Bab Iv
Bab Iv
terbanyak pada usia 20-24 tahun yaitu sebanyak 20.900 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 12. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan umur di Kabupaten
Kerinci
No Umur (Tahun) Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Orang)
1 00-04 10.222 9.821 20.043
2 05-09 9.430 9.095 18.525
3 10-14 9.531 8.855 18.386
4 15-19 9.625 9.160 18.785
5 20-24 10.592 10.308 20.900
6 25-29 9.731 9.512 19.243
7 30-34 9.101 8.749 17.850
8 35-39 9.077 9.442 18.519
9 40-44 10.008 10.521 20.529
10 45-49 9.458 8.921 18.379
11 50-54 7.461 7.293 14.754
12 55-59 6.549 6.877 13.426
13 60-64 5.714 5.916 11.630
14 65-69 4.562 4.814 9.376
15 70-74 2.315 2.355 4.670
16 75+ 2.271 2.973 5.244
Jumlah Total 125.647 124.612 250.259
Sumber: BPS Kabupaten Kerinci, 2021
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kerinci dalam angka tahun 2021,
jumlah penduduk Kabupaten Kerinci yaitu sebanyak 250.259 jiwa. Terdiri dari
penduduk jenis kelamin laki-laki sebanyak 125.647 jiwa dan perempuan sebanyak
124.612 jiwa.
antara petani dan pengepul sehingga petani bebas menjual hasil panennya kepada
pengepul yang lain denga selisih harga yang lebih tinggi.
Kemitraan yang dijalankan adalah inisiatif dari pengepul yang ingin
menjaga pasokan kopi dari petani, sehingga ada beberapa langkah yang dilakukan
pengepul untuk mengikat petani adalah:
melakukan pengikatan kepada petani karena apabila dilakukan maka aka nada
tanggung jawab social yang lebih tinggi kepada petani, yang ditakuti oleh pihak
koperasi adalah apabila terjadi panen raya yang mengakibatkan menigkatnya
jumlah kopi yang dipanen sedangkan kemampuan produksi koperasi tidak
memadai tentu akan mengakibatkan kerugian bagi petani, dalam hal ini pihak
koperasi membebaskan petani untuk menjual kopi mereka sesuai dengan
keinginan petani sendiri.
Weaknesses Strength
0,90
Strategi Strategi
WT ST
28 Model Kemitraan dan Strategi Pengembangan Unit Usaha Roastery Kopi Arabika di…..
Kuadran 4 Kuadran 2
Mendukung strategi Mendukung strategi
Difensif Treats Diversifikasi
Hasil evaluasi matriks IE berada pada kuadran I dengan nilai (1,86 dan
0,90). Posisi kuadran I yang berarti bahwa unit usaha bisa memanfaatkan peluamg
yang ada serta juga kekuatan yang dimiliki oleh unit usaha, posisi tersebut bisa
memungkinkan untuk terus ekspansi dan memaksimalkan hasil usaha.
Tabel 15. Matriks SWOT unit usaha roastery kopi arabika kerinci
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Internal 1. Ketersediaan bahan baku 1. Kapasitas Produksi yang
2. Indikasi Geografis terbatas
3. Kualitas bahan baku kopi 2. Sarana dan prasarana
4. Ketersediaan akses produksi yang terbatas
informasi pasar 3. Bahan baku yang tidak
5. Mitra Beli yang setia sesuai standar
Faktor Eksternal 4. System manajerial
5. Modal terbatas
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Dukungan Pemerintah Mengoptimalkan jaringan Menigkatkan skala usaha
2. Tingkat Permintaan Kopi pemasaran (S4, S5,O2,O3) (W1,W2,W3,W5 O1,O4)
Arabika
3. Pangsa Pasar dalam dan
Luar Negeri yang masih
terbuka lebar
4. Tersedianya akses
permodalan
Aancaman (T) Strategi S-T Startegi W-T
IV Hasil dan Pembahasan 29
Strategi S-O
Hubungan jaringan usaha harus diotimalkan untuk pengembangan usaha
terutama mitra beli yang setia dikarenakan sangat berpengaruh untuk
keberlanjutan usaha serta akses informasi pasar juga sangat perlu bagi pelaku
usaha guna mengetahui kondisi pasar sebagai pertimbangan dalam jual beli.
Pangsa pasar yang terbuka lebar baik luar negeri dalam luar negeri harus
dimanfaatkan oleh unit usaha bisa dilakukan dengan menambah mitra baru untuk
untuk meningkatkan penjualan dan memaksimalkan pendapatan usaha dikarenkan
tingginya tingkat permintaan kopi baik dalam negeri maupun luar negeri.
Strategi W-O