Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peseta didik mampu menjelaskan tentang teknis dasar budidaya perikanan
meliputi proses produksi budaya perikanan, manajemen pakan alami dan buatan, manajemen
kualitas air dan hama penyakit, serta panen dan penanganan pasca panen.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu
1. Memahami proses produksi budidaya perikanan sesuai K3LH antara lain persiapan
produksi budidaya perikanan dasar, pemeliharaan ikan dasar
2. Memahami manajemen pakan alami dan pakan buatan dasar
3. Memahami manajemen kualitas air dan hama penyakit ikan dasar
4. Memahami panen dan penanganan pasca panen dasar, pengemasan dan distribusi produk
dasar.
Peta Konsep
Persiapan produksi
budidaya perikanan
Proses produksi
budidaya perikanan
Pemeliharaan ikan
Pakan alami
Manajemen pakan
alami dan buatan
Pakan buatan
Pemeriksaan hama
dan penyakit
Menentukan ukuran
ikan
Panen dan
Melakukan
penanganan pasca
panen penanenan ikan
Penanganan hasil
panen
Usaha budidaya perikanan menunjukan perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun.
Hal ini dapat diakibatkan oleh semakin bertambahnya kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi ikan dan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun. Jenis ikan yang
dibudidayakan juga semakin beragam, mulai fari ikan konsumsi hingga ikan hias..Kegiatan
budidaya perikanan dapat dikelompokan menjadi tiga yakni pembenihan, pendederan dan
pembesaran.
Sesuai dengan potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki serta dalam rangka
menghadapi tantangan global termasuk di bidang perikanan maka tujuan pembangunan
perikanan budidaya adalah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi andalan melalui
sistem budidaya yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkeadilan.
Misalnya, sebuah kolam dapat dipanen ikan sebanyak 1250 kg. Untuk ikan
sebanyak itu telah digunakan pakan sebanyak 2000 kg selama masa
pemeliharaan, maka nilai FCR dari pakan yang diberikanan adalah 2000 kg /
1250 kg = 1,6
f. Nitrogen
Kandungan nitrogen yang sangat jenuh dapat membahayakan ikan karena dapat
menyebabkan gas bubble disease atau emboli sebagai akibat adanya tekanan total
gas. Derajat kejenuhan nitrogen 105% dapat menyebabkan gas bubble disease bagi
larva ikan.
g. Asam Sulfida (H2S)
Asam sulfida merupakan hasil perombakan yang belum sempurna dari bahan
organik yang mengandung sulfur akibat perairan yang anaerob. Hasil perombakan
tersebut dapat memperbesar pengurangan oksigen terlarut dan menimbulkan bau
busuk.
Senyawa sulfur organik diperairan berasal dari buangan limbah industri dan limbah
rumah tangga atau ada kalanya lahan yang mempunyai kandungan sulfide seperti
daerah pertambangan batu bara. Konsentarsi asam sulfide yang masih relatif tidak
membahayakan kehidupan ikan adalah tidak lebih dari 1 mg/liter.
h. Salinitas
Salinitas ditentukan berdasarkan banyaknya garam-garam yang larut dalam air.
Salinitas dipengaruhi oleh curah hujan dan penguapan (evaporasi) yang terjadi suatu
daerah.
Berdasarkan kemampuan ikan menyesuaikan diri pada salinitas tertentu, dapat
digolongkan menjadi ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang kecil
(Ctenohaline) dan ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang lebar (Euryhaline).
Golongan ikan air tawar merupakan golongan Ctenohaline yang hanya mampu
hidup di perairan dengan salinitas >30 0/00. Umumnya salinitas air tawar relatif stabil
kecuali pada muara-muara sungai dimana tempat pertemuan air tawar dan air tawar.
3. Sifat Biologi Air
Sedangkan sifat biologi air yang banyak berperan dan perlu diperhatikan dalam
penentuan lokasi pembenihan ikan air tawar adalah produktivitas primer, yakni
produktivitas plankton, serangga air dan benthos. Produktivitas primer sangat besar
peranannya di dalam pembenihan ikan air tawar, karena berfungsi sebagai pakan alami
serta penyedia oksigen terlarut dalam air bagi ikan untuk bernafas (respirasi).
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan
Penanggulangan hama dan penyakit merupakan kegiatan penting lain dalam usaha
pendederan ikan air tawar baik di atau kolam tanah/tambak. Penurunan produksi atau
bahkan kegagalan panen merupakan resiko yang akan terjadi apabila hal ini diabaikan.
Pengendalian penyakit ikan dapat dilakukan dengan memperhatikan ikan yang
dipelihara dari gejala-gejalanya selama proses pemeliharaan.
a. Penyakit Ikan
Penyakit dapat didefinisikan sebagai segala gangguan terhadap suatu fungsi atau
struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh. Penyakit dapat ditimbulkan oleh
satu atau berbagai sumber penyakit. Sumber-sumber penyakit disebabkan oleh :
Parasit
Kondisi lingkungan
Pakan yang tidak sesuai
Kondisi patogen
Penyakit dapat menyebabkan kematian, ketersedian, lambatnya pertumbuhan,
tingginya konversi pakan, tingkat padat tebar rendah, dan penurunan produksi.
1) Protozoa
Jenis penyakit yang disebabkan protozoa antara lain :
White spot
Penyakit bintik putih yang disebabkan oleh Ichthyopthirius multifillis,
protozoa yang bersarang pada lapisan lendir kulit dan sirip ikan serta
merusak lapisan insang. Penyakit ini menyebabkan pendarahan, yang
sering terlihat pada bagian sirip dan insang ikan.
Gejala serangan : nafsu makan berkurang, luka-luka, lesu, mata suram,
sisik lepas, lendir tubuh meningkat dan adanya bintik-bintik putih pada
insang dan permukaan kulit.
Trichodiniasis
Disebabkan oleh Trichodina sp., yang menginfeksi kulit, sirip dan insang.
Gejala klinis tidak terlihat kecuali pada infeksi berat ditandai dengan
kerusakan insang dan pengikisan yang besar diantara filamen.
Penanggulangannya sama dengan penyakit white spot.
2) Crustacea
Argulus indicus menghisap darah dan menyebabkan infeksi kutu ikan. Dapat
menyebabkan infeksi sekunder pada ikan. Gejala yang tampak : tubuh ikan
kurus, gerakan lemah, bekas gigitannya berwarna merah dan terkadang
membentuk koloni di insang dan sirip. Pengobatan :perendaman menggunakan
PK (2 gr PK : 10 ltr air), garam dapur (2 gr : 100 cc air) selama 5-10 menit.
3) Cacing
Infeksi cacing darah disebabkan oleh Sanguinicola inermis, salah satu jenis
cacing renik yang menyerang saluran darah ikan. Gejalanya : pendarahan
insang, necrosis. Pengobatannya belum diketahui.
4) Jamur
Jamur Saprolegnia dan Achlya menyerang ikan air tawar dan telur ikan
berbentuk benang-benang halus. Gejalanya terlihat benang putih atau
kecoklatan pada luka. Pengobatannya dengan merendam ikan atau telur
mengggunakan larutan malachietgreen 0,2% sebanyak 1 ml/ltr air selama 30
detik.
5) Bakteri
Infeksi bakteri biasanya timbul karena ikan stres sehingga merupakan patogen
sekunder. Ada tiga golongan bakteri yang sering menyerang :
a. Bakteri perusak sirip
Meliputi jenis Mycobacter sp, Pseudomonas sp,. Gejalanya, ujung sirip
rusak. Pengobatan : perendaman dalam larutan Acriflavine 100 ppm
selama 1 menit.
b. Bakteri vibrio
Infeksi oleh bakteri ini disebut vibriosis. Gejala serangan, warna tubuh
gelap, berenang terbalik, perut berwarna kemerahan, hilang nafsu makan,
insang luka dan bernanah. Pengobatan : oxytetracycline 0,5 gr/kg pakan
selama 7 hari berturut-turut.
c. Bakteri streptococcus
Menimbulkan penyakit yang disebut streptococcosis. Gejalanya, ikan
terlihat kelelahan, berenang tidak teratur dan pendarahan pada mata. Saran
pengobatan : pemberian ampixillin 0,5 gr/kg pakan selama 5 hari.
6) Virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain :
a. Channel Catfish Virus Desease (CCVD) merupakan infeksi ikan yang
disebabkan oleh virus herpervirus. Pencegahan dan pengobatan dengan
melakukan sanitasi pada kolam dan peralatan.
b. Cacar ikan, disebabkan oleh virus Epithelioma papulasum. Gejala timbul
bercak putih susu seperti panu tetapi kemudian menonjol dengn ketebalan
± 2 mm. Pengobatannya menggunakan senyawa arycil yang disuntikan.
b. Jenis-jenis hama
Suatu organisme hidup sering mengakibatkan kerugian bagi organisme lainnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Organisme yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi organisme lainnya antara lain jenis hama dan penyakit yang
dikelompokkan pada :
1) Pemangsa (predator)
Contoh-contoh predator antara lain : ular, musang, burung, biawak, ikan-ikan
buas yang berukuran lebih besar dan lain-lain.
2) Pesaing (competitor)
Pesaing merupakan suatu makhluk yang dalam hidupnya dapat merugikan
makhluk lain karena memiliki kesamaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contoh kompetitor antara lain ikan seribu, ikan kepala timah dan lain-lain.
3) Pengganggu (post)
Pengganggu adalah organisme yang mengganggu ikan-ikan yang dipelihara
sehingga menurunkan produksi. Contoh ular, tikus, kepiting dan lain-lain.
4) Pembawa penyakit (vector)
Vektor adalah organisme hidup yang berperan sebagai pembawa penyakit
kepada orgisme lainnya. Contoh argulus sp dan ikan seribu.
Rangkuman
Secara umum, kegiatan budidaya perikanan dibagi menjadi tiga bidang yaitu pembenihan,
pendederan dan pembesaran. Ketiga bagian tersebut dapat diusahakan secara bersamaan atau
terpisah, namun tetap saling berkaitan. Dewasa ini, usaha budidaya perikanan air tawar telah
banyak diupayakan masyarakat baik secara monokultur yang dipelihara satu jenis ikan pada satu
wadah, juga secara polikultur yang memelihara dua atau lebih jenis ikan dalam satu wadah,
maupun sistem budidaya ikan terpadu antara ikan dengan jenis komoditas lainnya seperti
budidaya ikan dengan ternak unggas ayam (longyam), antara ikan dengan padi (minapadi). Dari
ketiga fase tersebut selalu membutuhkan pakan dalam proses budidayanya. Pakan sangat
dibutuhkan bagi ikan dan organisme air lainnya untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa ada
pakan semua makluk hidup tidak dapat berkembang. Pakan dalam budidaya perikanan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu pakan alami dan pakan buatan. Budidaya perikanan dalam
mengendalikan hama dan penyakit ikan sebaiknya dilakukan secara berhati-hati terutama apabila
menggunakan bahan kimia beracun. Karena hal tersebut akan membahayakan ikan yang diobai
dan manusia yang akan mengkonsumsi ikan tersebut.
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Pajak.
A. Prof. Edwin R. A. Seligman
2. Orang pribadi atau badan meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak yang memiliki hak serta kewajiban perpajakan sesuai ketentuan undang-undangan
perpajakan disebut ....
A. wajib pajak
B. pengusaha kena pajak terdaftar
C. pengusaha kena pajak
D. petugas pajak
E. penanggung jawab
3. Pajak yang digunakan untuk menjalankan kebijakan dengan cara mengatur peredaran
uang di masyarakat agar harga stabil merupakan fungsi ....
A. budgetair
B. regulared
C. redistribution
D. stabilitas
E. demikrasi
4. Salah satu fungsi pemungut pajak adalah ....
A. sebagai sarana untuk melaporkan perhitungan jumlah PPN dan pajak penjualan atas
barang mewah
B. bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan menggunakan formulir
atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran
C. melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan julah PPN dan PPnBM
D. pembayaran oleh PKP melalui pihak lain dalam satu masa pajak
E. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut serta
disetorkan
5. Hukum pajak yang mengatur norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa
yang dikenakan pajak, pihak yang dikenakan, besarnya pajak maupun sanksi pajak, serta
norma tentang objek pajak, subjek pajak, tarif pajak dan sanksi adalah pengertian ....
A. perlawanan pajak pasif
B. perlawanan pajak aktif
C. penggelapan pajak
D. tax avoidance
E. tax evasion
6. Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan wajib pajak dan penerapannya
di Indonesia sesuai dengan PPh pasal 21 disebut ....
A. pajak subjektif
B. pajak langsung
C. pajak tidak langsung
D. pajak pusat
E. pajak daerah
7. Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan wajib pajak disebut ....
A. pajak pusat
B. pajak daerah
C. pajak langsung
D. pajak tidak langsung
E. pajak subjektif
8. Official assessment system, self assessment system, dan with holding system
merupakan ....
A. cara pemungutan pajak
B. sistem pemungutan pajak
C. asas pemungutan
D. teori pemungutan pajak
E. wajib pajak
9. Pengenaan pajak yang didasarkan pada penetapan besaran angsuran di awal tahun dengan
anggapan bahwa pendapatan tahun ini adalah sama dengan pendapatan tahun lalu. Hal
tersebut merupakan pengenaan pajak berdasarkan ....
A. riil stelsel
B. fitive stelsel
C. mixed stelsel
D. stelsel kombinasi
E. fitive stelsel dan riil stelsel
10. Pajak yang dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang
lain, seperti PBB disebut ....
A. pajak langsung
B. pajak tidak langsung
C. pajak subjektif
D. pajak objektif
E. pajak penghasilan
11.
12.
13.
14.
15.
B. Soal Esai Uraian
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Apa yang dimaksud dengan tujuan pengolahan dasar kolam !
2. Jelaskan tujuan dilakukan pengujian kualitas air pada budidaya perikanan ?
3. Jelaskan faktor kendala apa, apabila ikan diberikanan pakan yang tidak sesuai dengan
kandungan protein maupun kandungan gizinya ?
4. Jelaskan perbedaan secara singkat ikan yang terserang hama dan terserang penyakit ?
5. Jelaskan secara singkat cara memanen ikan pada usaha budidaya perikanan ?
C. Tugas Praktik
1. Coba amati dan cermati persyaratan cara pengukuran kualitas air pada budidaya
perikanan agar dapat digunakan untuk budidaya
2. Coba amati dan cermati tingkah laku ikan, apabila diberi pakan dengan suhu rendah dan
pemberian pakan yang tidak teratur
3. Coba amati dan cermati ikan yang terserang penyakit berdasarkan gejala serangannya
4. Lakukan pengamatan di pasar terhadap hasil panen yang sesuai dengan permintaan pasar.