Tugas 1 Teori Kriminologi
Tugas 1 Teori Kriminologi
Pertanyaan:
Jawaban :
1. Kriminologi adalah ilmu yang mempelajari kejahatan, yang lazimnya mencari sebab-
sebabnya hingga timbulnya kejahatan dan cara menghadapi kejahatan dan tindakan/reaksi
yang diperlukan. Krimonologi mempunyai objek manusia penjahat di belakang peraturan
hukum pidana dan tujuannya memperoleh pengertian tentang sebab kejahatan untuk
memberikan pidana atau tindakan yang tepat agar tidak melakukan lagi kejahatan.
Arif Gosita memberikan penjelasan mengenai arti Viktimologi, menyebutkan bahwa
Viktimologi adalah suatu pengetahuan ilmiah atau studi yang mempelajari viktimisasi
(criminal) sebagai suatu permasalahan manusia yang merupakan suatu kenyataan social.
Viktimologi berasal dari kata Latin victima yang berarti korban dan logos yang berarti
pengetahuan ilmiah atau studi.
JE.Sahetapy menjelaskan bahwa Viktimilogi merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin
“Victima” yang berarti korban dan “logos” yang berarti ilmu, merupakan suatu bidang ilmu
yang mengkaji permasalahan korban beserta segala aspeknya.
Ketika menjadi korban kejahatan, seseorang mengalami Krisi dalam hal fisik, finansial, sosial
dan psikologis. Dalam kasus tersebut, Kepala Dinas Pendidikan setempat memfokuskan
pendampingan psikologis kepada korban, karena sesuai dengan perspektif viktimologi
dijelaskan bahwa saat seseorang mengalami kejahatan yang kemudian disebut sebagai
korban, korban tersebut akan mengalami krisis psikologis, berat ringannya krisis tersebut
tergantung bagaimana kerasnya korban diserang.
2. Banyak faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku bullying. Quiroz dkk (2006; dalam
Anesty, 2009) mengemukakan sedikitnya terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan
perilaku bullying, sebagai berikut.
Hubungan keluarga
Anak akan meniru berbagai nilai dan perilaku anggota keluarga yang ia lihat sehari-
hari sehingga menjadi nilai dan perilaku yang ia anut (hasil dari imitasi). Sehubungan dengan
perilaku imitasi anak, jika anak dibesarkan dalam keluarga yang menoleransi kekerasan atau
bullying, maka ia mempelajari bahwa bullying adalah suatu perilaku yang bisa diterima
dalam membina suatu hubungan atau dalam mencapai apa yang diinginkannya (image),
sehingga kemudian ia meniru (imitasi) perilaku bullying tersebut.
Teman sebaya
Salah satu faktor besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh adanya teman
sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara menyebarkan ide (baik secara aktif
maupun pasif) bahwa bullying bukanlah suatu masalah besar dan merupakan suatu hal yang
wajar untuk dilakukan. Menurut Djuwita Ratna (2005) pada masanya, remaja memiliki
keinginan untuk tidak lagi tergantung pada keluarganya dan mulai mencari dukungan dan
rasa aman dari kelompok sebayanya. Jadi bullying terjadi karena adanya tuntutan
konformitas.
Berkenaan dengan faktor teman sebaya dan lingkungan sosial, terdapat beberapa penyebab
pelaku bullying melakukan tindakan bullying adalah:
Pengaruh media
Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak
meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan
kata-katanya (43%).
Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sejiwa (2007), terangkum beberapa
pendapat orang tua tentang alasan anak-anak menjadi pelaku bullying, di antaranya:
Sumber referensi :
- BMP ( Teori Kriminologi SOSI4302 ) halaman 3.20
Darmawan, Kemal (2022), Teori kriminologi, Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
- http://www.ememha.com/2017/04/modul1-kb1-pengertian-kriminologi-dan.html
- https://www.psychologymania.com/2012/06/faktor-faktor-penyebab-terjadinya.html