Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan 4) Kebersihan Fasilitas dan perlengkapan yang dilarang dan bahan tambahan yang digunakan

Untuk mendapatkan sertifikat pembudidaya ikan 4.1 Unit usaha budidaya dan lingkungannya dijaga harus terdaftar pada DJPB.
yang baik akan melalui tahapan penilaian, yaitu: kondisi kebersihan dan higienis. 8.4 Pakan buatan sendiri harus dibuat dari bahan yang
• Penilaian dilakukan oleh anggota Tim Sertifikasi Kesesuaian direkomendasikan oleh DJPB dan tidak dicampur
CBIB, pusat dan/atau daerah 4.2 Dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dengan bahan – bahan terlarang (antibiotik, pestisida,
• Checklist terdiri dari 18 bagian utama dengan dan hama yang menyebabkan kontaminasi logam berat).
masing-masing persyaratan. Tim Penilai 4.3 BBM, bahan kimia (desinfektan, pupuk, reagen), 8.5 Pemberian pakan dilakukan dengan cara yang
Sertifikasi CBIB menilai “kesesuaian” unit usaha pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat yang efisien mengikuti ratio pemberian pakan yang
budidaya dalam penerapan CBIB terpisah dan aman. dianjurkan.
• Ketidaksesuaian dibagi dalam 4 katagori: 4.4 Wadah, perlengkapan dan fasilitas budidaya dibuat 8.6 Pakan memiliki label yang jelas tentang komposisi,
- minor, mayor, serius, kritis. dari bahan yang tidak menyebabkan kontaminasi. masa kadaluwarsa, ratio pakan dan petunjuk lain dalam
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Cara 4.5 Fasilitas dan perlengkapan dijaga dalam kondisi bahasa indonesia.
Budidaya Ikan yang Baik secara garis besar adalah higienis dan dibersihkan sebelum dan sesudah 9) Obat Ikan, Bahan Kimia dan substansi berbahaya.
sebagai berikut : digunakan; serta (bila perlu) didesinfeksi dengan 9.1 Hanya menggunakan obat ikan,bahan , bahan kimia
1) Lokasi desinfektan yang diizinkan. dan biologis yang diijinkan (tanda pendaftaran dari
Bahaya keamanan pangan seharusnya tidak timbul dari 5) Persiapan wadah untuk penebaran DJPB)
lokasi unit usaha budidaya, sebagai akibat kondisi 5.1 Wadah budidaya dipersiapkan dengan baik 9.2 Obat ikan yang diijinkan digunakan sesuai petunjuk
sekitar, baik air pasok maupun pencemaran udara sebelum penebaran benih dan pengawasan (daftar obat G seharusnya digunakan
(contoh: semprotan bahan kimia) 5.2 Persiapan wadah dan air, hanya menggunakan dibawah pengawasan dokter hewan atau orang yang
1.1 Unit usaha budidaya berada pada lingkungan yang pupuk, probiotik dan bahan kimia yang berwenang)
sesuai di mana resiko keamanan pangan dari direkomendasikan. 9.3 Obat ikan, bahan kimia dan substansi biologi
bahaya kimiawi, biologis dan fisik diminimalisir. disimpan sesuai petunjuk dan kondisi yang baik.
6) Pengelolaan AIR
2) Suplai Air 6.1 Air difiltrasi dan/atau diolah dan mutu air dijaga 9.4 Obat ikan, bahan kimia dan substansi biologis
2.1 Unit usaha mempunyai sumber air yang baik dan pada level yang mencukupi untuk pembudidayaan ikan sesuai aturan yang tertulis pada label.
air pasok terhindar dari sumber polusi. 6.2 Mutu air dimonitor secara rutin untuk menjamin 9.5 Uji residu dilakukan untuk menjamin obat ikan dan
3) Tata Letak dan desain kesehatan dan sanitasi budidaya udang udang dan ikan bahan kimia tidak tertinggal (pada batas yang diijinkan)
3.1 Area usaha budidaya hanya digunakan untuk dalam udang/ikan yang siap dipanen
7) Benih 9.6 Obat ikan, bahan kimia dan susbtansi biologi
pembudidayaan ikan . 7.1 Benih yang ditebar dalam kondisi sehat dan berasal
3.2 Unit usaha budidaya mempunyai desain dan tata memiliki label yang jelas dan lengkap tentang
dari unit pembenihan yang bersertifikat dan tidak komposisi, dosis, indikasi, cara penggunan, masa
letak yang dapat mencegah kontaminasi silang. mengandung penyakit yang berbahaya maupun obat
3.3 Toilet, septic tank, gudang dan fasilitas lainnya daluwarsa dan masa henti obat dalam bahasa
ikan. indonesia.
terpisah dan tidak berpotensi mengontaminasi produk
budidaya. 8) Pakan 10) Penggunaan es dan air
3.4 Unit usaha budidaya memiliki fasilitas pembuangan 8.1 Pakan Ikan yang digunakan memiliki nomor 10.1 Air minum dan bersih tersedia dan digunakan
limbah cair ataupun padat yang ditempatkan di area pendaftaran/sertifikat yang dikeluarkan Direktur tersedia dalam jumlah yang cukup untuk panen,
yang sesuai. Jenderal atau surat jaminan dari institusi yang penanganan dan proses pencucian.
3.5 Wadah budidaya seperti karamba dan jaring di- berkompeten 10.2 Es hanya berasal dari pemasok yang disetujui dan
desain dan dibangun agar menjamin kerusakan fisik 8.2 Pakan ikan disimpan dengan baik dalam ruangan menggunakan air minum/ bersih
ikan yang minimal selama pemeliharaan dan panen yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas serta 10.3 Es diterima dalam kondisi saniter
digunakan sebelum masa daluwarsanya. 10.4 Es ditangani dan disimpan dalam kondisi higienis
8.3 Pakan tidak dicampur bahan tambahan seperti Referensi Kunci – penggunaan air dan es
antibiotik, obat ikan, bahan kimia lainnya atau hormon
11) Pemanenan 15) Rekaman dan Pencatatan CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
11.1 Perlengkapan dan peralatan mudah dibersihkan 15.1 Dilakukan rekaman pada jenis dan asal pakan ( CBIB)
dan dijaga dalam kondisi bersih dan higienis (pakan pabrikan) serta bahan baku pakan ikan (untuk
11.2 Panen dipersiapkan dengan baik untuk pakan buatan sendiri).
menghindari pengaruh temperatur tinggi pada ikan. 15.2 Penyimpanan rekaman penggunaan obat ikan, PEDOMAN UNTUK PEMBUDIDAYA
11.3 Pada saat panen dilakukan upaya untuk bahan kimia dan bahan biologi atau perlakuan lain
menghindari terjadinya penurunan mutu dan selama masa pemeliharaan
kontaminasi ikan 15.3 Penyimpanan rekaman kualitas air (air sumber, air
11.4 Penanganan ikan dilakukan secara higienis dan pasok, air pemeliharaan dan limbah cair) sesuai
efisien sehingga tidak menimbulkan kerusakan fisik kebutuhan (lihat poin 6).
12) Penanganan Hasil 15.4 Penyimpanan rekaman kejadian penyakit yang
12.1 Peralatan dan perlengkapan untuk penanganan mungkin berdampak pada keamanan pangan produk
hasil mudah dibersihkan dan didisinfeksi (bila perlu) perikanan
serta selalu dijaga dalam keadaan bersih 15.5 Rekaman panen disimpan dengan baik
12.2 Ikan mati segera didinginkan dan diupayakan 15.6 Rekaman pengangkutan Ikan disimpan dengan
suhunya mendekati 0° C di seluruh bagian. baik
12.3 Proses penanganan seperti pemilihan, 16) Tindakan Perbaikan
penimbangan, pencucian, pembilasan, dll dilakukan 16.1 Tindakan perbaikan (atas bahaya kemanan
dengan cepat dan higienis tanpa merusak produk. pangan) dilakukan sebagai kegiatan yang rutin dan
12.4 Berdasarkan persyaratan yang berlaku, bahan terkendali. Tindakan perbaikan dilakukan dengan tepat
tambahan & kimia yang dilarang tidak digunakan pada dan segera sesuai dengan masalah yang ditemukan.
ikan, yang diangkut dalam kondisi mati atau hidup) 17) Pelatihan
13) Pengangkutan 17.1 Pemilik unit usaha atau pekerja sadar dan terlatih
13.1 Peralatan dan fasilitas pengangkutan yang (pelatihan, seminar, workshop, socialization, dsb)
digunakan mudah dibersihkan dan selalu terjaga dalam mencegah dan mengendalikan bahaya
kebersihannya (boks, wadah, dll) keamanan pangan dalam perikanan budidaya.
13.2 Pengangkutan dalam kondisi higienis untuk 18) Kebersihan Personil
menghindari kontaminasi 18.1 Pekerja yang menangani ikan dalam kondisi sehat
sekitar (seperti udara, tanah, air, oli, bahan kimia, dll)
dan kontaminasi silang.
13.3 Suhu produk selama pengangkutan mendekati
suhu cair es (0°C) pada seluruh bagian produk
13.4 Ikan hidup ditangani dan dijaga dalam kondisi yang
tidak menyebabkan kerusakan fisik atau kontaminasi DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
14) Pembuangan limbah KABUPATEN SUMEDANG
14.1 Limbah (cair, padat dan berbahaya) dikelola 2009
(dikumpulkan & dibuang) dengan cara yang higienis dan
saniter untuk mencegah kontaminasi

Anda mungkin juga menyukai