Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rossy Aryanto Finanda

Nim : 22632110

Kelas :A

Prodi : S1 Keperawatan

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Mata Kuliah : Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Tugas : Resume Teori Bloom

Dosen Pengampu : Metti Verawati, S.Kep, Ns., M.Kep

Hari,Tanggal : Deadline Hari Sabtu,14 Oktober 2023 (23.59)

Teori Belajar Bloom

Pada tahun 1956, Bloom telah mengklasifikasikan dimensi proses kognitif dalam enam
kategori yaitu,pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), apliksai
(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Model
taksonomi ini dikenal sebagai Taksonomi Bloom.Selanjutnya Anderson dan Krathwohl
(2001) melakukan revisi mendasar ataas klasifikasi kognitif yang pernah dikembangkan oleh
Bloom, yang dikenal dengan Revised Bloom’s Taxonomy (Revisi Taksonomi Bloom).

Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk Benjamin S Bloom pada
tahun 1956.Dalam hal ini,tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain
(ranah,Kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih
rinci berdasarkan hirarkinya.

Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain,yaitu :

1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yangberisi perilaku-perilaku yang menekankan


aspek intelektual,seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berfikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
perasaan, emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor), berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek keterampilan motoric seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoprasikan mesin.

Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif dan
dimensi pengetauan. Dimensi proses kognitif berkaitan dengan proses yang digunakan
siswa untuk mempelajari suatu hal,sedangkan dimensi pengetahuan adalah jenis
pengetahuan yang akan dipelajari oleh siswa (Amer, 2006 : 214)

Menurut Krathwohk (2002 : 215) tingkatan proses kognitif hasil belajar berdasarkan
Revisi Taksonomi Bloom ini bersifat hierarkis, yang berarti kategori pada dimensi proses
kognitif disusun berdasar tingkat kompleksitasnya. Understand lebih kompleks daripada
Remember, Apply lebih kompleks daripada Understand, dan seterusnya. Namun, kategori
proses kognitif pada taksonomi Bloom, dimungkinkan untuk saling overlap dengan
kategori proses kognitif yang lain.

1. Pengetahuan
Pengetahuan hafalan yang perlu diingat seperti rumus, Batasan definisi, istilah pasal
dalam undang-undang, nama dan tokoh, nama-nama kota, dan lain-lain.
2. Pemahaman
Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tingkat rendah seperti menterjemah,
tingkat kedua yaitu pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian
terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian
dari grafik dengan kejadian.Pemahaman tingkat ketiga, yaitu pemahaman estrapolasi
yang mengharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat
ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam waktu, dimensi,
kasus, ataupun masalahnya.
3. Aplikasi
Menerapkan aplikasi ke dalam situasi baru bila tetap terjadi proses pemecahan
masalah.
4. Analisis
Dalam analisis, seseorang dituntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau
keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya.
5. Sintesis
Pada jenjang ini seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan
jalan menggabungkan berbagai faktor yang ada.
6. Evaluasi
Seseorang dituntut untuk dapat mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep
berdasarkan suatu kriteria tertentu.

Permasalahan Sarana dan Prasarana Pendidikan

• Fasilitas yang minim


• Alokasi dana yang terhambat
• Perawaatan yang buruk

Dampak Yang Timbul Dari Permasalahan Sarana dan Prasarana Pendidikan

• Rendahnya mutu output pendidikan


• Kenakalan remaja dan perilaku yang menyimpang

Referensi : https://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/18/teori-belajar-bloom/

Anda mungkin juga menyukai