresi dan
pengalihan merupakan suatu bentuk sering menyendiri, hal ini sejalan dengan
pertahanan diri dalam menghadapi yang di katakan subjek bahwa ia lebih
kecemasan dengan cara memindahkan objek memilih memendam masalahnya dan
yang mengancam ke objek yang lebih aman memilih menyendiri di banding
seperti adanya implus agresif yang dapat di menceritakan masalahnya.
gantikan sebagai pelampiasan atau kambing
hitam dari suatu ketegangan (Minderop, SIMPULAN DAN SARAN
2011). Sehubungan dengan hal tersebut Simpulan
ketika subjek terlalu sering berpikir atas Berdasarkan analisis data yang di
perasaan bersalahnya masuk kedunia PSK ia lakukan kepada subjek maka di temukan
mengurangi ketegangan dengan cara analisis beberapa defend mechanismyaitu :
mencari objek pengganti seperti bernyanyi 1. Pengalihan dilakukan dengan cara
atau karoke, ataupun menghabiskan uang mencari objek pengganti atau dengan
dengan cara berbelanja. cara mencari kesenangan lain
Tema kesepuluh terkait dengan sebagai bentuk pelampiasan dengan
perilaku neurosis. Ketika seseorang bentuk mennghabiskan uang seperti
memendam perasaan yang tidak baik atau berbelanja dan karoke, terkadang
perasaan yang tidak diinginkan hal tersebut subjek juga melakukan judi online
merupakan hal wajar dan merupakan bentuk sebagai bentuk pelampiasan subjek
dari penyesuaian diri terhadap keadaan atau terhadap kecemasan yang
realitas yang sedang dihadapinya. Namun, dirasakannya.
10

2. Reaksi formasi dilakukan subjek subjek mengaku tidak suka


sebagai topeng keceriaan guna menceritakan masalahnya kepada
menutupi keadaan yang sebaliknya, orang lain. Perilaku tersebut
ia melakukan hal tersebut agar mengarah kepada perilaku neurosis.
terlihat profesional melayani Hal ini sejalan dengan data yang di
pelanggannya. Hal ini dilakukan peroleh melalui informan tahu
subjek yang selalu tersenyum bahwa subjek sering terlihat depresi
terhadap setiap pelanggannya, dan menyendiri.
kendati di saat sedih sekalipun. Subjek terbiasa dengan mengikuti
3. Represi berfungsi menekan pikiran gaya hidup yang hedonis, sesekali subjek
yang mengganggu agar tidak melakukan pemborosan dengan berbelanja
terpikirkan terkait persoalan yang ia kebutuhan gaya hidupnya. Subjek
hadapi, dan membiarkan situasi sebenarnya juga belum sampai kepada titik
terjadi tanpa tindakan apapun. sadar tentang agama, hal tersebut dapat
4. Fantasy dilakukan subjek dengan terlihat, ketika ia menjawab sekedarnya saja
cara membayangkan atau terkait keagamaan dan lama merespon
mengimajinasikan kebutuhan hidup terkait pertanyaaan seputar keagamaan.
yang harus di penuhinya, sebagai
upaya untuk meningkatkan Saran
motivasinya dalam bekerja sebagai Berdasarkan hasil penelitian ini di
seorang PSK. dapatkan beberapa saran yaitu :
5. Rasionalisasi merupakan defend 1. Saran teoritis :
mechanism yang paling sering a. Penelitian ini memperkuat teori
dilakukan subjek. Hal ini berkaitan Sigmund Freud tentang defend
dengan alasan dan pembenaran atas mechanism, dikarenakan dalam
pekerjaannya sehingga ia temuan ini defend mechanism
menganggap wajar berkerja sebagai dapat mengurangi ketegangan
seorang PSK karena tuntutan yang mengancam ego
ekonomi. b. Temuan ini memperlihatkan
6. Perilaku Neurosis, ketika subjek bahwa menggunakan defend
terlihat oleh teman kosnya yang mechanism secara berlebihan
sesekali melihat subjek marah tanpa dapat memicu perilaku neurosis.
sebab, menangis tanpa sebab dan c. Penelitian ini belum menemukan
murung sendirian tanpa sebab, defend mechanism secara
11

keseluruhan terhadap diri subjek keburukan.


maka dari itu, di harapkan d. Mendekatkan diri kepada agama
kepada peneliti selanjutnya agar dan nilai - nilai sosial.
menemukan lebih banyak terkait e. Agar tidak membiasakan
defend mechanism yang dialami melakukan represi atau
subjek yang di teliti. memendam persoalan tanpa
menyelesaikan masalah sehingga
2. Saran Praktis : dapat menjadi kebiasaan yang
a. Sebagai manusia agar dapat tak disadari.
menjunjung tinggi nilai sosial f. Agar tidak melakukan
masyarakat agar tidak melenceng rasionalisasi terhadap hal yang
dari norma adat dan budaya. salah, sehingga mengikuti
b. Bagi sosial masyarakat agar sesuatu yang salah dan
dapat berempati dan merangkul menganggap suatu kesalahan
PSK secara persuasive. menjadi hal benar untuk di
c. Agar memilih teman yang dapat lakukan.
mengarahkan kepada kebaikan
agar terhindar dari ajakan

DAFTAR RUJUKAN
Andri, Y. (2007). Anxiety theory based on Gunawan, I. (2016). Metode Penelitian
classic psychoanalitic and types of Kualitatif. In Pendidikan, UNM (p. 27).
defense mechanism to anxiety. Maj
Kedokteran Indonesia, 57, 235. Hilgard, ER. & Bower, G. H. (1975).
Schemas Versus Mental Model In
Corey, G. (2013). Teori dan praktek Human Memory. Chinester : John
konseling dan psikoterapi (E. Wiley and Sons.
Koeswara (ed.)). Bandung : PT. Refika
Aditama. Hillary, W. R., & Magdalena, P. L., Yoel,
Y. T. S. (2016). Mekanisme
Destrianti, F., & Harnani, Y. (2018). Studi Pertahanan Ego dalam bentuk pura
kualitatif Pekerja Seks Komersial pura bahagia.
(PSK) di Daerah Jondul Kota https://doi.org/10.31234/osf.io/xbg6f
Pekanbaru Tahun 2016. Jurnal
Endurance, 3(2), 302. Hurlock, E. B. (2011). Psikologi
https://doi.org/10.22216/jen.v3i2.1021 perkembangan: suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan. Jakarta:
Dirgagunarsa, S. (1978). Pengantar Erlangga.
psikologi. Jakarta : BPK Gunung
Mulia. Kartono. (2006). Peran Keluarga Memandu
12

Anak. Jakarta : CV. Rajawali. Komunikasi dan Media, 15(1), 128.


https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150
Koentjoro. (2004). On the spot: tutur dari 106
sarang pelacur. Yogyakarta: Tinta
Kelompok Penerbit Qalam. Santrock, J. W. (2003). Adolescence :
Perkembangan Remaja (Edisi
Minderop, A. (2011). Psikologi Sastra, Keenam). Jakarta: Erlangga
Karya Sastra, Metode, Teori, dan
Contoh Kasus. Jakarta : Yayasan Sanyata, S. (2009). Mekanisme dan taktik
Pustaka Obor Indonesia. bertahan: penolakan realita dalam
konseling. Paradigma: Jurnal
Mulyadi, M. (2013). Penelitian kuantitatif Psikologi Pendidikan Dan Konseling,
dan kualitatif serta pemikiran dasar 08, 35–44.
menggabungkannya. Jurnal Studi

Anda mungkin juga menyukai