Dari kasus pelanggaran pemanfaatan fasilitas public pada kasus kami, 3 fokus utama yang kami bahas yakni :
1. Pelayanan public yang berkualitas dan relevan
Dengan menggunakan mobil dinas, pejabat tidak menunjukan pelayanan public yang berkualitas karena penggunaan mobil dinas diluar jam kerja untuk kepentingan pribadi bisa menurunkan kualitas mobil dinas (kualitas mesin yang dipakai terus menerus) bukan untuk kepentingan public. Dengan menggunakan mobil dinas, pejabat tidak menunjuka pelayanan public yang relevan. Karena seharusnya penggunaan mobil dinas sudah diatur untuk kepentingan public bukan untuk kepentingan pribadi 2. Etika public berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebajikan public dan alat evaluasi Dengan menggunakan mobil dinas, pejabat tidak menggunakan etika public dalam menimbang pilihan sarana kebijakan public dan alat evaluasi. Seharusnya mereka mampu menimbang mana fasilitas negara yang seharusnya dipakai untuk kepentingan public bukan untuk kepentingan pribadi. 3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan factual Dengan menggunakan mobil dinas, pejabat tidak memperhatikan modalitas etika public yang tidak bisa menunjukan sikap dan perilaku yang baik dan benar dalam pelayanan public. Pejabat tidak mampu mematuhi norma seorang ASN/Pejabat negara dalam memberikan pelayanan public.