Anda di halaman 1dari 7

IV Hasil dan Pembahasan 23

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Wilayah
4.1.1 Geografi Wilayah Kabupaten Kerinci
Kabupaten Kerinci adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi yang
terletak pada posisi 01°40’ dan 02°26’ Lintang Selatan, serta 101°08’ sampai
dengan 101°50’ Bujur Timur. Wilayah Provinsi Jambi sepenuhnya berada di
selatan garis khatulistiwa. Luas wilayah Kabupaten Kerinci adalah 344.890 Ha
atau 3.448,90 km2 . Lebih dari setengah luas wilayah tersebut merupakan wilayah
TNKS dan sisanya digunakan untuk kawasan budidaya dan pemukiman
penduduk. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kerinci merupakan
kabupaten yang berada di paling barat Provinsi Jambi dengan batas-batas wilayah
meliputi:

Gambar 4.1 Wilayah Kabupaten Kerinci


Sebelah Utara Kabupaten Solok Selatan Provins Sumatera Barat, sebelah
Selatan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi dan Kabupaten Muko-muko, sebelah
Barat Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan Kota Sungai Penuh,
sebelahTimur Kabupaten Merangin dan Kabupaten Bungo.
Kabupaten Kerinci memiliki 20 Kecamatan, 2 Kelurahan dan 285 Desa. 20
Kecamatan tersebut adalah Air Hangat, Air Hangat Barat, Air Hangat Timur,
Batang Merangin, Bukit Kerman, Danau Kerinci, Danau Kerinci Barat, Depati
Tujuh, Gunung Kerinci, Gunung Raya, Gunung Tujuh, Kayu Aro, Kayu Aro
Barat, Keliling Danau, Sitinjau Laut, Siulak, Siulak Mukai, Tanah Cogok.

4.1.2 Demografi Kabupaten Kerinci


Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kerinci tahun 2021 sesuai
dengan hasil sensus tahun 2020 penduduk Kabupaten Kerinci mencapai 250.259
jiwa, naik sejumlah 11.577 jiwa dari tahun sebelumnya. Jumlah penduduk
24 Model Kemitraan dan Strategi Pengembangan Unit Usaha Roastery Kopi Arabika di…..

terbanyak pada usia 20-24 tahun yaitu sebanyak 20.900 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 12. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan umur di Kabupaten
Kerinci
No Umur (Tahun) Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Orang)
1 00-04 10.222 9.821 20.043
2 05-09 9.430 9.095 18.525
3 10-14 9.531 8.855 18.386
4 15-19 9.625 9.160 18.785
5 20-24 10.592 10.308 20.900
6 25-29 9.731 9.512 19.243
7 30-34 9.101 8.749 17.850
8 35-39 9.077 9.442 18.519
9 40-44 10.008 10.521 20.529
10 45-49 9.458 8.921 18.379
11 50-54 7.461 7.293 14.754
12 55-59 6.549 6.877 13.426
13 60-64 5.714 5.916 11.630
14 65-69 4.562 4.814 9.376
15 70-74 2.315 2.355 4.670
16 75+ 2.271 2.973 5.244
Jumlah Total 125.647 124.612 250.259
Sumber: BPS Kabupaten Kerinci, 2021
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kerinci dalam angka tahun 2021,
jumlah penduduk Kabupaten Kerinci yaitu sebanyak 250.259 jiwa. Terdiri dari
penduduk jenis kelamin laki-laki sebanyak 125.647 jiwa dan perempuan sebanyak
124.612 jiwa.

4.2 Deskripsi Tentang Model Kemitraan


Dari hasil wawancara terhadap petani dan pengepul diperoleh tentang
model kemitraan yang dijalankan, dari semua hasil wawancara baik dengan petani
maupun pengepul semuanya menyatakan tidak ada kerjasama kemitraan yang
dilakukan dengan sistem mengikat dengan perjanjian tertulis, kemitraan yang
dilakukan dengan dasar suka sama suka dan kerjasamanya bisa berhenti kapanpun
dikarenakan petani yang tidak mau mengikat diri dengan pengepul.
Petani tidak ingin mengikat diri dengan pengepul dikarenakan dengan
kondisi harga yang tidak stabil, dengan tidak adanya perjanjian kerjasama tertulis
IV Hasil dan Pembahasan 25

antara petani dan pengepul sehingga petani bebas menjual hasil panennya kepada
pengepul yang lain denga selisih harga yang lebih tinggi.
Kemitraan yang dijalankan adalah inisiatif dari pengepul yang ingin
menjaga pasokan kopi dari petani, sehingga ada beberapa langkah yang dilakukan
pengepul untuk mengikat petani adalah:

4.2.1 Pola Dagang Umum


Hubungan kemitraan dimana perusahaan mitra memasarkan hasil produksi
kelompok mitra atau kelompok mitra memasok kebutuhan perusahaan mitra.
HT Arabica Coffee adalah suatu unit usaha yang bergerak dalam jual beli
kopi baik itu kopi dalam bentuk Green Beans ataupun dalam bentuk biji kopi
hitam dan bubuk.
HT Arabica coffee melakukan kerjasama dengan petani dengan cara membentuk
kelompok tani yang mana petani yang tergabung didalam kelompok tani tersebut
akan menjadi mitra dari HT Arabika Coffe dan menjadi pemasok kopi arabika
kepada HT Arabica coffee, adapun keuntungan yang ditawarkan kepada petani
yang tergabung kedalam kelompok tani adalah dengan memberikan petani bibit
kopi arabika secara gratis baik itu bibit yang ditanam lansung HT Arabica Coffee
ataupun bibit yang diberikan pemerintah dalam hal ini dinas perkebunan dan
peternakan, selain dari pemberian bibit HT Arabica Coffee juga melakukan
pembinaan tentang budidaya tanaman kopi kepada petani.

4.2.2 Pola Subkontrak


Hubungan kemitraan yang didalamnya kelompok mitra memproduksi
komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya.
Ciri dari pola sub kontrak adalah membuat kontrak bersama yang mencantumkan
volume, harga dan waktu. Hasil produksi sangat berguna bagi perusahaan mitra
sehingga pengawasan mutu sanga tketat.
Koperasi Pemasaran Kerinci Barokah adalah koperasi yang memiliki tiga
unit usaha yaitu penjualan kopi arabika dalam bentuk green beans yang dilakukan
lansung oleh koperasi, untuk kopi roasted dan bubuk dilakukan oleh Kerinci
roastery dan kopi ready to drink dikelola oleh cafe kerinci barokah.
Koperasi Pemasaran Kerinci Barokah melakukan kerjasama dengan petani
melalui pembentukan koperasi guna untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
Kerinci roastery selain itu koperasi juga melakukan pembinaan kepada petani
agar kopi yang dipanen sesuai dengan standar dari Kerinci roastery, untuk
memberikan apresiasi kepada petani yang mampu dan konsisten memenuhi
standar maka pihak Kerinci roastery melalui koperasi akan memberikan harga
yang lebih tinggi mulai dari Rp.500-Rp.1000. Kerinci roastery menekankan tidak
26 Model Kemitraan dan Strategi Pengembangan Unit Usaha Roastery Kopi Arabika di…..

melakukan pengikatan kepada petani karena apabila dilakukan maka aka nada
tanggung jawab social yang lebih tinggi kepada petani, yang ditakuti oleh pihak
koperasi adalah apabila terjadi panen raya yang mengakibatkan menigkatnya
jumlah kopi yang dipanen sedangkan kemampuan produksi koperasi tidak
memadai tentu akan mengakibatkan kerugian bagi petani, dalam hal ini pihak
koperasi membebaskan petani untuk menjual kopi mereka sesuai dengan
keinginan petani sendiri.

4.2.3 Lereng Koerintji Kopi


Lereng Koerintji Kopi adalah unit usaha yang bergerak dibidang produksi
kopi roasted dan bubuk, unit usaha ini juga memiliki petani binaan, namun
pembinaan ini berjalan dari tahun 2020 dikarenakan pada tahun 2020 hasil panen
petani mengalami penurunan sehingga mempengaruhi produksi dari unit usaha
leren koerintji kopi.
Tahun 2020 Lereng Koerintji Kopi mulai melakukan kerjasama dengan
petani binaan dengan memfasilitisati petani untuk membentuk kelompok tani
guna mempermudah pihak unit usaha melkukan koordinasi dengan petani, dan
mempermudah melakukan pembinaan, unit usaha melakukan pembinaan
budiadaya tanaman kopi kepada petani dengan pertemuan 2 kali dalam 1 bulan,
dan ini berjalan efektif sehingga hasil panen petani kembali meningkat.

4.3 Matriks IFE dan EFE


4.3.3 Matriks IFE dan EFE Unit Usaha Roasteryi
Identifikasi factor internal mencakup Kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weakness) yang berpengaruh terhadap perkembangan usaha. Analisis matriks
EFE merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor eksternal berupa peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) yang juga berpengaruh terhadap
perkembangan usaha. Hasil analisis IFE dan EFE yang terdiri dari Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman dengan pembobotan dan pemberian rating
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Matriks evaluasi Internal Unit Usaha Roastery.


No Kekuatan (Strengths) Bobot Rating Skor
1 Ketersediaan bahan baku 0,12 3 0,36
2 Indikasi Geografis 0,16 4 0,64
3 Kualitas bahan baku kopi 0,12 3 0,36
4 Ketersediaan akses informasi pasar 0,12 3 0,36
5 Mitra beli yang setia 0,16 4 0,64
Total Strengths 2,36

Kelemahan (Weakness) Bobot Rating Skor


1 Kapasitas produksi kopi yang terbatas 0,08 2 0,16
IV Hasil dan Pembahasan 27

2 Sarana dan prasarana produksi yang terbatas 0,04 1 0,01


3 Bahan baku yang tidak sesuai standar 0,04 1 0,01
4 Sistem Manajerial 0,08 2 0,16
5 Modal terbatas 0,08 2 0,16
Total Weakness 0,50
Total 1,00 2,86
Selisih 1,86

Tabel 14. Matriks Evaluasi Eksternal Unit Usaha Roastery.


No Peluang (Opportunities) Bobot Rating Skor
1 Dukungan Pemerintah 0,16 4 0,64
2 Tingkat Permintaan Kopi Arabika 0,12 3 0,36
3 Pangsa pasar dalam dan luar negeri yang masih 0,16 4 0,64
terbuka lebar
4 Tersedianya akses Permodalan 0,12 3 0,36
Total Opportunities 2,00
Anacaman (Threats) Bobot Rating Skor
1 Adanya Persaingan Penjualan dengan pengepul 0,10 2,5 0,25
yang lain
2 Kondisi Politik, Keamanan, dan Konflik dalam 0,08 2 0,20
negeri dan luar negeri
3 Alih Fungsi lahan yang dilakukan petani 0,08 2 0,20
4 Kelembagaan petani relatif lemah 0,10 2,5 0,25
5 Penurunan harga kopi 0,08 2 0,20
Total Threats 1,10
Total 1,00 3,10
Selisih 0,90

Pengembangan unit usaha roastery kopi arabika kerinci perlu


memanfaatkan kekuatan dan peluang sebaik mungkin. Namun demikian tetap
harus memperhatikan kelemahan dan ancaman.

Kuadran 3 Oppurtunity Kuadran 1


Mendukung strategi
Mendukung strategi
Trun-Around
Agresif
Strategi Strategi
WO SO
1,86

Weaknesses Strength
0,90

Strategi Strategi
WT ST
28 Model Kemitraan dan Strategi Pengembangan Unit Usaha Roastery Kopi Arabika di…..

Kuadran 4 Kuadran 2
Mendukung strategi Mendukung strategi
Difensif Treats Diversifikasi

Gambar 4.2 Matriks Kuadran Unit Usaha Rostery Kopi Arabika

Hasil evaluasi matriks IE berada pada kuadran I dengan nilai (1,86 dan
0,90). Posisi kuadran I yang berarti bahwa unit usaha bisa memanfaatkan peluamg
yang ada serta juga kekuatan yang dimiliki oleh unit usaha, posisi tersebut bisa
memungkinkan untuk terus ekspansi dan memaksimalkan hasil usaha.

4.4 Matriks SWOT


Matriks SWOT ialah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan. Pada tahap ini bisa menggambar dengan jelas bagaimana
kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang dimiliki untuk menyesuaikan
peluang dan ancaman.
Analisa SWOT akan memformulasikan strategi dengan cara melakukan
kombinasi antara faktor internal dan eksternal. Terdapat 4 macam strategi yang
terbentuk, strategi tersebut mecakup strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan
strategi W-T. Keseluruhan strategi SWOT unit usaha roaster kopi arabika kerinci
dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Matriks SWOT unit usaha roastery kopi arabika kerinci
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Internal 1. Ketersediaan bahan baku 1. Kapasitas Produksi yang
2. Indikasi Geografis terbatas
3. Kualitas bahan baku kopi 2. Sarana dan prasarana
4. Ketersediaan akses produksi yang terbatas
informasi pasar 3. Bahan baku yang tidak
5. Mitra Beli yang setia sesuai standar
Faktor Eksternal 4. System manajerial
5. Modal terbatas
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Dukungan Pemerintah Mengoptimalkan jaringan Menigkatkan skala usaha
2. Tingkat Permintaan Kopi pemasaran (S4, S5,O2,O3) (W1,W2,W3,W5 O1,O4)
Arabika
3. Pangsa Pasar dalam dan
Luar Negeri yang masih
terbuka lebar
4. Tersedianya akses
permodalan
Aancaman (T) Strategi S-T Startegi W-T
IV Hasil dan Pembahasan 29

1. Adanya persaingan jual Mengoptimalkan Meningkatkan sistem


beli dengan pengepul pembinaan/edukasi kepada manajemen usaha yang baik
yang lain petani (S1,S2,S3, T2,T3,T4,T5) (W4,T1)
2. Kondisi politik, Keamanan
dan Konflik dalam negeri
dan luar negeri
3. Alih fungsi lahan yang
dilakukan petani
4. Kelembagaan petani kopi
relatif lemah
5. Penurunan harga kopi

Strategi S-O
Hubungan jaringan usaha harus diotimalkan untuk pengembangan usaha
terutama mitra beli yang setia dikarenakan sangat berpengaruh untuk
keberlanjutan usaha serta akses informasi pasar juga sangat perlu bagi pelaku
usaha guna mengetahui kondisi pasar sebagai pertimbangan dalam jual beli.
Pangsa pasar yang terbuka lebar baik luar negeri dalam luar negeri harus
dimanfaatkan oleh unit usaha bisa dilakukan dengan menambah mitra baru untuk
untuk meningkatkan penjualan dan memaksimalkan pendapatan usaha dikarenkan
tingginya tingkat permintaan kopi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Strategi W-O

Anda mungkin juga menyukai