Anda di halaman 1dari 3

Urgensi Matakuliah Dasar-Dasar Teknologi dan Manajemen Perikanan

Tangkap Sebagai Penunjang Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

Alvira Fellyzia Maharani 1


Program studi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Diponegoro, Semarang
1
alvirafellyzia@students.undip.ac.id

Abstrak

Indonesia memiliki potensi perairan yang luas. Karakteristik wilayah perairan Indonesia berbeda antara
satu dengan yang lainnya sehingga membutuhkan teknologi dan manajemen yang berbeda. Pemanfaatan
sumberdaya perikanan dengan pengolahan yang baik dapat menghasilkan produk dalam negeri yang
bermutu tinggi. Produk perikanan dalam negeri yang bermutu tinggi membutuhkan teknologi, bahan
baku ikan yang segar, tidak rusak, dan aman dikonsumsi. Matakuliah dasar-dasar teknologi dan
manajemen perikanan tangkap dapat menunjang berjalannya pembelajaran mengenai pengolahan di
program studi teknologi hasil perikanan.

Kata kunci: perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan

Pendahuluan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Pengembangan teknologi dalam


(KKP) merilis data potensi Lestari di WPP- manajemen perikanan tangkap sangat
RI 716 sebesar 478,765 ton pertahun, diperlukan guna mencapai bahan baku
didominasi ikan pelagis kecil dan pelagis yang berkualitas. Kesempurnaan
besar masing-masing 222,946 ton penanganan (handling) memiliki peranan
(46,57%) dan 154,329 ton (32,23%), dan penting dalam industri perikanan. Fasilitas
JTB masing-masing sebesar 178,357 ton dan proses penanganan ikan merupakan
dan 123,463 ton (KKP, 2017). Potensi dua faktor yang berpengaruh terhadap
sumberdaya perikanan di Indonesia kualitas ikan. Tingkat kesegaran ikan akan
memerlukan penanganan tersendiri menurun drastis seiring dengan waktu jika
sehingga dapat dimanfaatkan secara tidak segera ditangani secara benar.
optimal. Penanganan potensi sumberdaya Penurunan mutu ikan dapat terjadi mulai
perikanan yang baik menghasilkan bahan dari saat penangkapan dan terus
baku ikan yang bermutu tinggi.

1
berlangsung hingga ke tangan konsumen
akhir.

Pembahasan

Ikan memerlukan penanganan yang tepat injak, terlempar atau tertimpa bongkahan
dari sejak ditangkap, diolah sampai es besar yang akan melukai fisik ikan,
disajikan. Kondisi ini perlu diperhatikan maka bakteri pembusuk yang banyak
dari mulai saat pembongkaran ikan, terdapat pada lender ikan akan cepat masuk
penanganan ikan dan sampai siap kedalam badan ikan dan mengontaminasi
disajikan. Penanganan ikan segar bertujuan ikan. Menurut Yasririzal (2022), Hasil
untuk mempertahankan kesegaran ikan tangkapan yang tidak tertangani dapat
dalam waktu selama mungkin. Penanganan menyebabkan terjadinya penurunan mutu
menentukan mutu ikan sebagai bahan yang sangat cepat sehingga nilai jualnya
mentah untuk pengolahan. Diharapkan rendah.
kondisi ikan masih cukup segar pada saat
Ikan yang telah mengalami penurunan
sampai ke tangan konsumen. Menurut
mutu dan pembusukan tentunya tidak layak
Metusalach et al, (2014), Penurunan mutu
diolah dan dikonsumsi. Ikan yang tidak
dan tingginya kerusakan pascapanen
segar dan terkontaminasi tidak dapat diolah
diakibatkan oleh antara lain cara
sebab dapat mengancam kesehatan
penangkapan, cara penanganan yang
konsumen. Menurut Arini (2017),
buruk, panjangnya rantai suplai, tidak
Kerusakan mikrobiologis sangat
memadainya fasilitas penanganan.
merugikan dan terkadang atau bahkan
Ikan ditangkap dan diangkut ke atas kapal sering menimbulkan bahaya bagi
harus secepat mungkin ditangani dengan kesehatan karena racun yang
baik dan hati-hati. Ikan yang terinjak-injak diproduksinya. Bahan yang telah rusak
oleh nelayan terjadi kerusakan fisik pada oleh mikroba dapat menjadi sumber
ikan yang mengakibatkan turunnya kontaminasi yang berbahaya bagi bahan
kualitas dan kesegaran pada ikan. Proses lain yang masih segar.
penanganan jangan sampai ikan terinjak-

2
Kesimpulan kontaminasi pada ikan. Ikan yang tidak
segar dan terkontaminasi tidak dapat diolah
Ikan memerlukan penanganan yang baik
dan tidak aman untuk dikonsumsi. Ikan
dari sejak ditangkap, diolah, dan disajikan.
yang terkontaminasi mengancam
Penanganan menentukan mutu ikan
kesehatan konsumsi. Diperlukan
sebagai bahan mentah untuk pengolahan.
penanganan dan majemen perikanan
Ikan ditangkap dan diangkut ke atas kapal
tangkap guna memperoleh produk ikan
harus secepat mungkin ditangani dengan
yang segar, tidak rusak secara fisik, dan
baik dan hati-hati agar tidak terjadi
aman dikonsumsi.
kerusakan fisik yang menyebabkan
Referensi Meulaboh Provinsi Aceh. Aurelia
Journal, 1(2): 103-112
Arini, L.D.D. 2017. Faktor-Faktor
Penyebab dan Karakteristik Makanan Yasririzal, 2022. Peningkatan
Kadaluarsa yang Berdampak Buruk Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan
pada Kesehatan Masyarakat. Jurnal Melalui Pengelolaan dan
Teknologi dan Industri Pangan, 2(1): Pengembangan Hasil Perikanan di
15-24 Meulaboh Provinsi Aceh. Marine
Kreatif, 2(2): 25-32
Metusalach, Kasmiati, Fahrul, dan Ilham.
J. 2014. Pengaruh Cara Penangkapan,
Fasilitas Penangan dan Cara
Penanganan Ikan Terhadap Kualitas
Ikan yang Dihasilkan. Jurnal IPTEKS
PSP, 1(1): 40-52

Tyas, D.P., Ratu. S.M, Shiffa. F.S,


Muhammad. N.A, Rangga. B.K.H,
Perdana P.K dan Diunaidi. 2020.
Peningkatan Kesejahteraan Rumah
Tangga Nelayan Melalui Pengelolaan
dan Pengembangan Hasil Perikanan di

Anda mungkin juga menyukai