Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

1. Ringkasan Eksekutif......................................................................................... 2

2. Visi, Misi, dan Nilai Budaya..........................................................................2

3. Gambaran Usaha........................................................................................... 3

4. Aspek Pemasaran..............................................................................................4

4.1. Segmen Pasar, Target Pasar, Positioning............................................4

4.2. Perkiraan Permintaan dan Penawaran..................................................5

4.3. Rencana Penjualan...........................................................................7

4.4. Strategi Pemasaran Perusahaan Terhadap Pesaing...............................7

5. Rencana Operasi dan Manajemen...................................................................9

5.1. Organisasi dan Sumber Daya Manusia...............................................9

5.2. Perizinan........................................................................................9

5.3. Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan............................10

6. Aspek Produksi.............................................................................................10

6.1. Pemilihan Lokasi............................................................................10

6.2. Rencana Tata Letak.........................................................................10

6.3. Proses Produksi dan Gambaran Teknologinya...................................11

6.4. Bahan Baku dan Bahan Pembantu....................................................11

6.5. Tenaga Produksi, Mesin dan Peralatan..............................................12

7. Analisa Rencana Keuangan............................................................................12

7.1. Sumber Modal................................................................................12

7.2. Rencana Kebutuhan Modal Investasi.................................................12

7.3. Rencana Kebutuhan Modal Kerja....................................................13

7.4. Analisa Kelayakan Usaha................................................................14

7.5. Analisan Keuntungan dan Laporan Keuangan...................................15

1
1. Ringkasan Eksekutif

Roti Penyet Kampus merupakan suatu bisnis bidang kuliner yang


menawarkan makanan kudapan. Bisnis ini tidak mengikuti trend pasar namun
dimulai dari ide penulis yang orisinil. Produk yang ditawarkan adalah roti yang
dibuat dan disajikan dengan cara yang berbeda, yaitu dipenyetkan. Roti Penyet
Kampus menawarkan beragam varian rasa yang umum. Keunikannya adalah
produk sejenis ini belum ada, Roti Penyet Kampus ini memiliki peluang menjadi
trendsetter. Keunggulan Roti Penyet Kampus adalah memberikan unsur tantangan
yang diselipkan pada paket produk gamenya dan melakukan kegiatan pemasaran
yang interaktif dengan pelanggan. Produk Roti Penyet Kampus dapat ditujukan
untuk semua segmen pasar. Namun, berdasarkan karakteristik produk, target pasar
yang lebih dibidik adalah remaja hingga dewasa dengan karakteristik psikografis
meyukai hal-hal baru.

2. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Budaya


Visi Roti Penyet Kampus adalah menjadi bisnis makanan kudapan pilihan
masyarakat Palembang. Dengan cara terus melakukan inovasi pada produk
kudapan yang lezat dan unik.
Misi Roti Penyet Kampus adalah :
1. Menyajikan berbagai makanan kudapan yang lezat dan unik.
2. Terus mengembangkan dan melakukan inovasi pada produk.
3. Terus mengembangkan dan melakukan inovasi pada kegiatan promosi.
4. Menjaga kualitas dan rasa produk.
5. Menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Tujuan Roti Penyet Olen adalah memperkenalkan brand awarennes Roti Penyet
Kampus kewilayah Palembang, mencapai profit 30-50%.

Nilai-nilai budaya Roti Penyet Olen :

1. Dinamis
2. Kreatif
3. Ramah

2
4. Jujur
3. Gambaran Usaha
Roti Penyet Kampus merupakan usaha yang menawarkan produk kudapan
yang dijual secara langsung dan penjualan secara pre order. Pengembangan
berikutnya Roti Penyet Kampus dijual melalui outlet atau standbooth sendiri,
dimana proses produksi dari pengolahan bahan baku menjadi produk setengah
jadi dilakukan dirumah dan proses akhir yaitu penggorengan akan dilakukan
dioutlet. Tahap berikutnya model bisnis Roti Penyet Kampus akan dibuat
seperti kedai, Roti Penyet Kampus akan menambah aneka makanan kudapan
yang dikembangkan dan berbagai makanan dan minuman yang dapat
memanjakan pelanggannya ditambah dengan berbagai fasilitas yang
mendukung seperti wi-fi dan penyejuk ruangan. Kedai akan menjadi tempat
dimana proses produksi, tempat penjualan dan penyediaan tempat makan akan
digabungkan menjadi satu lokasi.
Produk dijual per-paket dengan jumlah 6 pcs dan 12 pcs roti per-paket dan
akan dikemas dengan kemasan karton yang sesuai dengan ukuran roti dan
jumlah roti tiap paket yang dilengkapi dengan gambar merk, alamat usaha, dan
identitas rasa dari kemasan.
Roti Penyet Kampus menawarkan cara baru dalam menyantap roti.
Konsepnya adalah meng-Indonesiakan roti yang merupakan makanan utama
dari negara lain, namun diolah dengan cara yang lebih "Indonesia" yaitu
dipenyetkan. Selama ini makanan yang diikuti dengan kata "Penyet" biasanya
ayam penyet, makanan yang dipenyet merupakan cara khas Indonesia
mengolah makanan tradisionalnya, sehingga Roti Penyet Kampus hadir untuk
mengubah paradigma dimana roti merupakan makanan khas barat kini ada juga
roti khas Indonesia. Keunikan produk ini belum ada dipasar sehingga
berpeluang menjadi trendsetter.
Keunikan lain yaitu produk dibuat dari bahan pilihan seperti roti tawar,
putih telur, tepung roti dan berbagai selai atau isi. Proses pembuatannya adalah
roti tawar dipotong menjadi ukuran seperempat roti tawar yang dipenyetkan
dan diberik varian rasa sehingga menjadi empat lapis, kemudian dilapisi putih

3
telur dan tepung roti dan kemudian digoreng. Penggunaan minyak goreng
pilihan untuk menggoreng dan putih telur saja bertujuan untuk mengurangi
kolestrol. Roti Penyet Kampus juga memiliki variasi lain seperti bentuk roti
gulung.

4. Aspek Pemasaran
4.1 Segmen pasar, target pasar dan positioning
Berdasarkan jenis-jenis variable segmentasi menurut Kotler (2008),
segmen yang dituju oleh Roti Penyet Kampus adalah berdasarkan segmentasi
geografi yaitu wilayah pasar, segmentasi demografi yaitu berdasarkan gender,
usia, kelas ekonomi, dan profesi. Kemudian segmentasi psikografi yaitu
berdasarkan karakter atau sifat psikologis pasar yang dituju. Dibawah ini
merupakan segmentasi yang dituju :
 Segmentasi geografi :
Penduduk kota Palembang
 Segmentasi demografi :
1. Pria dan Wanita
2. Usia 5 - 60 tahun
3. Kelas ekonomi menengah hingga keatas
4. Pelajar, mahasiswa, karyawan dll
 Segmentasi Psikografi :
1. Gaya hidup konsumtif, menyukai makanan kudapan, suka mengemil
2. Suka mencoba hal baru
Pada segmentasi psikografi ditentukan dengan karakteristik seperti diatas,
karena produk yang ditawarkan bukan merupakan makanan utama tetapi makanan
kudapan, sehingga produk ditunjukkan pada pasar yang komsumtif, dan menyukai
makanan kudapan, dan suka mengemil.

4
Target pasar yang ingin dituju oleh Roti Penyet Kampus tidak membatasi
umur dan pekerjaan, tetapi difokuskan pada konsumen dengan karakteristik
psikografi menyukai hal baru, tantangan, dan suka mengkomsumsi makanan
kudapan. Dengan atribut karakteristik tersebut, yang difokuskan target pasarnya
adalah pelajar dan mahasiswa kisaran umur 12-24 tahun.

Positioning dari Roti Penyet Kampus adalah "Cara Gaul Makan Roti"
dimana Roti Penyet Kampus tidak hanya menawarkan produk roti saja, tetapi ada
unsur tantangan berupa game didalam paket produk.

4.2 Perkiraan Permintaan dan Penawaran


Perkiraan permintaan terhadap produk olahan roti dan kue di Kota
Palembang diestimasikan 20% dari jumlah produk ± 1.726.218. Dibawah ini
adalah perkiraan permintaan pasar akan roti dan kue.
Tabel 4.1 Perkiraan Permintaan Pasar Terhadap Produk Olahan Kue
dan Roti Tahun 2015-2018.

Tahun Jumlah (Unit Produk)

2014 345.244

2015 397.031

2016 456.585

Sumber : BPS Sumsel. Data olahan dari jumlah penduduk.

5
Sedangkan penawaran dari produsen yang menawarkan produk olahan roti
dan kue di Palembang sebagai berikut :

Penawaran dalam unit


Nama produk
Market

Perusahaan Tahun Tahun Tahun


share

Pesaing 2014 2015 2016

Sari roti 27.620 31.763 36.528 8%

Braserrie 65.593 75.431 86.747 19 %

Morita 41.429 47.644 54.791 12 %

Breadtalk 62.143 71.465 82.186 18 %


Lain-lain 44.879 51.610 59.352 13 %
Jumlah 241.664 277.913 319.604 70 %

Tabel 4.2 Perkiraan penawaran produk olahan roti dan kue oleh produsen di
Kota Palembang
Sumber : Data hasil survei dengan metode wawancara produsen roti dan kue

Perkiraan penawaran dari produsen baru memenuhi sekitar 70% dari


permintaan pasar. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang untuk masuk
kepasar, karena permintaan yang cenderung tinggi dan meningkat dimana
produsen belum dapat memenuhi perkiraan permintaan pasar. Peluang pasar yang
masih terbuka sebesar 30%, dan perkiraan target yang ingin dicapai Roti Penyet
Kampus berkisar antara 3%-6% dalam waktu 3 tahun.\

6
4.3 Rencana Penjualan
Rencana penjualan awal, dengan melakukan penjualan langsung diwilayah
kampus dan menitipkan produk pada sebuah kantin dikampus lain. Pangsa
pasar yang dituju adalah 55% mahasiswa, 30% dosen, 15% pegawai. Rencana
jadwal penjualan akan dilakukan pada awal tahun 2020.

4.4 Strategi Pemasaran Perusahaan terhadap Pesaing


Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4P dengan
analisis SWOT menurut Kotler (2008) :
 Product
Produk yang ditawarkan Roti Penyet Kampus menggunakan berbagai
bahan baku pilihan, seperti roti tawar biasa dan gandum, aneka selai, dan
isi roti, dan tepung roti putih. Product disajikan dengan ukuran seperempat
roti tawar yaitu ± 7cm pada setiap sisi roti dan bentuk roti gulung seperti
bentuk roll yang akan sama-sama dipenyetkan. Aneka rasa yang
ditawarkan diantaranya coklat, keju, coklat keju, strawberry, kacang,
srikaya, abon dll, Roti Penyet Olen akan senantiasa melakukan inovasi
pada produk kudapan yang bahan dasarnya tidak hanya roti, seperti
pancake burger dan pancakke pizza.

Gambar 4.1 Bentuk dan Tekstur Roti Penyet Kampus

Produk akan dikemas dengan jenis concord yang tahan terhadap minyak
dimana kemasan tersebut sekaligus dapat menjadi kantong dengan tujuan
mengurangi penggunaan kantong plastik.

7
 Price
Product Roti Penyet Kampus ditawarkan dengan harga bersaing,
harga satuan produk dijual dengan Rp.3000 tiap rotinya dan per paket
dengan harga Rp.18.000. Dibandingkan dengan pesaing, strategi harga
Roti Penyet Kampus termasuk harga yang terjangkau.

 Promotion
Kegiatan promosi yang dilakukan Roti Penyet Kampus agar dapat
dikenal oleh konsumen diantaranya :
a) Advertising (Periklanan)
Roti Penyet Kampus akan menggunakan iklan media cetak yaitu
brosur. Rencana mempromosikan dengan dgn memakai brosur itu akan
ditindaklanjut lebih dalam lagi setelah peresmian outlet.
b) Sales Promotion
Roti Penyet Kampus juga akan mempromosikan produknya
melalui cara penawaran seperti melalui media social seperti instagram,
e-commerse dan media chat seperti Whatsupp.
c) Personal Selling
Roti Penyet Kampus juga melakukan promosi melalui penjualan
langsung kewilayah kampus dengan menawarkan produk langsung
kekonsumen dan menitipkan kewarung-warung kecil, atau toko
kelontongan.

 Place
Pendistribusian produk akan dilakukan secara langsung diwilayah
konsumen berada atau penjualan secara langsung, dengan tempat produksi
yang masih dilakukan dirumah.
Pada konsep kedai, kedai akan didesain dengan menarik, interior
yang nyaman dan santai yang cocok untuk tempat berkumpul remaja, anak
muda dan pegawai. Tempat akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti wi-fi

8
dan penyejuk ruangan serta kebersihan yang terjaga. Pelayanan
mendukung berbagai aktivitas pelanggan.

5. Rencana Operasi dan Manajemen


5.1 Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Rencana struktur organisasi kedepannya akan dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu produksi, pemasaran, penjualan, dan keuangan

Owner

Manajer Manajer Manajer


Keuangan Produksi Pemasaran

Gambar 5.1 Organisasi dan Sumber Daya Staff Penjualan


Manusia

5.2 Perizinan
Pada awal usaha perijinan belum ada, rencana pengurusan perijinan
kedepannya adalah izin produk ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan
Makanan) untuk regulasi, standarisasi, dan sertifikasi produk Roti
Penyet Olen. Mengurus izin IRT (Industri Rumah Tangga) dan izin
disekitar lokasi dimana akan dibuka stand atau kedai. Selanjutnya, Roti
Penyet mengurus perizinan SITU (Surat Izin Tempat Usaha).

5.3 Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan


Penjadwalan menurut Baker merupakan proses pengalokasian
sumber untuk memilih sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.

9
Pelaksanaan kegiatan pra operasi Roti Penyet Kampus akan
dilaksanakan ditahun 2020.

6. Aspek Produksi
6.1 Pemilihan Lokasi
Lokasi produksi Roti Penyet Kampus berada dijalan Srijaya Negara, Lrg
Karyawan No.4 RT 35 / RW 11, Kecamatan Ilir Barat 1, Kel. Bukit Lama
Palembang.
6.2 Rencana Tata Letak
Tata letak harus didesain sebaik mungkin dengan
mempetimbangkan efisiensi biaya, efektivitas ruangan, keselamatan kerja,
dan keindahan (Dr. Suliyatno, 2010). Dibawah ini merupakan tata letak
untuk tempat produksi Royi Penyet Kampus

Gambar 6.1 Tata Letak Tempat Produksi Roti Penyet Kampus

6.3 Proses Produksi dan Gambaran Teknologinya


Pada proses produksi ini Roti Penyet Kampus dibuat alur dari
pembelian dan persiapan bahan baku hingga produk siap untuk dikemas
dan dijual.

10
Pembelian dan Persiapan Pemotongan
persiapan Peralatan roti dengan
bahan baku pisau

Mencelupkan Proses Pemberian


roti dengan mempenyetkan roti isi/selai pada
putih telur dengan alat press roti

Melumuri roti Ditiriskan,


Proses
dengan tepung dikemas, dan siap
penggorengan
roti untuk dijual

Gambar 6.3 Alur Proses Produksi

Bagian kotak yang berwarna merah dilakukan diwilayah 1 pada gambar


6.1 Tata letak tempat produksi Roti Penyet Kampus, sedangkan bagian kotak
berwarna hijau dilakukan diwilayah 2 pada tata letak produksi. Gambaran
teknologi masih sederhana seperti perlengkapan dan peralatan dapur, kompor, dan
alat press roti.

6. Bahan Baku dan Bahan Pembantu


Pada usaha Roti Penyet Kampus bahan baku utama dan baha pembantu
untuk menghasilkan produk roti penyet adalah sbb :
Tabel 6.1 Bahan baku dan bahan pembantu pembuatan roti penyet
Bahan Baku Bahan Pembantu
Roti Tawar Susu Kental Manis
Aneka selai dan isi roti Putih telur
Tepung Roti Minyak goreng

11
6.5 Tenaga Produksi
Pada awal usaha Roti Penyet Kampus, penulis masih berperan
sebagai tenaga produksi. Untuk menambah kapasitas produksi Roti Penyet
Kampus, penulis akan menambah 2-3 tenaga kerja untuk membantu
bagian produksi.

6.6 Mesin dan Peralatan


Mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi produk
Roti Penyet Kampus masih sederhana, peralatan yang dibutuhkan
diantaranya adalah kompor gas, isi gas tabung, penyaring, spatula,
penjepit, teflon, alat press roti, talenan, pisau, dan beberapa toples untuk
tempat isi dan selai roti

7. Analisis Rencana Keuangan


7.1 Sumber Modal
Untuk merealisasikan pelaksanaan rencana bisnis ini, secara
keseluruhan membutuhkan permodalan sebesar Rp.142.230.000, dimana
perkiraan sumber modal berasal dari modal sendiri, orang tua dan relasi
(temen dan saudara) yang tertarik menanamkan modalnya untuk pendirian
usaha ini.

7.2 Rencana Kebutuhan Modal Investasi


Peralatan adalah alat-alat mendukung proses produksi. Pembiayaan
pembelian peralatan yang dibutuhkan bersifat untuk jangka waktu panjang,
berikut adalah rincian kebutuhan modal investasi untuk peralatan :

12
Tabel 7.1 Rincian Kebutuhan Peralatan Roti Penyet Kampus
Keterangan Unit Harga Per Unit Total
Kompor 2 tungku 1 275.000
Penyaring 2 Rp.25.000 Rp.50.000
Spatula 1 Rp.25.000
Penjepit 3 Rp.10.000 Rp.30.000
Teflon 2 Rp.600.000
Alat Pres 1 Rp.10.000
Talenan 1 Rp.70.000
Pisau 1 Rp.20.000
Box Plastic/toples 12 Rp.10.000 Rp.120.000
Wadah Plastic 5 Rp.20.000 Rp.100.000
Tabung gas elpiji 2 Rp.400.000 Rp.800.000
Notebook 1 Rp.3.000.000
Printer 1 Rp.300.000
Meja + Kursi 1 Rp.600.000
Total Rp.6.000.000

Investasi peralatan Roti Penyet Kampus diasumsikan memiliki nilai ekonomis


selama 3 tahun. Nilai penyusutan peralatan diatas sebesar Rp.2.000.000 setiap
tahunnya.

7.3 Rencana Kebutuhan Modal Kerja


Menurut Agnes Sawir (2005) "Modal Kerja adalah keseluruhan
aktiva lancar untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari",
dan biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan modal kerja adalah sebagai
berikut :

13
Tabel 7.2 Modal Kerja Roti Penyet Kampus
Keterangan Harga Total
Roti Tawar 602 pcs Rp.10.000 Rp.6.020.000
Selai dan isi roti 500 pcs Rp. 6.000 Rp. 3.000.000
Tepung roti 30 pcs Rp. 7.000 Rp. 210.000
Minyak goreng 60 liter Rp.11.000 Rp. 660.000
Susu kental 15 pcs Rp.7.500 Rp.112.500
manis
Putih telur 30kg Rp.4.000 Rp.120.000
Kemasan produk 1000 pcs Rp.750 Rp.750.000
Total Rp. 10.872.500

Keterangan : untuk memproduksi 1000 paket/ 6 pcs roti dalam 1 bulan

7.4 Analisa Kelayakan Usaha


Studi Kelayakan bisnis menurut Kasmis dan Jakfar (2009) adalah
suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan
atau usaha yang akan dijalankan. Untuk menentukan kelayakan suatu
usaha untuk dijalankan, alat analisis yang akan digunakan adalah Pay Back
Period (PBP), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return
(IRR). Dari alat analisis tersebut didapat PBP 1 tahun 6 bulan, NPV
bernilai positif Rp.196.497.352, dan IRR sebesar 62,2% dimana presentase
terssebut lebih besar dibandingkan dengan BI rate 7,5%.

7.5 Analisa Keuntungan


Dalam menganalisa keuntungan, alat analisis yang biasa digunakan
adalah Break Event Point (BEP). BEP adalah titik dimana total biaya sama
dengan total penghasilan (Dwi Prastowo dan Rifka, 2005). Roti Penyet
Kampus harus menjual sebanyak 325 unit produk atau penjualan mencapai
5.850.000 agar mencapai BEP.

14
7.6 Laporan Keuangan
Menurut Standart Akuntansi Keuangan (2009) Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, yang meliputi laporan
neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

15
16

Anda mungkin juga menyukai